Share

Bab 855

Author: Angin
Mendapat kabar bahwa Chandra telah tertangkap, Nova pun jadi panik dan tidak sabar ingin bertemu dengannya. Saat itu Robi sedang duduk di sampingnya dan terlihat seperti sedang berpikir keras. Setelah beberapa saat berlalu, barulah Robi menatap Nova.

Nova merinding dan jadi was-was dilihat seperti olehnya, “Kakek kenapa lihat aku begitu?”

“Aku punya ide,” kata Robi.

“Ide apa?”

“Kamu tunggu di sini sebentar.” Lalu Robi pun pergi meninggalkan Nova sendirian. Kira-kira setengah jam kemudian, Robi kembali sambil membawa sebuah topeng kulit.

“Nova, kemari sebentar.”

Nova mendekati Robi dengan wajah keheranan. Robi memakaikan topeng tersebut ke wajah Nova, dan seketika itu juga rupa Nova langsung berubah. Nova mengambil cermin dan melihat wajahnya kini sudah tak lagi sama. Wajahnya kini terlihat jauh lebih cantik dan berwibawa.

“Kakek, topeng ini ….”

“Mulai sekarang namamu adalah Sonia Atmaja.”

“Sonia … Atmaja?”

“Ya, ingat, identitas kamu sekarang adalah Sonia, dan kamu adalah cucunya Ronald
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 856

    Luka yang Chandra dapatkan dari pukulan Rain masih belum mendapatkan perawatan, ditambah lagi dia juga sudah satu harian penuh tidak makan yang jelas membuat tubuhnya sangat lemah. Melihat ada begitu banyak orang di hadapannya, Chandra tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padanya.“Pak Harold, sebentar lagi sudah jam sembilan malam, tapi mereka masih belum datang juga. Apa kita bunuh saja Chandra?” tanya salah satu orang penting di keluarga Nantaboga.Harold yang sedang duduk santai di kursi kayunya melirik arloji yang ada di pergelangan tangannya dan menjawab, “Santai saja, kita tunggu sebentar lagi. Kalau jam 12 malam mereka masih belum datang juga, baru kita bunuh dia.”“Aku berharap nggak ada yang datang,” celetuk Karim. Itu karena dia tahu apabila mereka sungguh datang, berarti Istana Raja Langit memang berhubungan dengan keluarga Atmaja, dan semua yang Chandra lakukan selama ini adalah arahan dari mereka. Itu menandakan bahwa keluarga Atmaja sudah bergerak.Mereka semua terus

  • Jenderal Naga   Bab 857

    Keempat penjaga Istana Raja Langit dan Storms Legion pun beradu, tapi sayangnya Istana Raja Langit berhasil dipukul mundur oleh mereka. Dari bentrokan ini saja sudah terlihat jelas bahwa kekuatan Istana Raja Langit masih tidak seberapa jika dibandingkan dengan Storms Legion.“Jadi kalian mau cari ribut dengan keluarga Atmaja?” tanya Nova. “Kalau memang itu mau kalian, aku kasih tahu kakekku nanti.”“Jangan bercanda kamu, Sonia. Dari dulu kita selaku Empat Keluarga Kuno damai-damai saja. Kami selalu menjaga aturan yang sudah ditetapkan sama leluhur, justru kalianlah yang mengerahkan Istana Raja Langit dan membunuh keluargaku. Mau sampai kapan kalian bertingkah seolah kalianlah yang jadi korban?”Nova yang menyamar menjadi Sonia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Dia hanya menoleh ke arah Chandra yang sudah pingsan dan berkata kepada pengawal Istana Raja Langit, “Bawa dia pergi.”Lantas mereka pun segera meninggalkan kediaman keluarga Nantaboga sambil membawa Chandra yang sudah tak sada

  • Jenderal Naga   Bab 858

    Setelah berhasil menyelinap ke dalam, dia langsung mencari-cari sesuatu. Namun dia tidak bisa menemukan benda yang dia cari meski sudah mencarinya secara menyeluruh.“Ada di mana, ya?” gumamnya.Dia berdiri di tengah-tengah perpustakaan dan mengamati sekelilingnya dengan saksama. Dia menyadari di tengah perpustakaan terdapat sebuah padang rumput kecil. Dia mendekati padang rumput tersebut dan duduk di atasnya, kemudian menatap lurus ke depan.Lalu dia berjalan ke rak buku yang ada di depan dan menengok ke bawah. Di lantai ada bekas rak buku yang dipindahkan. Dia mendorong rak buku tersebut dan muncullah sebuah pintu rahasia.Pria bertopeng itu kegirangan. Dia mendekat ke pintu itu dan menemukan sebuah kotak di sana. Dia membuka kotaknya yang ternyata berisi sebuah gulungan kuno. Dia membuka gulungan tersebut dan melihat sebuah lukisan berisi pohon bambu yang sangat sederhana.“Ini dia Lukisan Gunung Akara yang diwariskan di keluarga Nantaboga selama ribuan tahun.”Pria bertopeng itu me

  • Jenderal Naga   Bab 859

    Di depan rumah keluarga Atmaja ….Sekelompok orang menatap tubuh Chandra yang terkulai lemas di lantai. Kepala keluarga Atmaja, Ronald, bertanya, “Siapa yang bawa dia kemari?”“Mereka memakai topeng, jadi aku nggak bisa mengenali. Mereka juga langsung pergi tanpa bicara apa-apa,” jawab si penjaga pintu.“Kakek, aku baru dapat kabar kalau keluarga Nantaboga bilang aku yang memimpin Istana Raja Langit dan nolongin Chandra dari mereka,” kata Sonia.“Kayaknya ada seseorang yang berniat menjebak kita.”“Kek, jadi sekarang kita harus gimana? Apa kita harus menyelamatkan Chandra?”“Karena kakeknya mengkhianati keluarga kita, Chandra sudah bukan bagian dari kita lagi. Tapi di dalam badannya masih mengalir darah yang sama dengan kita. Kita bawa masuk saja dulu.”Chandra pun digotong oleh penjaga pintu dan dibawa ke sebuah ruangan yang ada di dalam rumah tersebut. Setelah itu Ronald memeriksa luka-luka yang Chandra alami di tubuhnya.“Kek, gimaa?” tanya Sonia.“Si Harold itu sadis juga. Energi s

  • Jenderal Naga   Bab 860

    Apa yang terjadi di kediaman keluarga Nantaboga malam ini juga sudah sampai ke telinga Pak Taka. Kini Pak Taka juga sudah tahu bahwa Istana Raja Langit adalah utusan keluarga Atmaja, dan tahu juga bahwa Sonia yang membawa Chandra pulang. Rencana yang Pak Taka miliki sama seperti Pak Luandi. Besok mereka akan pergi ke sana untuk menguji seperti apa Ronald, dan mencari tahu apa yang mereka rencanakan.Di kediaman keluarga Atmaja ….Ronald mengerahkan energi sejatinya untuk mengobati luka Chandra. Setelah itu dia pergi, dan tak lama kemudian Chandra mulai siuman. Seketika tersadar, Chandra merasa sekujur tubuhnya kesakitan seperti ditusuk-tusuk pedang. Racun yang bersemayam di tubuhnya juga mulai bereaksi. Dia bahkan bisa merasakan seperti ada serangga yang merambat di dalam badanya dan memakan dagingnya.“Akh ….”Chandra meringis kesakitan karena rasa sakitnya yang tak tertahankan itu.Seketika itu pintu kamar terbuka, seorang gadis dengan rambut panjang hitam pun masuk membawakan obat-o

  • Jenderal Naga   Bab 861

    Kala itu pintu kamar terbuka dan masuklah Ronald e dalam.“Kakek,” sapa Sonia.Ronald duduk di kursi melihat Chandra yang tergeletak lemas di lantai. Chandra berusaha untuk bangun dan duduk di lantai.“Apa kamu yang membakar semua keluargaku sepuluh tahun yang lalu?” tanya Chandra.“Ya,” jawab Ronald.“Kubunuh amu ….”Chandra langsung mengamuk dan berteriak, tapi dia tidak bisa berdiri atau bahkan melakukan apa-apa.“Nak, tenang dulu. Dengar penjelasanku.”Kedua mata Chandra memerah memancarkan amarah yang membara. Kakek, ayah paman, tante .. total 30 orang lebih, tua dan muda, semuanya habis terbakar di tangan orang ini. Kalau saja Ronald tidak membumihanguskan rumahnya, keluarga Chandra tidak akan mati terbakar hidup-hidup.“Siapa yang menentukan mana salah mana benar? Sejarah ditulis oleh pemenang. Kalau 30 tahun lalu aku yang kalah, berarti akulah yang dicap sebagai pengkhianat, dan bisa jadi keluargaku yang binasa,” jelas Ronald. “Robi itu dari kecil punya bakat yang luar biasa da

  • Jenderal Naga   Bab 862

    “Justru gara-gara kamu, keluargaku jadi ikut terlibat. Mungkin dari awal kamu diperdaya karena kamu juga keluarga Atmaja, makanya mereka mau kamu yang membunuh Teuku supaya keluarga Nantaboga dan keluarga Atmaja terlibat.”Chandra tercengang mendengarnya. Dia tahu kondisi Diwangsa saat ini sangat rumit, tapi tidak disangka ternyata jauh lebih rumit dari yang dia kira. Hanya dengan kemunculan Istana Raja Langit saja sudah membuat semuanya serba berantakan.“Siapa sebenarnya Istana Raja Langit itu?” tanya Chandra.“Siapa yang tahu? Kalau aku tahu, aku juga nggak akan sepasif ini. Mungkin besok pagi bakal ada banyak wartawan yang datang untuk mewawancarai kakekku. Sebenarnya … dari dulu Kakek nggak pernah peduli sama apa yang terjadi di luar sana. Dia jadi terlibat sekarang karena dia nggak tega lihat kamu dibuang begitu saja kayak mayat. Karena gimanapun juga, kamu masih punya darah keluarga Atmaja yang mengalir di badan.”Chandra sempat kebingungan mendengarnya. Dia berpikir kembali ke

  • Jenderal Naga   Bab 863

    Malam itu Chandra mengalami insomnia. Dia terus memikirkan apa saja yang telah dia alami. Dia tidak tahu dengan jelas bagaimana situasinya sekarang, dan tidak tahu juga apa yang sedang Raja lakukan, serta tidak tahu apa yang dilakukan oleh orang yang berada di balik Teuku. Belum lagi kemunculan Istana Raja Langit yang membuat pertanyaanya semakin banyak.Keesokan harinya, pagi-pagi sudah ada sekelompok orang yang datang berkunjung. Yang pertama datang tidak lain adalah Pak Luandi dan Raja. Tujuan mereka hanya satu, yaitu mencari tahu apa motif keluarga Atmaja terkait kejadian semalam. Ronald mengatakan apa adanya, bahwa Chandra dibuang begitu saja di depan rumahnya. Pengakuan Ronald tentu membuat Pak Luandi kebingungan. Dia tidak bisa menebak apakah Ronald sedang berkata jujur atau berbohong.Setelah mereka berdua pergi, kini giliran Pak Taka yang datang. Setelah itu disusul oleh keluarga Nantaboga dan juga dua keluarga lainnya. Semuanya menanyakan hal yang sama, dan jawab Ronald juga

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status