Sonia juga pernah belajar tulisan kuno dan mengerti tulisan seperti itu. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Terlihat seperti latihan metode internal, tetapi setelah aku analisa selama beberapa hari, aku nggak menemukan apa pun,”“Aku juga sudah mencoba untuk memisahkan nya, tetapi sepertinya nggak bisa.”Chandra mengangguk dan berkata, “Kalau semudah itu dipecahkan, maka nggak akan mungkin selama ribuan tahun nggak ada orang yang bisa memecahkan rahasia ini. Nggak perlu buru-buru, aku percaya pelan-pelan kita bisa memecahkan rahasia ini. Tapi, aku harus pergi.”“Ha? Kak Chandra mau pergi?”Chandra mengangguk dan berkata, “Kedatangan aku kli ini sudah cukup lama, aku masih ada urusan lain di Rivera.”Chandra khawatir dengan Amanda yang masih di rumah sakit. Dia tidak tahu bagaimana keadaan perempuan itu. Selain itu masih ada Nova yang ketika ditinggal olehnya, emosi perempuan itu masih tidak stabil. Chandra khawatir akan terjadi sesuatu.“Tapi energi sejatimu masih belum pulih. D
Ronald tidak menahan lagi jika Chandra memang hendak pergi. Dia memang tidak ingin menahan lelaki itu karena tidak ingin menyinggung kelompok hebat dan bermusuhan dengan mereka demi seorang Chandra.Namun karena Chandra menukarkan rahasia dari Lukisan Gunung Merabu, sehingga dia menyetujuinya. Sekarang Chandra sudah membuka seluruh meridian di tubuhnya. Pemuda itu sudah memasuki lima alam dan masa depannya sangat baik. Sosok Chandra yang sekarang memang pantas untuk dilindungi.Ronald mengambil telepon dan menghubungi Harold.“Wah, Pak Ronald? Kenapa hari ini bisa telepon aku?” sapa Harold dengan nada suara aneh ketika mengangkat telepon.“Harold, aku hanya ingin bilang kalau Chandra adalah anggota dari keluarga Atmaja. Mulai hari ini, Chandra dan keluarga Atmaja jadi satu,” ujar Ronald kemudian memutuskan sambungan telepon. Setelah itu dia mulai menghubungi beberapa orang penting dan juga kelompok terpandang di Diwangsa.Dari sikapnya menunjukkan bahwa siapa pun yang berani menyentuh
Dia tidak bisa menebak Ronald sama seperti dia tidak bisa menebak Alex. Chandra hanya mengandalkan perasaannya saja ketika berteman. Dia merasa Ronald tidak bisa diandalkan dan tidak bisa ditebak. Chandra tidak bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh lelaki itu.Selain itu, peperangan internal keluarga Atmaja 30 tahun yang lalu serta kejadian sepuluh tahun yang lalu adalah ulah Ronald. Di dalam hati Chandra ada sebuah trauma yang sulit dihilangkan. Chandra tidak bisa menjamin apakah setelah dia memiliki kemampuan yang cukup, dirinya akan balas dendam dengan membunuh Ronald.“Kak Chandra, apa yang kamu pikirkan?”“Nggak apa-apa, ayo.”Chandra menggelengkan kepala dan tidak banyak bicara lagi. Dia berbalik dan pergi dari sana. Sebelum keluar dari kediaman keluarga Atmaja, tiba-tiba jalannya dihalangi oleh seseorang. Orang itu adalah Brandon.Ada pemuda seusia lelaki itu yang ikut di belakangnya. Orang itu mengenakan pakaian tradisional berwarna putih dan tangannya membawa kipas.“Berhen
Tanto sudah cukup lama mengejar Sonia. Dia kerap datang ke kediaman keluarga Atmaja. Meski hubungan Empat Keluarga Besar sedikit unik, tidak berpengaruh pada pertemanan para anak dan cucu mereka.Walaupun keluarga Nantaboga mengajak keluarga Iskandar dan keluarga Luandi untuk menyerang keluarga Atmaja, Tanto tetap datang bermain ke kediaman keluarga Atmaja. Dia menatap Chandra dengan dingin karena tidak suka melihat Sonia melindungi lelaki itu.“Hei, kalau kamu laki-laki, maju ke depan! Kita satu lawan satu!”“Kak Chandra, abaikan saja dia,” gumam Sonia dengan suara kecil.Chandra juga tidak ingin ribut dengan Tanto karena dia tahu pemuda ini sangat kuat. Minimal Tanto sudah memiliki energi sejati. Dia hanya melewati Tanto dan Brandon begitu saja.“Berhenti!” Tanto menghalangi lelaki itu dengan mengulurkan tangannya.“Takut? Kalau takut, merangkak melewatiku! Aku akan lepaskan kamu!” tambah Tanto sambil melebarkan kakinya.“Kak Tanto, jangan terlalu keterlaluan! Kakek sudah memerintahk
