Di depan rumah keluarga Atmaja ….Sekelompok orang menatap tubuh Chandra yang terkulai lemas di lantai. Kepala keluarga Atmaja, Ronald, bertanya, “Siapa yang bawa dia kemari?”“Mereka memakai topeng, jadi aku nggak bisa mengenali. Mereka juga langsung pergi tanpa bicara apa-apa,” jawab si penjaga pintu.“Kakek, aku baru dapat kabar kalau keluarga Nantaboga bilang aku yang memimpin Istana Raja Langit dan nolongin Chandra dari mereka,” kata Sonia.“Kayaknya ada seseorang yang berniat menjebak kita.”“Kek, jadi sekarang kita harus gimana? Apa kita harus menyelamatkan Chandra?”“Karena kakeknya mengkhianati keluarga kita, Chandra sudah bukan bagian dari kita lagi. Tapi di dalam badannya masih mengalir darah yang sama dengan kita. Kita bawa masuk saja dulu.”Chandra pun digotong oleh penjaga pintu dan dibawa ke sebuah ruangan yang ada di dalam rumah tersebut. Setelah itu Ronald memeriksa luka-luka yang Chandra alami di tubuhnya.“Kek, gimaa?” tanya Sonia.“Si Harold itu sadis juga. Energi s
Apa yang terjadi di kediaman keluarga Nantaboga malam ini juga sudah sampai ke telinga Pak Taka. Kini Pak Taka juga sudah tahu bahwa Istana Raja Langit adalah utusan keluarga Atmaja, dan tahu juga bahwa Sonia yang membawa Chandra pulang. Rencana yang Pak Taka miliki sama seperti Pak Luandi. Besok mereka akan pergi ke sana untuk menguji seperti apa Ronald, dan mencari tahu apa yang mereka rencanakan.Di kediaman keluarga Atmaja ….Ronald mengerahkan energi sejatinya untuk mengobati luka Chandra. Setelah itu dia pergi, dan tak lama kemudian Chandra mulai siuman. Seketika tersadar, Chandra merasa sekujur tubuhnya kesakitan seperti ditusuk-tusuk pedang. Racun yang bersemayam di tubuhnya juga mulai bereaksi. Dia bahkan bisa merasakan seperti ada serangga yang merambat di dalam badanya dan memakan dagingnya.“Akh ….”Chandra meringis kesakitan karena rasa sakitnya yang tak tertahankan itu.Seketika itu pintu kamar terbuka, seorang gadis dengan rambut panjang hitam pun masuk membawakan obat-o
Kala itu pintu kamar terbuka dan masuklah Ronald e dalam.“Kakek,” sapa Sonia.Ronald duduk di kursi melihat Chandra yang tergeletak lemas di lantai. Chandra berusaha untuk bangun dan duduk di lantai.“Apa kamu yang membakar semua keluargaku sepuluh tahun yang lalu?” tanya Chandra.“Ya,” jawab Ronald.“Kubunuh amu ….”Chandra langsung mengamuk dan berteriak, tapi dia tidak bisa berdiri atau bahkan melakukan apa-apa.“Nak, tenang dulu. Dengar penjelasanku.”Kedua mata Chandra memerah memancarkan amarah yang membara. Kakek, ayah paman, tante .. total 30 orang lebih, tua dan muda, semuanya habis terbakar di tangan orang ini. Kalau saja Ronald tidak membumihanguskan rumahnya, keluarga Chandra tidak akan mati terbakar hidup-hidup.“Siapa yang menentukan mana salah mana benar? Sejarah ditulis oleh pemenang. Kalau 30 tahun lalu aku yang kalah, berarti akulah yang dicap sebagai pengkhianat, dan bisa jadi keluargaku yang binasa,” jelas Ronald. “Robi itu dari kecil punya bakat yang luar biasa da
“Justru gara-gara kamu, keluargaku jadi ikut terlibat. Mungkin dari awal kamu diperdaya karena kamu juga keluarga Atmaja, makanya mereka mau kamu yang membunuh Teuku supaya keluarga Nantaboga dan keluarga Atmaja terlibat.”Chandra tercengang mendengarnya. Dia tahu kondisi Diwangsa saat ini sangat rumit, tapi tidak disangka ternyata jauh lebih rumit dari yang dia kira. Hanya dengan kemunculan Istana Raja Langit saja sudah membuat semuanya serba berantakan.“Siapa sebenarnya Istana Raja Langit itu?” tanya Chandra.“Siapa yang tahu? Kalau aku tahu, aku juga nggak akan sepasif ini. Mungkin besok pagi bakal ada banyak wartawan yang datang untuk mewawancarai kakekku. Sebenarnya … dari dulu Kakek nggak pernah peduli sama apa yang terjadi di luar sana. Dia jadi terlibat sekarang karena dia nggak tega lihat kamu dibuang begitu saja kayak mayat. Karena gimanapun juga, kamu masih punya darah keluarga Atmaja yang mengalir di badan.”Chandra sempat kebingungan mendengarnya. Dia berpikir kembali ke
Malam itu Chandra mengalami insomnia. Dia terus memikirkan apa saja yang telah dia alami. Dia tidak tahu dengan jelas bagaimana situasinya sekarang, dan tidak tahu juga apa yang sedang Raja lakukan, serta tidak tahu apa yang dilakukan oleh orang yang berada di balik Teuku. Belum lagi kemunculan Istana Raja Langit yang membuat pertanyaanya semakin banyak.Keesokan harinya, pagi-pagi sudah ada sekelompok orang yang datang berkunjung. Yang pertama datang tidak lain adalah Pak Luandi dan Raja. Tujuan mereka hanya satu, yaitu mencari tahu apa motif keluarga Atmaja terkait kejadian semalam. Ronald mengatakan apa adanya, bahwa Chandra dibuang begitu saja di depan rumahnya. Pengakuan Ronald tentu membuat Pak Luandi kebingungan. Dia tidak bisa menebak apakah Ronald sedang berkata jujur atau berbohong.Setelah mereka berdua pergi, kini giliran Pak Taka yang datang. Setelah itu disusul oleh keluarga Nantaboga dan juga dua keluarga lainnya. Semuanya menanyakan hal yang sama, dan jawab Ronald juga
“Kulihat-lihat mukamu sudah kelihatan jauh lebih baik, kayaknya pemulihannya bagus juga,” kata Ronald.Ronald bisa dibilang juga adalah kakeknya Chandra, tapi Chandra masih tidak bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi 30 tahun yang lalu.“Sonia sudah bilang tadi, berikutnya mereka pasti bakal membunuh kamu, dan kami nggak bisa melindungi kamu lagi.”“Aku nggak butuh perlindungan dari kalian,” balas Chandra.“Hahaha, berani juga kamu, tapi dengan kondisi kamu yang begini mana mungkin bisa melindungi diri sendiri. Jangankan begini, kalaupun kamu dalam kondisi sehat, dengan kekuatan kamu yang nggak stabil itu, mereka bisa dengan mudah ngebunuh kamu. Tapi karena kamu masih keluarga Atmaja, aku yang merasa bersalah kalau nggak berbuat apa-apa. Sonia, bawa Chandra ke ruangan rahasia.”“Siap,” sahut Sonia.Sonia mengeluarkan sebuah kursi roda dan memapah Chandra duduk di sana.“Mau ngapain ke sana?” tanya Chandra.“Kamu lebih tua dariku, jadi mulai sekarang aku panggil kamu Kak Chandra saj
Chandra sempat mendengar asal-usul dari lukisan tersebut, tapi dia tidak begitu memahaminya.“Raja Januar hidup di ribuan tahun yang lalu. Dia itu adalah seorang raja yang kehilangan kekuasaannya. Dia berpikir keras gimana caranya dia bisa naik kembali dengan cara nyari harta karun yang tersebar di dunia. Tapi sampai hari kematiannya, dia nggak berhasil merebut takhtanya kembali. Sebelum mati, dia menghibahkan empat lukisan ke menteri dari Empat Keluarga Kuno, dan berpesan untuk menyembunyikan rahasianya dari orang luar.”“Rahasia atau misteri apa sebenarnya yang tersimpan di lukisan itu?” tanya Chandra.“Raja Januar nggak bilang apa-apa tentang itu, dan leluhur keluarga Atmaja juga nggak tahu. Tapi setelahnya, menteri dari Empat Keluarga Kuno menyusun ulang semua barang peninggalan Raja Januar dan dapat suatu petunjuk. Empat lukisan yang diwarisin dari Raja Januar menyimpan intisari dari ilmu bela diri yang Raja Januar ciptain. Kalau kita bisa mempelajari intisari itu, kita bisa masuk
Mungkinkah selain Pak Taka, masih ada orang lain yang bersembunyi di balik Teuku?Untuk mengetahui hal ini, Chandra harus kembali ke Rivera dan menanyakannya kepada pemilik Toko Antik Bartele. Meskipun Chandra tidak mendapatkan jawaban apa-apa terakhir kali, dia merasa si pemilik toko pasti mengetahui sesuatu.“Terus apa maksudnya kalian bawa aku ke sini? Apa cuma untuk ceritain masa lalu keluarga kalian dan lukisan ini?” tanya Chandra.“Kunci untuk memecahkan rahasia ini adalah gambar 18 meridian yang ada di dalam kotak. Selama ini aku juga terus menelitinya, tapi aku nggak ngerti. Aku yakin kamu pasti pernah lihat gambar itu.”“Iya. Aku yang pertama ngebuka kotak itu, jadi aku pernah lihat.”“Situasi kamu sekarang dan seterusnya bakal sangat berbahaya. Semua orang mau ngebunuh kamu, dan kunci agar kamu bisa bertahan hidup adalah dengan jadi lebih kuat. Aku kasih kamu waktu tiga hari, coba lihat apa kamu bisa dapat sesuatu dari lukisan ini,” kata Ronald.Chandra bisa memasuki alam per
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra