Kening Chandra berkerut. Dia menoleh ke arah Nova yang tengah duduk di sofa sambil memeluk sebuah pedang hitam dan bertanya, “Nova, bagaimana keadaan Kelompok Gunung Langit waktu kamu pergi?”Nova yang tidak tahu sedang memikirkan apa hingga melamun mendadak tersadar dan berkata, “Orang-orang yang tertimbun di bawah tanah sudah diselamatkan. Setelah itu aku sudah nggak tahu apa yang terjadi.”Chandra menghela napas lega mendengar berita tersebut. Ponsel tidak bisa dihubungi, kemungkinan dia masih berada di sekitar Kelompok Gunung Langit. Daerah sana tidak ada sinyal sehingga tidak bisa menerima panggilan.Setelah itu Chandra memutuskan untuk tidak berlama-lama di Diwangsa dan meninggalkan tempat itu dengan menggunakan pesawat pribadi pangkalan militer.Sedangkan saat ini, Shadow sudah kembali ke Istana Dewa Naga. Ponselnya tidak mendapatkan sinyal selama berada di Kelompok Gunung Langit. Oleh karena itu, Shadow hanya menjelaskan secara singkat saja. Sekarang dia menjelaskan lagi dengan
Saat ini di ruang rapat kediaman keluarga Atmaja tampak puluhan orang tengah berkumpul. Mereka adalah orang-orang penting dari keluarga Atmaja yang ada di Diwangsa.Sonia duduk di kursi utama. Dia mengenakan terusan berwarna emas dengan rambut panjangnya yang diikat hingga memamerkan seluruh kening putih mulusnya. Dia memasang jepit mutiara bunga di kepalanya dan juga memoleskan bedak tipis di wajahnya. Sonia terlihat sangat cantik dan beraura.“Para keluarga sekalian, kali ini mengumpulkan kita semua dengan tujuan membahas hal-hal selanjutnya terkait keluarga Atmaja. Kemungkinan Kakek Moyang Rully diserang oleh Kakek Ronald. Sekarang keberadaannya juga nggak diketahui. Yang harus kita lakukan selanjutnya adalah mencari keberadaan Kakek Moyang Rully dan Kakek Ronald. Setelah itu baru cari tahu kebenarannya.”Suara Sonia terdengar lantang dan tegas. Puluhan orang yang berkumpul di ruang rapat tersebut tidak ada yang bersuara. Mereka semua tidak ada yang bersedia mendengarkan Sonia. Bagi
Shadow dibuat tercengang oleh kalimat tersebut. Sonia menjadi kepala keluarga?Keberadaannya di Diwangsa dan juga merupakan pengawal pribadi Raja membuat informasi yang dia terima sangat kuat dan tidak pernah salah. Berbagai keluarga di Diwangsa diketahui semua oleh Shadow. Tentu saja Shadow tahu tentang Sonia yang tidak ada kaitan darah apa pun dengan keluarga Atmaja.Lelaki itu tidak akan bisa percaya kalau Sonia bisa menjadi kepala keluarga Atmaja. Setelah dia tersadar dari keterkejutannya, lelaki itu menatap Sonia dan bertanya, “Untuk apa kamu bicara tentang ini pada saya? Memangnya semua orang keluarga Atmaja nggak setuju dengan kamu dan ingin menggunakan kekuatan Raja untuk mempertahankan posisimu?”Sonia terkekeh mendengar itu. Ternyata memang tidak sulit berbicara dengan orang pintar.“Saling bekerja sama saja. Selama aku bisa menduduki posisiku, maka aku pasti akan mendukung Raja dan menjadi rekan setia Raja.”Sonia berpikir sejenak dan kembali bertanya, “Oh iya, tahun depan m
Sonia tidak pernah menyangka dirinya akan menjadi kepala keluarga. Karena sekarang dia sudah menduduki posisi tersebut, dia juga harus mulai merencanakan masa depannya.Tidak peduli apa tujuan Monang menjadikan dirinya sebagai kepala keluarga, yang penting sekarang Sonia harus melakukan sesuatu untuk memperkuat posisinya. Perempuan itu memutuskan untuk menemui Taka.Di waktu yang sama, Chandra sudah dalam perjalanan menuju ke Rivera dengan menggunakan pesawat khusus. Di dalam pesawat, Nova terus memeluk sebuah pedang hitam.Chandra mengerutkan kening dan bertanya, “Pedang ini adalah Pedang Keji Sejati yang Kakek katakan?”“Iya,” jawab Nova sambil mengangguk.“Kakek bilang ini adalah pedang kejahatan yang bisa membuat orang kehilangan kendali dan bisa mengendalikan seseorang,” kata Chandra.“Nggak,” sahut Nova sambil menggeleng dengan penuh keyakinan.Robi mengatakan kalau ketika dia menyentuh pedang itu, ada muncul keinginan untuk membunuh seseorang. Akan tetapi Nova tidak merasakan ha
Tanpa terasa dia sudah tiba di Pangkalan Militer Rivera. Ketika Chandra masuk ke pesawat, kedua tempat pangkalan militer tersebut sudah saling berkomunikasi. Sebelum pesawat Chandra tiba, Arya sudah membawa cukup banyak orang untuk menunggu kedatangan lelaki itu.Pesawat mendarat dan Chandra bersamaan dengan yang lainnya berjalan keluar. Arya menghampirinya seorang diri.“Chandra!” Chandra langsung mendengar seruan Arya ketika dia baru saja turun dari pesawat. Dia berdiri di hadapan Chandra dengan memamerkan senyuman lebar sambil berkata, “Selamat datang kembali ke Rivera.”Arya juga mengetahui apa yang terjadi di Konferensi Gunung Langit. Keadaan kali ini cukup gawat, dia berpikir Chandra tidak akan bisa selamat. Ternyata lelaki itu justru kembali dengan baik-baik saja.“Ares, sini ketemu dengan Om Chandra,” panggil Arya pada anak muda di belakangnya.Di sana berdiri seorang pemuda berusia awal 20 tahun. Dengan hormat dia berkata, “Om Chandra.”Pemuda itu mengenakan seragam militer de
Sebersit perasaan sedih menghampiri hati Nova. Dia tidak mengerti apa hubungan beberapa orang itu dengan Chandra? Apakah hanya teman biasa saja?Sekarang Chandra tidak langsung ke kediaman keluarga Kurniawan begitu tiba di Rivera, tetapi justru ke rumah Grace. Meski perasaannya sedikit tidak senang, dia juga tidak mengatakan apa pun.Sebuah mobil tentara mendekat dan tampak seorang tentara turun sambil berkata dengan hormat, “Raja Naga, silakan naik ke mobil. Biarkan saya yang mengantarkan Raja Naga kembali.”Chandra mengangguk dan langsung masuk ke mobil. Mobil dari pangkalan militer mengantarkan Chandra ke kediaman Grace. Tidak butuh waktu lama bagi mereka tiba di tempat. Lelaki itu menekan bel dan pintu langsung dibuka dari dalam. Beberapa perempuan muncul dan berjalan ke arah gerbang.“Kak Chandra,” panggilnya ketika pintu gerbang terbuka.“Chandra!”Sandra, Amanda dan Grace terlihat girang saat melihat kedatangan Chandra. Mereka pikir lelaki itu tidak kembali untuk merayakan tahun
Kadir mulai menjelaskan tentang manfaat dari inti dalam tersebut.“Dalam keadaan normal, hewan yang hidup lebih lama cenderung memiliki empedu. Empedu merupakan vitamin yang paling bagus bagi pesilat. Setelah mengkonsumsinya, akan menambahkan kekuatan mereka,”“Inti dalam jauh lebih berharga dibandingkan empedu. Aku sendiri belum pernah melihat inti dalam dari hewan, tapi aku pernah melihatnya di beberapa buku yang sifatnya rahasia.”Di waktu yang sama, sebuah mobil hitam tampak tengah melintas dengan perlahan di jalan terpencil dekat pedesaan Rivera.“Lintang, yakin?” tanya sebuah suara dari dalam mobil.Di samping posisi kemudi, ada seorang lelaki berusia 40 tahun lebih dengan mengenakan pakaian hitam dan berwajah tegas.“Lintang, ini bukan permainan, kalau ada yang keliru akan kehilangan nyawa.”Lelaki yang duduk di samping kemudi menegakkan tubuhnya dan wajahnya mengeras sambil berkata, “Meski nggak yakin juga harus dicoba. Beberapa tahun terakhir, kita bertiga selalu dikejar-kejar
Mendengar itu Grace langsung menyerahkan inti dalam di tangannya pada Chandra sambil berkata, “Kak Chandra, barang berharga ini aku kembalikan saja. Kalau rusak, aku nggak sanggup ganti rugi.”Chandra menerimanya dan menyimpannya lagi.“Oh iya, besok sudah tahun baru, kamu berencana melewati tahun baru di mana?” tanya Sandra mengalihkan topik. Dia menatap Chandra dengan lekat.“Tentu saja dirumahku,” jawab Nova sambil melirik Sandra sambil menggandeng lengan Chandra. Perempuan itu mengangkat wajahnya dengan bangga seakan sedang mengumumkan kalau Chandra adalah miliknya.Sesungguhnya Chandra tidak ingin pergi ke kediaman keluarga Kurniawan karena mereka sangat berkuasa.“Aku nggak pergi ke kediaman keluarga Kurniawan,” ujar Chandra.“Kenapa?” tanya Nova dengan ekspresi tidak senang.“Secara hukum kita sudah cerai dan nggak sepantasnya ke kediaman keluarga Kurniawan. Kali ini aku berencana untuk cari Pak Kusuma dan tahun baru bersama dengan dia.”Tujuan Chandra mencari Kusuma karena ingi
Chandra menatap Tugu Langit Tanpa Batas di depannya dan keraguan seketika muncul di benaknya. “Apa ini? Kenapa aku keluar?” Bukankah Wika mengatakan kalau dirinya harus memiliki kemampuan untuk menahan karma jika ingin menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas? Apa karma yang dimaksud Wuka? Chandra benar-benar bingung saat ini.“Kak Sasa, apa kamu ada?” tanya Chandra. “Ya, aku di sini. Tadi, ada kekuatan yang berhasil memutus komunikasimu dengan Istana Abadi. Jadi, bagaimana keadaanmu sekarang?” balas Sasa dari dalam Istana Abadi.Kemudian Chandra menceritakan semua yang dikatakan oleh Wuka kepada Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, menurutmu apa artinya ini?”Sasa berpikir sejenak lalu berkata, “Kemungkinan itu adalah cara untuk menentukan apakah kamu layak untuk menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas atau tidak. Sekarang, cobalah untuk mendapatkan Tugu Langit Tanpa Batas.”“Oke,” jawab Chandra. Kemudian dia melayang setinggi puluhan meter di atas langit dan mulai mengaktifkan
Dalam sekejap mata, tubuh Sasa menghilang dari pandangan Chandra. Detik berikutnya, Sasa sudah berada di dalam Istana Abadi dengan wajah pucat dan luka serius di tubuhnya. “Chandra, dunia luar menentangku. Prasasti Hukum bisa melukaiku, jadi aku tidak bisa berlama-lama di dunia luar,” ujar Sasa dari dalam Istana Abadi. “Tapi, kenapa aku baik-baik saja?” tanya Chandra bingung. “Karena tingkat kultivasimu masih sangat lemah dan kamu belum mencapai titik pemahaman tentang apa itu Jalan. Oleh karena itu, Prasasti Hukum tidak bisa melukaimu,” jawab Sasa.Kemudian Chandra kembali bertanya, “Lalu apa yang harus kulakukan selanjutnya?”“Tenang saja, tempat ini pasti ditinggalkan oleh prajurit yang sangat kuat. Jadi, kemungkinan jejak jiwanya masih tertinggal di sini.”Tiba-tiba saja beberapa cahaya putih berkumpul dan membentuk bayangan di hadapan Chandra. Bayangan ini berbentuk layaknya seorang manusia. Chandra bisa melihat dengan samar kalau orang ini mengenakan jubah putih dengan rambut
Chandra tidak tahu, seberapa kuat Sasa. Namun, perempuan itu sudah berhasil menggerakkan Tugu Langit Tanpa Batas. Walaupun Sasa terluka dibuatnya, dia tetap saja berhasil menggerakkan tugu. Chandra dengan cepat menghampiri Sasa dan membantunya berdiri seraya bertanya, “Kak Sasa, kamu baik-baik saja, kan?”Sasa terdiam sejenak lalu menyeka darah di mulutnya dan berkata, “Aku baik-baik saja. Itu hanya bentuk serangan balik dari Tugu Langit Tanpa Batas. Tugu itu sangat kuat dan layak menjadi sebuah harta karun tertinggi yang tidak dapat diambil oleh siapa pun, termasuk Kaisar Agung.”“Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra bingung. Sasa kembali tenggelam dalam pikirannya lalu berkata, “Aku tidak bisa menggerakkan tugu itu karena ada prasasti jalan di dalamnya. Selain itu, ada beberapa Kaisar Agung yang mengukirkan nama mereka di sana. Walaupun hanya beberapa nama, tapi mereka adalah nama-nama dari Kaisar Agung yang mengandung kekuatan yang sangat mengerikan.
Chandra bertanya, “Lalu bagaimana aku bisa mengambilnya?”“Mana aku tahu. Aku juga baru datang lagi ke Kota Tanpa Batas ini,” jawab Sasa. “Oke,” jawab Chandra sambil mengangguk ringan. Sekarang, dia mengetahui kalau tugu besar yang ada di depannya adalah harta karun tertinggi yang muncul saat dunia terbentuk. Dia pasti akan mendapatkan keberuntungan yang besar kalau sampai dia bisa membawa dan memiliki tugu itu. Keberuntungan ini bukan hanya sebagai titik awal penelusuran waktu, tapi juga memahami asal-usul terbentuknya langit dan bumi. Namun, bagaimana cara Chandra untuk bisa membawanya? Dia pun tenggelam dalam renungannya. Kemudian dia berjalan mendekati tugu berwarna hitam itu dan mulai berusaha untuk memindahkannya. Namun, dia sama sekali tidak berhasil menggerakkan tugu itu. Tugu Langit Tanpa Batas terlalu berat dan sepertinya benda ini juga terhubung dengan langit dan bumi, sampai dia tidak bisa menggerakkannya sama sekali. “Apa yang harus kulakukan agar benda ini bisa berge
“Tugu Langit Tanpa Batas?” tanya Chandra antusias. Informasi tentang zaman dia berada sekarang tertulis di Tugu Langit Tanpa Baras yang artinya sekarang dia tidak lagi berada di zamannya. Dia sudah melakukan perjalanan melintasi waktu dan kembali ke masa lalu. Chandra melihat ke sekelilingnya. Di sekitarnya, terdapat banyak sekali prajurit. Beberapa di antaranya sudah berhasil menyelesaikan tantangan dan masuk ke dalam Kota Tanpa Batas yang merupakan titik awal dalam Negeri Penelusuran. Chandra memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kota, sampai dia melihat sebuah tugu yang berwarna hitam dengan tinggi ratusan meter dan lebar 30 meter. Di tugu itu, terukir banyak tulisan rahasia. Selain itu, ada ratusan ribu prajurit yang berkumpul di bawah tugu. “Apa arti tulisan itu?”“Tugu Langit Tanpa Batas memang sangat ajaib.”*** Banyak prajurit yang tidak mengerti tentang tugu ini saling berdiskusi satu sama lain. Tidak lama kemudian, Chandra ikut berkumpul di bawah tugu. Dia melihat T
Kedua orang ini sudah bertarung dengan sangat sengit yang telah membuat mereka terluka sekaligus menghabiskan banyak tenaga dan kekuatan mereka. Namun, mereka masih terhitung cukup kuat bagi Chandra. “Kurang ajar, aku salah perhitungan. Aku terlalu cepat muncul, seharusnya aku muncul ketika mereka sudah kehabisan tenaga untuk bertarung,” ujar Chandra sambil menepuk dahinya dan menyesali kemunculannya yang terlalu cepat. Kesatria Hitam dan laki-laki berjubah hitam menatap Chandra ngeri. Terlebih lagi, si laki-laki berjubah hitam yang sampai berkeringat dingin di punggungnya. Di sisi lain, Chandra sedang merenung sejenak. Sejauh ini, Chandra tidak memiliki masalah apa pun dengan si laki-laki berjubah hitam. Laki-laki itu pasti tidak akan menyerang Chandra kalau Chandra tidak menyerangnya. Namun, hal itu berbeda dengan Kesatria Hitam. Karena ada masalah yang cukup besar di antara mereka berdua. Oleh karena itu, Chandra memutuskan untuk menghadapi Kesatria Hitam terlebih dahulu. “Kesat
Ada orang yang kembali muncul setelah Kesatria Hitam membunuh Chandra. Padahal dia saja belum sempat untuk mengatur napasnya. Orang itu juga terlihat sangat kuat dengan aura yang berhasil mengalahkannya.Kesatria Hitam sempat dipukul mundur dalam keadaan terkejut dan pertempuran sengit kembali terjadi di area ini. Di sisi lain, di reruntuhan. Chandra masih terbaring dalam keadaan sekarat. Kekuatannya memang sudah meningkat pesat. Ditambah lagi, dengan jurus Langkah Melawan Langit yang membuat kekuatannya semakin besar. Namun sayangnya, jurus Langkah Melawan Langit yang dimilikinya hanya mampu melawan seseorang yang berada di tingkat keenam Alam Kesucian. Walaupun Kesatria Hitam saat ini berada di tingkat keenam Alam Kesucian, kekuatannya sudah berada di puncak tingkat keenam dan hanya selangkah lagi untuk masuk ke tingkat ketujuh Alam Kesucian. Oleh karena itu, ada kesenjangan kekuatan yang sangat besar di antara mereka. Sekarang, Chandra terluka, tapi belum mati. Bagaimanapun juga
Kesatria Hitam terlal kuat. Kekuatan penghancurnya terlalu mengerikan. Chandra tahu tanpa menggunakan Jurus Langkah Melawan langit, dia tidak akan dapat membunuh Kesatria Hitam.Saat ini, lautan energi kecil di dalam tubuh Chandra menyemburkan energi sejati. Energi sejati itu mengalir ke seluruh tubuhnya dan mematahkan tulang belakangnya. Chandra mengambil satu langkah ke depan. Setiap kali melangkah, energi langit dan bumi berkumpul ke arahnya dengan cepat. Energi langit dan bumi masuk ke dalam tubuh Chandra dan membentuk tulang belakang.Saat Chandra melangkah maju, Kesatria Hitam pun merasakan adanya kekuatan penghancur yang dahsyat. Akan tetapi, energi itu tidak cukup untuk mengejutkannya. Dia mengangkat pedang hitamnya dan menebas dengan ganas.Kibasan pedang hitam Kesatria Hitam mendatangkan badai. Chandra langsung mengambil beberapa langkah dalam sekejap. Tulang belakang yang terbentuk kembali langsung menghancurkan badai energi pedang.Jurus Langkah Melawan Langit adalah jurus
Chandra menoleh ke arah datangnya suara. Di kejauhan, seorang pria terbang dengan cepat dan muncul di depan Chandra dalam hitungan detik.Setelah sampai di depannya, Chandra bisa melihat dengan jelas rupa pria itu. Pria itu masih muda, hanya sekitar 25 atau 26 tahun. Dia mengenakan baju besi hitam dan membawa pedang panjang di pinggangnya. Dia muncul beberapa meter jauhnya dari Chandra, dengan wajah muram dan tatapan membunuh di matanya.“Siapa kamu?” Tanya Chandra bingung.Chandra tidak kenal dengan orang itu. Bagaimana bisa dia mengatakan kalau dunia ini begitu sempit? Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya?“Perkenalkan.” Pria berbaju besi hitam itu bicara dengan suara berat, “Namaku Kesatria Hitam, dari Alam Niskala.”Begitu mendengar nama “Alam Niskala”, Chandra mendapat firasat buruk. Karena dia telah membunuh banyak makhluk di Alam Niskala dan memiliki dendam dengan banyak orang di Alam Niskala.Chandra tertegun sejenak, lalu dia menangkupkan kedua tangannya dan berkata, “Halo,