"Jadi, Klinik Majestik gimana, ya? Meskipun kali ini aku berhasil mengalahkan Kimin, dia bilang pertandingan ini belum berakhir," tanya Nova cemas. Ekspresi Chandra seketika serius, "Orang-orang ini memang merepotkan. Kalau benar-benar terdesak, kita mungkin harus menghabisi mereka diam-diam.""Kamu mau ngapain?" Nova terkejut, lalu memberi peringatan, "Sekarang ini banyak mata-mata yang mengawasimu, lho. Kalau sampai kamu bertindak sembarangan, pasti akan ada bukti yang bisa mereka gunakan untuk melawanmu. Biarkan aku saja yang atur. Biar aku minta bantuan Istana Raja Langit buat menghabisi Kimin dan yang lainnya tanpa meninggalkan jejak.""Kamu nggak perlu ikut campur." Chandra menggeleng pelan.Nova menegaskan, "Tapi ....""Tidak ada 'tapi'. Serahkan saja padaku," ujar Chandra dengan nada memerintah."Ya sudah." Nova tampak pasrah. Dia merasa Chandra masih tidak mempercayainya. Melihat Nova sedih, Chandra buru-buru menjelaskan, "Nova, bukan masalah percaya atau nggak percaya. Kamu
Devita muncul dan menemui Nova, memanggilnya sekilas. Saat Nova berbalik, Devita tiba-tiba melancarkan serangan, langsung menyambar ke arah Nova. Sebelum Nova sempat bereaksi, dia melihat serangan itu datang dan dengan cepat memanfaatkan energi sejatinya untuk melawannya.Ketika kedua tangan mereka bertabrakan, Devita merasa sebuah kekuatan luar biasa mendorongnya. Dia terdorong beberapa meter ke belakang, wajahnya memucat, dan tangannya terasa lemas. Dia memegangi punggungnya sambil tetap menatap Nova. Setelah beberapa saat, dia tersenyum dan mendekati Nova, berkata dengan tawa ringan, "Nova, kamu memang hebat."Ekspresi Nova menjadi serius. "Siapa kamu?" tanyanya dengan suara dingin."Aku dari keluarga Atmaja, namaku Delia Atmaja. Kak Sonia pernah cerita tentang kamu. Dia bilang kamu cantik bak bidadari dan dalam waktu singkat menjadi ahli beladiri. Aku datang untuk melihat sendiri, dan ternyata kamu bahkan lebih hebat dari yang diceritakan Kak Sonia," jawab Devita sambil tersenyum.
Mendengar itu, Chandra pun merasa lega dan tersenyum, "Nova, terima kasih.""Sayang, kamu harus berjanji hanya mencintaiku seorang," kata Nova dengan nada cemburu. Dia benar-benar khawatir. Sandra sangat cantik, memiliki kemampuan bisnis dan manajemen yang luar biasa. Ditambah lagi, dia pandai memikat pria. Nova benar-benar khawatir Chandra bisa tergoda."Jangan berpikiran begitu," Chandra berkata menenangkan. "Sandra hanya kembali untuk mengelola Salvation Group. Kami berdua nggak mungkin ada apa-apa. Kalau aku mau sama dia, sudah dari dulu. Lagipula, antara aku dan dia nggak ada hubungan apa-apa."Meskipun Nova tidak sepenuhnya percaya bahwa tidak ada hubungan apa-apa antara Chandra dan Sandra, tapi mendengar Chandra mengatakan hal itu membuatnya merasa lebih baik. Setidaknya Chandra masih memperdulikan perasaannya. Asalkan Nova berusaha, dia yakin bisa kembali mendapatkan hati Chandra."Iya." Nova mengangguk tegas, berkata, "Aku akan berusaha lebih keras lagi, untuk menjadi istri ya
Chandra merasa ia telah membuat keuntungan besar. Demikian pula Alex. Sudah bertahun-tahun Alex mencari metode latihan energi internal agar menjadi seorang maestro bela diri yang sejati, tapi ia belum pernah mendapatkannya."Bos Chandra." Alex bangkit berdiri dengan penuh semangat, "Aku akan memberikan seluruh hartaku kalau kamu memberikanku metode latihan internal tersebut."Chandra tersenyum lebar, "Deal!" Ia lalu mengeluarkan sebuah buku yang telah ia siapkan sebelumnya, berisi metode kultivasi energi internal dan memberikannya kepada Alex. "Aku sudah siapkan dari dulu."Alex dengan cepat membuka buku tersebut dan mulai membacanya. Wajahnya terlihat bersemangat, bahkan tangannya bergetar. Setelah dua dekade mencari, akhirnya dia mendapatkannya. Alex ingin berteriak kegirangan."Kak Alex," kata Chandra, "Aku sudah kasih kamu apa yang kamu mau. Uangnya?""Oke," jawab Alex, "Aku akan segera transfer uang dari rekening luar negeriku. Dan untuk harta lainnya, kita bisa ambil secara berta
