Share

Bab 524

Zola mengatupkan bibirnya dan terdiam sejenak sebelum berkata dengan mantap, “Aku nggak akan memberimu kesempatan itu.”

“Kita lihat saja!” jawab Boris dengan suara rendah yang diiringi tawa samar. Kata-kata mereka terdengar seperti tantangan, tetapi sebenarnya merupakan jaminan dan dorongan satu sama lain.

Percakapan mereka berlangsung lama, dan Jeni menyaksikan semuanya. Dia memperhatikan bahwa hubungan mereka berdua makin mirip dengan pasangan yang jatuh cinta setelah menikah. Dia tersenyum kecil dan dalam hatinya dia berharap, “Semoga semua keinginanmu menjadi nyata.”

Sejak menerima telepon dari Boris, Zola merasa lebih lega. Bahkan saat makan siang, perempuan itu makan dengan lahap. Dia menyantap sepiring penuh nasi dan hampir menambah setengah mangkuk sup jika tidak dihentikan oleh Jeni.

Sore harinya, Zola pergi ke rumah sakit untuk menjenguk neneknya. Beberapa hari terakhir, karena banyaknya masalah dan perhatian orang yang tertuju padanya, dia baru bisa datang sekarang. Meskipun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti Saibah Pua Luka
lanjutannya thorr tetep ditunggu....
goodnovel comment avatar
Siti Saibah Pua Luka
lama² ngerasa lidya kya ibu tiri dehh... gmn kalo suatu saat dia kehilangan selena ato selena melakukan kesalahan fatal di hadapannya dan hanya punya zola ato hanya zola satu²nya jalan,, apakah lidya akan berbaik hati pada zola?? knp lidya gk sadar jika zola brsikap seperti ini krn ulahnya sendiri??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status