Share

Bab 1259

Author: Angin
Satu-satunya perbedaan antara penampilan Chandra saat ini dengan penampilan orang yang sudah mati adalah, Chandra masih bernapas.

Kalau napas Chandra berhenti, maka dia akan mati.

Hatinya sakit melihat Chandra seperti ini.

Di tanah di sampingnya, ada seorang lelaki tua yang sedang duduk bersila.

Lelaki tua itu memiliki rambut panjang, yang hampir seluruhnya berwarna putih dan hanya sedikit rambut hitam.

Lelaki itu kelihatan sudah tua dan sangat lemah.

Sonia mengalihkan pandangannya, melirik lelaki itu, dan mengerutkan kening. Seingatnya, tidak ada orang seperti ini di keluarga Atmaja. Siapa dia?

“Berikutnya.”

Saat itu juga, orang yang sedang mengobati Chandra berhenti.

Orang lain segera mengambil alih dan melanjutkan penyembuhan Chandra dengan menggunakan energi sejati.

Sementara pria yang sebelumnya mengeluarkan sebuah pil obat dan memakannya, lalu mulai memulihkan energi sejatinya.

“Ciiit!” Pintu kayu terbuka.

Yang datang adalah Ronald yang bergegas kembali ke Diwangsa. Ronald masuk,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1260

    “Di mana dia?” Ekspresi Ronald berubah.Saat dia pergi, Rully sudah tergeletak ke tanah.Selain itu, dia juga menyerang Rully dengan sangat keras, langsung menyerang dada lelaki itu. Rully sedang lengah dan tidak siap menghadapinya. Dia menyerang diam-diam, jadi Rully tidak mungkin bisa bertahan.Sekarang, tubuh Rully hilang.Sonia tampak bingung dan bertanya, “Kakek, ada apa? Siapa?”Dia melihat darah di tanah, tapi dia tidak tahu apa yang terjadi.Ronald tampak serius. Dia membawa Sonia ke sini karena ingin Sonia membuang jenazah Rully diam-diam, karena lukanya terlalu parah dan dia sudah tidak ada tenaga lagi untuk membuang jenazah tersebut.Sekarang, Rully telah melarikan diri. Kalau lelaki itu dibiarkan hidup, konsekuensinya akan serius.Setelah Rully pulih dan mendapatkan kembali kekuatannya, hidupnya akan tamat.Dia harus pergi. Dia harus pergi.Dia tidak menjawab Sonia, berbalik badan dan pergi.Dia berjalan terlalu tergesa-gesa, sehingga membuat luka di tubuhnya semakin parah.

  • Jenderal Naga   Bab 1261

    Robi berjalan bersama Nova.Wajah Sonia berubah pucat, seperti sedang sakit parah.Kedua orang itu berjalan tidak terlalu cepat, tetapi juga tidak lambat.Tak lama kemudian, mereka sampai di depan pintu gerbang rumah keluarga Atmaja.Sonia sedikit gugup, tapi dia tetap berjalan ke depan dengan senyuman di wajahnya dan memanggil, “Kakek Robi, Nova.”Robi melirik Sonia. Begitu dilirik begitu, hatinya berdegup kencang.Dia berpura-pura cuek dan bertanya sambil tersenyum, “Kakek Robi, Nova, kenapa kalian kembali ke Diwangsa? Dan Nova, apa yang terjadi sebelumnya? Kenapa auramu terlihat begitu menakutkan?”“Aku ….” Nova menunduk dan mulai berkata, tetapi tidak ada kata-kata lain yang keluar.Robi juga tidak mempermasalahkan perihal Sonia yang menipunya sebelumnya. Dia bertanya dengan tenang, “Apa Chandra ada di rumah keluarga Atmaja sekarang?”“Iya, dia ada di sini.” Sonia mengangguk dan berkata, “Kak Chandra sedang diobati di halaman belakang rumah keluarga Atmaja.”Robi mengangkat kepalan

  • Jenderal Naga   Bab 1262

    Kadir juga kaget. Dia mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya yang ketakutan, dan tubuhnya juga terlempar ke belakang karena guncangan tersebut.“Gawat.” Robi terkejut dan segera mengambil tindakan. Dia mengaktifkan energi sejatinya untuk secara paksa menekan gejolak energi dari darah di tubuh Nova.Nova pun akhirnya tenang. Dia tampak malu saat melihat kerusakan yang ditimbulkan.“Kakek, ini ....”Robi melambaikan tangannya dan berkata, “Bukan masalah besar.”Nova bertanya, “Apa … apa Chandra masih bisa diselamatkan?”Ekspresi Robi berubah serius.Sonia sudah bangkit dari lantai dan berjalan menghampiri mereka lagi. Dia memandang Nova dengan ekspresi kaget.Mata Kadir juga tertuju pada Nova.Robi berpikir sejenak dan berkata, “Lukanya terlalu serius. Dia hampir saja kehilangan nyawanya. Aku juga nggak yakin bisa diselamatkan atau nggak. Dicoba dulu saja.”Robi tidak yakin bisa menyelamatkan Chandra kali ini.Dia memandang Chandra, mengangkat tangannya dan mengeluarkan energi seja

  • Jenderal Naga   Bab 1263

    “Kakek Rully?” Sonia tercengang.Tebakannya adalah, Rully telah diserang dengan kejam oleh Ronald.Dia tidak tahu di mana pria itu sekarang.Namun, ini hanya tebakannya. Dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri, jadi dia tidak berani sembarangan bicara.“Aku … aku nggak tahu. Aku belum melihat Kakek Rully sejak kembali.”Robi tidak banyak bertanya lagi.Dia pun berbalik badan lagi.Rumah kayu itu sudah hancur berkeping-keping karena guncangan aura Nova.Robi menghampiri Nova dan berkata, “Nova, bawa Chandra kembali ke Rivera untuk penyembuhan.”“Ah?” Nova tertegun dan bertanya, “Kakek, sekarang? Chandra belum siuman. Apa boleh bepergian seperti itu?”“Uhuk.” Pada saat itu, Chandra yang sedang berbaring di tempat tidur terbatuk-batuk pelan.Dia membuka matanya sedikit dan yang pertama kali dia lihat ada sebuah wajah yang cantik.“Nova ....” Dia berkata lemah.Saat melihat Chandra siuman, Nova sangat gembira hingga hampir menitikkan air matanya“Sayang, kamu sudah bangun. Bagus, bagus

  • Jenderal Naga   Bab 1264

    Kekuatan Robi berada di Tingkat Kedelapan. Meskipun dia sudah menghabiskan banyak energi sejatinya untuk menyembuhkan Chandra, energinya tetap kuat dan dia dapat melakukan 81 tusukan jarum sekaligus.Tak lama kemudian, tubuh Chandra dipenuhi jarum.Energi sejati yang kuat terus-menerus diisi ke dalam jarum-jarum itu, sehingga dengan cepat memperbaiki tubuh Chandra dan menstabilkan luka di tubuhnya.Beberapa menit berlalu.Chandra berkata, “Sudah cukup.”Robi mulai melepaskan jarum-jarum itu.Chandra menyimpan Jarum 81 Langit itu lagi dan bangkit dari tempat tidur, lalu meregangkan ototnya.“Jauh lebih nyaman.”Robi dan Kadir sama-sama terlihat kaget.Mereka tahu separah apa luka Chandra. Hanya diakupuntur, langsung sembuh?Robi memandang Chandra yang sedang menggerakkan dan meregangkan ototnya, lalu bertanya, “Bagaimana perasaanmu?”Chandra tersenyum dan berkata, “Masih sangat lemah, tapi untuk saat ini nggak masalah. Aku bisa beristirahat selama beberapa waktu, lalu aku akan pulih.”“

  • Jenderal Naga   Bab 1265

    Sonia tenggelam dalam pikirannya.Setelah dipikir-pikir, dia merasa dia perlu memberitahu Chandra tentang hal ini.Lagi pula, Rully ada kemungkinan mendapat serangan diam-diam. Ronald kabur, sementara Robi sama sekali tidak akan peduli dengan urusan keluarga Atmaja.Kini, di keluarga Atmaja, satu-satunya orang kuat yang mampu mengendalikan situasi adalah Chandra.“Kak Chandra.”“Iya?” Chandra berbalik badan, memandang Sonia, dan melihat wanita itu tampak ragu-ragu untuk berbicara. Dia bertanya, “Ada apa?”Sonia berkata, “Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.”“Katakan saja.”Sonia berkata, “Kakek memanggilku ke ruang rahasia bawah tanah tadi. Ada genangan darah di lantai. Kemudian, Kakek tampak panik dan melarikan diri dengan tergesa-gesa. Aku curiga ....”Sonia menceritakan apa yang dilihatnya dan tebakannya.“Apa?”Wajah Chandra sedikit berubah. Dia bertanya, “Maksudmu Ronald menyerang Rully?”Sonia mengangguk. “Aku nggak sepenuhnya yakin, tapi cukup yakin.”Kadir juga ada di

