Gading Mansion adalah vila rekreasi yang terkenal di Rivera.Gading Mansion terletak di Gunung Geo. Karena memiliki sumber air panas alami, tempat itu menjadi favorit bagi banyak orang kaya untuk bersantai.Sandra menghabiskan beberapa miliar untuk mengadakan reuni di Gading Mansion. Tak hanya menyediakan tempat, dia juga membayar Ken, penyanyi ternama untuk mengisi acara reuni.Begitu mengetahui bahwa Sandra yang membayar biaya reuni, semua teman-teman sekelasnya dulu tidak ada yang absen. Gading Mansion adalah vila mewah yang hanya bisa disewa orang kaya. Bagi beberapa orang ini adalah kesempatan emas untuk panjat sosial.Yang ada uang memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah relasi, sedangkan yang tak ada uang melihat acara reuni sebagai tempat untuk numpang makan enak dan tidur nyenyak.Ternyata tak banyak yang tahu bahwa Chandra Atmaja, teman sekelas mereka dulu adalah Naga Hitam yang disegani. Mereka merasa bangga sekaligus menyayangkan, seandainya mereka tahu lebih awal bahwa
Walaupun 10 tahun sudah berlalu, Nova masih mengenali semua teman-temannya.Nova mengacuhkan Chandra, dia asyik mengobrol dengan anak-anak kelas B.Chandra tidak tertarik bergabung dengan anak-anak kelas B. Dia melihat dua puluhan anak kelas A yang berkumpul tak jauh dari sana. Meskipun wajah-wajah mereka sudah berubah, Chandra masih mengenali sebagian orang.Chandra mengamati mereka, dia sedang mencari beberapa sahabat karibnya dulu. Dulu Chandra adalah murid yang sangat berprestasi, dia memiliki karakter yang baik dan memiliki banyak sahabat. Sahabat Chandra yang paling dekat adalah Mario.Chandra melihat seorang pria sederhana yang duduk di tengah kerumunan. Benar, pria itu adalah Mario yang dicari-cari Chandra.Chandra ingin menghampiri dan menyapa Mario, tetapi Chandra yang sekarang bukanlah Chandra yang dulu. Chandra yang sekarang adalah menantu pecundang Keluarga Kurniawan."Halo, Nova! Masih ingat aku? Aku adalah Fili Raima, si Gendut yang mengejar kamu dulu."Ketika melihat No
Keempat pengawal Kenny memiliki berat 150 kg, besarnya lengan dan tubuh mereka sangat mencengangkan.Ketika melihat keempat "monster" yang maju, anak-anak kelas B langsung bersembunyi, sedangkan anak-anak kelas A malah antusias, mereka seperti sedang menonton pertunjukan yang seru."Sayang, jangan ...." Nova menarik tangan Chandra. Nova takut kalau perkelahian ini akan menyinggung Keluarga Kosasih. Masalah Keluarga Winata baru beres, Nova tidak mau mencari masalah lagi."Oke, terserah kamu saja." Chandra tersenyum kepada Nova.Fili kesal melihat kemesraan di antara Chandra dan Nova.Dulu Fili pernah mendekati Nova, tetapi Fili bukanlah murid berprestasi, Fili juga bukan berasal dari keluarga yang kaya raya.Namun, sekarang Fili sudah mempunyai perusahaan sendiri, dia bukan lagi pria miskin seperti 10 tahun yang lalu.Menurut Fili, hanya pria sukses dan kaya raya yang pantas bersanding dengan Nova.Melihat Nova yang sedang dalam masalah, Fili merasa harus membantu dan menunjukkan kekuas
Chandra tidak menghindar, dia menyambut tinjuan itu dengan santai."Bugh!" Kedua tinju bertubrukan. Selang beberapa detik, terdengar suara tulang yang patah, "Kral."Pengawal itu menarik kembali tangannya, lalu berteriak kesakitan sambil melompat-lompat di tempat, "Ah ... ah ...."Semua orang tercengang melihatnya ....Setelah membereskan pengawal pertama, Chandra hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk melumpuhkan ketiga pengawal yang tersisa. Cuma dengan beberapa jurus, ketiga pengawal itu terhempas dan menjerit di lantai.Kemudian Chandra melirik Nova dan bertanya dengan ekspresi bangga, "Sayang, aku hebat, 'kan? Suamimu ini adalah mantan tentara, orang kayak mereka nggak bukan tandinganku."Chandra pikir Nova akan memujinya, nyatanya Nova malah menatapnya dengan raut wajah yang masam. Bukankah Nova sudah memperingatkan Chandra untuk tidak main tangan? Kenapa Chandra masih menghajar pengawalnya Keluarga Kosasih?"Kamu merasa hebat? Kayaknya aku sudah memperingatimu untuk nggak ma
Semua orang tercengang melihat yang terjadi di depan mata mereka.Janice tidak percaya, dia mengangkat belatinya dan kembali menusuk dada Chandra.Alhasil tetap sama, Janice tak memiliki tenaga yang cukup kuat untuk menusuk Chandra."Kamu ...." Janice terlihat kebingungan, dia meraung marah, "Kamu, kamu curang! Kamu pasti menyembunyikan sesuatu di dalam bajumu!"Janice tidak percaya, mana mungkin belati ini tidak bisa menembus kulit Chandra? Janice tampak terengah-engah, dia sangat murka.Tanpa pikir panjang, Janice pun maju dan hendak melepaskan pakaian Chandra."Eh, kamu ngapain? Mau melepaskan bajuku di depan umum?" Chandra langsung mundur dan menjaga jarak dengan Janice. "Kita bereskan dulu masalah pertama. Kamu sudah janji nggak akan mencari masalah lagi setelah menikamku dua kali. Kamu sudah menikamku dua kali, semua masalah sudah beres."Semua orang tertegun melihat Chandra. Sampai sekarang mereka masih sulit memercayainya."Kamu curang!" Janice tidak mungkin melepaskan Chandra
Melihat sikap Nova, Sandra pun tak berani berbicara lebih jauh.Sekelompok orang masuk ke ruang tamu. Anak-anak dari kelas A dan kelas B berkumpul secara terpisah.Seiring waktu yang berlalu, orang-orang yang datang pun semakin banyak. Waktu menunjukkan pukul enam, semua orang sudah sampai dan berkumpul di vila.Tak berapa lama, beberapa mobil tiba di depan vila dan sekumpulan orang tampak bergegas keluar. Kemudian, terlihat seorang pemuda putih dan tampan yang beranjak masuk ke dalam vila.Pemuda itu masuk dengan didampingi beberapa pengawal."Ah, itu Ken!""Ken keren banget!""Wah, Sandra hebat banget. Dia benar-benar bisa mengundang Ken."Begitu melihat kemunculan Ken, semua orang langsung menghampirinya dengan antusias. Mereka ingin meminta foto dan tanda tangannya Ken.Ken menyapa mereka dengan sopan dan sambil tersenyum. Hanya saja Ken merasa agak frustasi.Perusahaan New Era telah mem-blacklist Ken. Dia tidak dapat tawaran iklan, main film, maupun menyanyi. Pengeluaran bulanan K
Entah apa yang dilakukan Mario sampai menyinggung Dandi. Dandi membawa beberapa anak buahnya dan menghajar Mario sampai terkapar.Orang-orang menyaksikan Mario dipukul, tak ada yang berani membantunya. Chandra menghampiri Dandi beserta komplotannya, lalu berteriak sambil menunjuk mereka.Dandi dan anak buahnya berhenti memukuli Mario, lalu menatap ke arah Chandra.Mario bergegas bangkit berdiri. Pakaiannya kotor, wajahnya memar, dan kulitnya terluka. Dia tampak menyedihkan.Kemudian, Mario berlari ke belakang Chandra untuk berlindung.Dandi memeluk seorang gadis seksi, dia menatap Chandra sambil menyeringai. "Kenapa? Mau jadi pahlawan kesiangan?""Apa yang terjadi?" Chandra bertanya kepada Mario yang bersembunyi di belakangnya.Mario menjawab, "Aku nggak sengaja menabrak gadis itu waktu keluar dari kamar mandi. Aku sudah minta maaf, tapi Dandi malah ...."Mario tidak berani lanjut berbicara saat melihat tatapan Dandi yang mengerikan.Gadis seksi yang berada di pelukan Dandi langsung me
Dandi tersadar dari lamunannya. Chandra adalah menantu pecundang yang menumpang hidup di Keluarga Kurniawan.Keluarga Kurniawan memang kaya, tetapi mereka bukanlah keluarga besar yang terpandang. Apalagi, seperti yang diketahui semua orang, Keluarga Kurniawan sudah mau bangkrut, mereka terlilit utang yang sangat besar.Setelah mengingat semua itu, Dandi menyipitkan matanya dan berkata, "Enam miliar, bayar 6 miliar untuk mengganti rugi gaun pacarku. Sebagai gantinya kamu boleh menghajarku.""Sayang ...." Gadis seksi itu menarik lengan Dandi.Gadis itu sempat menyaksikan pertikaian Janice dan Chandra. Gadis itu juga melihat tubuh Chandra yang kekar. Beberapa pengawal berbadan besar saja tumbang di tangan Chandra, dia khawatir Dandi akan terluka.Dandi melambaikan tangannya. "Nggak masalah, menantu pecundang yang cuma bisa numpang hidup nggak punya uang sebanyak itu. Apalagi Keluarga Kurniawan sedang terlilit utang, mereka nggak akan sanggup bayar. Kalaupun ada uang, ngapain dikasih ke ba
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka