Setelah rasa kagetnya hilang, Chandra menyadari bahwa dirinya telah hilang kendali, pria itu pun duduk kembali. “Kak Arya, apakah informasi ini benar adanya?”“Tentu saja benar.” Arya menjelaskan, “Walaupun statusku di keluarga sangat kecil, berita ini sudah tersebar. Ditambah lagi keluarga Arya punya rencana untuk keluar, kamu adalah keluarga Atmaja, sebelumnya Sonia juga datang bersama kamu di Rivera ini, makanya aku memberitahumu berita ini.”“Hhhaah!”Chandra menarik napas dalam-dalam. Dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa keluarga Atmaja akan memilih keluarga Arya untuk melakukan pernikahan bisnis. Apalagi latar belakang keluarga Arya yang begitu besar, benar-benar membuatnya sangat terkejut.“Kak Chandra …,” ucap Arya sambil menatap pria itu.Chandra melihat raut wajah Arya yang penuh keraguan, dirinya pun penasaran dan bertanya, “Emm, katakan.”“Kamu adalah keluarga Atmaja, sekarang kamu juga sedang melatih energi sejati. Sementara aku klan Arya, nggak mempunyai hak untuk me
Justru karena peraturan-peraturan inilah yang membuat ilmu bela diri mengalami kemunduran di Masyarakat.Akan tetapi, bisa dibilang ini adalah suatu hal yang baik juga bagi masyarakat. Kalau semua orang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi, pasti akan sangat sulit untuk mengelola suatu negara.Arya menceritakan semua isi hatinya kepada Chandra, termasuk kondisi istrinya yang saat ini sedang ditahan.Chandra hanya terus mendengarkan dengan tenang.Waktu berlalu sangat cepat, Alex Gondo pun sudah tiba di area militer.Di area militer, di suatu halaman yang terbuka, belasan helikopter telah siap.Chandra menatap Alex dan bertanya kepadanya, “Alex, di mana kamu menyembunyikan harta itu?”Alex tertawa dan berkata, “Di dalam perbatasan Someria tepatnya di dalam Gunung Radan, waktu itu aku menghabiskan sumber daya yang cukup banyak untuk bisa membawanya sampai di Gunung Radan.”Chandra menganggukkan kepalanya, lalu menatap Arya yang ada di sebelahnya dan tertawa puas, “Kak Arya, aku ingin mer
Gunung Radan adalah deretan pegunungan besar yang berada di perbatasan Someria.Hutan-hutan di sana, termasuk hutan lindung yang tidak pernah ditinggali, bahkan tidak ada orang yang tinggal di sekitarnya.Di area Gunung Radan tersebut, terdapat sebuah dataran yang luas.Belasan helikopter pun mendarat satu per satu di area datar tersebut.Chandra melompat lebih dulu dari dalam helikopter, disusun oleh Alex.Abdul dan tentara yang lain satu per satu juga ikut turun dari helikopter.Chandra mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.Mereka dikelilingi oleh bukit-bukit pegunungan, sejauh mata memandang hanya ada sederetan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi hingga tidak terlihat ujungnya. Chandra pun bertanya dengan tidak sabar, “Kak Alex, sebenarnya ada di mana?”“Kak Chandra, kamu terlalu sungkan kepadaku, panggil Alex saja sudah cukup. Di hadapan kalian, aku nggak ada apa-apanya,” ucap Alex merendah. Di hadapan Chandra, dirinya benar-benar tidak pantas dipanggil seorang Kakak, lebih p
Ronald sangat yakin terhadap Chandra.Berhubung dirinya sudah memperingati terlebih dahulu, maka tidak akan ada orang yang berani menyentuh Chandra.Dirinya tahu dengan jelas apa yang sedang dikerjakan oleh Chandra, hanya saja Ronald tidak ingin mempedulikannya, apalagi membantu Chandra.Membantu Chandra sama saja dengan membantu Luandi, hal ini sama saja menjelaskan kedudukan dan posisi.Sebelum konferensi, Ronald tidak bisa memberikan pernyataan apa pun.Kalau tidak situasinya akan berbalik dalam sekejap, semua kekuataan akan langsung memilih pihak. Ronald tidak ingin melihat hal ini terjadi.“Apakah benar nggak akan berbahaya?”Sonia mengerutkan keningnya dan berkata, “Aku pernah bertemu dengan Devita beberapa kali, umurnya memang masih kecil tapi dia sangatlah licik dan memiliki kemampuan. Apalagi selama ini dialah yang membantu Pak Taka menyusun rencana, menggunakan tangan Chandra untuk membunuh Teuku dan meninggalkannya, membuat situasi berantakan.”“Bisa jadi perempuan itu yang
Gunung Radan.Alex Gondo menyembunyikan harta karunnya di dalam hutan, di tengah gunung yang terjal, sehingga helikopter tidak bisa langsung mendarat karena tidak ada tanah yang datar.Daratan tempat helikopter mendarat berada sedikit jauh dari tempat harta karun itu disembunyikan.Di tengah hutan tersebut, banyak akar-akar tua dari pohon yang besar dan lebat, menambah kesulitan perjalanan mereka. Mereka harus berjalan maju sambil membuka jalan di sekeliling mereka.Seharusnya perjalanan hanya memerlukan waktu sekitar lima jam untuk sampai di tempat persembunyian harta karun tersebut, tapi Chandra dan timnya menghabiskan delapan sampai Sembilan jam, barulah akhirnya mereka tiba di gua tempat harta karun itu disembunyikan.Ketika mereka tiba, langit pun sudah gelap.Alex menunjuk pintu gua yang ada di depan mereka sambil berkata, “Ada di dalam sana. Menurutmu apa kita akan langsung memindahkannya malam ini juga, atau beristirahat dulu satu malam di sini?”“Bisa dipindahkan dalam satu ka
Tepat saat itu, salah seorang tentara datang dengan membawa seekor kelinci di tangannya, lalu menyodorkannya ke arah Chandra, “Jenderal, saya baru menangkap seekor kelinci dan sudah dibersihkan perutnya. Silakan dibakar dan dimakan, sangat enak.”Chandra mengambil kelinci tersebut lalu tersenyum, “Terima kasih.”“Sama-sama.”Setelah memberikan kelinci itu kepada Chandra, tentara tersebut pun langsung pergi.Chandra menusuk kelinci tersebut seperti sate, lalu menatap Alex yang ada di sampingnya, “Kak Alex, coba ceritakan kepadaku mengenai Centennial.”Alex menatap pria yang ada di sampingnya sekilas, lalu berkata, “Semua hal yang aku ketahui sudah kuberitahu kepadamu. Keluarga Gondo memang keturunan dari tiga klan utama Suku Dukun, tapi aku nggak mengetahui banyak hal mengenai kejadian yang terjadi 100 tahun yang lalu. Semua hal yang aku ketahui diceritakan oleh Kakek ketika aku masih kecil.”“Kamu juga nggak tahu hal yang lebih detail lagi?”“Aku benar-benar nggak tahu,” jawab Alex men
Sonia sejenak terkejut dan dalam hitungan detik dia mengangguk sambil menjawab dengan suara halus, “Iya, semua sudah diatur sama Kakek”“Konon keluarga Aryani merupakan sebuah sekte yang hampir punah di seratus tahun lalu. Mereka perlahan bangkit dan berkembang menjadi kesatuan keluarga yang besar. Walaupun kekuatan mereka setara dengan Empat Keluarga Kuno, mereka tetap rendah hati. Apakah kakek mengusik mereka sebagai perlindungan untuk pertemuan besar di beberapa pekan mendatang?” ujar Chandra.“Iya,” angguk Sonia dan dia berkata, “Saat ini konflik dari ketiga keluarga, semuanya merujuk pada keluarga Atmaja. Tidak lupa bahwa kita mengalami kesulitan dari semua sisi, yang mengharuskan kita untuk mencari sekutu yang kuat. Di situasi ini, keluarga Aryani adalah pilihan yang tepat dan cara termudah untuk melakukan aliansi adalah dengan melakukan pernikahan.”“Mengapa harus demikian!? Sekarang sudah abad ke berapa!? kita masih harus mengorbankan kebahagiaan orang lain untuk kepentingan ke
Alex yang menatap Sonia dengan penuh kekaguman tidak dapat menahan diri dan berseru, “Pancaran aura yang sangat kuat, inilah kekuatan seorang ahli bela diri yang sebenarnya.”Devi melirik ke arah Sonia dan berkata, “Aku dengar kamu dijuluki sebagai strategis terbaik di dunia karena mempunyai banyak akal. Tetapi apakah kamu tidak memikirkan konsekuensinya, secara aku datang ke Gunung Radan?”“Oh, aku mengerti. Kamu sudah mempertimbangkannya, tetapi tetap datang. Dengan kata lain, kamu memberikan aku kesempatan,” ujar Devi menyeringai sambil membunyikan jari-jarinya.Dari kejauhan, muncul empat orang pria melompat turun dari pohon yang besar.Ekspresi Sonia sedikit berubah setelah melihat kedatangan Empat Kesatria Raja. Keempat pria tersebut mengenakan jubah hitam dengan fisik yang tidak terlalu mencolok. Namun, pancaran aura mereka sangatlah kuat, seolah-olah mereka sedang menghadapi, dewa kematian.“Bunuh semua orang yang ada, kecuali Sonia dan Chandra,” perintah Devi yang wajahnya men
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a