Share

Bab 869

Penulis: Angin
“Luka di badan kamu masih belum sembuh. Biar aku suapin saja,” kata Sonia.

“Nggak perlu, aku bisa sendiri.”

Chandra merasa canggung disuapi oleh wanita yang baru saja dia kenal selama beberapa hari. Mendengar itu, Sonia juga tidak banyak bicara dan langsung saja memberikan makanannya kepada Chandra. Meski sedang terluka, Chandra tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sederhana.

Sonia berbalik menatap Lukisan Gunung Merabu yang tergantung di tembok. Sejak kecil dia mendapat bimbingan dari Ronald dan sudah bisa menguasai energi sejatinya sejak dulu. Kini dia sudah menjadi ahli bela diri di tingkat alam kedua, tapi dia tidak pernah melihat lukisan ini seumur hidupnya. Dia pun menatap sekilas lukisan tersebut, tapi tidak bisa menemukan apa pun yang aneh atau mencolok.

“Kak Chandra sudah ketemu petunjuk apa?”

Namun Chandra hanya menggelengkan kepalanya.

“Kakek bilang aku boleh lihat barang yang ada di dalam kotak. Kakek minta aku untuk mempelajari lukisan ini bareng-bareng.”

“O
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 870

    “Ka-kamu ngapain lihat-lihat aku begitu?”“Aku mau minta bantuan dari kamu.”“Eh, bantuan apa?”“Sekarang aku sudah cacat, tapi aku punya cara untuk mengembalikan energi sejatiku, tapi aku butuh bantuanmu.”“Aku? Jangan terlalu banyak berharap. Aku paling-paling cuma sampai di alam kedua. Yang bikin kamu jadi begini itu Harold yang sedikitnya sudah sampai di alam kelima. Bahkan Kakek saja nggak bisa mulihin energimu, apalagi aku.”“Aku punya caranya, tapi kamu harus bantuin aku.”Energi sejati itu Chandra dapatkan dengan cara mempelajari kitab pengobatan tahap lanjutan. Kitab pengobatan tahap lanjutan memang sangat ajaib, mereka lebih banyak membahas efek dari Jarum 81 Langit untuk memulihkan energi sejati. Akan tetapi, untuk mengaplikasikan teknik itu dibutuhkan satu orang yang menguasai akupunktur.“Coba kasih tahu apa yang kamu butuh. Kalau aku bisa bantu, akan kubantu sebisaku.”Jarum 81 Langit membentuk satu helai benang logam yang melingkari lengan Chandra. Ketika Chandra mengger

  • Jenderal Naga   Bab 871

    Tubuh Chandra seperti tersengat listrik, tetapi rasanya tidak sakit. Seluruh tubuhnya seperti terasa sangat ringan.“Selanjutnya bagian kening.”Sonia menarik napas dalam-dalam. Dia mengambil jarum pertama dan menggerakkan energi sejati untuk masuk ke dalam jarum. Setelah itu dia menusukkan jarum tersebut, energi sejati dalam dirinya berkurang cukup banyak. Dia mengambil jarum ke dua dan menghabiskan sebagian energi sejatinya lagi.Jarum tersebut sangat aneh, seperti bisa mengambil energi sejati miliknya.“Jarum ketiga, kening bagian kanan.”Sonia terus melakukan kegiatannya. Setelah jarum ke sebelas, seluruh energi sejatinya sudah habis diambil. Wajahnya terlihat pucat pasi sambil berkata, “Nggak bisa, energi sejatinya habis terlalu banyak. Aku sudah nggak bisa menggunakan energi sejati lagi.”Chandra mengangguk karena dia tahu kalau menggunakan Jarum 81 Langit akan menghabiskan banyak sekali energi sejati. Selain itu, semakin banyak jarum yang digunakan, maka energi yang diambil juga

  • Jenderal Naga   Bab 872

    Ketika makan, Sonia bertanya pada Chandra bahwa apa yang sedang lelaki itu cari dan lihat. Akan tetapi Chandra hanya menggelengkan kepalanya. Setelah Chandra selesai makan, dia langsung pergi.Halaman belakang kediaman keluarga Atmaja.Sonia keluar dengan membawa piring dan alat makannya. Dia melihat sosok Ronald yang duduk tidak jauh di gazebo halaman. Melihat Ronald yang berada tidak jauh di gazebo, perempuan itu mendekat dan menyapa, “Kakek.”Ronald mengangguk kepala dan bertanya, “Bagaimana keadaan Chandra?”Sonia terlihat ragu dan berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menggeleng dan berkata, “Nggak ada apa-apa, Lukisan Gunung Merabu sangat ajaib sekali. Gambar Meridian juga sangat aneh. Energi sejati mengalami kemunduran, begitu kekuatannya digerakkan maka energi dalam darah akan mengalir cepat. Untuk sementara masih belum ada informasi lebih lanjut.”“Terus pantau Chandra dan awasi dia. Kalau dia menyadari sesuatu, langsung kabari Kakek.”“Baik, Sonia mengerti.”Detik itu juga So

  • Jenderal Naga   Bab 873

    “Apa yang sudah kamu pahami?”Sonia menatap Chandra dengan terkejut. Lelaki itu menunjuk orang pertama dan menunjuk orang ke sepuluh lagi sambil berkata, “Lihat.”Perempuan itu melirik ke arah Gulungan Naskah Kuno dan langsung tersenyum sumringah sambil berkata, “Benar-benar harus dilakukan oleh dua orang baru bisa?”“Iya, seharusnya begitu. Mau coba?” jawab dan tanya Chandra.“Baik,” ujar Sonia sambil mengangguk. Wajah putihnya terlihat sangat antusias sekali.Gambar pertama orang tersebut sedang duduk bersila dengan kedua tangan diangkat ke atas kepala. Chandra mengikutinya. Sedangkan gambar kesepuluh, orang tersebut posisi kepalanya ke arah bawah dengan kedua tangan menyentuh tanah. Jika digabungkan seharusnya posisinya satu di atas dan satu lagi di bawah.Sonia melompat setinggi dua meter dan langsung menempelkan kedua telapak tangannya di atas telapak tangan lelaki itu. Gerakan pertama dan kedua berhasil digabungkan dengan sempurna. Dengan begitu, gambar meridian juga berhasil dis