Alex pun berpamitan dengan Chandra lalu buru-buru pergi meninggalkan tempat itu.Setelah Alex pergi, Chandra langsung berdiri dan berjalan keluar sambil mengambil ponselnya hendak menelepon Nova untuk menanyakan kapan kiranya Sandra tiba.Baru saja Chandra memegang ponselnya, panggilan masuk dari Nova langsung muncul di layar.Chandra pun mengangkat telepon tersebut.“Suamiku, apa hari ini kamu akan pulang?”“Nggak pulang, aku mau ke rumah Grace. Di mana Kitab Pengobatanku? Aku harus mempelajari sebentar Trik Keabadian Vajra.”“Kalau begitu, aku ke sana saja sekalian mengantarkannya.”Selesai mengatakan hal tersebut, Nova langsung menutup teleponnya.Baru saja Chandra ingin menanyakan kabar Sandra, Nova sudah menutup telepon tersebut. Pria itu pun itdak jadi bertanya dan berencana untuk menundanya hingga dia tiba di rumah Grace.Begitu Chandra berjalan keluar dari kantornya, pria itu langsung menuju rumah Grace.Sesampainya di sana, Chandra menemukan bahwa Nova sudah sampai di sana ter
Setelah Sandra kembali, Chandra akhirnya bisa merasa lebih tenang.Sandra yang sudah bekerja sama dengan Mawar, pada dasarnya sudah dapat menstabilkan situasi.Setelah memberikan beberapa arahan, Chandra pun kembali ke kamarnya.Pada saat yang sama.Di dalam sebuah vila di tengah kota Rivera, tepatnya di dalam kediamaan Devita Garela.Hari ini Devita baru saja bertemu dengan Nova Kurniawan, dirinya langsung merasa sangat terkejut karena Nova ternyata mempunyai energi yang sangat kuat dan menakutkan di badannya.Devita benar-benar tidak mengerti, perempuan biasa seperti Nova, bagaimana mungkin dalam waktu yang begitu singkat bisa menguasai energi tenaga dalam setidaknya tingkat tiga?Perempuan itu menyandarkan badan di sofa belakangnya, jari-jarinya yang ramping memegang dagu, wajahnya tampak berpikir serius.Tiba-tiba, seorang pria muda berjalan masuk. Pria muda itu berusia sekitar awal dua puluhan tahun, dia mengenakan mantel panjang dengan rambut sebahu, wajahnya terlihat tampan. Ad
“Ooh, aku tahu.”Devita langsung menutup telepon tersebut dan kembali berpikir dengan serius.Perempuan itu bergumam di dalam hatinya, “Mengapa Chandra menghubungi Alex di saat seperti ini? Apa tujuan Chandra sebenarnya?“Alex Gondo tidak lebih dari salah seorang pendiri organisasi pembunuh bayaran. Dia memang kuat, tapi apabila dibandingkan dengan seorang yang ahli bela diri, pria itu masih kalah jauh.Malam itu pun berlalu dengan tenang.Keesokan paginya, Chandra bangun pagi-pagi sekali.Di dalam vila Grace Wahyudi.Sekelompok orang sedang sibuk berkumpul.Sandra berkata, “Kak Chandra, semalam aku sudah menelepon Mawar, karyawan yang bermasalah sudah disingkirkan. Sekarang aku akan ke kantor, lalu meminjam uang Perusahaan terlebih dahulu untuk mencari pabrik-pabrik kecil yang kemarin diancam oleh Centennial.”“Emm.” Chandra menganggukkan kepala, lalu berkata, “Hati-hati, jangan matikan ponselmu, aku akan mengatur orang untuk melacak keberadaan ponselmu setiap waktu. Begitu ada masala
Setelah rasa kagetnya hilang, Chandra menyadari bahwa dirinya telah hilang kendali, pria itu pun duduk kembali. “Kak Arya, apakah informasi ini benar adanya?”“Tentu saja benar.” Arya menjelaskan, “Walaupun statusku di keluarga sangat kecil, berita ini sudah tersebar. Ditambah lagi keluarga Arya punya rencana untuk keluar, kamu adalah keluarga Atmaja, sebelumnya Sonia juga datang bersama kamu di Rivera ini, makanya aku memberitahumu berita ini.”“Hhhaah!”Chandra menarik napas dalam-dalam. Dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa keluarga Atmaja akan memilih keluarga Arya untuk melakukan pernikahan bisnis. Apalagi latar belakang keluarga Arya yang begitu besar, benar-benar membuatnya sangat terkejut.“Kak Chandra …,” ucap Arya sambil menatap pria itu.Chandra melihat raut wajah Arya yang penuh keraguan, dirinya pun penasaran dan bertanya, “Emm, katakan.”“Kamu adalah keluarga Atmaja, sekarang kamu juga sedang melatih energi sejati. Sementara aku klan Arya, nggak mempunyai hak untuk me
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a