Share

Bab 421

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Selang beberapa saat, Chandra tiba di Klinik Mortal. Dia membuka pintu dan masuk ke ruang tamu.

Begitu melihat Chandra, Senny langsung berdiri dan menyapanya, "Kak Chandra."

"Em." Chandra menganggukkan kepala. Kemudian, dia beranjak ke samping Nova dan bertanya, "Nova, kamu nggak apa-apa?"

"Aku baik-baik saja." Nova menatap Chandra sambil menunjuk ke arah televisi. "Chandra, Do-Donny mati?"

Chandra menganggukkan kepala. "Keluarga Winata bukan orang sembarangan, nggak ada gunanya lapor polisi, makanya aku menghubungi militer. Setelah mendapatkan laporan, Arya langsung pergi ke Vila Laura untuk menangkap Donny. Tapi Donny memberontak, akhirnya dia tertembak mati."

"Oh iya, Margot juga mati. Nggak akan ada orang yang menyerang Keluarga Kurniawan lagi."

"Arya langsung turun tangan?" Nova terkejut.

"Iya, Arya adalah penguasa Rivera. Dia nggak akan membiarkan siapa pun melakukan kejahatan di kota ini," jawab Chandra sambil menggenggam tangan Nova. "Nova, kamu harus bisa memanfaatkan hukum ne
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga    Bab 422

    Sesaat melihat Nova yang kembali dengan selamat, Yani langsung memeluknya sambil menangis tersedu-sedu. "Nova, kamu nggak apa-apa, 'kan? Syukurlah kamu selamat. Aku baru menonton berita, katanya Donny dan Margot tewas, aku kira kamu ....""Bu, aku nggak apa-apa. Untungnya Chandra segera menghubungi militer. Semua ini berkat Chandra," jawab Nova."Oh iya, di mana Hendro?" tanya Boni."Suamiku, di mana suamiku?" Indah tidak melihat keberadaan suaminya. Dia langsung menangis tersedu-sedu dan berkata, "Sayang, kenapa kamu pergi secepat ini? Anak kita belum lahir ....""Bu, Hendro lagi di rumah sakit. Dia terluka cukup parah. Nanti kita jenguk ke rumah sakit, ya!" Nova menjelaskan.Begitu mendengar jawaban Nova, mereka langsung bersiap-siap dan pergi ke rumah sakit.Untungnya Hendro segera dibawa ke rumah sakit, dia sudah selesai dioperasi.Hendro berbaring di bangsal sambil menatap langit-langit. Kejadian hari ini terlalu mencengangkan!Awalnya, Hendro berpikir kalau dia akan mati, dia sen

  • Jenderal Naga    Bab 423

    Setelah melewati begitu banyak masalah, Nova baru sadar bahwa dia mencintai Chandra. Chandra menempati ruang khusus di hati Nova.Nova ingat bagaimana Chandra menyembuhkan dan merawatnya dengan tulus. Chandra sama sekali tidak pernah mengeluh.Nova mengajak mandi bersama karena dia ingin memberikan kesuciannya pada Chandra.Chandra tertegun melihat Nova yang tersipu malu. Kemudian, Chandra tersenyum genit dan bertanya, "Beneran? Kamu yakin? Aku nggak maksa, ya!""Kalau nggak mau, ya sudah!" Nova berdiri dan langsung berlari ke kamar mandi.Chandra mengusap hidungnya sambil tersenyum. Dia sangat menginginkan Nova, tetapi sekarang bukan saat yang tepat.Chandra dan Nova belum mengadakan upacara pernikahan. Setelah semua masalah ini beres, Chandra berencana mengadakan sebuah pesta yang meriah, lalu baru berani menyentuh Nova.Selang setengah jam, Nova selesai mandi dan keluar dengan mengenakan handuk. Rambut Nova masih basah kuyup."Sayang, bantu aku keringin rambut," pinta Nova."Baik."

  • Jenderal Naga    Bab 424

    Chandra dan Nova mulai berpelukan, mereka terlihat sangat bergairah.Namun, tiba-tiba ...."Tok, tok, tok!" Seseorang mengetuk pintu.Chandra dan Nova bersikap seperti remaja yang ketangkap basah. Mereka panik dan melepaskan pelukannya."Ehem, ehem, siapa?" tanya Chandra. Dia sangat kesal, siapa yang mengetuk pintu di tengah kemesraan mereka?"Cepat buka pintu! Kakek memanggil kita semua, semuanya disuruh berkumpul di kediaman Keluarga Kurniawan, mau ada rapat keluarga!" Suara Yani terdengar galak."Aduh, ngapain rapat malam-malam begini." Chandra terlihat sebal.Nova sangat cepat, dia sudah selesai mengenakan baju sebelum Chandra menyadarinya. Sambil tersipu malu, Nova berkata kepada Chandra, "Lain, lain kali. Lain kali kita ke hotel saja."Chandra bisa berbuat apa? Dia harus menunggu lain kali.Setelah selesai mengenakan pakaian, Chandra dan Nova turun ke bawah."Lama banget?" Yani terlihat kesal. Di saat bersamaan, dia menyadari ada yang aneh dengan Nova.Yani menatap wajah Nova yan

  • Jenderal Naga    Bab 425

    "Kakek, ada apa dengan Yorda Group?" Nova sendiri juga tidak mengetahui jelas kondisi Yorda Group.Toni mengangkat kepalanya dan menatap Nova. "Kamu masih berani tanya? Kamu mempermalukan Keluarga Winata, kamu menyinggung mereka, makanya mereka menyerang Keluarga Kurniawan. Arthur Group, Farma Kimia, semua membatalkan kontrak kerja sama. Bahkan ada perusahaan yang menuntut perusahaan kita, katanya kualitas kita tidak mencapai standar. Semua aset Yorda Group disita, bank juga mulai meminta angsuran pinjaman. Sudah bangkrut, berutang sana sini pula."Nova tercengang mendengarnya. Dia tidak menyangka kondisi Yorda Group akan separah ini."Bagaimana menurut kalian?" tanya Toni.Selain menerima keadaan, tak ada yang bisa dilakukan. Keluarga Kurniawan harus menyaksikan Yorda Group bangkrut.Selama puluhan tahun, Toni berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik kepada Keluarga Kurniawan. Meskipun tidak bisa disebut sebagai keluarga besar, tidaklah mudah untuk menduduki posisi seperti sekara

  • Jenderal Naga    Bab 426

    Seandainya ada yang bersedia membeli perusahaan Yorda, semua uangnya pun harus digunakan untuk membayar utang-utang.Keluarga Kurniawan harus menerima takdirnya, mereka harus kembali menjadi keluarga biasa."Sayang, kamu yakin?" Nova terlihat ragu-ragu.Chandra menganggukkan kepala. Menarik investor memang bukanlah hal yang mudah. Hanya saja, Chandra kasihan melihat Toni, dia tidak tega melihat hasil jerih payah Toni lenyap begitu saja.Meskipun keras kepala, Toni telah bekerja keras untuk menggapai impiannya. Toni ingin menjadikan Keluarga Kurniawan sebagai keluarga konglomerat yang terpandang.Demi mimpinya, Toni tidak pernah berhenti berusaha. Bahkan di usianya yang sudah hampir 80 tahun, Toni masih turun tangan untuk mengurus Yorda Group.Ditambah, Toni juga memiliki prinsip yang terus ditekankan kepada Keluarga Kurniawan. Toni selalu berpesan agar anak dan cucunya tidak melakukan hal-hal melenceng dan melanggar hukum."Karena Chandra yakin, biar saja dia yang mengurus masalah ini.

  • Jenderal Naga    Bab 427

    Di dalam bangsal, Indah masih menangis tersedu-sedu.Hendro berusaha menghibur istrinya. "Sayang, jangan menangis lagi. Sudah bagus nyawaku bisa diselamatkan. Sudah, jangan nangis lagi. Bersyukur saja."Setelah semua yang dilalui, akhirnyata mata Hendro pun terbuka. Dia mengakui kesalahannya sendiri. "Semua salahku, semua akibat kebodohanku. Bukan salah orang lain."Hendro berbicara sambil menatap Chandra. Hendro sangat berterima kasih atas semua pertolongannya."Kak Chandra, terima kasih banyak. Berkat dirimu, nyawaku masih bisa diselamatkan. Kalau nggak ada kamu, mungkin aku sudah mati." Hendro bersikap sangat ramah.Sesaat mendengar Hendro yang memanggilnya kakak, hati Chandra langsung berbunga-bunga.Pengalaman ini telah membuka pikiran Hendro."Awas, coba aku periksa." Chandra berjalan ke samping Hendro.Indah yang sedang menangis langsung didorong ke samping. Kemudian, Chandra memeriksa kedua kaki, tangan, dan denyut nadi Hendro.Hendro baru selesai dioperasi. Seperti kata dokter

