Share

Bab 975

Penulis: Angin
Setelah rasa kagetnya hilang, Chandra menyadari bahwa dirinya telah hilang kendali, pria itu pun duduk kembali. “Kak Arya, apakah informasi ini benar adanya?”

“Tentu saja benar.” Arya menjelaskan, “Walaupun statusku di keluarga sangat kecil, berita ini sudah tersebar. Ditambah lagi keluarga Arya punya rencana untuk keluar, kamu adalah keluarga Atmaja, sebelumnya Sonia juga datang bersama kamu di Rivera ini, makanya aku memberitahumu berita ini.”

“Hhhaah!”

Chandra menarik napas dalam-dalam. Dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa keluarga Atmaja akan memilih keluarga Arya untuk melakukan pernikahan bisnis. Apalagi latar belakang keluarga Arya yang begitu besar, benar-benar membuatnya sangat terkejut.

“Kak Chandra …,” ucap Arya sambil menatap pria itu.

Chandra melihat raut wajah Arya yang penuh keraguan, dirinya pun penasaran dan bertanya, “Emm, katakan.”

“Kamu adalah keluarga Atmaja, sekarang kamu juga sedang melatih energi sejati. Sementara aku klan Arya, nggak mempunyai hak untuk me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 976

    Justru karena peraturan-peraturan inilah yang membuat ilmu bela diri mengalami kemunduran di Masyarakat.Akan tetapi, bisa dibilang ini adalah suatu hal yang baik juga bagi masyarakat. Kalau semua orang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi, pasti akan sangat sulit untuk mengelola suatu negara.Arya menceritakan semua isi hatinya kepada Chandra, termasuk kondisi istrinya yang saat ini sedang ditahan.Chandra hanya terus mendengarkan dengan tenang.Waktu berlalu sangat cepat, Alex Gondo pun sudah tiba di area militer.Di area militer, di suatu halaman yang terbuka, belasan helikopter telah siap.Chandra menatap Alex dan bertanya kepadanya, “Alex, di mana kamu menyembunyikan harta itu?”Alex tertawa dan berkata, “Di dalam perbatasan Someria tepatnya di dalam Gunung Radan, waktu itu aku menghabiskan sumber daya yang cukup banyak untuk bisa membawanya sampai di Gunung Radan.”Chandra menganggukkan kepalanya, lalu menatap Arya yang ada di sebelahnya dan tertawa puas, “Kak Arya, aku ingin mer

  • Jenderal Naga   Bab 977

    Gunung Radan adalah deretan pegunungan besar yang berada di perbatasan Someria.Hutan-hutan di sana, termasuk hutan lindung yang tidak pernah ditinggali, bahkan tidak ada orang yang tinggal di sekitarnya.Di area Gunung Radan tersebut, terdapat sebuah dataran yang luas.Belasan helikopter pun mendarat satu per satu di area datar tersebut.Chandra melompat lebih dulu dari dalam helikopter, disusun oleh Alex.Abdul dan tentara yang lain satu per satu juga ikut turun dari helikopter.Chandra mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.Mereka dikelilingi oleh bukit-bukit pegunungan, sejauh mata memandang hanya ada sederetan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi hingga tidak terlihat ujungnya. Chandra pun bertanya dengan tidak sabar, “Kak Alex, sebenarnya ada di mana?”“Kak Chandra, kamu terlalu sungkan kepadaku, panggil Alex saja sudah cukup. Di hadapan kalian, aku nggak ada apa-apanya,” ucap Alex merendah. Di hadapan Chandra, dirinya benar-benar tidak pantas dipanggil seorang Kakak, lebih p

  • Jenderal Naga   Bab 978

    Ronald sangat yakin terhadap Chandra.Berhubung dirinya sudah memperingati terlebih dahulu, maka tidak akan ada orang yang berani menyentuh Chandra.Dirinya tahu dengan jelas apa yang sedang dikerjakan oleh Chandra, hanya saja Ronald tidak ingin mempedulikannya, apalagi membantu Chandra.Membantu Chandra sama saja dengan membantu Luandi, hal ini sama saja menjelaskan kedudukan dan posisi.Sebelum konferensi, Ronald tidak bisa memberikan pernyataan apa pun.Kalau tidak situasinya akan berbalik dalam sekejap, semua kekuataan akan langsung memilih pihak. Ronald tidak ingin melihat hal ini terjadi.“Apakah benar nggak akan berbahaya?”Sonia mengerutkan keningnya dan berkata, “Aku pernah bertemu dengan Devita beberapa kali, umurnya memang masih kecil tapi dia sangatlah licik dan memiliki kemampuan. Apalagi selama ini dialah yang membantu Pak Taka menyusun rencana, menggunakan tangan Chandra untuk membunuh Teuku dan meninggalkannya, membuat situasi berantakan.”“Bisa jadi perempuan itu yang

  • Jenderal Naga   Bab 979

    Gunung Radan.Alex Gondo menyembunyikan harta karunnya di dalam hutan, di tengah gunung yang terjal, sehingga helikopter tidak bisa langsung mendarat karena tidak ada tanah yang datar.Daratan tempat helikopter mendarat berada sedikit jauh dari tempat harta karun itu disembunyikan.Di tengah hutan tersebut, banyak akar-akar tua dari pohon yang besar dan lebat, menambah kesulitan perjalanan mereka. Mereka harus berjalan maju sambil membuka jalan di sekeliling mereka.Seharusnya perjalanan hanya memerlukan waktu sekitar lima jam untuk sampai di tempat persembunyian harta karun tersebut, tapi Chandra dan timnya menghabiskan delapan sampai Sembilan jam, barulah akhirnya mereka tiba di gua tempat harta karun itu disembunyikan.Ketika mereka tiba, langit pun sudah gelap.Alex menunjuk pintu gua yang ada di depan mereka sambil berkata, “Ada di dalam sana. Menurutmu apa kita akan langsung memindahkannya malam ini juga, atau beristirahat dulu satu malam di sini?”“Bisa dipindahkan dalam satu ka

  • Jenderal Naga   Bab 980

    Tepat saat itu, salah seorang tentara datang dengan membawa seekor kelinci di tangannya, lalu menyodorkannya ke arah Chandra, “Jenderal, saya baru menangkap seekor kelinci dan sudah dibersihkan perutnya. Silakan dibakar dan dimakan, sangat enak.”Chandra mengambil kelinci tersebut lalu tersenyum, “Terima kasih.”“Sama-sama.”Setelah memberikan kelinci itu kepada Chandra, tentara tersebut pun langsung pergi.Chandra menusuk kelinci tersebut seperti sate, lalu menatap Alex yang ada di sampingnya, “Kak Alex, coba ceritakan kepadaku mengenai Centennial.”Alex menatap pria yang ada di sampingnya sekilas, lalu berkata, “Semua hal yang aku ketahui sudah kuberitahu kepadamu. Keluarga Gondo memang keturunan dari tiga klan utama Suku Dukun, tapi aku nggak mengetahui banyak hal mengenai kejadian yang terjadi 100 tahun yang lalu. Semua hal yang aku ketahui diceritakan oleh Kakek ketika aku masih kecil.”“Kamu juga nggak tahu hal yang lebih detail lagi?”“Aku benar-benar nggak tahu,” jawab Alex men

  • Jenderal Naga   Bab 981

    Sonia sejenak terkejut dan dalam hitungan detik dia mengangguk sambil menjawab dengan suara halus, “Iya, semua sudah diatur sama Kakek”“Konon keluarga Aryani merupakan sebuah sekte yang hampir punah di seratus tahun lalu. Mereka perlahan bangkit dan berkembang menjadi kesatuan keluarga yang besar. Walaupun kekuatan mereka setara dengan Empat Keluarga Kuno, mereka tetap rendah hati. Apakah kakek mengusik mereka sebagai perlindungan untuk pertemuan besar di beberapa pekan mendatang?” ujar Chandra.“Iya,” angguk Sonia dan dia berkata, “Saat ini konflik dari ketiga keluarga, semuanya merujuk pada keluarga Atmaja. Tidak lupa bahwa kita mengalami kesulitan dari semua sisi, yang mengharuskan kita untuk mencari sekutu yang kuat. Di situasi ini, keluarga Aryani adalah pilihan yang tepat dan cara termudah untuk melakukan aliansi adalah dengan melakukan pernikahan.”“Mengapa harus demikian!? Sekarang sudah abad ke berapa!? kita masih harus mengorbankan kebahagiaan orang lain untuk kepentingan ke

  • Jenderal Naga   Bab 982

    Alex yang menatap Sonia dengan penuh kekaguman tidak dapat menahan diri dan berseru, “Pancaran aura yang sangat kuat, inilah kekuatan seorang ahli bela diri yang sebenarnya.”Devi melirik ke arah Sonia dan berkata, “Aku dengar kamu dijuluki sebagai strategis terbaik di dunia karena mempunyai banyak akal. Tetapi apakah kamu tidak memikirkan konsekuensinya, secara aku datang ke Gunung Radan?”“Oh, aku mengerti. Kamu sudah mempertimbangkannya, tetapi tetap datang. Dengan kata lain, kamu memberikan aku kesempatan,” ujar Devi menyeringai sambil membunyikan jari-jarinya.Dari kejauhan, muncul empat orang pria melompat turun dari pohon yang besar.Ekspresi Sonia sedikit berubah setelah melihat kedatangan Empat Kesatria Raja. Keempat pria tersebut mengenakan jubah hitam dengan fisik yang tidak terlalu mencolok. Namun, pancaran aura mereka sangatlah kuat, seolah-olah mereka sedang menghadapi, dewa kematian.“Bunuh semua orang yang ada, kecuali Sonia dan Chandra,” perintah Devi yang wajahnya men

  • Jenderal Naga   Bab 983

    Chandra sebenarnya sadar kalau Devi tidak akan berani untuk membunuhnya dan hanya menggunakan pasukan Aryani sebagai ancaman untuknya.“Tentu saja aku pasti menepati janjiku,” ujar Devi tersenyum dan lekas berbisik kepada empat kesatria itu. “Lakukan dengan lembut ya, jangan pukul dia sampai mati.”Keempat kesatria tersebut mengangguk pada perintah Devi.Salah satu dari mereka berdiri dan mengangkat tangannya. Sekilas muncul kekuatan besar yang terkumpul mengitari tangannya. Debu dan daun dari tanah pun tidak berhenti berputar hingga membentuk sebuah bola.“Chandra, apakah kamu sudah siap?” ujar salah satu kesatria itu sambil menatap Chandra.Chandra memejamkan matanya dan berkonsentrasi. Di dalam pikirannya hanya tergambar Trik Keabadian Vajra yang tersirat dalam Kitab Kedokteran jilid dua. Dia sadar kalau dia tidak dapat menahan pukulan dari Empat Kesatria Dewa, tetapi demi melindungi pasukan Aryani, dia harus tetap tegar.Energi sejati Chandra bersirkulasi ke seluruh meridian tubuhn

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status