Share

Bab 726

Penulis: Angin
Suara langkah kaki ini terdengar sangat ringan.

Meskipun kehilangan tenaganya, pendengaran Chandra tetap sangat tajam. Chandra bangkit dari ranjangnya, lalu perlahan-lahan keluar dari bangsal. Setelah melirik ke sekeliling, dia baru berjalan ke ujung koridor.

Setibanya di sana, Chandra langsung melihat seorang pria berjaket hitam yang memakai topi bisbol. Namun, wajahnya tidak bisa terlihat jelas.

Shadow bersandar di dinding sembari menatap Chandra yang menghampirinya. Dia bertanya dengan suara serak, "Raja menyuruhku menjengukmu, gimana kondisimu?"

Chandra berdiri di samping dengan lemas. Setelah bersandar di dinding, dia baru merasa lebih baik.

Kemudian, dia menjawab dengan ekspresi serius, "Kondisiku sangat parah. Ada serangga beracun di tubuhku, makanya tubuhku begitu lemas. Selain itu, kondisiku akan makin menurun, hingga akhirnya tidak bisa bergerak lagi dan berbaring di ranjang menunggu kematian."

"Serangga beracun?" Shadow tampak terkejut. Dia meneruskan, "Bukannya serangga jah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 727

    Chandra sedang merenungkan ucapan Shadow barusan. Dia memikirkan para pemelihara serangga beracun yang hidup pada ratusan tahun lalu. Mereka ingin menggunakan serangga beracun untuk menguasai dunia?Itu sebabnya, suara Sandra sontak membuatnya terperanjat. Chandra mendongak dan melirik Sandra yang berdiri di pintu masuk bangsal, lalu berkata, "Mengejutkanku saja.""Ke mana kamu?" Sandra menatapnya dengan heran. Dia bahkan keluar dari bangsal untuk memeriksa sekeliling, tetapi tidak melihat siapa pun. Sesudah masuk kembali, dia melipat lengannya di depan dada dan bertanya seraya menatap Chandra, "Kamu diam-diam keluar malam-malam begini, siapa yang kamu temui?"Chandra hanya menguap tanpa menjawabnya. Kemudian, dia berjalan ke ranjangnya seraya membalas dengan lirih, "Aku hanya jalan-jalan sebentar karena merasa pegal.""Masa?" tanya Sandra dengan ekspresi tidak percaya.Chandra berbaring, lalu mengangguk dan menimpali, "Ya. Memangnya bisa apa lagi?""Ya sudah." Sandra pun tidak bertany

  • Jenderal Naga   Bab 728

    Sandra menatap Chandra yang baru terbangun, lalu menunjuk kursi roda dan berkata, "Kemari."Chandra merasa lucu melihatnya. Dia menimpali, "Astaga, aku masih bisa berjalan.""Jangan terus memaksakan dirimu." Sandra memasang ekspresi datar sambil meneruskan, "Cepat duduk. Dokter sudah bilang penyakitmu bukan penyakit biasa dan menyuruhmu untuk meminimalisir gerakan. Virus di tubuhmu bisa menyerap energi. Makin kamu bergerak, sel virusnya akan makin aktif."Chandra pun mengangguk dan menurutinya. Diagnosis dokter sama dengan spekulasinya.Chandra bangkit dari ranjangnya. Sandra buru-buru menghampiri untuk memapahnya ke kursi roda.Kemudian, Sandra pun mendorong Chandra ke luar rumah sakit.Di luar rumah sakit, Sandra bertanya, "Mau ke mana?"Chandra menatap kota yang ramai ini. Dia merasa agak bingung karena tidak memiliki tempat tinggal di kota yang begitu luas ini.Chandra menghela napas, lalu menjawab, "Kita menginap dulu di hotel. Setelah beberapa hari, kita akan kembali ke Rivera."

  • Jenderal Naga   Bab 729

    Setelah memainkan Jarum 81 Langit sesaat, Chandra melemparkannya ke meja dan mengeluarkan ponsel untuk melihat waktu.Sekarang sudah pukul 00.00. Chandra baru makan malam pada pukul 20.00, tetapi sudah merasa lapar.Chandra pun mengirim pesan kepada Sandra yang berada di kamar sebelah.[ Aku lapar. ]Baru beberapa detik berlalu, Sandra sudah membuka pintu kamarnya.Sandra mengenakan piama putih yang agak transparan. Tubuhnya pun samar-samar terlihat sehingga menjadi sangat menggoda. Rambutnya belum kering, seharusnya Sandra baru selesai mandi."Mau makan apa? Aku pesankan makanan untukmu," tanya Sandra."Aku mau daging," jawab Chandra.Sejak ada serangga beracun di tubuhnya, Chandra terus ingin makan, terutama makan daging."Oke." Sandra mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan.Sesudah memesan, Sandra duduk di samping. Ketika melihat jarum perak yang berserakan, dia pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?""Bukan apa-apa." Chandra mengambil sebuah jarum perak, lalu menekan ujung jar

  • Jenderal Naga   Bab 730

    Semua orang tercengang mendengarnya."Membawa tahanan keluar?""Kak Chandra, siapa yang akan kita bawa keluar?"Semuanya menatap Chandra dengan heran.Chandra menatap Dahlia sembari bertanya, "Kamu tumbuh besar di Istana Gelap dan pernah menjadi pembunuh level 3. Kamu seharusnya mengenal Alex yang mendirikan Istana Gelap, 'kan?""Ya." Dahlia mengangguk untuk mengiakan.Ketika mendengar nama Alex, raut wajahnya seketika menjadi serius. Dia menjawab, "Aku kenal dia. Setahuku, Alex adalah orang yang sangat kejam. Siapa pun yang menentang dan berkhianat pasti akan mati tragis. Tapi, dia dipenjara beberapa tahun lalu."Selesai berbicara, Dahlia melirik Chandra dan bertanya, "Jangan-jangan, dia adalah tahanan yang Kak Chandra maksud?"Chandra mengangguk sambil menjawab, "Ya, aku terkena serangga beracun. Dia langsung tahu begitu melihat kondisiku. Dia bilang punya cara untuk menyembuhkanku, tapi syaratnya adalah membawanya keluar dari penjara."Semua orang pun terdiam dan mendengarkan dengan

