Share

Bab 170

Penulis: Angin
Kedua tangan Helen memeluk lengan Chandra, sedangkan tubuhnya menempel dengan mesra.

"Ka ... kalian?!" teriak Hendro. "Kurang ajar, kamu makan dan dihidupi Keluarga Kurniawan, beraninya berselingkuh di rumah ini! Beraninya kamu mengkhianati kakakku ...."

"Helen, kamu juga, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini? Dia adalah kakak iparmu!" Indah menimpali.

Helen cuma bercanda, dia tidak menyangka kalau Hendro akan pulang secepat ini.

Helen segera melepaskan tangannya, lalu menunduk dan menjelaskan, "Kak Hendro, nggak seperti itu."

"Lalu seperti apa?" Hendro menegurnya, "Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri! Masih mau berdalih? Kalau kami tidak segera pulang, mungkin kalian sudah buka baju dan main di kamar."

Chandra tidak menyangka bahwa semua akan jadi seperti ini. Namun, dia juga tidak mau menjelaskan terlalu banyak.

Indah duduk di sofa sambil menatap Helen dengan sinis. "Helen, kamu benar-benar nggak tahu malu, ya?! Kelihatannya saja polos, tapi tertanya ganjen juga. Ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 171

    Nova yang sedang duduk terlihat bersedih.Ketika melihat ekspresi Nova, Chandra langsung menjelaskan, “Nova, kamu jangan dengar apa kata Hendro. Nggak ada apa-apa di antara aku dan Helen. Dia memang gandeng lenganku, itu karena dia memintaku untuk cari pekerjaan kepada dia. Masalah nggak seperti yang dikatakan Hendro. Kami nggak pelukan apalagi mesra-mesraan.”“Iya.” Helen juga menjelaskan, “Kak Nova, semuanya seperti yang dikatakan Kak Chandra.”Saat ini Hendro langsung maju untuk memaki, “Cariin pekerjaan? Kamu kira kamu itu siapa? Bos perusahaan? Sekarang Kak Nova adalah direktur utama dari Yorda Group. Kenapa Helen nggak cari Nova, malah cari kamu?”Raut wajah Yani juga terlihat muram. “Helen, aku nggak akan kasih tahu masalah ini kepada ayahmu, aku khawatir masalah ini akan merusak reputasi keluarga kita. Chandra, kamu dan Nova harus bercerai. Keluarga Kurniawan nggak akan terima menantu nggak tahu diri sepertimu.”“Betul, cerai!” Indah juga nimbrung.Nova merasa kacau.Cerai?Sem

  • Jenderal Naga   Bab 172

    Sikap Keluarga Kurniawan sangat tegas. Mereka ingin mengusir Chandra dan Helen.Yani bahkan mengambil sapu untuk mengusir Helen.Di luar kediaman.Helen melihat pakaian yang berserakan di atas lantai, dan dia pun langsung menangis sambil menatap Chandra. Helen sungguh merasa bersalah. “Kak, Kak Chandra, maafkan aku. Semua ini salahku.”Chandra melambaikan tangannya. Semua ini hanya masalah sepele saja, Chandra pun tidak memasukkannya ke dalam hati.“Sudahlah, kamu nggak usah salahin diri kamu sendiri. Masalah ini juga bukan sepenuhnya salah kamu. Keluarga Kurniawan memang nggak suka sama aku. Mereka selalu menghasut Nova untuk cerai denganku. Hanya saja, dulu Nova akan selalu berada di pihakku. Sekarang setelah terjadi masalah ini, Nova pun sudah membulatkan tekadnya untuk bercerai.”Masalah ini memang bukan masalah besar, tapi masalah ini cukup merepotkan.“Iya, aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf. Kalau … kalian benar-benar cerai. Aku … aku akan ganti rugi dengan menikahimu.”

  • Jenderal Naga   Bab 173

    Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.Edelweiss Business Center sudah mulai menarik investor dari luar. Berhubung Mawar tidak ahli dalam bidang ini, dia pun merekrut banyak orang. Sekarang mereka sedang rapat di perusahaan pusat membahas masalah penarikan investor.Tiba-tiba Chandra menelepon, dan Mawar pun menghentikan rapat.“Aku masih di perusahaan. Kak Chandra, ada masalah apa?”Chandra berkata, “Temanku lagi cari kerja. Apa kamu bisa atur pekerjaan untuk dia?”“Kak Chandra, di mana kamu sekarang? Aku akan suruh orang untuk jemput kamu. Aku masih ada rapat, aku nggak bisa pergi cari kamu.”“Nggak usah, aku naik taksi saja.”Selesai berbicara, Chandra langsung memutuskan panggilan.Helen menatap Chandra dengan kebingungan. Setelah Chandra mengakhiri panggilannya, dia pun langsung bertanya, “Kak, kamu telepon siapa?”Chandra malah tersenyum misterius, dan berkata, “Ayo, kita naik taksi ke Edelweiss Business Center. Jangan bilang ke siapa pun kalau aku carikan pekerja

  • Jenderal Naga   Bab 174

    Helen tertegun dan pikirannya seketika menjadi kosong.Chandra mengerutkan keningnya, langsung memelototi Mawar.Alhasil Mawar pun terkejut hingga sekujur tubuhnya merinding. Dia langsung berlutut dengan tubuh gemetar.Gambaran ini membuat dua puluhan petinggi terbengong.Bukankah … bukankah orang itu adalah Bu Mawar? Penanggung jawab dari Perusahaan New Era? Kenapa dia malah berlutut?Chandra langsung berbicara dengan nada ketus, “Kenapa kamu malah berlutut? Cepat berdiri!”“Baik, baik.” Mawar langsung berdiri, lalu berdiri di samping dengan tubuh gemetar.Chandra lalu bertanya, “Untuk apa kamu bawa orang sebanyak ini? Bubarkan mereka.”Mawar langsung berpesan, “Kembali kerja sana!”“Baik.”Dua puluh petinggi langsung berlari pergi.Seketika, di depan Gedung New Era hanya tersisa Chandra, Mawar, dan Helen saja.“Kak … Kak Chandra, aku ….”Mawar terlihat khawatir. Dia hanya ingin menyambut kedatangan Chandra saja. Siapa sangka Chandra malah tidak menyukainya. Jika Mawar tahu masalah ak

  • Jenderal Naga   Bab 175

    Setelah dilihat-lihat, tujuan Helen bekerja di perusahaan adalah untuk mencari pengalaman. Suatu hari nanti, dia pasti akan menjadi petinggi di perusahaan.“Hah, kamu mengaturku untuk menangani kawasan kuliner?” Helen agak kaget.Bukankah ini adalah pekerjaan yang seharusnya ditangani oleh petinggi perusahaan?Padahal Helen mengira dia hanya akan mencari pekerjaan sebagai karyawan biasa saja. Sekarang dia malah disuruh untuk mengelola satu kawasan.Helen sudah dengar sebelumnya, standardisasi kawasan kuliner dalam memilih investor sangatlah tinggi.Hanya restoran yang mendapat pengakuan dari dunia kuliner baru boleh melakukan investasi. Terlebih dana setoran pertama adalah langsung menyuntikkan dana sebesar miliaran. Itu pun masih belum termasuk biaya sewa.Saat ini, Helen mulai merasa ketakutan. Apa dia sanggup memegang tanggung jawab besar ini?Tapi Helen lebih penasaran dengan identitas Chandra.“Direktur, Kak Chandra … Kak Chandra sebenarnya itu siapa, sih? Apa Kota New Era ini dib

  • Jenderal Naga   Bab 176

    Di dalam Klinik Mortal.Saat Paul sedang tidur lelap, tiba-tiba dia menyadari ada yang memasuki rumahnya. Dia spontan terbangun dan pergi membuka lampu, dan tampak sosok Chandra berjalan ke dalam.“Kak Chandra, kenapa kamu bisa ada di sini?”Raut wajah Chandra terlihat lesu. “Ada salah paham di antara aku dan Nova.”“Hah? Ada salah paham apa?” tanya Paul dengan terkejut.Chandra hanya menghela napas panjang. Paul pun spontan menyerahkan sebatang rokok untuknya.Setelah Chandra mengembuskan asap rokok, dia berkata, “Bukan masalah serius, hanya salah paham saja ….”Chandra menceritakan kembali semua yang terjadi.“Haha ….”Paul pun tertawa terbahak-bahak. “Lucu sekali! Seorang Jenderal Gurun Selatan malah diusir dari Kediaman Kurniawan ….”Sewaktu merasakan ekspresi aneh Chandra, Paul memilih untuk tidak tertawa lagi. Dia pun berbicara dengan serius, “Kak Chandra, kalau kamu suruh aku bunuh seseorang, aku pasti bisa melakukannya. Tapi mengenai masalah ini … aku nggak bisa bantu kamu.”Ch

  • Jenderal Naga   Bab 177

    “Naga Hitam, jangan cair gara-gara lagi! Kamu kira aku nggak ada kerjaan apa? Aku sibuk sekali.”Chandra langsung menjerit, “Paul, aturkan seratus ribu pasukan dari Gurun Selatan, suruh mereka kemari ….”“Siap, Kak!”Ketika mendengar percakapan Chandra dan Paul, Arya pun emosi hingga ingin membuang ponselnya. Hanya saja, Arya berusaha untuk menahan emosinya.“Chandra, kamu ini memang sangat sadis. Kelak jangan cari aku hanya karena masalah sepele seperti ini. Kamu bisa langsung perintah Abdul.”“Maksudmu, kalau ada masalah besar, aku boleh cari kamu?”Arya emosi hingga tidak bisa menuturkan kata-kata, dan langsung memutuskan panggilan.Setelah memutuskan panggilan, Arya seketika berpesan, “Abdul, kamu selesaikan perkara itu ….”Begitu Abdul mendapat perintah, dia awalnya mengira dirinya sudah salah dengar. Dia malah kembali ke kantor Arya dengan wajah kebingungan.Pada saat yang sama, di Klinik Mortal.Setelah menelepon, hati Chandra terasa lebih lega.“Nova, sekarang aku mau lihat bag

  • Jenderal Naga   Bab 178

    “Apa yang terjadi?”“Padahal kami ingin mendaftarkan pernikahan di hari ulang tahun pacarku. Kenapa malah tutup?”Orang-orang berbondong-bondong berjalan keluar KUA dengan mengomel.Suasana hati Chandra terlihat cukup bagus. Dia bahkan merasa lebih bahagia dibandingkan dengan ketika memenangkan pertarungan.Chandra berjalan ke sisi jalan raya, lalu memasuki mobil Paul. “Paul, ayo pergi.”“Kak Chandra, pergi ke mana? Imperial Residences atau kembali ke klinik?”“Klinik, aku mau lanjut tidur.”Chandra menguap. Semalam dia sudah minum sangat banyak. Jadi dia masih mengantuk.“Baik.”Paul mengendarai mobil ke Klinik Mortal.Nova yang tidak jadi bercerai itu pun kembali ke perusahaan. Dia lanjut mengurus pekerjaannya. Sementara itu, Chandra tidur sampai siang hari.Di sekitaran Klinik Mortal terdapat sebuah kedai makanan.Chandra duduk dengan menaruh salah satu kakinya di atas bangku sambil mengigit sayap ayam. “Paul, sepertinya kamu harus segera pikirkan ide lain lagi. Nggak mungkin akan t

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2225

    Lawan Chandra kali ini semua sudah diatur khusus oleh Yosan. Dia ingin melihat apakah Chandra yang membawa beban yakni Luna masih bisa masuk ke final. Dia juga penasaran seberapa kuat kekuatan Chandra yang sebenarnya.Karena Yosan dapat melihat tingkat kultivasi para prajurit biasa dalam sekali lihat. Akan tetapi, dia tidak dapat melihat tingkat kultivasi Chandra, juga tidak bisa melihat kekuatan asli Chandra.Saat ini, di atas arena.Seratus orang telah menyebar. Chandra masih berdiri di tengah. Dia melihat orang-orang di sekitarnya, lalu menatap Luna dan memberi perintah, “Kamu ikuti aku. Jangan lari sembarangan. Kalau sampai ada orang ambil kesempatan untuk keluarkan kamu dari arena, kamu akan kehilangan kualifikasi untuk masuk ke Sekte Dayan.”“Oke, aku mengerti,” kata Luna sambil mengangguk pelan.Sekarang Chandra adalah harapan terakhir Luna. Tanpa perlindungan Chandra, Luna tidak akan bisa masuk ke Sekte Dayan.Di atas arena, seratus orang saling waspada. Semua mencari orang yan

  • Jenderal Naga   Bab 2224

    Yosan muncul di arena. Dia melihat ke arah para prajurit yang tersisa dan berkata dengan suara keras, “Selanjutnya akan ada pertarungan lawan semua. Tidak ada aturan untuk pertarungan ini. Kalian dapat menggunakan senjata dan jurus apa pun. Kalau kalian jatuh dari arena, maka kalian akan kehilangan kualifikasi untuk bertarung. Hanya akan ada sepuluh orang yang tersisa di arena. Namun, kehilangan kualifikasi bukan berarti kalian tidak memiliki kesempatan lagi.”“Setelah semua orang berpartisipasi, jika orang yang terpilih masih belum penuhi kuota seribu orang, maka pertarungan terus dilanjutkan sampai terkumpul seribu orang.”Suara Yosan bergema keras. Begitu mendengar kata-kata Yosan, semua orang jadi tergerak. Mereka yang berhasil ke area pusan dan masuk babak final adalah yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mereka semua sangat percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri.Sesaat kemudian, seorang murid Sekte Dayan naik ke atas arena dan mulai memanggil nama-nama. Mereka yang naman