  • Jenderal Naga   Bab 874

    Berdasarkan tebakan dari Sonia, kemungkinan karena sekarang Chandra belum ada energi sejati sehingga tidak bisa latihan. Setelah kondisi tubuhnya sudah pulih baru mereka akan coba lagi.Pagi harinya Sonia pergi, sedangkan Chandra memilih tetap tinggal di ruang rahasia bawah tanah. Tubuhnya sudah lumayan membaik dan bisa berlatih meditasi. Dengan begitu kondisi tubuhnya akan lebih cepat pulih.Sonia membawa piring dan mangkuknya keluar lagi dari ruang rahasia bawah tanah. Dia menemukan Ronald yang sedang duduk tidak jauh dari sana.“Kakek,” panggil perempuan itu mendekat.Ronald berdeham dan bertanya, “Bagaimana?”Sonia menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak ada kemajuan apa-apa. Lukisan Gunung Merabu sungguh misterius sekali. Sekarang Chandra masih belum bisa memecahkan rahasia dari lukisan itu dan nggak bisa mendapatkan apa pun.”Ronald menghela napas berat.“Kakek, kenapa?” tanya Sonia.“Keluarga Nantaboga sudah mulai beraksi. Mereka bekerja sama dengan dua keluarga lainnya untuk m

  • Jenderal Naga   Bab 875

    Keluarga Atmaja sedang menghadapi bahaya dan Sonia juga menangkap maksud Ronald yang ingin menyerahkan Chandra. Dia memberikan ide untuk mengeluarkan Lukisan Gunung Merabu serta gambar meridian untuk menunjukkannya pada ketiga keluarga yang lain.Di waktu yang sama, Ronald bisa meminta mereka untuk mengeluarkan lukisan mereka juga dan menggabungkan keempat lukisan tersebut. Dengan begitu maka tidak hanya menghapus kecurigaan mereka pada keluarga Atmaja, tetapi yang paling penting Sonia juga bisa melihat lukisan yang lainnya. Mungkin saja dia bisa membuka rahasia keempat gambar tersebut.Ronald menggelengkan kepalanya tidak setuju. Jika lukisan keluarga Nantaboga tidak dicuri, mereka tidak akan yang bersedia mengeluarkan lukisannya. Mereka sudah menyimpan lukisan tersebut selama ribuan tahun lamanya, kalau mau ditunjukkan maka sudah sedari dulu menunjukkannya pada mereka. Untuk apa menunggu hingga saat ini?Yang namanya manusia sudah pasti egois dan mementingkan diri sendiri, sama halny

  • Jenderal Naga   Bab 876

    Chandra tersenyum masam dan berkata, “Kalau mencurinya bisa-bisa keluarga Atmaja juga akan menghabisiku.”“Kalau begitu kamu hanya akan menerima pembalasan dari keluarga Atmaja saja. Tapi kalau nggak kamu akan dikejar oleh tiga keluarga yang lain. Sedangkan kamu itu keturunannya keluarga Atmaja. Sebelum Kakek nggak menanyakan tentang lukisan, nggak akan ada yang membunuhmu. Selanjutnya kamu putuskan apa yang harus kamu lakukan.”Chandra menggelengkan kepalanya tidak setuju. Dia masih terlalu lemah dan dia lebih memilih untuk menghadapi pertempuran ini. Kalau dia tidak membunuh Teuku, mungkin dia bisa lolos. Chandra menenggelamkan kepalanya dan melanjutkan makannya.Setelah selesai, Sonia bangkit berdiri sambil membawa piring kosong dan berkata, “Masih ada dua hari, sebaiknya kamu pikirkan baik-baik.”Sonia pergi dan Chandra duduk bersila di tempat. Dia merasa cara yang disarankan oleh Sonia tidak bisa dia ikuti. Akan tetapi cara pertama masih bisa, hanya saja terlalu sulit. Hanya tersi

  • Jenderal Naga   Bab 877

    Chandra berencana memaksakan diri menyelesaikan semua gambar meridian itu hingga aliran darahnya mengalir deras dan organnya hancur. Seluruh isi tubuhnya terluka hebat hingga akhirnya Chandra terbaring di lantai dengan darah yang mengucur deras.Banyaknya darah tersebut mengalir membasahi Gulungan Naskah Kuno dan juga Lukisan Gunung Merabu. Detik selanjutnya, Lukisan Gunung Merabu mengalami perubahan yang aneh. Sebelum Chandra tidak sadarkan diri, dia melihat bahwa gambar bulan di lukisan itu menghilang dan bunga putih tersebut layu. Matahari muncul di langit dan bersinar dengan terang.Gambar dalam lukisan tersebut mengalami perubahan. Di dalam hutan pegunungan muncul sebaris tulisan kecil yang membuat Chandra membelalak. Dia menatap lukisan tersebut dengan lekat dan juga tulisan di gunung yang perlahan muncul.Tulisan tersebut adalah tulisan tradisional yang memang ada seribu tahun yang lalu. Chandra pernah mempelajari aksara tersebut. Dia mencoba mengingat tulisan tersebut dengan su

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status