  • Jenderal Naga   Bab 731

    Malam berlalu dengan tenang.Keesokan harinya, Shadow sudah datang pagi-pagi sekali.Di dalam kamar, Chandra berunding dengan Shadow sebentar.Dia ingin Shadow turun tangan dan mengatur agar Delapan Naga Langit untuk bergabung ke dalam Pasukan Api Merah. Selain itu, mereka juga harus menjadi Pasukan Api Merah yang menjaga penjara bawah tanah.Pasukan Api Merah adalah tentara yang bertanggung jawab atas keamanan Diwangsa.Mereka yang ingin bergabung dengan Pasukan Api Merah harus melalui seleksi bertahap-tahap, sampai akhirnya Jendral Pasukan Api Merah yang akan menilai mereka secara pribadi. Setelah penilaian, mereka baru bisa menjadi anggota Pasukan Api Merah.Shadow adalah pengawal pribadi raja. Dia tidak memiliki pangkat militer dan tidak banyak yang tahu keberadaannya. Namun, dia memiliki kekuasaan yang sangat besar.Terkadang, perkataannya bisa mewakili perkataan raja.Tak sulit baginya untuk mengatur Dahlia dan lainnya untuk menjadi Pasukan Api Merah.Bahkan bisa dibilang sangat

  • Jenderal Naga   Bab 732

    “Baik.” Dahlia mengangguk dan segera pergi.Chandra pun bersandar di tempat tidur dengan lemas, kemudian tenggelam dalam pikirannya.Sandra datang mendekatinya, naik ke tempat tidur, dan memijat leher Chandra. Dia kasihan pada pria itu. “Lihat dirimu, sudah selelah ini, tapi masih mau melakukan banyak hal. Kamu seharusnya beristirahat sekarang.”Chandra melambaikan tangannya sedikit dan berkata, “Nggak apa-apa, jangan khawatir. Di hotel terlalu membosankan. Kamu dorong aku jalan-jalan keluar.”“Oke.” Sandra mengangguk dan berkata, “Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu.”Dia keluar dari kamar itu dan pergi ke kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.Dia memakai dress yang pas di badan, mengikat rambut panjangnya ke atas, sehingga terlihat sangat dewasa dan berkarisma. Lalu, dia mendorong Chandra keluar dari hotel.Sekarang masih pagi. Cuacanya agak dingin dan angin sepoi-sepoi bertiup mengenai tubuh mereka. Rasanya sejuk.”“Kakak Chandra, mau ke mana?”Chandra duduk di kursi roda, mempe

  • Jenderal Naga   Bab 733

    Chandra datang menemui Teuku hanya untuk melihat reaksi pria itu.Reaksi Teuku sangat besar.Chandra kurang lebih jadi bisa menilai apa tujuan Teuku.Teuku ada hubungannya dengan Orang Dukun.Selain itu, di Rivera juga ada pangkalan penelitian rahasia, yang juga tidak bisa dicari tahu informasinya oleh orang-orang Filbert.Sekarang, dia kurang lebih tahu pangkalan penelitian itu mungkin berkaitan dengan Racun Dukun.“Lihat ke sekeliling,” kata Chandra pada Sandra.“Oke.” Sandra mengangguk, mendorong Chandra dan berjalan berkeliling.Teuku masuk ke dalam mobil dan sopir membawanya pergi.Dia duduk di kursi belakang dengan ekspresi masam.Dia tidak menyangka Chandra ternyata begitu peka, sampai bisa mengerti begitu banyak hanya karena terkena Racun Dukun.Padahal, Aliran Dukun kan dari seratus tahun yang lalu. Tidak banyak orang yang mengetahuinya.Bahkan, bisa dibilang orang yang mengetahui rahasia itu sudah mati semua. Bagaimana Chandra bisa tahu?Chandra sudah cacat sekarang, tapi kun

  • Jenderal Naga   Bab 734

    Setelah makan, dia berbaring dan beristirahat sementara Sandra membereskan piring.Hari ini, tidak keluar seharian.Di hotel sangat membosankan, tapi untungnya, Sandra bersamanya, terus membuat lelucon dan membuatnya tertawa.Waktu berlalu dengan cepat.Dalam sekejap mata, hari H untuk rencana mereka tiba.***Di malam hari.Chandra berdiri di balkon, memandangi kota besar yang terang benderang di depan matanya.Sandra datang membawa jaket besar, meletakkannya di bahu Chandra, dan mengingatkan, “Ini musim hujan. Cuacanya semakin dingin. Dengan keadaanmu yang sekarang, kamu nggak boleh sakit. Dokter sudah bilang, kalau kamu sakit, konsekuensinya akan serius.”Chandra memandang kota di depan matanya. “Lihat, betapa cantiknya Diwangsa di malam hari.”“Kamu ini, masih punya mood untuk berapresiasi di sini. Mereka sudah mau bergerak malam ini. Kalau gagal, bisa-bisa mendapatkan hukuman mati.”“Kita berusaha yang terbaik, tapi hasilnya tergantung rencana Tuhan lagi,” ujar Chandra dengan pela

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

  • Jenderal Naga   Bab 2234

    Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena

  • Jenderal Naga   Bab 2233

    Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status