Share

Bab 1266

Author: Angin
Ronald telah memimpin keluarga selama bertahun-tahun.

Tak ada yang pernah memikirkan, kalau Ronald tidak ada, siapa dari keluarga Atmaja yang akan mengambil keputusan.

“Kenapa? Nggak ada yang bisa mengambil alih?” Chandra mengerutkan keningnya.

“Aku bisa.” Sebuah suara terdengar dari luar.

Segera setelah itu, seorang gadis cantik datang mendorong kursi roda. Yang duduk di kursi roda itu adalah seorang lelaki tua berjubah warna emas. Lelaki tua itu tampak sangat tua. Wajahnya keriput dan rambutnya panjang, tampak seperti lelaki purba.

“Kakek Leluhur.” Banyak orang menyapanya dengan hormat.

Sonia berbisik di samping, “Kak Chandra, beliau adalah Monang, putranya Rully. Ayah dari Robi dan Ronald.”

Chandra tercengang.

Dia sudah beberapa kali mengunjungi rumah keluarga Atmaja, tapi belum pernah melihat orang ini.

Dia tidak tahu kalau ayah dari kakeknya masih hidup.

Bagaimanapun juga, orang ini juga leluhurnya.

Sonia berbisik lagi, “Kaki beliau diamputasi, jadi dia jarang berada di halaman be
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1267

    Chandra melirik wanita yang mendorong kursi roda Moyang dan tidak terlalu memedulikannya.Dia sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin di keluarga Atmaja.Jika Rully tidak pernah memberinya petunjuk dan sekarang membawanya kembali ke sini untuk disembuhkan, dia tidak akan peduli pada masalah keluarga Atmaja.Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menunggu dengan sabar.Menunggu anak dan cucu keluarga Atmaja mencari Rully.Mata Monang tertuju pada Chandra, dengan ekspresi serius di wajah tuanya.Tak lama kemudian, anak dan cucu Keluarga Atmaja kembali satu per satu.“Aku nggak menemukan Kakek Rully.”"Aku sudah mencari ke seluruh halaman belakang dan nggak menemukannya juga.""Aku sudah memeriksa semua kamera CCTV dan nggak menemukan apa pun."Mendengar semua itu, ekspresi di wajah Chandra menjadi semakin serius, dan semua orang mulai mempercayai perkataan Sonia.Kini, Ronald diyakini sudah menyerang Rully demi inti dalam Kura Sakti, dan setelah mengetahui Rully pergi dalam hidup-

  • Jenderal Naga   Bab 1268

    Mereka kembali lagi dan menunggu kepulangan Robi dengan sabar di kediaman keluarga Atmaja. Lelaki itu pergi dengan cepat dan pulang dalam waktu yang singkat juga. Tidak sampai satu jam, Robi sudah kembali lagi.Sudah ada banyak orang yang berkumpul di ruang tamu. Ada para senior seperti Monang, Konrad dan juga beberapa junior lainnya. Mereka berkumpul untuk membahas siapa yang akan menjadi kepala keluarga untuk maju dan memimpin.Ketika Robi tiba, dia menjadi pusat perhatian semua orang ketika berjalan masuk. Lelaki itu juga mendapati sosok Monang yang tengah duduk di kursi roda dan begitu pun sebaliknya. Keduanya saling beradu tatap selama beberapa detik.Robi langsung melangkahkan kaki ke arah Chandra dan Nova. Ekspresinya terlihat serius dan berkata, “Chandra, Nova, hasil tesnya sudah keluar.”“Bagaimana hasilnya?” tanya Chandra.Robi menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kondisinya nggak begitu baik. Darah dari Kura Sakti sudah melebur menjadi satu dalam darahnya Nova. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 1269

    Robi pergi setelah meninggalkan pesan pada Chandra dan Nova.“Apa yang sebenarnya terjadi saat 30 tahun yang lalu? Siapa Sabrina?” gumam Chandra dengan kening berkerut.Dia menoleh ke arah Monang yang duduk di kursi roda sambil bertanya, “Apa yang terjadi pada keluarga Atmaja ketika 30 tahun yang lalu?”Ekspresi Monang terlihat mengeras. Dia menatap pintu keluar dalam diam. Dia tidak menjawab dan Chandra juga tidak banyak bertanya. Akan tetapi, Chandra bisa menebak kalau kakeknya melakukan itu karena terpaksa.Chandra menoleh ke arah Nova dan berkata, “Nova, kita juga kembali ke Kota Rivera saja. Besok malam tahun baru, kita tetap harus pulang untuk merayakannya.”Nova mengangguk setuju.“Kak Chandra, kalian mau pergi? Nggak mau melewati tahun baru di kediaman keluarga Atmaja saja?” tanya Sonia dengan ekspresi tidak rela.“Nggak,” jawab Chandra sambil menggelengkan kepalanya.“30 tahun lalu, kakekku sudah diusir dari keluarga Atmaja. Aku juga sudah bagian dari keluarga Atmaja lagi,” la

  • Jenderal Naga   Bab 1270

    “Kenapa?” tanya Monang dengan ekspresi mengeras.“Selama keluarga yang lain mau bekerja sama denganku, aku yakin aku bisa,” jawab Sonia.“Baguslah.”Monang mengedarkan tatapannya ke seluruh orang yang ada di sana sambil berkata, “Siapa yang nggak mau diajak kerja sama bisa cari saya.”Setelah mengatakan kalimat itu, Monang mengibaskan tangannya meminta semua orang untuk pergi. Seorang gadis di belakangnya mendorong lelaki itu pergi dari sana dengan ditatap oleh semua orang.Sonia menghirup napas dalam-dalam setelah Monang keluar dari pintu utama.Bahkan bermimpi pun dia tidak pernah menyangka dirinya akan menjadi kepala keluarga dari keluarga Atmaja. Dalam arti lain, dia menjadi kepala keluarga dari pemimpin Empat Keluarga Kuno. Sonia merupakan anak angkat dari Ronald dan dikucilkan di keluarga ini. Sekarang akhirnya dia bisa bangkit.Perempuan itu sangat percaya diri untuk mengatur dan mengelola keluarga Atmaja. Semua karena sedari kecil Sonia selalu ikut membantu Ronald menyusun pere

  • Jenderal Naga   Bab 1271

    Chandra tidak begitu peduli dengan urusan keluarga Atmaja. Meski dia juga termasuk anggota keluarga Atmaja, dia sudah tidak ada perasaan apa-apa pada keluarga itu. Yang bisa membuatnya peduli pada keluarga itu hanya Rully.Akan tetapi sekarang keadaan Rully tidak diketahui. Tidak ada gunanya dia tetap berada di kediaman keluarga Atmaja. Hal yang bisa dilakukan oleh Chandra adalah diam-diam mencari tahu.Kadir mengikuti Chandra keluar dari kediaman keluarga Atmaja. Di luar, Kadir bertanya, “Kamu sudah mau kembali ke Rivera?”“Iya,” jawab Chandra sambil menghentikan langkah kakinya. Dia menoleh dan menatap Kadir yang ada di belakangnya sambil berkata, “Di Diwangsa masih ada banyak urusan yang harus aku selesaikan. Tapi sekarang setelah Konferensi Gunung Langit berakhir, berbagai kelompok dari dunia seni bela diri kuno dan juga keluarga ternama mengalami kerugian besar,”“Banyak sekali para pesilat yang terluka. Kemungkinan beberapa waktu ke depan, mereka akan sibuk mengobati luka terlebi

  • Jenderal Naga   Bab 1272

    Kening Chandra berkerut. Dia menoleh ke arah Nova yang tengah duduk di sofa sambil memeluk sebuah pedang hitam dan bertanya, “Nova, bagaimana keadaan Kelompok Gunung Langit waktu kamu pergi?”Nova yang tidak tahu sedang memikirkan apa hingga melamun mendadak tersadar dan berkata, “Orang-orang yang tertimbun di bawah tanah sudah diselamatkan. Setelah itu aku sudah nggak tahu apa yang terjadi.”Chandra menghela napas lega mendengar berita tersebut. Ponsel tidak bisa dihubungi, kemungkinan dia masih berada di sekitar Kelompok Gunung Langit. Daerah sana tidak ada sinyal sehingga tidak bisa menerima panggilan.Setelah itu Chandra memutuskan untuk tidak berlama-lama di Diwangsa dan meninggalkan tempat itu dengan menggunakan pesawat pribadi pangkalan militer.Sedangkan saat ini, Shadow sudah kembali ke Istana Dewa Naga. Ponselnya tidak mendapatkan sinyal selama berada di Kelompok Gunung Langit. Oleh karena itu, Shadow hanya menjelaskan secara singkat saja. Sekarang dia menjelaskan lagi dengan

  • Jenderal Naga   Bab 1273

    Saat ini di ruang rapat kediaman keluarga Atmaja tampak puluhan orang tengah berkumpul. Mereka adalah orang-orang penting dari keluarga Atmaja yang ada di Diwangsa.Sonia duduk di kursi utama. Dia mengenakan terusan berwarna emas dengan rambut panjangnya yang diikat hingga memamerkan seluruh kening putih mulusnya. Dia memasang jepit mutiara bunga di kepalanya dan juga memoleskan bedak tipis di wajahnya. Sonia terlihat sangat cantik dan beraura.“Para keluarga sekalian, kali ini mengumpulkan kita semua dengan tujuan membahas hal-hal selanjutnya terkait keluarga Atmaja. Kemungkinan Kakek Moyang Rully diserang oleh Kakek Ronald. Sekarang keberadaannya juga nggak diketahui. Yang harus kita lakukan selanjutnya adalah mencari keberadaan Kakek Moyang Rully dan Kakek Ronald. Setelah itu baru cari tahu kebenarannya.”Suara Sonia terdengar lantang dan tegas. Puluhan orang yang berkumpul di ruang rapat tersebut tidak ada yang bersuara. Mereka semua tidak ada yang bersedia mendengarkan Sonia. Bagi

  • Jenderal Naga   Bab 1274

    Shadow dibuat tercengang oleh kalimat tersebut. Sonia menjadi kepala keluarga?Keberadaannya di Diwangsa dan juga merupakan pengawal pribadi Raja membuat informasi yang dia terima sangat kuat dan tidak pernah salah. Berbagai keluarga di Diwangsa diketahui semua oleh Shadow. Tentu saja Shadow tahu tentang Sonia yang tidak ada kaitan darah apa pun dengan keluarga Atmaja.Lelaki itu tidak akan bisa percaya kalau Sonia bisa menjadi kepala keluarga Atmaja. Setelah dia tersadar dari keterkejutannya, lelaki itu menatap Sonia dan bertanya, “Untuk apa kamu bicara tentang ini pada saya? Memangnya semua orang keluarga Atmaja nggak setuju dengan kamu dan ingin menggunakan kekuatan Raja untuk mempertahankan posisimu?”Sonia terkekeh mendengar itu. Ternyata memang tidak sulit berbicara dengan orang pintar.“Saling bekerja sama saja. Selama aku bisa menduduki posisiku, maka aku pasti akan mendukung Raja dan menjadi rekan setia Raja.”Sonia berpikir sejenak dan kembali bertanya, “Oh iya, tahun depan m

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2066

    Chandra tidak bisa masuk kembali ke Pustaka Agung karena dia harus meningkatkan kultivasinya lagi jika ingin masuk ke sana. Jadi sekarang, dia hanya bisa mengandalkan roh penunggu untuk membantunya berlatih. Bagaimanapun juga, roh penunggu itu sudah menjadi pengikut Kaisar Ceptra sejak ribuan tahun lamanya, jadi dia pasti sudah menguasai jurus dan teknik bela diri yang luar biasa.“Syut!”Sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Tubuh laki-laki itu perlahan berubah nyata sampai akhirnya menjadi sosok seorang manusia sesungguhnya. Laki-laki tua itu mengenakan jubah abu-abu dengan rambut putih dan berjanggut. Dia tersenyum ke arah Chandra lalu bertanya, “Tuanku, ada apa?”Ini adalah pertama kalinya Chandra melihat sosok asli si roh penunggu. Namun, semua itu tidaklah penting sekarang. Karena kedatangannya ke Istana Abadi adalah untuk mempelajari beberapa jurus baru. Walaupun Chandra sangat percaya diri dengan kemampuannya saat ini, alangkah baiknya jika dia mempelajari beberapa jurus dan tekni

  • Jenderal Naga   Bab 2065

    Chandra menyetuji persyaratan yang diajukan Dusky. Kesalahannya akan diampuni kalau sampai dia berhasil menang. Namun, mereka akan membunuh seluruh manusia bumi kalau sampai dia kalah. Ini artinya, Chandra mempertaruhkan nyawa seluruh manusia bumi. Namun, Chandra yakin dia tidak akan kalah. “Kamu yang menentukan kapan dan di mana pertarungan akan dilaksanakan,” ujar Chandra tenang. “Kalau begitu, pertarungan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang di Gunung Bushu,” jawab Dusky.“Oke,” balas Chandra sambil mengangguk. Kemudian dia berbalik dan pergi di bawah tatapan orang-orang. Senyuman di wajah Dusky seketika membeku dan berubah muram setelah Chandra pergi. Dia berbalik dan memasuki istana penguasa kota bersama para prajurit kuat di belakangnya. Di dalam istana penguasa kota. Dusky duduk di kursi utama sambil menatap Anak Dewa yang berada di bawahnya lalu bertanya dengan tenang, “Anak Dewa, apa kamu yakin bisa membunuh Chandra?”Anak Dewa berkata dengan nada meremehkan, “Chandra

  • Jenderal Naga   Bab 2064

    Chandra mengernyitkan keningnya. Laki-laki yang berada di depannya saat ini seharusnya adalah Dusky. Namun, Chandra tidak mengira kalau Dusky adalah laki-laki yang populer di kalangan perempuan. Chandra mengenal beberapa orang yang berjalan di belakang Dusky. Mereka adalah Anak Dewa, Jayhan, Candra dan Haraza. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang Chandra tidak kenal.“Penguasa Kota.”Beberapa penjaga menyapa Dusky dengan hormat ketika dia berjalan keluar. Dusky berjalan ke arah Chandra dan berhenti beberapa meter di depannya. “Kamu Chandra, ya?” tanya Dusky sambil menatap Chandra dan tersenyum. “Benar,” jawab Chandra cepat. Kemudian Dusky berkata dengan lembut, “Kamu tahu kan kalau di kota ini dilarang untuk bertarung? Aku menetapkan peraturan ini untuk menciptakan perdamaian di kota ini. Tapi, kamu justru membunuh orang ketika kamu muncul di sini. Perilakumu itu tentu saja sudah melanggar peraturanku. Aku harus memberimu pelajaran agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal

  • Jenderal Naga   Bab 2063

    Chandra yakin dirinya bisa membunuh Anak Dewa. Oleh karena itu, Basita tidak berusaha menghentikannya. “Chandra, aku tidak akan menghentikanmu jika kamu sudah bertekad untuk membunuh Anak Dewa. Tapi, Anak Dewa bukanlah makhluk terkuat dari dunia lain. Sosok yang terkuat adalah Dusky yang sudah mencapai tingkat enam Alam Trasenden. Ada enam tingkatan di Alam Trasenden dan orang yang sudah melampaui tingkat enam akan masuk ke dalam Alam Suci.”“Kamu tidak boleh bertindak gegabah ketika kamu pergi ke Kota Dusky lagi. Kamu harus berbicara dengan baik agar Dusky mengizinkanmu untuk menghadapi Anak Dewa. Kamu juga harus membuat Dusky berjanji, masalah ini selesai jika Anak Dewa berhasil kamu bunuh.”“Apa kamu mengerti?”Chandra berkata dengan santai, “Ya, aku mengerti. Lagi pula, aku punya caraku sendiri.”Chandra pergi setelah selesai berdiskusi dengan Basita tentang niatnya untuk menantang Anak Dewa. Setengah hari kemudian, Chandra sudah muncul kembali di Gunung Bushu lalu bergegas pergi

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status