  • Jenderal Naga    Bab 428

    Seberapa cepat bisa pulih, semua tergantung pada kondisi tubuh Paul. Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Namun, kemampuan ini agak rumit ....Tubuh manusia sendiri sangat kompleks, salah satunya memiliki fungsi yang sangat istimewa, yaitu memperbaiki sendiri setiap sel-sel yang rusak.Berdasarkan teori, tidak peduli seberapa parah luka yang dialami, tubuh pasti bisa menyembuhkan diri sendiri. Namun, kemampuan ini ada batasnya. Jika telah mencapai batas tertentu, kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri malah bisa hilang.Berdasarkan ilmu pengobatan tradisional yang dipelajari Chandra, dia menggunakan obat-obatan alami untuk merangsang organ, sel, dan darah tubuh agar bisa mempercepat kemampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri. "Kak Chandra, bagaimana kondisi Paul? Kapan dia sadar?" Senny bertanya kepada Chandra.Chandra menganggukkan kepala. "Dia nggak apa-apa. Ada aku, dia nggak akan mati. Tenang saja!"Senny merasa lebih tenang setelah mendapatk

  • Jenderal Naga    Bab 429

    Pasukan Naga Hitam hanya mematuhi Chandra. Bagi Pasukan Naga Hitam, Chandra adalah satu-satunya atasan mereka. Naga Hitam adalah Jenderal yang tak tergantikan.Teuku beranjak masuk ke dalam ruangan Arya, lalu duduk dan menyilangkan kedua kakinya. Teuku tersenyum sambil memandang wajah Arya yang masam. "Kenapa? Kamu nggak senang melihat kedatangan aku?""Tidak ...." Arya mengubah sikapnya, dia tersenyum dan menjawab, "Ada urusan apa kamu jauh-jauh datang dari ibu kota?"Teuku menjawab, "Konferensi medis akan diadakan beberapa hari ini. Sekarang aku lagi nggak ada kerjaan, atasan memberikanku libur 2 minggu. Makanya aku datang jalan-jalan ke sini, sekalian mau menghadiri konferensi medis dan mengunjungi teman-teman lama."Meskipun Teuku berkata seperti itu, Arya yakin Teuku pasti mempunyai agenda sendiri. Teuku tidak sekedar datang untuk berkunjung.Arya duduk tanpa menjawab Teuku."Oh iya, aku dengar Naga Hitam belum mati. Katanya dia sedang ada di Rivera, ya? Dia adalah menantu Keluarg

Bab terbaru

  • Jenderal Naga    Bab 1905

    Chandra memusatkan seluruh energi sejati semesta, kekuatan darah, dan ototnya, membuat auranya seketika meningkat pesat. Tara mendekat dengan pedang terhunus. TRANG! Kedua pedang saling beradu. Dalam sekejap, Chandra cepat-cepat mengubah jurusnya, langsung mengincar titik lemah di tubuh Tara. Tara terkejut. Ia tidak menyangka bahwa teknik pedang Chandra begitu tidak terduga. Dia dengan cepat mengubah posisinya, berusaha menangkis serangan Chandra. Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, Chandra sementara ini mampu menahan serangan Tara. Ia juga menggunakan Jurus Pedang Pertama dan jurus Pedang Kilat Semesta, sehingga bisa sejenak bertahan melawan Tara. Hal ini memberi Jamal kesempatan untuk mundur. Jamal segera menarik diri ke kejauhan, mengeluarkan sebotol pil dan menelannya. Melihat Chandra yang bertarung sengit dengan Tara, Jamal tak bisa menahan kekagumannya, “Kuat sekali! Bahkan meski baru melepas dua belenggu, energi sejatinya sudah setara denganku. Kalau berhasil melep

  • Jenderal Naga    Bab 1904

    Kedua sosok itu beradu telapak tangan, sehingga Raja Januar terpental jauh ke belakang, sementara Santara hanya mundur beberapa langkah. Dari bentrokan pertama ini, semua orang bisa melihat bahwa kekuatan Raja Januar masih di bawah Santara. Namun, Raja Januar tak gentar. Setelah menstabilkan tubuhnya, dia menghunus pedangnya dan kembali menyerbu ke arah Santara. Pertarungan sengit pun pecah di udara.Jamal, dengan wajah serius, berkata, “Kita harus cepat mengalahkan Tara, agar bisa membantu Ayah nanti.” Chandra mengangguk dan dengan cepat mencabut Pedang Naga Pertama. Bersama Jamal dan Sesepuh Klan Darah, Victor, mereka bertiga menyerbu ke arah Tara. Melihat mereka mendekat, Tara mendengus dingin, “Kalian benar-benar tak tahu diri!” Dia mencabut pedangnya, dan seberkas energi pedang menyebar seperti riak di permukaan air.Ketiganya segera menghindar dan bergerak mengelilingi Tara. Chandra, dengan Pedang Naga Pertama di tangan, melancarkan serangan pedang yang mengerikan. Setelah ber

  • Jenderal Naga    Bab 1903

    Suasana hening, semua orang terdiam tanpa seorang pun yang berani bicara. Mereka paham, sekalipun Raja Januar mampu menahan satu sosok Alam Mahasakti, masih ada satu lagi yang menjaga Gunung Bushu. Sosok kedua ini cukup kuat untuk menghabisi semuanya. “Aku sudah melepas belenggu ketiga.” Saat semua orang tenggelam dalam keheningan, Jamal angkat bicara. Perkataan Jamal membuat perhatian semua orang tertuju padanya. Setengah tahun lalu, Raja Januar membunuh Phoenix dan membawa pulang Esensi Phoenix serta Darah Phoenix. Esensi Phoenix diberikan kepada Chandra, namun masih ada sisa Darah Phoenix yang mengandung energi kuat. Dalam enam bulan ini, Jamal berlatih keras dalam pertapaannya, hingga berhasil melepas belenggu ketiga dan kini hanya selangkah lagi menuju Alam Mahasakti. Jamal berkata, “Aku, ditambah Chandra dan Sesepuh Klan Darah, kita bertiga mungkin tidak bisa mengalahkan satu Alam Mahasakti, tapi setidaknya kita bisa menahannya untuk sementara.” “Kalau begitu, ayo kita

  • Jenderal Naga    Bab 1902

    "Jadi sekarang di Gunung Bushu, selain Santara, ada juga Suku Mistik Dewi?" "Iya," jawab Chandra sambil mengangguk, "Memang begitu." Raja Januar termenung sejenak. Kalau hanya satu orang kuat di sana, mungkin Raja Januar berani naik dan melihat-lihat. Tapi sekarang, Gunung Bushu dijaga dua sosok kuat dari Alam Mahasakti. Jika dia naik sendiri, jelas sulit baginya menghadapi dua orang sekaligus. “Apa Basita sudah datang?” Raja Januar melirik sekeliling, tapi tak melihat tanda-tanda Basita. Chandra menggeleng, "Aku sudah sampai sejak kemarin siang dan menunggu di kaki gunung. Tapi Basita belum juga muncul." “Kalau begitu kita tunggu saja,” ujar Raja Januar. “Gunung Bushu ini terkait dengan segel kuno. Aku yakin, Basita pasti akan datang.” Semakin banyak pesilat berdatangan dan bergabung untuk menunggu di sana. Tak lama, terdengar suara tawa dari kejauhan. Tampak Kadir berjalan mendekat sambil tertawa lebar, “Chandra! Sudah setengah tahun kita tidak bertemu. Kudengar kamu be

  • Jenderal Naga    Bab 1901

    Fenomena aneh di Gunung Bushu menandakan bahwa kemungkinan besar ada benda ajaib yang lahir di sana. Dewi Tara menyadari bahwa sebenarnya dirinya bukan tandingan Santara, tetapi Dewi Tara tetap nekat datang. Dewi Tara menduga bahwa Santara tak akan berani bertarung mati-matian dengannya. Jika Tara kalah atau tewas, maka Santara pun akan terluka parah, yang justru membuka peluang bagi manusia Bumi.Di hadapan Santara, Tara sama sekali tidak menunjukkan rasa takut. Dengan sikap penuh keberanian, Tara memegang pedangnya erat-erat, menatap tajam ke arah Santara sambil berkata, “Ayo, serang. Pertarungan kita yang sebelumnya tidak memuaskan. Kali ini, mari kita bertarung sungguh-sungguh. Aku ingin melihat seberapa kuat dirimu sebenarnya.”Santara memandang Tara dengan wajah serius. Ia tak menyangka Tara akan kembali ke Gunung Bushu setelah pertemuan mereka sebelumnya. Meski Tara sedikit lebih lemah darinya, perbedaannya tak terlalu besar. Jika bertarung mati-matian, meskipun mungkin Santara

  • Jenderal Naga    Bab 1900

    Meski tahu bahwa kekuatannya mungkin belum cukup, Chandra merasa ia harus pergi melihat situasi di Gunung Bushu. Mungkin saja Chandra bisa mendapatkan beberapa keuntungan di sana.“Ya, aku ke sana,” katanya dengan tekad kuat. “Bagaimanapun, aku harus melihat keadaan di sana.”Nova mengangguk. Keduanya segera berangkat. Chandra kembali ke Negera Naga di Gurun Selatan untuk menyimpan sisa Esensi Phoenix dengan aman, lalu ia dan Nova berangkat dengan pesawat pribadi menuju Gunung Bushu.Pesawat mereka sangat cepat, hanya memerlukan tiga jam untuk mencapai Gunung Bushu. Ketika mereka tiba di kaki gunung, waktu baru menunjukkan pukul 11 pagi. Di kejauhan, kabut putih mengelilingi puncak-puncak gunung, dan di antara kabut itu, cahaya lima warna memancar terang. Chandra tahu bahwa cahaya itu berasal dari patung misterius yang memancarkan energi.Di sisi lain, cahaya ungu terang meliputi sebagian besar Gunung Bushu. Walaupun mereka masih cukup jauh dari sana, Chandra sudah bisa mencium aroma

  • Jenderal Naga    Bab 1899

    Nova memutuskan untuk tidak lagi menyerap Esensi Phoenix. Ia ingin menyimpannya untuk Chandra agar Chandra bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi. Setelah beberapa hari menyerap Esensi Phoenix, Maggie juga merasakan energi sejatinya semakin kuat. Kini, Maggie merasa bisa menembus Alam Kesembilan, dan itu sudah cukup baginya. Maggie pun tak ingin menyerap lebih banyak Esensi Phoenix.“Kak Chandra, aku juga tidak akan menyerap lagi,” kata Maggie.“Baik,” jawab Chandra dengan anggukan.Semakin tinggi tingkatannya, semakin banyak energi yang dibutuhkan. Sisa Esensi Phoenix yang setengah ini mungkin hanya cukup untuk membantu Chandra melewati belenggu ketiga. Chandra segera melanjutkan latihannya, sementara Nova dan Maggie memilih untuk pergi menuju Gurun Selatan, ke negara Naga.Dua bulan pun berlalu, dan Chandra masih berlatih dengan tekun di Gunung Langit, Gurun Selatan, selama setengah tahun penuh. Kekuatan Chandra terus meningkat dari waktu ke waktu.Suatu malam, di Gunung Bushu, terd

  • Jenderal Naga    Bab 1898

    Nova telah berhasil menembus Alam Kesembilan berkat kekuatan dari Esensi Phoenix. Ia juga mulai merasakan keberadaan kunci pertama dalam tubuhnya.Di puncak Gunung Langit, Chandra duduk bersila, dengan aura yang menyala terang seperti dewa sejati. Tiba-tiba, Chandra berhenti berlatih.Nova pun berhenti, memandang Chandra dan bertanya, “Kenapa?”Chandra menjawab, “Aku merasakan kunci kedua.”“Selamat!” Nova tersenyum gembira.Chandra menghela napas dan berkata, “Esensi Phoenix memang luar biasa. Kalau hanya mengandalkan latihan biasa, aku akan butuh sepuluh tahun untuk mencapai tahap ini dari kunci pertama ke kunci kedua.”Nova menyemangati Chandra, “Tetap semangat.”Di saat itu, Maggie datang mendekat. Selama tiga bulan terakhir, Maggie berkeliling pegunungan mencari buah yang mengandung energi alam, tetapi dia belum menemukannya. Sambil mencari, Maggie tetap rajin berlatih. Meskipun tidak menyerap Esensi Phoenix, energi alam yang tersedia cukup melimpah, sehingga energi sejati Maggie

  • Jenderal Naga    Bab 1897

    Chandra sama sekali tidak menyangka bahwa Nova akan datang ke Gunung Langit.“Anak kita bagaimana? Kamu pergi, siapa yang menjaga anak kita?” tanya Chandra.Nova menjawab, “Chaca dititipkan ke Mama. Aku benar-benar khawatir padamu dan tak ingin kamu sendirian berjuang di luar sana. Aku datang untuk membantumu.”Setelah mendengar itu, hati Chandra terasa hangat. Memiliki istri seperti ini, apa lagi yang diinginkan seorang suami?“Oh iya, bagaimana perkembangan latihanmu?” tanya Nova.“Cukup lancar,” Chandra mengangguk ringan. “Aku sudah berhasil melepaskan diri dari belenggu pertama dan sedang berusaha untuk yang kedua. Dengan kecepatan latihanku sekarang, mungkin dalam waktu sekitar tiga bulan lagi, aku bisa melepas belenggu kedua.”“Baguslah,” Nova merasa lega.Setelah Nova tiba, Chandra mengajaknya untuk bersama-sama menyerap kekuatan Esensi Phoenix. Karena Nova juga seorang jenius dan kuat, semakin cepat dia mencapai Alam Kesembilan, semakin besar kekuatan yang dimiliki manusia.“Ba

DMCA.com Protection Status