Share

Bab 6

Wesss! Wesss! Brakkk...!!!

Batang pohon di belakang Jejaka tadi kontan tumbang, dan jatuh berdebam ke tanah. Seketika debu-debu membubung tinggi memenuhi tempat itu.

Melihat serangan pertamanya dapat dihindari dengan mudah, Peramal Darah pun jadi gusar bukan main. Dan dikawal bentakan nyaring, begitu kakinya menjejak tanah kembali diterjangnya Jejaka. Seketika tubuh tinggi kurusnya telah berubah jadi bayangan biru, terus merangsek Jejaka.

"Hea...! Hea...!"

Peramal Darah berkah-kali mencoba dengan jurus-jurus tipuan. Namun, sayangnya Jejaka selalu saja dapat menghindarinya dengan mudah. Malah kalau si pemuda itu mau, tak jarang banyak kesempatan lowong untuk melancarkan serangan balik. Maka, hal ini pulalah yang membuat kemarahan Peramal Darah makin menggelegak

"Setan alas! Jangan dikira kau sudah di atas angin hingga tak mau balas seranganku, Bocah! Bagaimanapun juga, kau harus modar di tangan ku, Bocah! Heaaa...!"

Peramal Darah terus menekan pertahanan Jejaka. Tangan kanannya membent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status