Share

Bab 980

Penulis: Angin
Tepat saat itu, salah seorang tentara datang dengan membawa seekor kelinci di tangannya, lalu menyodorkannya ke arah Chandra, “Jenderal, saya baru menangkap seekor kelinci dan sudah dibersihkan perutnya. Silakan dibakar dan dimakan, sangat enak.”

Chandra mengambil kelinci tersebut lalu tersenyum, “Terima kasih.”

“Sama-sama.”

Setelah memberikan kelinci itu kepada Chandra, tentara tersebut pun langsung pergi.

Chandra menusuk kelinci tersebut seperti sate, lalu menatap Alex yang ada di sampingnya, “Kak Alex, coba ceritakan kepadaku mengenai Centennial.”

Alex menatap pria yang ada di sampingnya sekilas, lalu berkata, “Semua hal yang aku ketahui sudah kuberitahu kepadamu. Keluarga Gondo memang keturunan dari tiga klan utama Suku Dukun, tapi aku nggak mengetahui banyak hal mengenai kejadian yang terjadi 100 tahun yang lalu. Semua hal yang aku ketahui diceritakan oleh Kakek ketika aku masih kecil.”

“Kamu juga nggak tahu hal yang lebih detail lagi?”

“Aku benar-benar nggak tahu,” jawab Alex men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Bang Mey
authornya mungkin lagi sakit nih...
goodnovel comment avatar
Syahrul Yahya
kpn veritanya bersambung lagi tolong secpt mungkin disambung
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
smga author selalu sehat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 981

    Sonia sejenak terkejut dan dalam hitungan detik dia mengangguk sambil menjawab dengan suara halus, “Iya, semua sudah diatur sama Kakek”“Konon keluarga Aryani merupakan sebuah sekte yang hampir punah di seratus tahun lalu. Mereka perlahan bangkit dan berkembang menjadi kesatuan keluarga yang besar. Walaupun kekuatan mereka setara dengan Empat Keluarga Kuno, mereka tetap rendah hati. Apakah kakek mengusik mereka sebagai perlindungan untuk pertemuan besar di beberapa pekan mendatang?” ujar Chandra.“Iya,” angguk Sonia dan dia berkata, “Saat ini konflik dari ketiga keluarga, semuanya merujuk pada keluarga Atmaja. Tidak lupa bahwa kita mengalami kesulitan dari semua sisi, yang mengharuskan kita untuk mencari sekutu yang kuat. Di situasi ini, keluarga Aryani adalah pilihan yang tepat dan cara termudah untuk melakukan aliansi adalah dengan melakukan pernikahan.”“Mengapa harus demikian!? Sekarang sudah abad ke berapa!? kita masih harus mengorbankan kebahagiaan orang lain untuk kepentingan ke

  • Jenderal Naga   Bab 982

    Alex yang menatap Sonia dengan penuh kekaguman tidak dapat menahan diri dan berseru, “Pancaran aura yang sangat kuat, inilah kekuatan seorang ahli bela diri yang sebenarnya.”Devi melirik ke arah Sonia dan berkata, “Aku dengar kamu dijuluki sebagai strategis terbaik di dunia karena mempunyai banyak akal. Tetapi apakah kamu tidak memikirkan konsekuensinya, secara aku datang ke Gunung Radan?”“Oh, aku mengerti. Kamu sudah mempertimbangkannya, tetapi tetap datang. Dengan kata lain, kamu memberikan aku kesempatan,” ujar Devi menyeringai sambil membunyikan jari-jarinya.Dari kejauhan, muncul empat orang pria melompat turun dari pohon yang besar.Ekspresi Sonia sedikit berubah setelah melihat kedatangan Empat Kesatria Raja. Keempat pria tersebut mengenakan jubah hitam dengan fisik yang tidak terlalu mencolok. Namun, pancaran aura mereka sangatlah kuat, seolah-olah mereka sedang menghadapi, dewa kematian.“Bunuh semua orang yang ada, kecuali Sonia dan Chandra,” perintah Devi yang wajahnya men

  • Jenderal Naga   Bab 983

    Chandra sebenarnya sadar kalau Devi tidak akan berani untuk membunuhnya dan hanya menggunakan pasukan Aryani sebagai ancaman untuknya.“Tentu saja aku pasti menepati janjiku,” ujar Devi tersenyum dan lekas berbisik kepada empat kesatria itu. “Lakukan dengan lembut ya, jangan pukul dia sampai mati.”Keempat kesatria tersebut mengangguk pada perintah Devi.Salah satu dari mereka berdiri dan mengangkat tangannya. Sekilas muncul kekuatan besar yang terkumpul mengitari tangannya. Debu dan daun dari tanah pun tidak berhenti berputar hingga membentuk sebuah bola.“Chandra, apakah kamu sudah siap?” ujar salah satu kesatria itu sambil menatap Chandra.Chandra memejamkan matanya dan berkonsentrasi. Di dalam pikirannya hanya tergambar Trik Keabadian Vajra yang tersirat dalam Kitab Kedokteran jilid dua. Dia sadar kalau dia tidak dapat menahan pukulan dari Empat Kesatria Dewa, tetapi demi melindungi pasukan Aryani, dia harus tetap tegar.Energi sejati Chandra bersirkulasi ke seluruh meridian tubuhn

  • Jenderal Naga   Bab 984

    “Gah!”Chandra memuntahkan darah lalu dia terpental lagi hingga sepuluh meter.Sonia bergegas berlari untuk membantu Chandra bangun. Tapi sesampai di tempat, Chandra lekas bangkit dan duduk bersila untuk menyalurkan energi sejatinya dan menekan energi darah yang berontak dalam tubuhnya. Melihat dia masih dalam keadaan baik, Sonia hanya dapat menghela napas dengan lega.“Kak Chandra, sudahlah tidak perlu dilanjutkan lagi. Mereka sudah mengerahkan tujuh puluh persen kekuatannya. Jika mereka mengerahkan kekuatan penuh, kamu tidak akan dapat menahan serangan mereka …,” ujar Sonia.“Bisa atau tidak, aku tetap harus melindungi dan menjamin keselamatan pasukanku,” jawab Chandra yang sudah mulai menyerah sambil menoleh ke arah Devi. “Bolehkah aku menyembuhkan lukaku sebentar?”“Silakan,” balas Devi sambil memandang Chandra.Sampai saat ini Devi masih berpikir bagaimana bisa Chandra menahan pukulan Empat Kesatria Dewa secara kekuatan mereka sudah memasuki kekuatan tingkat ketiga.Chandra yang d

  • Jenderal Naga   Bab 985

    “Kamu ....” balas Sonia yang emosi terhadap Devi.“Lakukan,” perintah Devi kepada Empat Kesatria Dewa.Dalam sekejap keempat Kesatria itu menotok titik akupunktur Sonia. Menyegel energi sejatinya dan membuatnya tidak dapat bergerak.Devi menyeringai lalu berkata, “Sonia, kamu harusnya tahu kalau Pak Taka tidak ingin melihat orang-orang menghalanginya. Namun, keluarga Atmaja sepertinya ingin memberikan kita bantuan.”Sonia yang tidak dapat bergerak bertanya, “Bukankah dia adalah tuanmu? Mengapa kamu memanggilnya sebagai Pak Taka?”Devi tertawa terbahak-bahak dan tidak menjawab pertanyaannya. Lalu dia mengisyaratkan kepada Empat Kesatria Dewa untuk mundur. Selangkah demi langkah dia mendekati Sonia yang lumpuh.Keempat kesatria itu menggangguk dan segera mundur dari tempat kejadian perkara.Sonia berkonsentrasi untuk mengaktivasikan kembali energi sejati yang disegel tetapi usahanya sia-sia.Devi mengangkat dagu Sonia dan berkata, “Kamu benar-benar cantik sekali. Jika aku laki-laki, aku

  • Jenderal Naga   Bab 986

    Di tengah api unggun yang masih menyala, tergeletak sepasang pria dan wanita. Mereka tidak mengenakan busana, di mana sang pria berbaring di bawah dan wanita tersebut berbaring di atasnya, membentuk postur yang terlihat sangat ambigu.Keduanya saling merasakan suhu tubuh yang hangat dan wajah Sonia memerah karena merasakan bibir Chandra yang mencium pipinya. Mereka ingin bangun tetapi badannya tidak bisa bergerak. Sungguh suasana yang tidak biasa.Waktu tidak berasa berlalu, dan keduanya hanya dapat menghabiskan waktu berpelukan selama tiga jam.Setelah tiga jam berlalu, keduanya melompat berpisah dan Sonia lekas mengambil serpihan baju yang dirobek oleh Devi sebelumnya untuk menutupi tubuhnya. Chandra juga bergerak untuk mengambil serpihan bajunya, namun dikarenakan lukanya tidak ditangani dalam tiga jam, saat bergerak lukanya bereaksi dan Chandra memuntahkan seonggok darah dari mulutnya.Awalnya Sonia tidak berani melihat kondisi Chandra, tetapi setelah mendengar rasa kesakitan yang

  • Jenderal Naga   Bab 987

    Chandra tidak tahu apa yang harus dilakukan di situasi saat ini. Beberapa saat berlalu, Sonia pun menenang setelah menangis sedih sebelumnya dan dia tenggelam dalam pikirannya, tergambar rasa bingung di wajah cantiknya.“Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Chandra melihat Sonia yang sedang berpikir.“Ada yang sedikit aneh,” gumam Sonia dengan suara pelan.“Um?” wajah Chandra tampak bingung.“Awalnya Kakek nggak izininaku ikut terlibat dalam urusan ini, karena dia tahu kalau Devi datang ke Gunung Radan dan dia tahu kalau Devi nggak akan membunuhmu. Lalu pada akhirnya dia mengizinkan aku datang,” jawab Sonia dengan suara pelan.“Apa yang aneh tentang ini? Bukankah dia memintamu untuk mengantar kitab rahasia seni bela diri kepadaku?” tanya Chandra.“Saya khawatir hanyalah sebuah dalih,” jawab Sonia sambil menghela napas yang dalam.Sonia sangat mengenal watak Ronald, dia tidak ada ketertarikan untuk memperebutkan kekuasaan. Cara berpikirnya juga penuh perhatian dan sangat hati-hati, jik

  • Jenderal Naga   Bab 988

    Terlihat kalau keluarga Atmaja memiliki kejayaan tanpa batas, namun anggota keluarganya tidak memilki kedudukan sama sekali, karena mereka hanyalah sebuah pion.“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra.“Aku rasa melindungimu sudah termasuk dalam rencana Kakek, karena kamu ada konflik dengan keluarga Atmaja dan dia menggunakan aku agar dengan tujuan agar kamu terikat dengan keluarga Atmaja. Kita antisipasi jika Devi menyebarkan foto kita, Kakek pasti akan menghubungi keluarga Aryani untuk memperjuangkan pernikahan ini. Di lain kata jika pernikahan ini gagal, dia pasti akan memikirkan cara untuk menghancurkan keluarga Aryani dan Pak Taka,” jawab Sonia sambil menghela napas.Chandra mendengarkan dengan seksama, walaupun ini hanya berupa tebakan, tapi sangat masuk akal.“Sudah abaikan saja tebakan itu. Kita jalankan satu per satu,” gumam Sonia yang duduk memeluk lututnya. Dipikir-pikir situasi saat ini tidaklah buruk, karena setidaknya dia masih berguna untuk Ronald dan

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status