Share

88. Panggil Aku Suami Perkasa

"Selamat siang, Ibu Nara, saatnya untuk makan."

Arsen masuk ke ruang tempat aku dirawat, dengan sebuah nampang di tangannya. Dia berbicara seperti seorang perawat sungguhan, memamerkan senyumnya yang sangat tampan. Aku tak bisa mengabaikan gaya bicaranya itu yang lantas membuat aku tertawa kecil, lalu tangan segera memegangi perutku yang terasa perih. Biusnya sudah menghilang, jadi bekas luka operasi itu menjadi sakit setiap kali aku terbatuk atau tertawa. Bahkan berbicara pun, aku harus menahannya selalu pelan.

"Masa puasa Anda sudah selesai, jadi sekarang makan lah, Ibu Nara."

Arsen ... ini perih. Jangan menggoda aku seperti itu lagi," selaku, menunjukkan wajah cemberut.

"Apa? Saya tidak dengar apa yang Ibu Nara katakan. Bisa Anda u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lilik lestari
love bnget sma jerat tuan pebinor... alur critanya ok bnget... d tunggu karya selanjutx y kak.. klo bisa cepetin nulisx n tambah bab lgi tiap upload..šŸ˜‹šŸ˜‹šŸ˜‹
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status