  • Jenderal Naga   Bab 1266

    Ronald telah memimpin keluarga selama bertahun-tahun.Tak ada yang pernah memikirkan, kalau Ronald tidak ada, siapa dari keluarga Atmaja yang akan mengambil keputusan.“Kenapa? Nggak ada yang bisa mengambil alih?” Chandra mengerutkan keningnya.“Aku bisa.” Sebuah suara terdengar dari luar.Segera setelah itu, seorang gadis cantik datang mendorong kursi roda. Yang duduk di kursi roda itu adalah seorang lelaki tua berjubah warna emas. Lelaki tua itu tampak sangat tua. Wajahnya keriput dan rambutnya panjang, tampak seperti lelaki purba.“Kakek Leluhur.” Banyak orang menyapanya dengan hormat.Sonia berbisik di samping, “Kak Chandra, beliau adalah Monang, putranya Rully. Ayah dari Robi dan Ronald.”Chandra tercengang.Dia sudah beberapa kali mengunjungi rumah keluarga Atmaja, tapi belum pernah melihat orang ini.Dia tidak tahu kalau ayah dari kakeknya masih hidup.Bagaimanapun juga, orang ini juga leluhurnya.Sonia berbisik lagi, “Kaki beliau diamputasi, jadi dia jarang berada di halaman be

  • Jenderal Naga   Bab 1267

    Chandra melirik wanita yang mendorong kursi roda Moyang dan tidak terlalu memedulikannya.Dia sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin di keluarga Atmaja.Jika Rully tidak pernah memberinya petunjuk dan sekarang membawanya kembali ke sini untuk disembuhkan, dia tidak akan peduli pada masalah keluarga Atmaja.Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menunggu dengan sabar.Menunggu anak dan cucu keluarga Atmaja mencari Rully.Mata Monang tertuju pada Chandra, dengan ekspresi serius di wajah tuanya.Tak lama kemudian, anak dan cucu Keluarga Atmaja kembali satu per satu.“Aku nggak menemukan Kakek Rully.”"Aku sudah mencari ke seluruh halaman belakang dan nggak menemukannya juga.""Aku sudah memeriksa semua kamera CCTV dan nggak menemukan apa pun."Mendengar semua itu, ekspresi di wajah Chandra menjadi semakin serius, dan semua orang mulai mempercayai perkataan Sonia.Kini, Ronald diyakini sudah menyerang Rully demi inti dalam Kura Sakti, dan setelah mengetahui Rully pergi dalam hidup-

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2197

    Chandra telah lama mendengar tentang Lingsi Agung dari Gunung Abadi. Pada saat Basita membawa Chandra ke Pustaka Agung di bumi, Basita juga memberitahu penjaga Pustaka Agung.Chandra menatap Basita dan bertanya, “Sebenarnya Gunung Abadi itu tempat seperti apa? Gurumu sangat kuat? Bisakah dia melawan Sekte Sutan dari dunia tersegel pertama?”Basita menggelengkan kepalanya perlahan. “Aku awalnya juga nggak nggak tahu tempat seperti apa Gunung Abadi. Aku juga nggak tahu asal-usul guruku. Baru-baru ini aku baru tahu kalau Gunung Abadi berada di dunia tersegel. Prajurit kuat dari Gunung Abadi adalah leluhur manusia di bumi. Sebelumnya ada seorang utusan dari Gunung Abadi hubungi aku. Dia bilang kalau aku sedang dalam kesulitan, aku bisa pergi ke Gunung Abadi untuk minta bantuan.”Setelah mendengar hal itu, Chandra merasa seperti menemukan penyelamat. Dia pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.“Oke, aku tunggu kamu di sini. Kamu cepat pergi ke sana,” kata Chandra dengan tergesa-gesa.

  • Jenderal Naga   Bab 2196

    Chandra tidak berani membayangkannya. Dia terus berjalan dan berjalan, sampai tiba di depan pintu sebuah bar. Saat ini, hari sudah malam. Bar itu sudah mulai buka. Di dalam bar, terdengar alunan musik yang memekakkan telinga.Meskipun bencana alam telah terjadi, waktu telah berlalu lama. Sehingga kesulitan yang ditimbulkan oleh bencana itu pada dasarnya telah diselesaikan, kondisi menjadi stabil kembali. Orang yang harus mati telah mati. Yang bertahan sudah kebal terhadap virus yang dibawa bencana.Manusia memang seperti itu. Saat tidak ada masalah, mereka hanya bersenang-senang sepuasnya. Chandra sudah bertahun-tahun tidak pernah ke bar. Sekarang dia hanya seorang diri, tidak tahu harus pergi ke mana. Jadi, dia masuk ke dalam bar.Sambil minum, Chandra menyaksikan para penari menari di lantai dansa bar. Chandra merasa linglung ketika melihat pemandangan itu. Saat ini, dia sedang memikirkan apakah sepadan baginya untuk melindungi orang-orang itu dengan sekuat tenaga. Dia bersusah payah

  • Jenderal Naga   Bab 2195

    Sasa tidak mau turun tangan membantu. Chandra tidak punya pilihan selain melarikan diri. Akan tetapi, ke mana dia bisa melarikan diri? Dia tahu, Alam Primordial adalah dunia terkuat di antara 3000 dunia tersegel. Sekte Sutan seharusnya juga merupakan sekte yang sangat kuat. Tetua sekte tersebut juga pasti sangat kuat. Orang seperti itu pasti bisa menemukan Chandra di bumi dengan sangat mudah.Setelah meninggalkan Negara Naga, Chandra membuat topeng kulit manusia, mengubah penampilannya dan menjadi orang lain.Saat ini, Gunung Bushu.Satu pegunungan yang muncul dari dunia tersegel. Pegunungan itu ditempati oleh Sekte Sutan di Alam Primordial. Sekte Sutan mendirikan sekte mereka di sini.Sekte Sutan, di aula utama.Banyak orang berkumpul di sana. Pemimpinnya tidak lain adalah Akram, tetua Sekte Sutan. Di bawahnya ada beberapa pria paruh baya.“Keberuntungan apa yang didapatkan Chandra sampai dia bisa berlatih jurus yang mengerikan seperti itu?” tanya seseorang dengan bingung.Akram yang

  • Jenderal Naga   Bab 2194

    Istana Abadi, kediaman Penguasa Kota. Banyak orang berkumpul di sana. Sasa, Nova, Paul, Arya, Maggie dan roh penunggu. Chandra menceritakan kepada mereka apa yang terjadi di dunia luar.“Prajurit dari Alam Primordial datang dan bilang aku berlatih ilmu iblis. Dia mau hakimi aku dan bunuh aku.”“Hah?”Begitu mendengar hal tersebut, Nova langsung berdiri. Wajah cantiknya tampak khawatir. “Jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya Nova.Chandra menggelengkan kepalanya. “Aku juga nggak tahu. Aku hanya tahu Alam Primordial adalah dunia terkuat di antara 3000 dunia tersegel. Sekarang prajurit dari Sekte Sutan di Alam Primordial bilang kalau aku nggak mati, dia akan hancurkan semua manusia di bumi. Dimulai dari Negara Naga.” Chandra tampak khawatir.“Karena prajurit dari Sekte Sutan bilang seperti itu, maak dia pasti punya kekuatan untuk lakukan hal itu. Sekarang aku benar-benar nggak tahu harus berbuat apa.”Usai berkata, Chandra menatap Sasa. “Kak Sasa, apakah kamu bisa bantu aku hancurkan S

  • Jenderal Naga   Bab 2193

    Chandra berjalan keluar dari aula istana. Orang-orang lainnya yang berada di aula mengikuti di belakang Chandra. Setelah keluar dari aula, Chandra melihat ke kejauhan.Di langit yang jauh, ada beberapa pesawat yang berbentuk aneh. Pesawat-pesawat itu sangat besar, seperti gunung yang menggantung di langit, menutupi awan dan menghalangi sinar matahari. Dilihat dari kejauhan saja sudah tampak sangat mengejutkan.“Ini ....”Chandra mengerutkan kening. Lingkungan di bumi sekarang sudah berbeda dari sebelumnya. Chandra tidak akan terkejut lagi jika ada hal-hal aneh yang muncul. Dari bentuk dan struktur pesawat-pesawat itu, Chandra tahu kalau itu bukan sesuatu dari bumi. Melainkan datang dari dunia tersegel.Yang membuat Chandra bingung adalah mengapa para prajurit kuat di dunia tersegel itu datang ke sini.“Ada apa ini?”“Itu mungkin pesawat tempur dari dunia tersegel.”“Daripada dibilang pesawat, lebih baik dibilang senjata ajaib. Karena aku pernah dengar prajurit lain dari dunia tersegel.

  • Jenderal Naga   Bab 2192

    “Kak Chandra.”Di aula istana. Sandra datang menghampiri Chandra. Dia mengenakan gaun merah, yang semakin menonjolkan tubuhnya yang seksi serta wajahnya yang cantik. Dia menatap Chandra yang duduk di kursi utama di aula, dengan ekspresi bingung di wajah cantiknya.“Bukannya kamu pergi ke Gunung Bushu dan masuk ke Gerbang Waktu dan Ruang? Kenapa kamu pulang begitu cepat?”Di Kota Tanpa Batas di Negeri Penelusuran, Chandra tidak memiliki konsep waktu. Dia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu.“Sudah berapa lama Gerbang Waktu dan Ruang terbuka?” tanya Chandra.“Baru tiga hari,” jawab Sandra.“Baru tiga hari?” Chandra tampak kaget. Dia mengira sudah lama berada di Negeri Penelusuran. Namun siapa sangka, ternyata baru tiga hari.“Iya, baru tiga hari,” kata Sandra sambil menganggukkan kepala.“Huh.” Chandra menarik napas dalam-dalam. Baru tiga hari? Mengapa dia merasa sudah begitu lama?“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Sandra.“Nggak apa-apa.” Chandra tersadar dan berkata, “Aku ca

  • Jenderal Naga   Bab 2191

    Di Kota Tanpa Batas yang ke-108, seorang pria misterius. Chandra hanya melihat cara berpakaiannya pria itu, tidak melihat seperti apa rupa wajahnya. Apa yang pria itu katakan membuat orang berpikir keras.“Apa maksudnya cepat atau lambat aku akan bertarung berdampingan dengannya? Sebenarnya siapa dia?”Chandra berdiri di tembok Kota Tanpa Batas, menatap arah tempat pria yang telah menghilang itu berdiri sebelumnya, lalu tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sesaat kemudian, dia baru menyingkirkan pikiran-pikiran yang kacau di dalam otaknya.“Orang itu bilang aku sudah dapat keuntungan terbesar dari pembukaan Gerbang Waktu dan Ruang. Sekarang nggak perlu keluar dari kota. Dengan kekuatan dan levelku sekarang, aku nggak bisa pergi ke awal waktu, nggak bisa pergi ke waktu awal terciptanya dunia. Dia suruh aku pergi sekarang,” gumam Chandra.Kemudian, dia bertanya, “Kak Sasa, bolehkah aku pergi sekarang?”Suara Sasa terdengar dari Istana Abadi. “Aku juga merasa kamu boleh pergi sekarang. Mes

  • Jenderal Naga   Bab 2190

    Meskipun belum tahu kekuatan apa yang dimiliki Tugu Langit Tanpa Batas itu, yang jelas prajurit biasa tidak akan mampu menahan beratnya. Chandra menyimpan Tugu Langit Tanpa Batas itu dengan puas.Tugu Langit Tanpa Batas berubah menjadi energi berwarna hitam dan masuk ke dalam tubuh Chandra, lalu muncul di salah satu area pusat tubuhnya.Chandra merasa sangat puas. Dia pun bertanya, “Kak Sasa, aku sudah dapatkan Monumen Langit pertama. Apakah itu artinya aku bisa dapatkan Monumen Langit lainnya dengan mudah? Apakah benar-benar ada 108 Monumen Langit?”“Teorinya memang seperti itu. Benar atau nggak, kamu langsung pergi ke Kota Tanpa Batas dan lihat sendiri saja,” jawab Sasa.“Harus selesaikan tantangan dulu baru bisa pergikah?” tanya Chandra.Namun saat ini, beberapa informasi tiba-tiba muncul di Tugu Langit Tanpa Batas di dalam tubuh Chandra. Informasi-informasi tersebut meresap ke dalam pikirannya.Chandra tertegun selama beberapa detik, lalu ekspresi gembira menghiasi wajahnya. “Terny

  • Jenderal Naga   Bab 2189

    Chandra menatap Tugu Langit Tanpa Batas di depannya dan keraguan seketika muncul di benaknya. “Apa ini? Kenapa aku keluar?” Bukankah Wika mengatakan kalau dirinya harus memiliki kemampuan untuk menahan karma jika ingin menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas? Apa karma yang dimaksud Wuka? Chandra benar-benar bingung saat ini.“Kak Sasa, apa kamu ada?” tanya Chandra. “Ya, aku di sini. Tadi, ada kekuatan yang berhasil memutus komunikasimu dengan Istana Abadi. Jadi, bagaimana keadaanmu sekarang?” balas Sasa dari dalam Istana Abadi.Kemudian Chandra menceritakan semua yang dikatakan oleh Wuka kepada Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, menurutmu apa artinya ini?”Sasa berpikir sejenak lalu berkata, “Kemungkinan itu adalah cara untuk menentukan apakah kamu layak untuk menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas atau tidak. Sekarang, cobalah untuk mendapatkan Tugu Langit Tanpa Batas.”“Oke,” jawab Chandra. Kemudian dia melayang setinggi puluhan meter di atas langit dan mulai mengaktifkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status