Chandra dan Nova mulai berpelukan, mereka terlihat sangat bergairah.Namun, tiba-tiba ...."Tok, tok, tok!" Seseorang mengetuk pintu.Chandra dan Nova bersikap seperti remaja yang ketangkap basah. Mereka panik dan melepaskan pelukannya."Ehem, ehem, siapa?" tanya Chandra. Dia sangat kesal, siapa yang mengetuk pintu di tengah kemesraan mereka?"Cepat buka pintu! Kakek memanggil kita semua, semuanya disuruh berkumpul di kediaman Keluarga Kurniawan, mau ada rapat keluarga!" Suara Yani terdengar galak."Aduh, ngapain rapat malam-malam begini." Chandra terlihat sebal.Nova sangat cepat, dia sudah selesai mengenakan baju sebelum Chandra menyadarinya. Sambil tersipu malu, Nova berkata kepada Chandra, "Lain, lain kali. Lain kali kita ke hotel saja."Chandra bisa berbuat apa? Dia harus menunggu lain kali.Setelah selesai mengenakan pakaian, Chandra dan Nova turun ke bawah."Lama banget?" Yani terlihat kesal. Di saat bersamaan, dia menyadari ada yang aneh dengan Nova.Yani menatap wajah Nova yan
"Kakek, ada apa dengan Yorda Group?" Nova sendiri juga tidak mengetahui jelas kondisi Yorda Group.Toni mengangkat kepalanya dan menatap Nova. "Kamu masih berani tanya? Kamu mempermalukan Keluarga Winata, kamu menyinggung mereka, makanya mereka menyerang Keluarga Kurniawan. Arthur Group, Farma Kimia, semua membatalkan kontrak kerja sama. Bahkan ada perusahaan yang menuntut perusahaan kita, katanya kualitas kita tidak mencapai standar. Semua aset Yorda Group disita, bank juga mulai meminta angsuran pinjaman. Sudah bangkrut, berutang sana sini pula."Nova tercengang mendengarnya. Dia tidak menyangka kondisi Yorda Group akan separah ini."Bagaimana menurut kalian?" tanya Toni.Selain menerima keadaan, tak ada yang bisa dilakukan. Keluarga Kurniawan harus menyaksikan Yorda Group bangkrut.Selama puluhan tahun, Toni berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik kepada Keluarga Kurniawan. Meskipun tidak bisa disebut sebagai keluarga besar, tidaklah mudah untuk menduduki posisi seperti sekara
Seandainya ada yang bersedia membeli perusahaan Yorda, semua uangnya pun harus digunakan untuk membayar utang-utang.Keluarga Kurniawan harus menerima takdirnya, mereka harus kembali menjadi keluarga biasa."Sayang, kamu yakin?" Nova terlihat ragu-ragu.Chandra menganggukkan kepala. Menarik investor memang bukanlah hal yang mudah. Hanya saja, Chandra kasihan melihat Toni, dia tidak tega melihat hasil jerih payah Toni lenyap begitu saja.Meskipun keras kepala, Toni telah bekerja keras untuk menggapai impiannya. Toni ingin menjadikan Keluarga Kurniawan sebagai keluarga konglomerat yang terpandang.Demi mimpinya, Toni tidak pernah berhenti berusaha. Bahkan di usianya yang sudah hampir 80 tahun, Toni masih turun tangan untuk mengurus Yorda Group.Ditambah, Toni juga memiliki prinsip yang terus ditekankan kepada Keluarga Kurniawan. Toni selalu berpesan agar anak dan cucunya tidak melakukan hal-hal melenceng dan melanggar hukum."Karena Chandra yakin, biar saja dia yang mengurus masalah ini.