“Pergi!” marah Chandra.Paul hanya memasang cengiran lebar. Dia menoleh ke arah Sonia yang cantik sambil bertanya, “Ini siapa?”“Sonia, orang dari keluarga Atmaja,” jawab Chandra.“Bos, aku menyadari semenjak kamu cerai dengan Nova, pesonanya bertambah. Banyak sekali perempuan cantik di sekelilingmu.”Wajah Sonia langsung memerah dan dengan cepat menjelaskan, “Jangan sembarangan bicara, dia kakakku.”“Oh, Kakak ternyata,” ulang Paul yang merasa dirinya salah bicara. Dengan cepat dia mengalihkan topik dan bertanya, “Bos, apa rencana selanjutnya?” “Mau balik ke Rivera. Kamu ke Gurun Selatan dulu, di sana butuh kamu. Selain itu ada banyak pengkhianat di Gurun Selatan. Kamu cari tahu, tapi jangan terlalu terang-terangan. Setelah tahu siapa saja, kasih tahu ke aku.”“Setelah urusanku di Rivera selesai, aku akan kembali ke Gurun Selatan untuk membereskan para pengkhianat itu,” ujar Chandra.“Eh? Siapa orang yang dicurigai?”“Kurang tahu, tapi orang ini punya kekuasaan yang besar dan tahu ke
Chandra kembali ke Rivera dengan menggunakan pesawat pribadi. Saat tiba di Pangkalan Militer Rivera, Arya langsung menyambutnya.Lelaki itu mendekat dan memberikan pelukan pada Chandra sambil tertawa dan berkata, “Chandra, kamu sudah menyingkirkan pembuat onar negara.”Meski Arya ada di Rivera dan tidak ikut campur dengan keributan yang terjadi di Diwangsa, posisinya membuat dia sedikit banyak akan ikut terseret. Dia juga tahu kejadian yang terjadi di Diwangsa dan tahu bahwa Chandra membunuh Teuku dengan Pedang Penghakiman. Lelaki itu juga tahu kalau kali ini Chandra menghadapi bahaya.“Yang penting sudah kembali,” kata Arya sambil menonjok dada lelaki itu.Arya tertawa dan berkata lagi, “Kita sudah kenal berbulan-bulan tapi nggak pernah minum bersama. Waktu kamu bilang mau ke Gurun Sahara, aku pernah bilang kalau akan minum sampai puas setelah kamu kembali dengan selamat.”“Kita bahas nanti saja. Ngomong-ngomong bagaimana dengan keadaan Amanda?” tanya Chandra“Iya. Dia sudah lumayan m
Nova terdiam seketika. Mendadak dia tidak tahu harus menjawab apa. Beberapa detik kemudian dia tersenyum dan berkata, “Aku dengar dari orang. Katanya di kediaman keluarga Atmaja ada seorang perempuan cantik bernama Sonia. Ternyata memang benar!”“Dengar dari orang?”Sonia terlihat curiga. Di Diwangsa tidak banyak yang kenal dengannya, memangnya Nova dengar dari siapa?Chandra tidak lanjut mempertanyakan lagi. Dia menatap Nova dan bertanya, “Kenapa kamu ada di sini?”“Kamu yang mempekerjakan Amanda dan dia dianggap sebagai karyawan dari keluarga Kurniawan. Dia terluka karenamu, nggak aneh kalau aku menjenguknya, kan?”Chandra melirik Sandra dan langsung dibalas, “Jangan lihat aku, aku nggak bilang apa pun.”Setelah itu dia mendekati Chandra dan berbisik, “Dia menghilang selama beberapa hari, begitu kembali sudah langsung berubah seperti orang lain.”“Benarkah?” tanya Chandra sambil menatap Nova curiga.Dia merasa Nova tidak sama seperti dulu. Akan tetapi dia tidak tahu bagian mana yang
Nova memang sudah mengetahui semuanya. Sekarang dia adalah ketua dari Istana Raja Langit. Dia yang paling berkuasa setelah Robi. Hanya saja, Robi selalu mengingatkan dia untuk tidak boleh mengatakan apa pun, terutama pada Chandra.Dia tahu apa yang dilakukan oleh Chandra dalam beberapa waktu terakhir dan dia ingin membantu lelaki itu. Nova memasang wajah memelas dan berkata, “Sayang, biarkan aku membantumu. Aku bukan pajangan dan aku pasti bisa.”“Kamu tahu apa saja?” tanya Chandra dengan kening berkerut.Nova tidak tahu harus berkata apa. Dia ingin jujur tetapi dia tidak boleh mengatakan apa pun.“Ada yang bilang sama aku,” kata Nova sambil menunduk.“Siapa?”“Aku … aku nggak tahu. Aku nggak kenal dia siapa dan aku nggak tahu kenapa dia kasih tahu aku tentangmu,” ujar Nova sambil menggeleng.“Benarkah?” tanya Chandra sedikit tidak percaya.Siapa yang tahu tentangnya dengan begitu jelas dan memberi tahu Nova?“Sungguh, aku nggak bohong.”Sandra yang menyadari perubahan Nova juga ikut b
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra