Share

90. Penjara Terlalau Bagus Untuknya

Sepanjang lorong rumah sakit yang kami lewati, tak henti-henti hatiku bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Bagaimana keadaan bayiku, apakah dia mungkin cacat, ataukah bayi itu terlihat mengerikan sampai Arsen meminta aku berjanji lebih dulu? Aku tak kuasa menahan pikiran buruk ini di dalam kepala, sebelum melihat boks beroda yang tengah didorong seorang perawat. Bayi mungil tertidur lelap di dalamnya, bisa kulihat dari boks kaca transparan itu. Kala itu pun aku baru menyadari bahwa kami sudah melewati ruangan bayi.

Melewati ruangan bayi? Lantas, akan ke mana tujuan kami sebenarnya? Dadaku semakin bergemuruh oleh pertanyaan-pertanyaan itu, tanpa berani mengutarakannya pada Arsen.

Di depan sebuah pintu yang bertuliskan 'Ruang Inkubator' akhirnya Arsen menghentikan langkah. Dia menekan bagian menutup cairan hand sanitizer, membalurkannya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status