Share

Bab 866

Penulis: Angin
Mungkinkah selain Pak Taka, masih ada orang lain yang bersembunyi di balik Teuku?

Untuk mengetahui hal ini, Chandra harus kembali ke Rivera dan menanyakannya kepada pemilik Toko Antik Bartele. Meskipun Chandra tidak mendapatkan jawaban apa-apa terakhir kali, dia merasa si pemilik toko pasti mengetahui sesuatu.

“Terus apa maksudnya kalian bawa aku ke sini? Apa cuma untuk ceritain masa lalu keluarga kalian dan lukisan ini?” tanya Chandra.

“Kunci untuk memecahkan rahasia ini adalah gambar 18 meridian yang ada di dalam kotak. Selama ini aku juga terus menelitinya, tapi aku nggak ngerti. Aku yakin kamu pasti pernah lihat gambar itu.”

“Iya. Aku yang pertama ngebuka kotak itu, jadi aku pernah lihat.”

“Situasi kamu sekarang dan seterusnya bakal sangat berbahaya. Semua orang mau ngebunuh kamu, dan kunci agar kamu bisa bertahan hidup adalah dengan jadi lebih kuat. Aku kasih kamu waktu tiga hari, coba lihat apa kamu bisa dapat sesuatu dari lukisan ini,” kata Ronald.

Chandra bisa memasuki alam per
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 867

    Chandra sangat menantikan suatu saat dia bisa memecahkan rahasia dari lukisan ini. Dia membuka kotak yang ada di tangannya dan mengeluarkan sebuah gulungan. Di dalam gulungan terdapat gambar manusia kecil dengan berbagai macam pose. Ada yang berdiri, mengepalkan tangan, berjongkok, dan lain-lain. Di tubuh setiap manusia juga terdapat titik putih dan garis merah. Chandra tahu titik putih itu melambangkan titik akupuntur, dan garis merah mewakili garis meridian.Garis meridian dan titik akupunktur tidak bisa dijelaskan dengan ilmu kedokteran modern. Dulu Chandra pun tidak tahu apa maknanya, tapi semenjak mempelajari kitab pengobatan, dia mempelajari bagaimana caranya mengendalikan energi sejati dan memahami makna dari meridian itu. Meridian adalah tempat mengalirnya energi.Chandra ingin mencoba mengerahkan energi sejatinya, tapi tubuhnya yang terasa hampa ini tidak memiliki cadangan energi lagi sedikit pun. Dan lagi ketika dia mengerahkan tenaga, sekujur tubuhnya terasa sakit bukan main

  • Jenderal Naga   Bab 868

    “Oh … tunggu sebentar.”“Ada apa lagi?”“Daya tangkap kamu juga bagus. Selama beberapa hari ini kamu juga bisa sekalian ke sana untuk lihat-lihat, siapa tahu kamu dapat sesuatu.”“Aku nggak yakin sanggup, Kek,” kata Sonia sembari berlutut di hadapan Ronald.“Bangunlah, aku yang kasih izin.”“Tapi, darah yang ngalir di badanku bukan darah keluarga Atmaja. Berdasarkan ajaran leluhur ….”“Sekarang kita hidup di zaman modern, kenapa masih harus terpaku sama peraturan lama yang kaku? Biarpun kamu nggak berhubungan darah dengan keluarga Atmaja, dari kecil kamu tumbuh besar di sini. Aku sudah nganggap kamu kayak cucuku sendiri. Lagi pula, aku cuma minta kamu untuk coba-coba, bisa atau nggak itu tergantung kamu sendiri.”“Baik, Kek.”“Ya sudah, turunlah sana.”Sonia pun menuruti kemauan kakeknya dan pergi ke ruang bawah tanah, sementara Ronald masih melamun memikirkan ucapan Sonia tadi. Dugaan Sonia bisa saja benar. Apabila Robi mash hidup, semuanya jadi masuk akal.“Aku cuma bisa berharap pel

  • Jenderal Naga   Bab 869

    “Luka di badan kamu masih belum sembuh. Biar aku suapin saja,” kata Sonia.“Nggak perlu, aku bisa sendiri.”Chandra merasa canggung disuapi oleh wanita yang baru saja dia kenal selama beberapa hari. Mendengar itu, Sonia juga tidak banyak bicara dan langsung saja memberikan makanannya kepada Chandra. Meski sedang terluka, Chandra tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sederhana.Sonia berbalik menatap Lukisan Gunung Merabu yang tergantung di tembok. Sejak kecil dia mendapat bimbingan dari Ronald dan sudah bisa menguasai energi sejatinya sejak dulu. Kini dia sudah menjadi ahli bela diri di tingkat alam kedua, tapi dia tidak pernah melihat lukisan ini seumur hidupnya. Dia pun menatap sekilas lukisan tersebut, tapi tidak bisa menemukan apa pun yang aneh atau mencolok.“Kak Chandra sudah ketemu petunjuk apa?”Namun Chandra hanya menggelengkan kepalanya.“Kakek bilang aku boleh lihat barang yang ada di dalam kotak. Kakek minta aku untuk mempelajari lukisan ini bareng-bareng.”“O

  • Jenderal Naga   Bab 870

    “Ka-kamu ngapain lihat-lihat aku begitu?”“Aku mau minta bantuan dari kamu.”“Eh, bantuan apa?”“Sekarang aku sudah cacat, tapi aku punya cara untuk mengembalikan energi sejatiku, tapi aku butuh bantuanmu.”“Aku? Jangan terlalu banyak berharap. Aku paling-paling cuma sampai di alam kedua. Yang bikin kamu jadi begini itu Harold yang sedikitnya sudah sampai di alam kelima. Bahkan Kakek saja nggak bisa mulihin energimu, apalagi aku.”“Aku punya caranya, tapi kamu harus bantuin aku.”Energi sejati itu Chandra dapatkan dengan cara mempelajari kitab pengobatan tahap lanjutan. Kitab pengobatan tahap lanjutan memang sangat ajaib, mereka lebih banyak membahas efek dari Jarum 81 Langit untuk memulihkan energi sejati. Akan tetapi, untuk mengaplikasikan teknik itu dibutuhkan satu orang yang menguasai akupunktur.“Coba kasih tahu apa yang kamu butuh. Kalau aku bisa bantu, akan kubantu sebisaku.”Jarum 81 Langit membentuk satu helai benang logam yang melingkari lengan Chandra. Ketika Chandra mengger

  • Jenderal Naga   Bab 871

    Tubuh Chandra seperti tersengat listrik, tetapi rasanya tidak sakit. Seluruh tubuhnya seperti terasa sangat ringan.“Selanjutnya bagian kening.”Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia mengambil jarum pertama dan menggerakkan energi sejati untuk masuk ke dalam jarum. Setelah itu dia menusukkan jarum tersebut, energi sejati dalam dirinya berkurang cukup banyak. Dia mengambil jarum ke dua dan menghabiskan sebagian energi sejatinya lagi.Jarum tersebut sangat aneh, seperti bisa mengambil energi sejati miliknya.“Jarum ketiga, kening bagian kanan.”Sonia terus melakukan kegiatannya. Setelah jarum ke sebelas, seluruh energi sejatinya sudah habis diambil. Wajahnya terlihat pucat pasi sambil berkata, “Nggak bisa, energi sejatinya habis terlalu banyak. Aku sudah nggak bisa menggunakan energi sejati lagi.”Chandra mengangguk karena dia tahu kalau menggunakan Jarum 81 Langit akan menghabiskan banyak sekali energi sejati. Selain itu, semakin banyak jarum yang digunakan, maka energi yang diambil juga

  • Jenderal Naga   Bab 872

    Ketika makan, Sonia bertanya pada Chandra bahwa apa yang sedang lelaki itu cari dan lihat. Akan tetapi Chandra hanya menggelengkan kepalanya. Setelah Chandra selesai makan, dia langsung pergi.Halaman belakang kediaman keluarga Atmaja.Sonia keluar dengan membawa piring dan alat makannya. Dia melihat sosok Ronald yang duduk tidak jauh di gazebo halaman. Melihat Ronald yang berada tidak jauh di gazebo, perempuan itu mendekat dan menyapa, “Kakek.”Ronald mengangguk kepala dan bertanya, “Bagaimana keadaan Chandra?”Sonia terlihat ragu dan berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menggeleng dan berkata, “Nggak ada apa-apa, Lukisan Gunung Merabu sangat ajaib sekali. Gambar Meridian juga sangat aneh. Energi sejati mengalami kemunduran, begitu kekuatannya digerakkan maka energi dalam darah akan mengalir cepat. Untuk sementara masih belum ada informasi lebih lanjut.”“Terus pantau Chandra dan awasi dia. Kalau dia menyadari sesuatu, langsung kabari Kakek.”“Baik, Sonia mengerti.”Detik itu juga So

  • Jenderal Naga   Bab 873

    “Apa yang sudah kamu pahami?”Sonia menatap Chandra dengan terkejut. Lelaki itu menunjuk orang pertama dan menunjuk orang ke sepuluh lagi sambil berkata, “Lihat.”Perempuan itu melirik ke arah Gulungan Naskah Kuno dan langsung tersenyum sumringah sambil berkata, “Benar-benar harus dilakukan oleh dua orang baru bisa?”“Iya, seharusnya begitu. Mau coba?” jawab dan tanya Chandra.“Baik,” ujar Sonia sambil mengangguk. Wajah putihnya terlihat sangat antusias sekali.Gambar pertama orang tersebut sedang duduk bersila dengan kedua tangan diangkat ke atas kepala. Chandra mengikutinya. Sedangkan gambar kesepuluh, orang tersebut posisi kepalanya ke arah bawah dengan kedua tangan menyentuh tanah. Jika digabungkan seharusnya posisinya satu di atas dan satu lagi di bawah.Sonia melompat setinggi dua meter dan langsung menempelkan kedua telapak tangannya di atas telapak tangan lelaki itu. Gerakan pertama dan kedua berhasil digabungkan dengan sempurna. Dengan begitu, gambar meridian juga berhasil dis

  • Jenderal Naga   Bab 874

    Berdasarkan tebakan dari Sonia, kemungkinan karena sekarang Chandra belum ada energi sejati sehingga tidak bisa latihan. Setelah kondisi tubuhnya sudah pulih baru mereka akan coba lagi.Pagi harinya Sonia pergi, sedangkan Chandra memilih tetap tinggal di ruang rahasia bawah tanah. Tubuhnya sudah lumayan membaik dan bisa berlatih meditasi. Dengan begitu kondisi tubuhnya akan lebih cepat pulih.Sonia membawa piring dan mangkuknya keluar lagi dari ruang rahasia bawah tanah. Dia menemukan Ronald yang sedang duduk tidak jauh dari sana.“Kakek,” panggil perempuan itu mendekat.Ronald berdeham dan bertanya, “Bagaimana?”Sonia menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak ada kemajuan apa-apa. Lukisan Gunung Merabu sungguh misterius sekali. Sekarang Chandra masih belum bisa memecahkan rahasia dari lukisan itu dan nggak bisa mendapatkan apa pun.”Ronald menghela napas berat.“Kakek, kenapa?” tanya Sonia.“Keluarga Nantaboga sudah mulai beraksi. Mereka bekerja sama dengan dua keluarga lainnya untuk m

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status