Share

Bab 4

Ratu Bulan yang sudah dicekam amarah, tentu saja tidak akan membiarkan lawannya lolos. Cepat dia melompat mengejar, sambil mengirimkan serangkaian serangan maut.

Si nenek sudah bersorak dalam hati. Ia yakin betul kalau serangannya kali ini akan menemui sasaran. Sudah terbayang dibenaknya bahwa pemuda yang berdiri di hadapannya ini, akan jatuh terkapar. Dapat dibayangkan betapa terkejut hari Ratu Bulan, ketika serangan yang sudah dipastikan akan mengenai sasaran itu tahu-tahu hanya menyambar tempat kosong. Tubuh pemuda itu tiba-tiba saja lenyap dari hadapannya. Yang diketahui, sebelum serangan itu tiba pemuda bermata biru itu telah bergerak.

Gerak Kilat Dewata telah Jejaka pergunakan untuk menghadapinya lawannya. Selagi nenek itu kebingungan mencari lawannya, dirasakan angin dingin berhembus di belakangnya. Cepat dilempar tubuhnya ke depan dan bergulingan menjauh, mendekati tongkatnya yang tertancap di tanah.

Tappp!

Disambarnya tongkat bulan sabitnya, dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status