Share

Bab 16

Larasati memandang Jejaka dengan perasaan geli. "Aku belum pernah makan ikan mentah, amis."

"Namanya, ikan marong. Khasiatnya merangsang tubuh memperbanyak darah. Kamu banyak kehilangan darah, itu sebab kamu lemas dan untuk memulihkan tenagamu biasanya perlu waktu cukup lama. Kalau ikan itu kau masak, khasiat ikan marong itu akan hilang. Coba dulu, enak dan segar!"

Jejaka memberi contoh. Ia mencomot seekor, melahapnya dengan enak. Darah ikan meleleh dari mulutnya. Larasati nyengir melihat Jejaka melahap ikan. Hati-hati dia membawa ikan itu ke mulutnya. Digigitnya dengan enggan.

Rasanya enak. Manis dan hangat. Larasati tertawa, Jejaka pun tertawa. Ia merasa perutnya hangat Tanpa malu-malu, saking laparnya, ia tertawa lepas sambil melahap tiga ekor ikan. Jejaka terpesona memandang wajah Larasati yang tampak cantik saat tertawa tadi. Cahaya api unggun yang agak redup, sudah cukup untuk menonjolkan kecantikan alamiah itu. Tanpa sadar Jejaka menghela nafas.

"K

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status