Share

Bab 874

Penulis: Angin
Berdasarkan tebakan dari Sonia, kemungkinan karena sekarang Chandra belum ada energi sejati sehingga tidak bisa latihan. Setelah kondisi tubuhnya sudah pulih baru mereka akan coba lagi.

Pagi harinya Sonia pergi, sedangkan Chandra memilih tetap tinggal di ruang rahasia bawah tanah. Tubuhnya sudah lumayan membaik dan bisa berlatih meditasi. Dengan begitu kondisi tubuhnya akan lebih cepat pulih.

Sonia membawa piring dan mangkuknya keluar lagi dari ruang rahasia bawah tanah. Dia menemukan Ronald yang sedang duduk tidak jauh dari sana.

“Kakek,” panggil perempuan itu mendekat.

Ronald berdeham dan bertanya, “Bagaimana?”

Sonia menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak ada kemajuan apa-apa. Lukisan Gunung Merabu sungguh misterius sekali. Sekarang Chandra masih belum bisa memecahkan rahasia dari lukisan itu dan nggak bisa mendapatkan apa pun.”

Ronald menghela napas berat.

“Kakek, kenapa?” tanya Sonia.

“Keluarga Nantaboga sudah mulai beraksi. Mereka bekerja sama dengan dua keluarga lainnya untuk m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 875

    Keluarga Atmaja sedang menghadapi bahaya dan Sonia juga menangkap maksud Ronald yang ingin menyerahkan Chandra. Dia memberikan ide untuk mengeluarkan Lukisan Gunung Merabu serta gambar meridian untuk menunjukkannya pada ketiga keluarga yang lain.Di waktu yang sama, Ronald bisa meminta mereka untuk mengeluarkan lukisan mereka juga dan menggabungkan keempat lukisan tersebut. Dengan begitu maka tidak hanya menghapus kecurigaan mereka pada keluarga Atmaja, tetapi yang paling penting Sonia juga bisa melihat lukisan yang lainnya. Mungkin saja dia bisa membuka rahasia keempat gambar tersebut.Ronald menggelengkan kepalanya tidak setuju. Jika lukisan keluarga Nantaboga tidak dicuri, mereka tidak akan yang bersedia mengeluarkan lukisannya. Mereka sudah menyimpan lukisan tersebut selama ribuan tahun lamanya, kalau mau ditunjukkan maka sudah sedari dulu menunjukkannya pada mereka. Untuk apa menunggu hingga saat ini?Yang namanya manusia sudah pasti egois dan mementingkan diri sendiri, sama halny

  • Jenderal Naga   Bab 876

    Chandra tersenyum masam dan berkata, “Kalau mencurinya bisa-bisa keluarga Atmaja juga akan menghabisiku.”“Kalau begitu kamu hanya akan menerima pembalasan dari keluarga Atmaja saja. Tapi kalau nggak kamu akan dikejar oleh tiga keluarga yang lain. Sedangkan kamu itu keturunannya keluarga Atmaja. Sebelum Kakek nggak menanyakan tentang lukisan, nggak akan ada yang membunuhmu. Selanjutnya kamu putuskan apa yang harus kamu lakukan.”Chandra menggelengkan kepalanya tidak setuju. Dia masih terlalu lemah dan dia lebih memilih untuk menghadapi pertempuran ini. Kalau dia tidak membunuh Teuku, mungkin dia bisa lolos. Chandra menenggelamkan kepalanya dan melanjutkan makannya.Setelah selesai, Sonia bangkit berdiri sambil membawa piring kosong dan berkata, “Masih ada dua hari, sebaiknya kamu pikirkan baik-baik.”Sonia pergi dan Chandra duduk bersila di tempat. Dia merasa cara yang disarankan oleh Sonia tidak bisa dia ikuti. Akan tetapi cara pertama masih bisa, hanya saja terlalu sulit. Hanya tersi

  • Jenderal Naga   Bab 877

    Chandra berencana memaksakan diri menyelesaikan semua gambar meridian itu hingga aliran darahnya mengalir deras dan organnya hancur. Seluruh isi tubuhnya terluka hebat hingga akhirnya Chandra terbaring di lantai dengan darah yang mengucur deras.Banyaknya darah tersebut mengalir membasahi Gulungan Naskah Kuno dan juga Lukisan Gunung Merabu. Detik selanjutnya, Lukisan Gunung Merabu mengalami perubahan yang aneh. Sebelum Chandra tidak sadarkan diri, dia melihat bahwa gambar bulan di lukisan itu menghilang dan bunga putih tersebut layu. Matahari muncul di langit dan bersinar dengan terang.Gambar dalam lukisan tersebut mengalami perubahan. Di dalam hutan pegunungan muncul sebaris tulisan kecil yang membuat Chandra membelalak. Dia menatap lukisan tersebut dengan lekat dan juga tulisan di gunung yang perlahan muncul.Tulisan tersebut adalah tulisan tradisional yang memang ada seribu tahun yang lalu. Chandra pernah mempelajari aksara tersebut. Dia mencoba mengingat tulisan tersebut dengan su

  • Jenderal Naga   Bab 878

    Detik berikutnya Chandra terbangun. Dia mendengar ucapan Ronald dan dengan lemas bertanya, “Beneran nggak tertolong?”“Nggak,” jawab Ronald sambil melirik pemuda itu. Setelah itu dia berbalik dan berjalan pergi.Di dalam kamar hanya tersisa Chandra dan Sonia. Dengan lemas Chandra bertanya, “Di mana Lukisan Gunung Merabu?”“Di ruang rahasia bawah tanah.”“Ada-ada yang aneh?”“Ha? Nggak ada,” jawab Sonia terheran-heran.“Ada yang salah! Pasti sesuatu telah terjadi. Kamu bawa aku ke sana untuk lihat. Mungkin saja rahasia dari Lukisan Gunugn Merabu sudah terbuka,” ujar Chandra.“Tapi kondisimu ….”“Cepat bawa aku pergi.”Sonia tidak bisa menang melawan Chandra sehingga dia hanya bisa menggendong lelaki itu ke arah ruang rahasia. Sebelum mendekati halaman belakang, seorang lelaki tampan dengan pakaian berwarna putih mendekat.“Sonia, kamu sedang apa?” tanya lelaki itu ketika melihat Sonia menggendong lelaki yang penuh darah.“Kak Brandon.”Brandon menatap Chandra dan mendengus sambil berkat

  • Jenderal Naga   Bab 879

    “Kenapa? Kenapa menghela napas?”“Nggak ada apa-apa.”Sonia tidak banyak bicara. Dia menggendong Chandra dan bergegas berjalan ke ruang rahasia bawah tanah yang ada di halaman belakang.“Oh iya, Brandon sebenarnya baik dan setia, Kak Chandra jangan memasukkan ucapan dia ke hati,” ujar Sonia yang khawatir Chandra akan balas dendam pada Brandon.“Cih!” Chandra mendengus mendengar ucapan perempuan itu. Brandon sudah memberikan banyak masalah padanya. Jika ada kesempatan, dia pasti akan memberikan pemuda itu pelajaran.Saat tiba di ruang rahasia, Gulungan Naskah Kuno dan Lukisan Gunung Merabu masih tergeletak di lantai. Gulungan Naskah Kuno terdapat noda darah, sedangkan Lukisan Gunung Merabu bersih tanpa noda darah.Sonia meletakkan Chandra di kursi roda dan mengambil Gulungan Naskah Kuno serta Lukisan Gunung Merabu yang ada di lantai.“Kasih aku lihat,” pinta Chandra.Lelaki itu memperhatikan Lukisan Gunung Merabu dengan saksama. Akan tetapi lukisan tersebut tidak ada yang berubah. Chand

  • Jenderal Naga   Bab 880

    “Kamu ingin menggunakan rahasia dari Lukisan Gunung Merabu untuk meminta bantuan Kakek?”“Iya.” Chandra mengangguk.Sekarang posisinya sangat berbahaya dan kapan pun bisa menghadapi kematian. Hanya Ronald yang bisa melindunginya. Hanya dengan menukarkan rahasia Lukisan Gunung Merabu yang bisa membuat Ronald melindunginya.  “Baik.”Ronald membawa lukisan dan menyimpan kembali Gulungan Naskah Kuno ke dalam kotak. Setelah itu Sonia mendorong kursi roda Chandra pergi dari sana.Ronald tampak duduk di dalam ruang baca sambil membaca sebuah buku dengan serius. Terdengar suara ketukan pintu diikuti suara yang berkata, “Kakek, Chandra mencari Kakek.”Ronald meletakkan bukunya dan berjalan keluar. Dia melihat Chandra yang duduk di kursi roda dan Sonia yang berdiri di sampingnya.“Ada apa?” tanya Ronald sambil menatap Chandra.“Aku sudah membuka rahasia di Lukisan Gunung Merabu,” ujar Chandra dengan pelan.“Apa?” Ronald terlihat antusias dan dengan tidak sabar bertanya, “Benarkah?”Chandra meng

  • Jenderal Naga   Bab 881

    Sonia menatap lukisan tersebut dengan lekat. Ternyata lukisan ini akan berubah jika ditetesi darah Chandra.“Ini rahasia dari Lukisan Gunung Merabu.”“Aku sudah kasih tahu rahasianya. Selanjutnya aku harus dijamin keselamatannya,” ujar Chandra.“Nggak masalah. Kamu itu anggota dari keluarga Atmaja. Sebagai seorang pemimpin keluarga, tentu saja Kakek akan menjagamu.”Dia menerima Lukisan Gunung Merabu dan terbahak sambil berkata, “Hahaha! Akhirnya rahasia dari lukisan ini sudah terpecahkan!”Akan tetapi lukisan tersebut berubah menjadi semula. Dia terdiam dan bertanya, “Apa yang terjadi?”Chandra mengangkat kedua bahunya dan menjawab, “Nggak tahu, mungkin butuh darah baru bisa berubah.”“Kenapa darah saya nggak bisa dan hanya bisa dengan darahmu?”Chandra menggelengkan kepala karena dia tidak tahu. Sama-sama darah, tetapi kenapa darahnya bisa membuat Lukisan Gunung Merabu mengalami perubahan dan Ronald tidak bisa?“Kakek butuh darahmu.”‘Nggak masalah, tapi karena aku sudah kehabisan lu

  • Jenderal Naga   Bab 882

    Tok! Tok! Tok!Terdengar suara ketukan pintu dari luar.“Masuk,” seru Chandra dengan lemas.Pintu kamar terbuka dan sosok Sonia masuk. Baju putihnya terdapat noda darah Chandra yang terkena saat dia menggendong lelaki itu.“Kak Chandra,” panggil perempuan itu sambil mendekat.“Iya. Energi sejatimu sudah kembali? Aku butuh energi sejatimu untuk mengobati luka.”“Sudah sebagian meski belum sepenuhnya,” jawab Sonia.“Aku merasa Lukisan Gunung Merabu juga perlu dua orang untuk berlatih.”“Kenapa bisa bilang begitu?” tanya Sonia.“Yang dulu kita pahami memang sudah tepat, hanya kurang latihan internal saja makanya nggak bisa. Kamu lihat, Lukisan Gunung Merabu mengalami perubahan setelah terkena darah. Setelah terkena darah, bulan berubah jadi matahari yang artinya bulan adalah perempuan, matahari adalah laki-laki.”“Lalu apa arti dari bunga? Bunga itu gugur dan apa artinya?” tanya Sonia.Mendengar itu Chandra tenggelam dalam pikirannya dan beberapa saat kemudian berkata, “Mungkin masih ada

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status