Share

Bab 40

"Aku tidak peduli orang macam apa ayahku! Yang kutahu, beliau telah dibunuh. Dan telah menjadi kewajibanku untuk membalaskan kematiannya. Pikirlah, Jejaka Emas! " Suara gadis itu kian pelan.

Dan Jejaka menangkap ada isak tertahan di dalamnya, sehingga membuat hatinya tersentuh. Bisa dimaklumi perasaan yang terkandung dalam hati gadis itu.

Hal ini membuatnya terdiam.

"Bersiaplah, Jejaka Emas," Tegas Larasati lagi. Kini suaranya sudah kembali terdengar seperti biasa. Dingin.

"Eh! Apa maksudmu, Nini?" Tanya Jejaka kaget.

"Tidak usah banyak cakap, Jejaka Emas! Aku harus membuat perhitungan padamu atas kematian ayahku! Bersiaplah, agar tidak mati percuma!"

"Tahan dulu, Nini!" Teriak pemuda ini mencegah.

Tetapi gadis itu tidak menghiraukannya. Pedang di tangan kanannya berkelebat menebas leher Jejaka. Suara berdesing nyaring mengawali tibanya serangan itu.

Buru-buru Jejaka melempar tubuhnya ke belakang.

Wut...! Tappp! Pedang L

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status