"Plak!" Yani memukul kepada Chandra. "Bawel! Kamu nggak punya suara di sini!""Baik, sepakat!" kata Toni sambil tersenyum.Toni tidak pernah bermimpi untuk bisa menempati bisnis pusat kota. Tempat itu tidak hanya ditempati perusahaan besar Kota Rivera, tapi juga perusahaan-perusahaan kelas dunia.Kelak, semua bisnis dunia akan berpusat di sana. Kalau Keluarga Kurniawan bisa menempati lokasi bisnis pusat kota, Keluarga Kurniawan akan menjadi salah satu perusahaan terpandang di kota ini. Walaupun biaya tahunannya mahal, Toni sama sekali tidak peduli."Kakek, aku ...." Nova terlihat ragu-ragu. Namun, Toni terlihat sangat senang, Nova tidak tega menghancurkan kebahagiannya. "Aku, aku akan mencobanya.""Bu Nova, nasib Keluarga Kurniawan berada di tanganmu.""Kamu harus berhasil mendapatkan izin penempatan.""Bu Nova, asalkan kamu bisa mendapatkan izin penempatan, kami akan membantu biaya sewa tahunan. Tenang saja.""Tapi kalau gagal, posisimu sebagai CEO ... hanya akan menjadi kenangan."Se
Chandra merentangkan kedua tangannya. "Mana aku tahu? Aku bukan pebisnis.""Hah!" Nova menghela napas. "Sudah, jangan ribut! Chandra melakukannya demi kebaikanku. Besok pagi aku harus mempersiapkan semua dokumen perusahaan dan data-data yang diperlukan. Semoga saja berhasil. Tapi kalau tidak berhasil, ya sudah. Kakek juga tahu kemampuanku. Kakek tidak akan menyusahkanku.""Em." Yani menganggukkan kepala. Memang tidak ada jalan lain.Sejak tadi, Boni hanya diam saja. Dia masih memikirkan saham sebanyak 50% persen yang diberikan. Dia tidak pernah bermimpi akan mendapatkan saham sebanyak ini.Tanpa memedulikan kegelisahan Nova, Hendro malah berkata dengan antusias, "Pa, Kakek bilang setiap keluarga boleh membagikan sahamnya kepada anak cucu secara bebas. Aku adalah putramu satu-satunya, berikan aku 25% saham."Boni sontak melirik Yani. Meskipun Boni memiliki keseluruhan 50% saham, dia tetap harus mendapatkan persetujuan Yani.Yani langsung memukul kepada Hendro. "Nova masih harus memperju
Besar sekali nyali Helen, dia memeluk Chandra semesra itu.Chandra terkejut, dia langsung menyingkirkan tangan Helen. "Eh, apa yang kamu lakukan?"Helen tertawa terbahak-bahak. "Kak Chandra, kok kamu tersipu malu? Dari gosip yang aku dengar, kamu dan Kak Nova nggak sekamar, ya? Jangan bilang ... kamu masih perjaka?"Seketika, wajah Chandra langsung memerah. Dia memang masih perjaka.Chandra baru berusia 27 tahun. Dia memang pernah pacaran saat berusia 17 tahun, tapi paling banyak hanya pegangan tangan. Setelah itu, dia mengabdikan diri sebagai tentara selama 10 tahun, yang dilihatnya selama itu hanyalah senjata dan mayat, tidak ada waktu pacaran.Chandra malas berbicara dengan Helen. Dia langsung membuang puntung rokok, lalu masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Helen.Setelah melihat kemesraan Chandra dan Helen, Nova kembali ke kamar dan menangis tersedu-sedu.Selama ini, Nova mengira kalau Chandra adalah pria yang setia. Tidak tahunya, dia sama saja dengan pria-pria di luar sana. Han
Nova jatuh cinta melihat perhatian dan ketulusan yang ditunjukkan oleh Chandra. Sejak saat itu, Nova memutuskan hanya akan mencintai Chandra seorang.Namun, fakta menunjukkan sebaliknya. Tak sampai satu hari, Chandra sudah bermesraan dengan Helen."Kita ...." Kata cerai sudah berada di ujung tenggorokan, tapi Nova tidak sanggup mengatakannya."Sayang, kamu mau ngomong apa?" tanya Chandra."Tidak, tidak apa-apa." Nova pun mengurungkan niatnya.Nova sudah kehilangan semangatnya untuk menulis surat pengajuan perizinan. Dia berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit.Malam yang sunyi pun berlalu.Keesokan hari.Pagi-pagi sekali, Nova sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Sebaliknya, Chandra sangat santai, dia bisa tidur sampai jam 10 pagi.Selama beberapa waktu ini, banyak masalah yang terjadi di Kota Rivera. Ahmad Sinaga meninggal, Keluarga Sinaga hancur dan bangkrut.Kepala Keluarga Wangsa, Tedjo, dan Cahyadi juga juga sudah meninggal. Kemudian, dilanjutkan dengan pengang
Kedua tangan Helen memeluk lengan Chandra, sedangkan tubuhnya menempel dengan mesra."Ka ... kalian?!" teriak Hendro. "Kurang ajar, kamu makan dan dihidupi Keluarga Kurniawan, beraninya berselingkuh di rumah ini! Beraninya kamu mengkhianati kakakku ....""Helen, kamu juga, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini? Dia adalah kakak iparmu!" Indah menimpali.Helen cuma bercanda, dia tidak menyangka kalau Hendro akan pulang secepat ini.Helen segera melepaskan tangannya, lalu menunduk dan menjelaskan, "Kak Hendro, nggak seperti itu.""Lalu seperti apa?" Hendro menegurnya, "Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri! Masih mau berdalih? Kalau kami tidak segera pulang, mungkin kalian sudah buka baju dan main di kamar."Chandra tidak menyangka bahwa semua akan jadi seperti ini. Namun, dia juga tidak mau menjelaskan terlalu banyak.Indah duduk di sofa sambil menatap Helen dengan sinis. "Helen, kamu benar-benar nggak tahu malu, ya?! Kelihatannya saja polos, tapi tertanya ganjen juga. Ka
Nova yang sedang duduk terlihat bersedih.Ketika melihat ekspresi Nova, Chandra langsung menjelaskan, “Nova, kamu jangan dengar apa kata Hendro. Nggak ada apa-apa di antara aku dan Helen. Dia memang gandeng lenganku, itu karena dia memintaku untuk cari pekerjaan kepada dia. Masalah nggak seperti yang dikatakan Hendro. Kami nggak pelukan apalagi mesra-mesraan.”“Iya.” Helen juga menjelaskan, “Kak Nova, semuanya seperti yang dikatakan Kak Chandra.”Saat ini Hendro langsung maju untuk memaki, “Cariin pekerjaan? Kamu kira kamu itu siapa? Bos perusahaan? Sekarang Kak Nova adalah direktur utama dari Yorda Group. Kenapa Helen nggak cari Nova, malah cari kamu?”Raut wajah Yani juga terlihat muram. “Helen, aku nggak akan kasih tahu masalah ini kepada ayahmu, aku khawatir masalah ini akan merusak reputasi keluarga kita. Chandra, kamu dan Nova harus bercerai. Keluarga Kurniawan nggak akan terima menantu nggak tahu diri sepertimu.”“Betul, cerai!” Indah juga nimbrung.Nova merasa kacau.Cerai?Sem
Sikap Keluarga Kurniawan sangat tegas. Mereka ingin mengusir Chandra dan Helen.Yani bahkan mengambil sapu untuk mengusir Helen.Di luar kediaman.Helen melihat pakaian yang berserakan di atas lantai, dan dia pun langsung menangis sambil menatap Chandra. Helen sungguh merasa bersalah. “Kak, Kak Chandra, maafkan aku. Semua ini salahku.”Chandra melambaikan tangannya. Semua ini hanya masalah sepele saja, Chandra pun tidak memasukkannya ke dalam hati.“Sudahlah, kamu nggak usah salahin diri kamu sendiri. Masalah ini juga bukan sepenuhnya salah kamu. Keluarga Kurniawan memang nggak suka sama aku. Mereka selalu menghasut Nova untuk cerai denganku. Hanya saja, dulu Nova akan selalu berada di pihakku. Sekarang setelah terjadi masalah ini, Nova pun sudah membulatkan tekadnya untuk bercerai.”Masalah ini memang bukan masalah besar, tapi masalah ini cukup merepotkan.“Iya, aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf. Kalau … kalian benar-benar cerai. Aku … aku akan ganti rugi dengan menikahimu.”
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.Edelweiss Business Center sudah mulai menarik investor dari luar. Berhubung Mawar tidak ahli dalam bidang ini, dia pun merekrut banyak orang. Sekarang mereka sedang rapat di perusahaan pusat membahas masalah penarikan investor.Tiba-tiba Chandra menelepon, dan Mawar pun menghentikan rapat.“Aku masih di perusahaan. Kak Chandra, ada masalah apa?”Chandra berkata, “Temanku lagi cari kerja. Apa kamu bisa atur pekerjaan untuk dia?”“Kak Chandra, di mana kamu sekarang? Aku akan suruh orang untuk jemput kamu. Aku masih ada rapat, aku nggak bisa pergi cari kamu.”“Nggak usah, aku naik taksi saja.”Selesai berbicara, Chandra langsung memutuskan panggilan.Helen menatap Chandra dengan kebingungan. Setelah Chandra mengakhiri panggilannya, dia pun langsung bertanya, “Kak, kamu telepon siapa?”Chandra malah tersenyum misterius, dan berkata, “Ayo, kita naik taksi ke Edelweiss Business Center. Jangan bilang ke siapa pun kalau aku carikan pekerja
Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan
Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman
Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l
Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu
Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga
Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte
Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi
“Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak
Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama