Share

Bab 38

Srattt! Dicabut pedangnya, dan ditodongkan ke dada Jejaka.

"Keluarkan senjatamu, Jejaka Emas! Atau kau lebih suka mati sia-sia di tanganku!" Teriak Larasati yang dijuluki Bidadari Penyebar Maut itu. Namun demikian, suaranya terdengar agak gemetar. Bukan karena perasaan marah, tapi karena harus berperang melawan perasaannya sendiri.

Tak heran kalau dia mencabut pedang, karena untuk lebih menguatkan hatinya.

"Nini," Ucap Jejaka sambil menengadahkan kepala.

Sesaat tak ada suara yang keluar dari mulut pemuda itu. Dia hanya menatap wajah cantik yang berdiri di depannya. Pandangan matanya sayu. Memang pemuda ini merasa terpukul melihat gadis yang dikagumi ini nampak membencinya. Dan sekarang bahkan memusuhinya.

"Bukankah telah kukatakan padamu, kalau peristiwa itu terjadi tidak sengaja. Aku...."

"Aku tidak meributkan masalah itu lagi!" Potong Larasati cepat. Wajahnya seketika menyemburat merah.

"Lalu masalah apa, Nini? Rasanya baru dua kali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status