Di dalam bangsal, Indah masih menangis tersedu-sedu.Hendro berusaha menghibur istrinya. "Sayang, jangan menangis lagi. Sudah bagus nyawaku bisa diselamatkan. Sudah, jangan nangis lagi. Bersyukur saja."Setelah semua yang dilalui, akhirnyata mata Hendro pun terbuka. Dia mengakui kesalahannya sendiri. "Semua salahku, semua akibat kebodohanku. Bukan salah orang lain."Hendro berbicara sambil menatap Chandra. Hendro sangat berterima kasih atas semua pertolongannya."Kak Chandra, terima kasih banyak. Berkat dirimu, nyawaku masih bisa diselamatkan. Kalau nggak ada kamu, mungkin aku sudah mati." Hendro bersikap sangat ramah.Sesaat mendengar Hendro yang memanggilnya kakak, hati Chandra langsung berbunga-bunga.Pengalaman ini telah membuka pikiran Hendro."Awas, coba aku periksa." Chandra berjalan ke samping Hendro.Indah yang sedang menangis langsung didorong ke samping. Kemudian, Chandra memeriksa kedua kaki, tangan, dan denyut nadi Hendro.Hendro baru selesai dioperasi. Seperti kata dokter
Seberapa cepat bisa pulih, semua tergantung pada kondisi tubuh Paul. Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Namun, kemampuan ini agak rumit ....Tubuh manusia sendiri sangat kompleks, salah satunya memiliki fungsi yang sangat istimewa, yaitu memperbaiki sendiri setiap sel-sel yang rusak.Berdasarkan teori, tidak peduli seberapa parah luka yang dialami, tubuh pasti bisa menyembuhkan diri sendiri. Namun, kemampuan ini ada batasnya. Jika telah mencapai batas tertentu, kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri malah bisa hilang.Berdasarkan ilmu pengobatan tradisional yang dipelajari Chandra, dia menggunakan obat-obatan alami untuk merangsang organ, sel, dan darah tubuh agar bisa mempercepat kemampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri. "Kak Chandra, bagaimana kondisi Paul? Kapan dia sadar?" Senny bertanya kepada Chandra.Chandra menganggukkan kepala. "Dia nggak apa-apa. Ada aku, dia nggak akan mati. Tenang saja!"Senny merasa lebih tenang setelah mendapatk
Pasukan Naga Hitam hanya mematuhi Chandra. Bagi Pasukan Naga Hitam, Chandra adalah satu-satunya atasan mereka. Naga Hitam adalah Jenderal yang tak tergantikan.Teuku beranjak masuk ke dalam ruangan Arya, lalu duduk dan menyilangkan kedua kakinya. Teuku tersenyum sambil memandang wajah Arya yang masam. "Kenapa? Kamu nggak senang melihat kedatangan aku?""Tidak ...." Arya mengubah sikapnya, dia tersenyum dan menjawab, "Ada urusan apa kamu jauh-jauh datang dari ibu kota?"Teuku menjawab, "Konferensi medis akan diadakan beberapa hari ini. Sekarang aku lagi nggak ada kerjaan, atasan memberikanku libur 2 minggu. Makanya aku datang jalan-jalan ke sini, sekalian mau menghadiri konferensi medis dan mengunjungi teman-teman lama."Meskipun Teuku berkata seperti itu, Arya yakin Teuku pasti mempunyai agenda sendiri. Teuku tidak sekedar datang untuk berkunjung.Arya duduk tanpa menjawab Teuku."Oh iya, aku dengar Naga Hitam belum mati. Katanya dia sedang ada di Rivera, ya? Dia adalah menantu Keluarg
Chandra sudah pulang ke rumah.Di saat bersamaan, di sebuah restoran yang terletak di kawasan kuliner New Era.Sandra bertanya kepada Nova, "Nova, apa yang terjadi kemarin? Kok Donny bisa mati? Terus Christian juga masih di rumah sakit, dia belum sadarkan diri sampai sekarang. Katanya dia bakalan cacat seumur hidup, bahkan kemaluannya ...."Sandra terdiam sejenak, lalu berbisik, "Dia mandul.""Hah?" Nova terkejut dan bertanya, "Beneran? Kamu dengar dari mana?""Beneran, informasiku nggak mungkin salah. Aku dengar dari anggota Keluarga Winata, kok," jawab Sandra."Em, aku juga nggak tahu." Nova tampak kebingungan. Nova menyaksikan perkelahian yang terjadi pada pagi hari, tetapi Nova tidak tahu apa yang terjadi pada malam hari.Kata Chandra, dia melaporkan kasus penculikan Nova kepada militer, lalu Arya datang dan menangkap Donny beserta yang lainnya. Namun, Donny dan Margot memberontak, makanya mereka ditembak sampai mati."Nova, jangan membohongiku. Kata anggota Keluarga Winata kamu da
"Ada apa? Ngomong yang jelas." Chandra mengangkat kedua alisnya.Nova menjawab, "Kami bakal menginap semalam di Gading Mansion, terus besok pagi mau membangun makam Naga Hitam di pinggiran kota. Kami mau mendoakan kepergiannya.""Pfft!" Chandra sedang minum. Begitu mendengar lelucon ini, dia langsung tersedak dan menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya."Membangun makam untuk Naga Hitam? Siapa yang memikirkan ide konyol gitu?" tanya Chandra."San, Sandra." Nova merasa agak tidak enak hati, dia takut kalau Chandra akan marah. "Dulu Sandra pernah berpacaran dengan Naga Hitam."Nova takut kalau Chandra salah paham. Oleh sebab itu dia pun bergegas menjelaskannya kepada Chandra.Chandra mengusap hidungnya sambil berpikir, "Membangun makan untuk Naga Hitam? Konyol!"Jelas-jelas Chandra masih hidup ...."Baiklah." Chandra mengangguk."Tapi ... aku berencana mengajakmu. Kamu mau ikut?" tanya Nova."Boleh." Chandra mengangguk setuju. Nova terlalu cantik, memang tidak aman kalau pergi sendir
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di