Share

Bab 865

Author: Angin
Chandra sempat mendengar asal-usul dari lukisan tersebut, tapi dia tidak begitu memahaminya.

“Raja Januar hidup di ribuan tahun yang lalu. Dia itu adalah seorang raja yang kehilangan kekuasaannya. Dia berpikir keras gimana caranya dia bisa naik kembali dengan cara nyari harta karun yang tersebar di dunia. Tapi sampai hari kematiannya, dia nggak berhasil merebut takhtanya kembali. Sebelum mati, dia menghibahkan empat lukisan ke menteri dari Empat Keluarga Kuno, dan berpesan untuk menyembunyikan rahasianya dari orang luar.”

“Rahasia atau misteri apa sebenarnya yang tersimpan di lukisan itu?” tanya Chandra.

“Raja Januar nggak bilang apa-apa tentang itu, dan leluhur keluarga Atmaja juga nggak tahu. Tapi setelahnya, menteri dari Empat Keluarga Kuno menyusun ulang semua barang peninggalan Raja Januar dan dapat suatu petunjuk. Empat lukisan yang diwarisin dari Raja Januar menyimpan intisari dari ilmu bela diri yang Raja Januar ciptain. Kalau kita bisa mempelajari intisari itu, kita bisa masuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 866

    Mungkinkah selain Pak Taka, masih ada orang lain yang bersembunyi di balik Teuku?Untuk mengetahui hal ini, Chandra harus kembali ke Rivera dan menanyakannya kepada pemilik Toko Antik Bartele. Meskipun Chandra tidak mendapatkan jawaban apa-apa terakhir kali, dia merasa si pemilik toko pasti mengetahui sesuatu.“Terus apa maksudnya kalian bawa aku ke sini? Apa cuma untuk ceritain masa lalu keluarga kalian dan lukisan ini?” tanya Chandra.“Kunci untuk memecahkan rahasia ini adalah gambar 18 meridian yang ada di dalam kotak. Selama ini aku juga terus menelitinya, tapi aku nggak ngerti. Aku yakin kamu pasti pernah lihat gambar itu.”“Iya. Aku yang pertama ngebuka kotak itu, jadi aku pernah lihat.”“Situasi kamu sekarang dan seterusnya bakal sangat berbahaya. Semua orang mau ngebunuh kamu, dan kunci agar kamu bisa bertahan hidup adalah dengan jadi lebih kuat. Aku kasih kamu waktu tiga hari, coba lihat apa kamu bisa dapat sesuatu dari lukisan ini,” kata Ronald.Chandra bisa memasuki alam per

  • Jenderal Naga   Bab 867

    Chandra sangat menantikan suatu saat dia bisa memecahkan rahasia dari lukisan ini. Dia membuka kotak yang ada di tangannya dan mengeluarkan sebuah gulungan. Di dalam gulungan terdapat gambar manusia kecil dengan berbagai macam pose. Ada yang berdiri, mengepalkan tangan, berjongkok, dan lain-lain. Di tubuh setiap manusia juga terdapat titik putih dan garis merah. Chandra tahu titik putih itu melambangkan titik akupuntur, dan garis merah mewakili garis meridian.Garis meridian dan titik akupunktur tidak bisa dijelaskan dengan ilmu kedokteran modern. Dulu Chandra pun tidak tahu apa maknanya, tapi semenjak mempelajari kitab pengobatan, dia mempelajari bagaimana caranya mengendalikan energi sejati dan memahami makna dari meridian itu. Meridian adalah tempat mengalirnya energi.Chandra ingin mencoba mengerahkan energi sejatinya, tapi tubuhnya yang terasa hampa ini tidak memiliki cadangan energi lagi sedikit pun. Dan lagi ketika dia mengerahkan tenaga, sekujur tubuhnya terasa sakit bukan main

  • Jenderal Naga   Bab 868

    “Oh … tunggu sebentar.”“Ada apa lagi?”“Daya tangkap kamu juga bagus. Selama beberapa hari ini kamu juga bisa sekalian ke sana untuk lihat-lihat, siapa tahu kamu dapat sesuatu.”“Aku nggak yakin sanggup, Kek,” kata Sonia sembari berlutut di hadapan Ronald.“Bangunlah, aku yang kasih izin.”“Tapi, darah yang ngalir di badanku bukan darah keluarga Atmaja. Berdasarkan ajaran leluhur ….”“Sekarang kita hidup di zaman modern, kenapa masih harus terpaku sama peraturan lama yang kaku? Biarpun kamu nggak berhubungan darah dengan keluarga Atmaja, dari kecil kamu tumbuh besar di sini. Aku sudah nganggap kamu kayak cucuku sendiri. Lagi pula, aku cuma minta kamu untuk coba-coba, bisa atau nggak itu tergantung kamu sendiri.”“Baik, Kek.”“Ya sudah, turunlah sana.”Sonia pun menuruti kemauan kakeknya dan pergi ke ruang bawah tanah, sementara Ronald masih melamun memikirkan ucapan Sonia tadi. Dugaan Sonia bisa saja benar. Apabila Robi mash hidup, semuanya jadi masuk akal.“Aku cuma bisa berharap pel

  • Jenderal Naga   Bab 869

    “Luka di badan kamu masih belum sembuh. Biar aku suapin saja,” kata Sonia.“Nggak perlu, aku bisa sendiri.”Chandra merasa canggung disuapi oleh wanita yang baru saja dia kenal selama beberapa hari. Mendengar itu, Sonia juga tidak banyak bicara dan langsung saja memberikan makanannya kepada Chandra. Meski sedang terluka, Chandra tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sederhana.Sonia berbalik menatap Lukisan Gunung Merabu yang tergantung di tembok. Sejak kecil dia mendapat bimbingan dari Ronald dan sudah bisa menguasai energi sejatinya sejak dulu. Kini dia sudah menjadi ahli bela diri di tingkat alam kedua, tapi dia tidak pernah melihat lukisan ini seumur hidupnya. Dia pun menatap sekilas lukisan tersebut, tapi tidak bisa menemukan apa pun yang aneh atau mencolok.“Kak Chandra sudah ketemu petunjuk apa?”Namun Chandra hanya menggelengkan kepalanya.“Kakek bilang aku boleh lihat barang yang ada di dalam kotak. Kakek minta aku untuk mempelajari lukisan ini bareng-bareng.”“O

  • Jenderal Naga   Bab 870

    “Ka-kamu ngapain lihat-lihat aku begitu?”“Aku mau minta bantuan dari kamu.”“Eh, bantuan apa?”“Sekarang aku sudah cacat, tapi aku punya cara untuk mengembalikan energi sejatiku, tapi aku butuh bantuanmu.”“Aku? Jangan terlalu banyak berharap. Aku paling-paling cuma sampai di alam kedua. Yang bikin kamu jadi begini itu Harold yang sedikitnya sudah sampai di alam kelima. Bahkan Kakek saja nggak bisa mulihin energimu, apalagi aku.”“Aku punya caranya, tapi kamu harus bantuin aku.”Energi sejati itu Chandra dapatkan dengan cara mempelajari kitab pengobatan tahap lanjutan. Kitab pengobatan tahap lanjutan memang sangat ajaib, mereka lebih banyak membahas efek dari Jarum 81 Langit untuk memulihkan energi sejati. Akan tetapi, untuk mengaplikasikan teknik itu dibutuhkan satu orang yang menguasai akupunktur.“Coba kasih tahu apa yang kamu butuh. Kalau aku bisa bantu, akan kubantu sebisaku.”Jarum 81 Langit membentuk satu helai benang logam yang melingkari lengan Chandra. Ketika Chandra mengger

  • Jenderal Naga   Bab 871

    Tubuh Chandra seperti tersengat listrik, tetapi rasanya tidak sakit. Seluruh tubuhnya seperti terasa sangat ringan.“Selanjutnya bagian kening.”Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia mengambil jarum pertama dan menggerakkan energi sejati untuk masuk ke dalam jarum. Setelah itu dia menusukkan jarum tersebut, energi sejati dalam dirinya berkurang cukup banyak. Dia mengambil jarum ke dua dan menghabiskan sebagian energi sejatinya lagi.Jarum tersebut sangat aneh, seperti bisa mengambil energi sejati miliknya.“Jarum ketiga, kening bagian kanan.”Sonia terus melakukan kegiatannya. Setelah jarum ke sebelas, seluruh energi sejatinya sudah habis diambil. Wajahnya terlihat pucat pasi sambil berkata, “Nggak bisa, energi sejatinya habis terlalu banyak. Aku sudah nggak bisa menggunakan energi sejati lagi.”Chandra mengangguk karena dia tahu kalau menggunakan Jarum 81 Langit akan menghabiskan banyak sekali energi sejati. Selain itu, semakin banyak jarum yang digunakan, maka energi yang diambil juga

  • Jenderal Naga   Bab 872

    Ketika makan, Sonia bertanya pada Chandra bahwa apa yang sedang lelaki itu cari dan lihat. Akan tetapi Chandra hanya menggelengkan kepalanya. Setelah Chandra selesai makan, dia langsung pergi.Halaman belakang kediaman keluarga Atmaja.Sonia keluar dengan membawa piring dan alat makannya. Dia melihat sosok Ronald yang duduk tidak jauh di gazebo halaman. Melihat Ronald yang berada tidak jauh di gazebo, perempuan itu mendekat dan menyapa, “Kakek.”Ronald mengangguk kepala dan bertanya, “Bagaimana keadaan Chandra?”Sonia terlihat ragu dan berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menggeleng dan berkata, “Nggak ada apa-apa, Lukisan Gunung Merabu sangat ajaib sekali. Gambar Meridian juga sangat aneh. Energi sejati mengalami kemunduran, begitu kekuatannya digerakkan maka energi dalam darah akan mengalir cepat. Untuk sementara masih belum ada informasi lebih lanjut.”“Terus pantau Chandra dan awasi dia. Kalau dia menyadari sesuatu, langsung kabari Kakek.”“Baik, Sonia mengerti.”Detik itu juga So

  • Jenderal Naga   Bab 873

    “Apa yang sudah kamu pahami?”Sonia menatap Chandra dengan terkejut. Lelaki itu menunjuk orang pertama dan menunjuk orang ke sepuluh lagi sambil berkata, “Lihat.”Perempuan itu melirik ke arah Gulungan Naskah Kuno dan langsung tersenyum sumringah sambil berkata, “Benar-benar harus dilakukan oleh dua orang baru bisa?”“Iya, seharusnya begitu. Mau coba?” jawab dan tanya Chandra.“Baik,” ujar Sonia sambil mengangguk. Wajah putihnya terlihat sangat antusias sekali.Gambar pertama orang tersebut sedang duduk bersila dengan kedua tangan diangkat ke atas kepala. Chandra mengikutinya. Sedangkan gambar kesepuluh, orang tersebut posisi kepalanya ke arah bawah dengan kedua tangan menyentuh tanah. Jika digabungkan seharusnya posisinya satu di atas dan satu lagi di bawah.Sonia melompat setinggi dua meter dan langsung menempelkan kedua telapak tangannya di atas telapak tangan lelaki itu. Gerakan pertama dan kedua berhasil digabungkan dengan sempurna. Dengan begitu, gambar meridian juga berhasil dis

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status