Dua meridian tersebut merupakan meridian paling utama bagi praktisi bela diri. Praktisi seni bela diri yang biasa saja tidak akan bisa melakukannya. Perlu memasuki lima alam dan memiliki energi sejati yang kuat baru bisa membukanya. Awalnya Ronald tidak tahu bagaimana cara Chandra mengobati lukanya. Akan tetapi, dia juga merupakan seorang praktisi seni bela diri dan juga dokter. Sekarang dia sudah mengerti kalau lukanya palsu, tetapi Chandra memanfaatkannya untuk membuka Meridian Ren dan Du serta Delapan Meridian Luar Biasa.Dengan menusukkan jarum perak ke seluruh meridian yang ada tubuh, maka akan melindungi bagian jantung. Dengan begitu, apa pun yang terjadi dia tidak akan mati. Begitu energi sejati milik Ronald masuk ke dalam tubuh Chandra, maka akan langsung berkumpul menjadi satu. Jarum perak yang memberikan efek seperti itu.Energi sejati milik Ronald berkumpul di tubuh Chandra dan membentuk sebuah pusaran. Ternyata Ronald tidak bisa mengendalikan energi sejati miliknya. Pusar
Sonia menghindar dengan cepat, tetapi sedikit terlambat sehingga dia terluka karena jarum yang terpental tersebut. Chandra jatuh tersungkur di kasur dan Ronald banjir keringat. Dia mengusap keringat di wajahnya sambil menatap Chandra yang terbaring di kasur.Dengan kagum dia berkata, “Anak ini sungguh berani sekali. Bisa-bisanya dia memikirkan cara ini.”“Bagaimana, Kakek?” Sonia tidak peduli dengan luka di tubuhnya dan bertanya pada Ronald ketika melihat Chandra yang bersimbah darah.Ronald mengusap rambut putihnya dan tertawa sambil berkata, “Berhasil. Meridian Ren dan Du serta Delapan Meridian Luar Biasa miliknya sudah terbuka. Seharusnya dia sekarang sudah masuk lima alam.”“Benarkah?” tanya Sonia dengan terkejut.“Kalau begitu, kita bisa menghasilkan pesilat lima alam terus menerus?” tanya Sonia lagi.Ronald menggeleng dan berkata, “Nggak semudah itu. Meridian Chandra sudah rusak dan napasnya tinggal sedikit. Dia bisa mati kapans aja. Chandra menggunakan jarum perak untuk menjaga
Setelah Sonia pergi, dia menghampiri Ronald yang berada di halaman belakang. Dia tahu energi sejati Ronald hilang cukup banyak dan perlu memulihkan diri. Di halaman belakang kediaman keluarga Atmaja terdapat sebuah rumah kayu. Sonia mengetuk pintu rumah kayu tersebut dengan perlahan.“Masuk.”Sonia mendorong pintu dan masuk dengan perlahan. Dia menemukan Ronald yang sedang duduk bersila di dalam sana.“Ada apa?” tanya lelaki itu.“Kakek, aku mau minta beberapa butir Pil Peremajaan.”Ronald meliriknya bingung dan bertanya, “Energi sejatimu nggak habis, untuk apa minta Pil Peremajaan?”Sonia menunduk dan berkata dengan suara pelan, “Aku memaksakan diriku untuk berlatih gambar meridian dengan menggunakan energi sejati. Aku kehilangan energi sejatiku lumayan banyak.”Ronald tidak bertanya lagi dan dia mengeluarkan satu botol kecil dari balik sakunya. Setelah itu dia memberikan tiga butir pil berwarna merah pada perempuan itu sambil berkata, “Pil ini sulit dibuat, jangan sembarangan digunak
Sonia juga pernah belajar tulisan kuno dan mengerti tulisan seperti itu. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Terlihat seperti latihan metode internal, tetapi setelah aku analisa selama beberapa hari, aku nggak menemukan apa pun,”“Aku juga sudah mencoba untuk memisahkan nya, tetapi sepertinya nggak bisa.”Chandra mengangguk dan berkata, “Kalau semudah itu dipecahkan, maka nggak akan mungkin selama ribuan tahun nggak ada orang yang bisa memecahkan rahasia ini. Nggak perlu buru-buru, aku percaya pelan-pelan kita bisa memecahkan rahasia ini. Tapi, aku harus pergi.”“Ha? Kak Chandra mau pergi?”Chandra mengangguk dan berkata, “Kedatangan aku kli ini sudah cukup lama, aku masih ada urusan lain di Rivera.”Chandra khawatir dengan Amanda yang masih di rumah sakit. Dia tidak tahu bagaimana keadaan perempuan itu. Selain itu masih ada Nova yang ketika ditinggal olehnya, emosi perempuan itu masih tidak stabil. Chandra khawatir akan terjadi sesuatu.“Tapi energi sejatimu masih belum pulih. D
Ronald tidak menahan lagi jika Chandra memang hendak pergi. Dia memang tidak ingin menahan lelaki itu karena tidak ingin menyinggung kelompok hebat dan bermusuhan dengan mereka demi seorang Chandra.Namun karena Chandra menukarkan rahasia dari Lukisan Gunung Merabu, sehingga dia menyetujuinya. Sekarang Chandra sudah membuka seluruh meridian di tubuhnya. Pemuda itu sudah memasuki lima alam dan masa depannya sangat baik. Sosok Chandra yang sekarang memang pantas untuk dilindungi.Ronald mengambil telepon dan menghubungi Harold.“Wah, Pak Ronald? Kenapa hari ini bisa telepon aku?” sapa Harold dengan nada suara aneh ketika mengangkat telepon.“Harold, aku hanya ingin bilang kalau Chandra adalah anggota dari keluarga Atmaja. Mulai hari ini, Chandra dan keluarga Atmaja jadi satu,” ujar Ronald kemudian memutuskan sambungan telepon. Setelah itu dia mulai menghubungi beberapa orang penting dan juga kelompok terpandang di Diwangsa.Dari sikapnya menunjukkan bahwa siapa pun yang berani menyentuh
Dia tidak bisa menebak Ronald sama seperti dia tidak bisa menebak Alex. Chandra hanya mengandalkan perasaannya saja ketika berteman. Dia merasa Ronald tidak bisa diandalkan dan tidak bisa ditebak. Chandra tidak bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh lelaki itu.Selain itu, peperangan internal keluarga Atmaja 30 tahun yang lalu serta kejadian sepuluh tahun yang lalu adalah ulah Ronald. Di dalam hati Chandra ada sebuah trauma yang sulit dihilangkan. Chandra tidak bisa menjamin apakah setelah dia memiliki kemampuan yang cukup, dirinya akan balas dendam dengan membunuh Ronald.“Kak Chandra, apa yang kamu pikirkan?”“Nggak apa-apa, ayo.”Chandra menggelengkan kepala dan tidak banyak bicara lagi. Dia berbalik dan pergi dari sana. Sebelum keluar dari kediaman keluarga Atmaja, tiba-tiba jalannya dihalangi oleh seseorang. Orang itu adalah Brandon.Ada pemuda seusia lelaki itu yang ikut di belakangnya. Orang itu mengenakan pakaian tradisional berwarna putih dan tangannya membawa kipas.“Berhen
Tanto sudah cukup lama mengejar Sonia. Dia kerap datang ke kediaman keluarga Atmaja. Meski hubungan Empat Keluarga Besar sedikit unik, tidak berpengaruh pada pertemanan para anak dan cucu mereka.Walaupun keluarga Nantaboga mengajak keluarga Iskandar dan keluarga Luandi untuk menyerang keluarga Atmaja, Tanto tetap datang bermain ke kediaman keluarga Atmaja. Dia menatap Chandra dengan dingin karena tidak suka melihat Sonia melindungi lelaki itu.“Hei, kalau kamu laki-laki, maju ke depan! Kita satu lawan satu!”“Kak Chandra, abaikan saja dia,” gumam Sonia dengan suara kecil.Chandra juga tidak ingin ribut dengan Tanto karena dia tahu pemuda ini sangat kuat. Minimal Tanto sudah memiliki energi sejati. Dia hanya melewati Tanto dan Brandon begitu saja.“Berhenti!” Tanto menghalangi lelaki itu dengan mengulurkan tangannya.“Takut? Kalau takut, merangkak melewatiku! Aku akan lepaskan kamu!” tambah Tanto sambil melebarkan kakinya.“Kak Tanto, jangan terlalu keterlaluan! Kakek sudah memerintahk
“Pergi!” marah Chandra.Paul hanya memasang cengiran lebar. Dia menoleh ke arah Sonia yang cantik sambil bertanya, “Ini siapa?”“Sonia, orang dari keluarga Atmaja,” jawab Chandra.“Bos, aku menyadari semenjak kamu cerai dengan Nova, pesonanya bertambah. Banyak sekali perempuan cantik di sekelilingmu.”Wajah Sonia langsung memerah dan dengan cepat menjelaskan, “Jangan sembarangan bicara, dia kakakku.”“Oh, Kakak ternyata,” ulang Paul yang merasa dirinya salah bicara. Dengan cepat dia mengalihkan topik dan bertanya, “Bos, apa rencana selanjutnya?” “Mau balik ke Rivera. Kamu ke Gurun Selatan dulu, di sana butuh kamu. Selain itu ada banyak pengkhianat di Gurun Selatan. Kamu cari tahu, tapi jangan terlalu terang-terangan. Setelah tahu siapa saja, kasih tahu ke aku.”“Setelah urusanku di Rivera selesai, aku akan kembali ke Gurun Selatan untuk membereskan para pengkhianat itu,” ujar Chandra.“Eh? Siapa orang yang dicurigai?”“Kurang tahu, tapi orang ini punya kekuasaan yang besar dan tahu ke
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di