Share

Bab 728

Penulis: Angin
Sandra menatap Chandra yang baru terbangun, lalu menunjuk kursi roda dan berkata, "Kemari."

Chandra merasa lucu melihatnya. Dia menimpali, "Astaga, aku masih bisa berjalan."

"Jangan terus memaksakan dirimu." Sandra memasang ekspresi datar sambil meneruskan, "Cepat duduk. Dokter sudah bilang penyakitmu bukan penyakit biasa dan menyuruhmu untuk meminimalisir gerakan. Virus di tubuhmu bisa menyerap energi. Makin kamu bergerak, sel virusnya akan makin aktif."

Chandra pun mengangguk dan menurutinya. Diagnosis dokter sama dengan spekulasinya.

Chandra bangkit dari ranjangnya. Sandra buru-buru menghampiri untuk memapahnya ke kursi roda.

Kemudian, Sandra pun mendorong Chandra ke luar rumah sakit.

Di luar rumah sakit, Sandra bertanya, "Mau ke mana?"

Chandra menatap kota yang ramai ini. Dia merasa agak bingung karena tidak memiliki tempat tinggal di kota yang begitu luas ini.

Chandra menghela napas, lalu menjawab, "Kita menginap dulu di hotel. Setelah beberapa hari, kita akan kembali ke Rivera."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 729

    Setelah memainkan Jarum 81 Langit sesaat, Chandra melemparkannya ke meja dan mengeluarkan ponsel untuk melihat waktu.Sekarang sudah pukul 00.00. Chandra baru makan malam pada pukul 20.00, tetapi sudah merasa lapar.Chandra pun mengirim pesan kepada Sandra yang berada di kamar sebelah.[ Aku lapar. ]Baru beberapa detik berlalu, Sandra sudah membuka pintu kamarnya.Sandra mengenakan piama putih yang agak transparan. Tubuhnya pun samar-samar terlihat sehingga menjadi sangat menggoda. Rambutnya belum kering, seharusnya Sandra baru selesai mandi."Mau makan apa? Aku pesankan makanan untukmu," tanya Sandra."Aku mau daging," jawab Chandra.Sejak ada serangga beracun di tubuhnya, Chandra terus ingin makan, terutama makan daging."Oke." Sandra mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan.Sesudah memesan, Sandra duduk di samping. Ketika melihat jarum perak yang berserakan, dia pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?""Bukan apa-apa." Chandra mengambil sebuah jarum perak, lalu menekan ujung jar

  • Jenderal Naga   Bab 730

    Semua orang tercengang mendengarnya."Membawa tahanan keluar?""Kak Chandra, siapa yang akan kita bawa keluar?"Semuanya menatap Chandra dengan heran.Chandra menatap Dahlia sembari bertanya, "Kamu tumbuh besar di Istana Gelap dan pernah menjadi pembunuh level 3. Kamu seharusnya mengenal Alex yang mendirikan Istana Gelap, 'kan?""Ya." Dahlia mengangguk untuk mengiakan.Ketika mendengar nama Alex, raut wajahnya seketika menjadi serius. Dia menjawab, "Aku kenal dia. Setahuku, Alex adalah orang yang sangat kejam. Siapa pun yang menentang dan berkhianat pasti akan mati tragis. Tapi, dia dipenjara beberapa tahun lalu."Selesai berbicara, Dahlia melirik Chandra dan bertanya, "Jangan-jangan, dia adalah tahanan yang Kak Chandra maksud?"Chandra mengangguk sambil menjawab, "Ya, aku terkena serangga beracun. Dia langsung tahu begitu melihat kondisiku. Dia bilang punya cara untuk menyembuhkanku, tapi syaratnya adalah membawanya keluar dari penjara."Semua orang pun terdiam dan mendengarkan dengan

  • Jenderal Naga   Bab 731

    Malam berlalu dengan tenang.Keesokan harinya, Shadow sudah datang pagi-pagi sekali.Di dalam kamar, Chandra berunding dengan Shadow sebentar.Dia ingin Shadow turun tangan dan mengatur agar Delapan Naga Langit untuk bergabung ke dalam Pasukan Api Merah. Selain itu, mereka juga harus menjadi Pasukan Api Merah yang menjaga penjara bawah tanah.Pasukan Api Merah adalah tentara yang bertanggung jawab atas keamanan Diwangsa.Mereka yang ingin bergabung dengan Pasukan Api Merah harus melalui seleksi bertahap-tahap, sampai akhirnya Jendral Pasukan Api Merah yang akan menilai mereka secara pribadi. Setelah penilaian, mereka baru bisa menjadi anggota Pasukan Api Merah.Shadow adalah pengawal pribadi raja. Dia tidak memiliki pangkat militer dan tidak banyak yang tahu keberadaannya. Namun, dia memiliki kekuasaan yang sangat besar.Terkadang, perkataannya bisa mewakili perkataan raja.Tak sulit baginya untuk mengatur Dahlia dan lainnya untuk menjadi Pasukan Api Merah.Bahkan bisa dibilang sangat

  • Jenderal Naga   Bab 732

    “Baik.” Dahlia mengangguk dan segera pergi.Chandra pun bersandar di tempat tidur dengan lemas, kemudian tenggelam dalam pikirannya.Sandra datang mendekatinya, naik ke tempat tidur, dan memijat leher Chandra. Dia kasihan pada pria itu. “Lihat dirimu, sudah selelah ini, tapi masih mau melakukan banyak hal. Kamu seharusnya beristirahat sekarang.”Chandra melambaikan tangannya sedikit dan berkata, “Nggak apa-apa, jangan khawatir. Di hotel terlalu membosankan. Kamu dorong aku jalan-jalan keluar.”“Oke.” Sandra mengangguk dan berkata, “Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu.”Dia keluar dari kamar itu dan pergi ke kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.Dia memakai dress yang pas di badan, mengikat rambut panjangnya ke atas, sehingga terlihat sangat dewasa dan berkarisma. Lalu, dia mendorong Chandra keluar dari hotel.Sekarang masih pagi. Cuacanya agak dingin dan angin sepoi-sepoi bertiup mengenai tubuh mereka. Rasanya sejuk.”“Kakak Chandra, mau ke mana?”Chandra duduk di kursi roda, mempe

  • Jenderal Naga   Bab 733

    Chandra datang menemui Teuku hanya untuk melihat reaksi pria itu.Reaksi Teuku sangat besar.Chandra kurang lebih jadi bisa menilai apa tujuan Teuku.Teuku ada hubungannya dengan Orang Dukun.Selain itu, di Rivera juga ada pangkalan penelitian rahasia, yang juga tidak bisa dicari tahu informasinya oleh orang-orang Filbert.Sekarang, dia kurang lebih tahu pangkalan penelitian itu mungkin berkaitan dengan Racun Dukun.“Lihat ke sekeliling,” kata Chandra pada Sandra.“Oke.” Sandra mengangguk, mendorong Chandra dan berjalan berkeliling.Teuku masuk ke dalam mobil dan sopir membawanya pergi.Dia duduk di kursi belakang dengan ekspresi masam.Dia tidak menyangka Chandra ternyata begitu peka, sampai bisa mengerti begitu banyak hanya karena terkena Racun Dukun.Padahal, Aliran Dukun kan dari seratus tahun yang lalu. Tidak banyak orang yang mengetahuinya.Bahkan, bisa dibilang orang yang mengetahui rahasia itu sudah mati semua. Bagaimana Chandra bisa tahu?Chandra sudah cacat sekarang, tapi kun

  • Jenderal Naga   Bab 734

    Setelah makan, dia berbaring dan beristirahat sementara Sandra membereskan piring.Hari ini, tidak keluar seharian.Di hotel sangat membosankan, tapi untungnya, Sandra bersamanya, terus membuat lelucon dan membuatnya tertawa.Waktu berlalu dengan cepat.Dalam sekejap mata, hari H untuk rencana mereka tiba.***Di malam hari.Chandra berdiri di balkon, memandangi kota besar yang terang benderang di depan matanya.Sandra datang membawa jaket besar, meletakkannya di bahu Chandra, dan mengingatkan, “Ini musim hujan. Cuacanya semakin dingin. Dengan keadaanmu yang sekarang, kamu nggak boleh sakit. Dokter sudah bilang, kalau kamu sakit, konsekuensinya akan serius.”Chandra memandang kota di depan matanya. “Lihat, betapa cantiknya Diwangsa di malam hari.”“Kamu ini, masih punya mood untuk berapresiasi di sini. Mereka sudah mau bergerak malam ini. Kalau gagal, bisa-bisa mendapatkan hukuman mati.”“Kita berusaha yang terbaik, tapi hasilnya tergantung rencana Tuhan lagi,” ujar Chandra dengan pela

  • Jenderal Naga   Bab 735

    Alex menelan racun yang dibuat oleh Chandra. Chandra tahu Alex adalah pria yang kuat, jadi apabila Alex kehilangan kendali saat sedang diselamatkan, rencana ini akan menjadi bencana.Dia tidak akan melakukan hal yang dia pasti.Menyelamatkan dan mengeluarkan Alex dari penjara itu boleh. Namun, nyawa Alex harus berada di tangannya.Kali ini, Chandra sudah merencanakan semuanya dengan baik. Pembagian tugas sudah jelas.Ada orang yang menyelinap ke penjara bawah tanah selama pemeriksaan rutin setiap hari, sementara yang lainnya memutus aliran listrik pada waktu yang tepat, untuk menonaktifkan kamera CCTV di penjara bawah tanah itu.Tak lama kemudian, Dahlia membawa Alex ke tempat para Prajurit Api Merah diserang tadi.Dahlia menunjuk seorang prajurit Pasukan Api Merah tergeletak di tanah dan berkata, “Ambil satu baju dan kenakan. Cepat.”Alex tidak mengatakan apa-apa, langsung melepaskan pakaian satu orang, lalu memakainya dengan cepat.“Ayo.”Mereka pun cepat-cepat keluar dari penjara ba

  • Jenderal Naga   Bab 736

    Alex dibawa ke sana dan dibawa naik ke pesawat. Delapan Naga Langit juga ikut naik ke pesawat.Shadow berdiri di samping, menyaksikan pesawat itu lepas landas dengan perlahan, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Chandra, “Alex telah diselamatkan, saat ini sedang meninggalkan Diwangsa dan terbang ke Rivera.”Chandra mendengarkan sambil tersenyum kecil dan berkata, “Oke.”Shadow berkata, “Sisanya kuserahkan padamu. Aku akan menghapus jejak orang-orang kita Diwangsa dan menghapus informasi mereka semua. Kalau nggak, Teuku pasti akan menyelidikinya dan mengetahui bahwa aku yang melakukannya.”“Oke.” Chandra mengangguk.Shadow bertanya, “Kapan kamu berencana pergi?”“Jangan khawatir.” Chandra berkata dengan pelan, “Aku nggak bisa pergi sekarang. Kalau aku pergi sekarang, bukankah itu akan membuat Teuku mencurigaiku? Aku berencana untuk tetap menetap di sini selama beberapa hari. Nanti kalau Teuku sudah kembali, aku akan berpamit padanya sebelum pergi.”“Terserah kamu. Hati-hati.” Shad

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status