Share

Bab 12

"Bagaimana mengobatinya, apakah kamu bisa? Apakah kamu punya obatnya?" Saat itu si gadis merasa perutnya mual, "Aku mual, rasanya mau muntah." Saat berikutnya ia muntah. Lendir mengandung sedikit darah.

Jejaka merasa serba salah. "Racun mulai mengganas. Aku bisa menolongmu, tetapi..."

Gadis itu semakin bingung. "Katakan, apakah ada syarat untuk pertolonganmu? Katakan!"

Wajah Jejaka memerah, agak tersinggung. "Kamu salah, Larasati. Aku menolongmu karena kebetulan ingin menolong, itu saja. Aku tidak minta apa-apa sebagai imbalan, tetapi aku khawatir kamu salah sangka. Soalnya aku harus mengisap darah dari luka kamu, dan luka itu ada di paha dan dada" Waktu menyebut paha dan dada, suara Jejaka rnenjadi lirih. "Tetapi kalau tidak ditolong, kamu bisa lumpuh atau mati."

Wajah gadis ini memerah. Malu. Ia baru tahu mengapa Jejaka menjadi kikuk. Lukanya tepat di perbatasan payudara dan bahu, untuk mengisap luka artinya pemuda itu harus meraba dan melihat buah dadanya. Luka di paha tempatnya se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status