Kekuatan Robi berada di Tingkat Kedelapan. Meskipun dia sudah menghabiskan banyak energi sejatinya untuk menyembuhkan Chandra, energinya tetap kuat dan dia dapat melakukan 81 tusukan jarum sekaligus.Tak lama kemudian, tubuh Chandra dipenuhi jarum.Energi sejati yang kuat terus-menerus diisi ke dalam jarum-jarum itu, sehingga dengan cepat memperbaiki tubuh Chandra dan menstabilkan luka di tubuhnya.Beberapa menit berlalu.Chandra berkata, “Sudah cukup.”Robi mulai melepaskan jarum-jarum itu.Chandra menyimpan Jarum 81 Langit itu lagi dan bangkit dari tempat tidur, lalu meregangkan ototnya.“Jauh lebih nyaman.”Robi dan Kadir sama-sama terlihat kaget.Mereka tahu separah apa luka Chandra. Hanya diakupuntur, langsung sembuh?Robi memandang Chandra yang sedang menggerakkan dan meregangkan ototnya, lalu bertanya, “Bagaimana perasaanmu?”Chandra tersenyum dan berkata, “Masih sangat lemah, tapi untuk saat ini nggak masalah. Aku bisa beristirahat selama beberapa waktu, lalu aku akan pulih.”“
Sonia tenggelam dalam pikirannya.Setelah dipikir-pikir, dia merasa dia perlu memberitahu Chandra tentang hal ini.Lagi pula, Rully ada kemungkinan mendapat serangan diam-diam. Ronald kabur, sementara Robi sama sekali tidak akan peduli dengan urusan keluarga Atmaja.Kini, di keluarga Atmaja, satu-satunya orang kuat yang mampu mengendalikan situasi adalah Chandra.“Kak Chandra.”“Iya?” Chandra berbalik badan, memandang Sonia, dan melihat wanita itu tampak ragu-ragu untuk berbicara. Dia bertanya, “Ada apa?”Sonia berkata, “Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.”“Katakan saja.”Sonia berkata, “Kakek memanggilku ke ruang rahasia bawah tanah tadi. Ada genangan darah di lantai. Kemudian, Kakek tampak panik dan melarikan diri dengan tergesa-gesa. Aku curiga ....”Sonia menceritakan apa yang dilihatnya dan tebakannya.“Apa?”Wajah Chandra sedikit berubah. Dia bertanya, “Maksudmu Ronald menyerang Rully?”Sonia mengangguk. “Aku nggak sepenuhnya yakin, tapi cukup yakin.”Kadir juga ada di
Ronald telah memimpin keluarga selama bertahun-tahun.Tak ada yang pernah memikirkan, kalau Ronald tidak ada, siapa dari keluarga Atmaja yang akan mengambil keputusan.“Kenapa? Nggak ada yang bisa mengambil alih?” Chandra mengerutkan keningnya.“Aku bisa.” Sebuah suara terdengar dari luar.Segera setelah itu, seorang gadis cantik datang mendorong kursi roda. Yang duduk di kursi roda itu adalah seorang lelaki tua berjubah warna emas. Lelaki tua itu tampak sangat tua. Wajahnya keriput dan rambutnya panjang, tampak seperti lelaki purba.“Kakek Leluhur.” Banyak orang menyapanya dengan hormat.Sonia berbisik di samping, “Kak Chandra, beliau adalah Monang, putranya Rully. Ayah dari Robi dan Ronald.”Chandra tercengang.Dia sudah beberapa kali mengunjungi rumah keluarga Atmaja, tapi belum pernah melihat orang ini.Dia tidak tahu kalau ayah dari kakeknya masih hidup.Bagaimanapun juga, orang ini juga leluhurnya.Sonia berbisik lagi, “Kaki beliau diamputasi, jadi dia jarang berada di halaman be
Chandra melirik wanita yang mendorong kursi roda Moyang dan tidak terlalu memedulikannya.Dia sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin di keluarga Atmaja.Jika Rully tidak pernah memberinya petunjuk dan sekarang membawanya kembali ke sini untuk disembuhkan, dia tidak akan peduli pada masalah keluarga Atmaja.Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menunggu dengan sabar.Menunggu anak dan cucu keluarga Atmaja mencari Rully.Mata Monang tertuju pada Chandra, dengan ekspresi serius di wajah tuanya.Tak lama kemudian, anak dan cucu Keluarga Atmaja kembali satu per satu.“Aku nggak menemukan Kakek Rully.”"Aku sudah mencari ke seluruh halaman belakang dan nggak menemukannya juga.""Aku sudah memeriksa semua kamera CCTV dan nggak menemukan apa pun."Mendengar semua itu, ekspresi di wajah Chandra menjadi semakin serius, dan semua orang mulai mempercayai perkataan Sonia.Kini, Ronald diyakini sudah menyerang Rully demi inti dalam Kura Sakti, dan setelah mengetahui Rully pergi dalam hidup-
Mereka kembali lagi dan menunggu kepulangan Robi dengan sabar di kediaman keluarga Atmaja. Lelaki itu pergi dengan cepat dan pulang dalam waktu yang singkat juga. Tidak sampai satu jam, Robi sudah kembali lagi.Sudah ada banyak orang yang berkumpul di ruang tamu. Ada para senior seperti Monang, Konrad dan juga beberapa junior lainnya. Mereka berkumpul untuk membahas siapa yang akan menjadi kepala keluarga untuk maju dan memimpin.Ketika Robi tiba, dia menjadi pusat perhatian semua orang ketika berjalan masuk. Lelaki itu juga mendapati sosok Monang yang tengah duduk di kursi roda dan begitu pun sebaliknya. Keduanya saling beradu tatap selama beberapa detik.Robi langsung melangkahkan kaki ke arah Chandra dan Nova. Ekspresinya terlihat serius dan berkata, “Chandra, Nova, hasil tesnya sudah keluar.”“Bagaimana hasilnya?” tanya Chandra.Robi menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kondisinya nggak begitu baik. Darah dari Kura Sakti sudah melebur menjadi satu dalam darahnya Nova. Oleh karena
Robi pergi setelah meninggalkan pesan pada Chandra dan Nova.“Apa yang sebenarnya terjadi saat 30 tahun yang lalu? Siapa Sabrina?” gumam Chandra dengan kening berkerut.Dia menoleh ke arah Monang yang duduk di kursi roda sambil bertanya, “Apa yang terjadi pada keluarga Atmaja ketika 30 tahun yang lalu?”Ekspresi Monang terlihat mengeras. Dia menatap pintu keluar dalam diam. Dia tidak menjawab dan Chandra juga tidak banyak bertanya. Akan tetapi, Chandra bisa menebak kalau kakeknya melakukan itu karena terpaksa.Chandra menoleh ke arah Nova dan berkata, “Nova, kita juga kembali ke Kota Rivera saja. Besok malam tahun baru, kita tetap harus pulang untuk merayakannya.”Nova mengangguk setuju.“Kak Chandra, kalian mau pergi? Nggak mau melewati tahun baru di kediaman keluarga Atmaja saja?” tanya Sonia dengan ekspresi tidak rela.“Nggak,” jawab Chandra sambil menggelengkan kepalanya.“30 tahun lalu, kakekku sudah diusir dari keluarga Atmaja. Aku juga sudah bagian dari keluarga Atmaja lagi,” la
“Kenapa?” tanya Monang dengan ekspresi mengeras.“Selama keluarga yang lain mau bekerja sama denganku, aku yakin aku bisa,” jawab Sonia.“Baguslah.”Monang mengedarkan tatapannya ke seluruh orang yang ada di sana sambil berkata, “Siapa yang nggak mau diajak kerja sama bisa cari saya.”Setelah mengatakan kalimat itu, Monang mengibaskan tangannya meminta semua orang untuk pergi. Seorang gadis di belakangnya mendorong lelaki itu pergi dari sana dengan ditatap oleh semua orang.Sonia menghirup napas dalam-dalam setelah Monang keluar dari pintu utama.Bahkan bermimpi pun dia tidak pernah menyangka dirinya akan menjadi kepala keluarga dari keluarga Atmaja. Dalam arti lain, dia menjadi kepala keluarga dari pemimpin Empat Keluarga Kuno. Sonia merupakan anak angkat dari Ronald dan dikucilkan di keluarga ini. Sekarang akhirnya dia bisa bangkit.Perempuan itu sangat percaya diri untuk mengatur dan mengelola keluarga Atmaja. Semua karena sedari kecil Sonia selalu ikut membantu Ronald menyusun pere
Chandra tidak begitu peduli dengan urusan keluarga Atmaja. Meski dia juga termasuk anggota keluarga Atmaja, dia sudah tidak ada perasaan apa-apa pada keluarga itu. Yang bisa membuatnya peduli pada keluarga itu hanya Rully.Akan tetapi sekarang keadaan Rully tidak diketahui. Tidak ada gunanya dia tetap berada di kediaman keluarga Atmaja. Hal yang bisa dilakukan oleh Chandra adalah diam-diam mencari tahu.Kadir mengikuti Chandra keluar dari kediaman keluarga Atmaja. Di luar, Kadir bertanya, “Kamu sudah mau kembali ke Rivera?”“Iya,” jawab Chandra sambil menghentikan langkah kakinya. Dia menoleh dan menatap Kadir yang ada di belakangnya sambil berkata, “Di Diwangsa masih ada banyak urusan yang harus aku selesaikan. Tapi sekarang setelah Konferensi Gunung Langit berakhir, berbagai kelompok dari dunia seni bela diri kuno dan juga keluarga ternama mengalami kerugian besar,”“Banyak sekali para pesilat yang terluka. Kemungkinan beberapa waktu ke depan, mereka akan sibuk mengobati luka terlebi
Chandra telah lama mendengar tentang Lingsi Agung dari Gunung Abadi. Pada saat Basita membawa Chandra ke Pustaka Agung di bumi, Basita juga memberitahu penjaga Pustaka Agung.Chandra menatap Basita dan bertanya, “Sebenarnya Gunung Abadi itu tempat seperti apa? Gurumu sangat kuat? Bisakah dia melawan Sekte Sutan dari dunia tersegel pertama?”Basita menggelengkan kepalanya perlahan. “Aku awalnya juga nggak nggak tahu tempat seperti apa Gunung Abadi. Aku juga nggak tahu asal-usul guruku. Baru-baru ini aku baru tahu kalau Gunung Abadi berada di dunia tersegel. Prajurit kuat dari Gunung Abadi adalah leluhur manusia di bumi. Sebelumnya ada seorang utusan dari Gunung Abadi hubungi aku. Dia bilang kalau aku sedang dalam kesulitan, aku bisa pergi ke Gunung Abadi untuk minta bantuan.”Setelah mendengar hal itu, Chandra merasa seperti menemukan penyelamat. Dia pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.“Oke, aku tunggu kamu di sini. Kamu cepat pergi ke sana,” kata Chandra dengan tergesa-gesa.
Chandra tidak berani membayangkannya. Dia terus berjalan dan berjalan, sampai tiba di depan pintu sebuah bar. Saat ini, hari sudah malam. Bar itu sudah mulai buka. Di dalam bar, terdengar alunan musik yang memekakkan telinga.Meskipun bencana alam telah terjadi, waktu telah berlalu lama. Sehingga kesulitan yang ditimbulkan oleh bencana itu pada dasarnya telah diselesaikan, kondisi menjadi stabil kembali. Orang yang harus mati telah mati. Yang bertahan sudah kebal terhadap virus yang dibawa bencana.Manusia memang seperti itu. Saat tidak ada masalah, mereka hanya bersenang-senang sepuasnya. Chandra sudah bertahun-tahun tidak pernah ke bar. Sekarang dia hanya seorang diri, tidak tahu harus pergi ke mana. Jadi, dia masuk ke dalam bar.Sambil minum, Chandra menyaksikan para penari menari di lantai dansa bar. Chandra merasa linglung ketika melihat pemandangan itu. Saat ini, dia sedang memikirkan apakah sepadan baginya untuk melindungi orang-orang itu dengan sekuat tenaga. Dia bersusah payah
Sasa tidak mau turun tangan membantu. Chandra tidak punya pilihan selain melarikan diri. Akan tetapi, ke mana dia bisa melarikan diri? Dia tahu, Alam Primordial adalah dunia terkuat di antara 3000 dunia tersegel. Sekte Sutan seharusnya juga merupakan sekte yang sangat kuat. Tetua sekte tersebut juga pasti sangat kuat. Orang seperti itu pasti bisa menemukan Chandra di bumi dengan sangat mudah.Setelah meninggalkan Negara Naga, Chandra membuat topeng kulit manusia, mengubah penampilannya dan menjadi orang lain.Saat ini, Gunung Bushu.Satu pegunungan yang muncul dari dunia tersegel. Pegunungan itu ditempati oleh Sekte Sutan di Alam Primordial. Sekte Sutan mendirikan sekte mereka di sini.Sekte Sutan, di aula utama.Banyak orang berkumpul di sana. Pemimpinnya tidak lain adalah Akram, tetua Sekte Sutan. Di bawahnya ada beberapa pria paruh baya.“Keberuntungan apa yang didapatkan Chandra sampai dia bisa berlatih jurus yang mengerikan seperti itu?” tanya seseorang dengan bingung.Akram yang
Istana Abadi, kediaman Penguasa Kota. Banyak orang berkumpul di sana. Sasa, Nova, Paul, Arya, Maggie dan roh penunggu. Chandra menceritakan kepada mereka apa yang terjadi di dunia luar.“Prajurit dari Alam Primordial datang dan bilang aku berlatih ilmu iblis. Dia mau hakimi aku dan bunuh aku.”“Hah?”Begitu mendengar hal tersebut, Nova langsung berdiri. Wajah cantiknya tampak khawatir. “Jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya Nova.Chandra menggelengkan kepalanya. “Aku juga nggak tahu. Aku hanya tahu Alam Primordial adalah dunia terkuat di antara 3000 dunia tersegel. Sekarang prajurit dari Sekte Sutan di Alam Primordial bilang kalau aku nggak mati, dia akan hancurkan semua manusia di bumi. Dimulai dari Negara Naga.” Chandra tampak khawatir.“Karena prajurit dari Sekte Sutan bilang seperti itu, maak dia pasti punya kekuatan untuk lakukan hal itu. Sekarang aku benar-benar nggak tahu harus berbuat apa.”Usai berkata, Chandra menatap Sasa. “Kak Sasa, apakah kamu bisa bantu aku hancurkan S
Chandra berjalan keluar dari aula istana. Orang-orang lainnya yang berada di aula mengikuti di belakang Chandra. Setelah keluar dari aula, Chandra melihat ke kejauhan.Di langit yang jauh, ada beberapa pesawat yang berbentuk aneh. Pesawat-pesawat itu sangat besar, seperti gunung yang menggantung di langit, menutupi awan dan menghalangi sinar matahari. Dilihat dari kejauhan saja sudah tampak sangat mengejutkan.“Ini ....”Chandra mengerutkan kening. Lingkungan di bumi sekarang sudah berbeda dari sebelumnya. Chandra tidak akan terkejut lagi jika ada hal-hal aneh yang muncul. Dari bentuk dan struktur pesawat-pesawat itu, Chandra tahu kalau itu bukan sesuatu dari bumi. Melainkan datang dari dunia tersegel.Yang membuat Chandra bingung adalah mengapa para prajurit kuat di dunia tersegel itu datang ke sini.“Ada apa ini?”“Itu mungkin pesawat tempur dari dunia tersegel.”“Daripada dibilang pesawat, lebih baik dibilang senjata ajaib. Karena aku pernah dengar prajurit lain dari dunia tersegel.
“Kak Chandra.”Di aula istana. Sandra datang menghampiri Chandra. Dia mengenakan gaun merah, yang semakin menonjolkan tubuhnya yang seksi serta wajahnya yang cantik. Dia menatap Chandra yang duduk di kursi utama di aula, dengan ekspresi bingung di wajah cantiknya.“Bukannya kamu pergi ke Gunung Bushu dan masuk ke Gerbang Waktu dan Ruang? Kenapa kamu pulang begitu cepat?”Di Kota Tanpa Batas di Negeri Penelusuran, Chandra tidak memiliki konsep waktu. Dia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu.“Sudah berapa lama Gerbang Waktu dan Ruang terbuka?” tanya Chandra.“Baru tiga hari,” jawab Sandra.“Baru tiga hari?” Chandra tampak kaget. Dia mengira sudah lama berada di Negeri Penelusuran. Namun siapa sangka, ternyata baru tiga hari.“Iya, baru tiga hari,” kata Sandra sambil menganggukkan kepala.“Huh.” Chandra menarik napas dalam-dalam. Baru tiga hari? Mengapa dia merasa sudah begitu lama?“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Sandra.“Nggak apa-apa.” Chandra tersadar dan berkata, “Aku ca
Di Kota Tanpa Batas yang ke-108, seorang pria misterius. Chandra hanya melihat cara berpakaiannya pria itu, tidak melihat seperti apa rupa wajahnya. Apa yang pria itu katakan membuat orang berpikir keras.“Apa maksudnya cepat atau lambat aku akan bertarung berdampingan dengannya? Sebenarnya siapa dia?”Chandra berdiri di tembok Kota Tanpa Batas, menatap arah tempat pria yang telah menghilang itu berdiri sebelumnya, lalu tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sesaat kemudian, dia baru menyingkirkan pikiran-pikiran yang kacau di dalam otaknya.“Orang itu bilang aku sudah dapat keuntungan terbesar dari pembukaan Gerbang Waktu dan Ruang. Sekarang nggak perlu keluar dari kota. Dengan kekuatan dan levelku sekarang, aku nggak bisa pergi ke awal waktu, nggak bisa pergi ke waktu awal terciptanya dunia. Dia suruh aku pergi sekarang,” gumam Chandra.Kemudian, dia bertanya, “Kak Sasa, bolehkah aku pergi sekarang?”Suara Sasa terdengar dari Istana Abadi. “Aku juga merasa kamu boleh pergi sekarang. Mes
Meskipun belum tahu kekuatan apa yang dimiliki Tugu Langit Tanpa Batas itu, yang jelas prajurit biasa tidak akan mampu menahan beratnya. Chandra menyimpan Tugu Langit Tanpa Batas itu dengan puas.Tugu Langit Tanpa Batas berubah menjadi energi berwarna hitam dan masuk ke dalam tubuh Chandra, lalu muncul di salah satu area pusat tubuhnya.Chandra merasa sangat puas. Dia pun bertanya, “Kak Sasa, aku sudah dapatkan Monumen Langit pertama. Apakah itu artinya aku bisa dapatkan Monumen Langit lainnya dengan mudah? Apakah benar-benar ada 108 Monumen Langit?”“Teorinya memang seperti itu. Benar atau nggak, kamu langsung pergi ke Kota Tanpa Batas dan lihat sendiri saja,” jawab Sasa.“Harus selesaikan tantangan dulu baru bisa pergikah?” tanya Chandra.Namun saat ini, beberapa informasi tiba-tiba muncul di Tugu Langit Tanpa Batas di dalam tubuh Chandra. Informasi-informasi tersebut meresap ke dalam pikirannya.Chandra tertegun selama beberapa detik, lalu ekspresi gembira menghiasi wajahnya. “Terny
Chandra menatap Tugu Langit Tanpa Batas di depannya dan keraguan seketika muncul di benaknya. “Apa ini? Kenapa aku keluar?” Bukankah Wika mengatakan kalau dirinya harus memiliki kemampuan untuk menahan karma jika ingin menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas? Apa karma yang dimaksud Wuka? Chandra benar-benar bingung saat ini.“Kak Sasa, apa kamu ada?” tanya Chandra. “Ya, aku di sini. Tadi, ada kekuatan yang berhasil memutus komunikasimu dengan Istana Abadi. Jadi, bagaimana keadaanmu sekarang?” balas Sasa dari dalam Istana Abadi.Kemudian Chandra menceritakan semua yang dikatakan oleh Wuka kepada Sasa lalu bertanya, “Kak Sasa, menurutmu apa artinya ini?”Sasa berpikir sejenak lalu berkata, “Kemungkinan itu adalah cara untuk menentukan apakah kamu layak untuk menjadi pemilik dari Tugu Langit Tanpa Batas atau tidak. Sekarang, cobalah untuk mendapatkan Tugu Langit Tanpa Batas.”“Oke,” jawab Chandra. Kemudian dia melayang setinggi puluhan meter di atas langit dan mulai mengaktifkan