  • Jenderal Naga   Bab 2223

    Luna tidak percaya dirinya bisa seberuntung itu. Namun, dia sudah sangat berterima kasih kepada Chandra. Karena berkat Chandra, Luna mampu sampai sejauh ini.Chandra menunggu pertarungan berikutnya dengan sabar. Karena Chandra hanya memiliki satu token di tangannya. Dia ada di peringkat terakhir. Jika harus bertarung, dia orang pertama yang akan bertarung.Sesuai dugaan, Chandra adalah orang yang pertama bertarung. Saat ini, arena dibagi menjadi banyak area. Di area tempat Chandra berada saat ini, ada seorang murid Sekte Dayan memegang sebuah daftar nama di tangannya. Dia pun membaca daftar nama di tangannya.“Pertarungan pertama antara Chandra dan Marino.”Seiring dengan bergemanya suara, seorang pria berjalan keluar dari kerumunan dan muncul di tengah arena tarung. Arena besar terbagi menjadi banyak arena kecil. Banyak prajurit berkumpul di sekitar setiap arena kecil.Chandra menatap orang itu. Chandra tahu, orang itu adalah lawannya yang bernama Marino. Sekarang yang harus Chandra l

  • Jenderal Naga   Bab 2222

    Menyelamatkan Chandra sudah pasti adalah pilihan yang paling bijak yang Luna ambil dalam hidup ini.Di depan sana, sudah ada banyak murid Sekte Dayan. Orang-orang itu sedikit terkejut ketika melihat ada orang yang tiba di area pusat secepat itu.“Mereka cepat sekali. Ini baru tiga hari, mereka sudah sampai di area pusat. Sepertinya mereka berdua cukup kuat.”“Entah mereka berdua datang dari mana.”“Bagaimana kalau dicoba dulu?”“Jangan dulu. Kalau Tetua tahu, pasti kita yang disalahkan.”Beberapa murid Sekte Dayan berkumpul. Mereka melihat Chandra dan Luna yang baru tiba, lalu mereka mulai mengobrol. Chandra pun tidak menghiraukan murid-murid Sekte Dayan itu. Dia mencari tempat dan duduk bersila di tanah. Kemudian, dia menyerap Energi Spiritual Langit dan Bumi, dan mulai berlatih dengan serius. Sementara itu, Luna hanya menyaksikan Chandra dari samping.Hari demi hari berlalu. Dalam sekejap mata, sudah lima hari berlalu. Masih tersisa waktu dua hari dari sepuluh hari yang telah ditentu

  • Jenderal Naga   Bab 2221

    Di dalam Lukisan Gunung Bulan, Chandra sedang bertarung dengan Yoko. Kedua pria itu saling bertarung. Keduanya saling beradu kekuatan. Sekalipun Chandra sangat kuat, tingkat kekuatannya lebih rendah dari Yoko. Masih ada kesenjangan kekuatan di antara mereka.Jika dia tidak menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, akan sulit bagi Chandra untuk mengalahkan Yoko. Akan tetapi, dia tidak berniat menggunakan Jurus Langkah melawan langit. Jurus tersebut merupakan jurus pamungkas klan Gera. Chandra diincar Sekte Sutan juga karena jurus tersebut.“Kamu sangat kuat.” Chandra menatap Yoko yang ada di depannya, lalu berkata, “Aku bukan lawanmu.”Chandra tidak sok kuat. Dia yang sekarang lebih memilih untuk menyembunyikan kekuatannya.“Aku bisa merasakan kamu belum kerahkan seluruh kekuatanmu. Coba gunakan seluruh kekuatanmu dan lawan aku,” kata Yoko.Chandra tersenyum tipis. “Sudah kubilang, aku bukan tandinganmu. Barusan aku sudah keluarkan seluruh kekuatanku. Tujuanmu sudah tercapai. Kalau ngga

  • Jenderal Naga   Bab 2220

    Pria berjubah biru yang baru muncul itu tidak lain adalah orang yang diatur Tetua Yosan untuk menguji kekuatan Chandra. Namanya Yoko, kekuatannya berada pada tingkat ketiga Alam Kesucian. Kekuatannya sudah termasuk sangat kuat.Yoko menatap Chandra dengan senyum lebar di wajahnya. “Anak muda, kamu sangat beruntung dapat perhatian dari Tetua. Tujuan kedatanganku sangat sederhana, yaitu untuk uji kultivasimu. Kalau kamu bisa kalahkan aku, maka kamu akan langsung masuk ke area pusat. Bahkan kamu bisa langsung dapat tempat di sepuluh besar.”Yoko langsung mengatakan tujuan kedatangannya. Setelah mendengar hal itu, Chandra spontan mengerutkan kening. Chandra juga tidak menyangka kalau dirinya telah menarik perhatian para tetua. Dia datang ke Sekte Dayan hanya untuk berlatih dengan tenang tanpa menarik perhatian.Akan tetapi, dilihat dari situasi saat ini, tidak masalah jika Chandra menarik perhatian para tetu. Dengan begitu, dia bisa menjadi murid para tetua atau bahkan ketua sekte. Sekte

  • Jenderal Naga   Bab 2219

    Ziyan sangatlah sombong. Dia tetap meremehkan Chandra, sekalipun sudah melihat kekuatan Chandra yang luar biasa. Karena dia menganggap dirinya sebagai salah satu prajurit jenius terkuat di antara murid terakhir yang direkrut oleh Sekte Dayan. Dia pasti sudah pergi menuju bumi dan bersaing untuk mendapatkan keberuntungan kalau saja dirinya tidak terlalu muda dan kekuatannya sedikit lebih kuat daripada orang-orang yang sudah berkultivasi selama ratusan tahun. Dia tidak diutus ke bumi karena dia memiliki sedikit celah dengan utusan jenius dari 3000 dunia tersegel lainnya. “Baiklah,” balas tetua tanpa memaksa Ziyan karena dia tahu kalau muridnya itu sangatlah sombong. Di Lukisan Gunung Bulan. Chandra membawa Luna menuju area pusat. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan banyak orang yang sedang bertarung untuk memperebutkan token. Chandra memilih orang-orang itu secara acak untuk merebut token mereka lalu memberikannya kepada Luna. Siapa pun yang ditemuinya sepanjang jalan dan dia mengi

  • Jenderal Naga   Bab 2218

    “Semuanya tergantung dengan kekuatanmu.”“Oke, ayo kita bertarung,” balas Chandra tenang. “Anak muda, kamu terlalu sombong. Namaku adalah Waro, jadi ingatlah namaku ini,” ujar murid itu dingin.“Kamu pasti akan meremehkanku kalau aku tidak memberimu pelajaran.”Kemudian raut wajah Chandra berubah gelap seraya berkata, “Luna, mundurlah!”Luna dengan cepat melangkah mundur tepat ketika Waro menghunuskan pedangnya. Di saat yang bersamaan, Chandra juga mulai bergerak. Dia bergerak dengan menggunakan seluruh kekuatannya dan muncul di depan Waro dalam sekejap mata. Waro baru saja menghunuskan pedangnya ketika telapak tangan Chandra berhasil memukul dada Waro. Kecepatan Chandra sungguh luar biasa sampai Waro terpental dan memuntahkan darah tanpa sempat bereaksi. Walaupun kekuatan Chandra baru berada di tingkat kelima Alam Trasenden dan kekuatan fisik yang setara dengan tingkat pertama Alam Keabadian, kekuatannya sudah mencapai puncak dari setiap tingkat. Oleh karena itu, kekuatannya tidak

  • Jenderal Naga   Bab 2217

    Jupiter tidak ingin kehilangan wajahnya di hadapan murid Sekte Dayan yang lain. Dalam sekejap mata, aura kekuatannya melonjak pesat.“Jupiter mengerahkan seluruh kekuatannya.”“Tapi, sepertinya calon murid yang sedang diuji itu juga belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Entah, sekarang orang itu sudah berada di tingkat kekuatan apa.”“Jupiter sudah mencapai tingkat pertama Alam Kesucian. Kekuatannya ini tak terkalahkan di antara seluruh murid yang berusia di bawah 50 tahun.”“Bukankah dia akan melanggar peraturan kalau sampai dia menggunakan seluruh kekuatannya? Tetua pasti akan menyalahkannya jika ….”“Kamu tidak perlu khawatir begitu. Lagi pula, kita akan tetap melepaskannya, sekalipun dia kalah dalam pertarungan ini. Dengan begitu, kita tidak terhitung melanggar peraturan, kan?”Para murid lainnya yang berkumpul di kejauhan mulai berdiskusi setelah merasakan aura kekuatan Jupiter. Chandra juga bisa merasakan aura kekuatan Jupiter yang semakin meningkat. Dia tersenyum tipis dan sama

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status