Share

9. Pria Benalu

Aldric memasuki kamarnya dengan langkah pelan, berusaha untuk tidak membangunkan Roy yang tampak tertidur pulas di sofa ruang tengah. Selain itu, dia juga tidak ingin membangunkan Betty yang tengah terlelap di kamar Abigail.

Aldric menyimpan pisau favoritnya ke dalam laci sebelum berbaring di atas ranjang. Belum sepenuhnya menutup mata, terdengar suara dering ponsel yang membuatnya kembali membuka mata.

Unknown Number

"Hadiah yang menarik," ucap seseorang di seberang sana yang membuat Aldric tersenyum.

"Kau menyukainya?"

"Tidak, tapi setidaknya itu menunjukkan jika kau masih seperti dulu."

“Apa maumu?" tanya Aldric tidak ingin berbasa-basi.

"Membuat hidupmu menderita." Aldric semakin tersenyum mendengar itu.

"Hidupku memang tidak pernah bahagia," jawab Aldric penuh maksud tapi ekspresi wajahnya yang tenang seolah menutupi itu semua.

"Ya, sebelum wanita berkaca mata itu datang. Bisa-bisanya kau melupakan anakku begitu saja setelah apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak pernah melupakan Kate
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status