Share

Bab 32

Kini Jejaka baru menyadari bahwa bau harum ayam panggang yang tadi diciumnya itulah yang menjadi penyebabnya. Tubuh Jejaka mulai limbung, berkali-kali pemuda ini mengalami kesulitan. Pelahan namun pasti kekuatannya mulai mengendur. Jurus 'Naga Pamungkas' ternyata banyak menguras tenaga.

Seiring mulai lelahnya Jejaka, desakan-desakan Darba dirasakannya semakin berat. Lambat namun pasti Jejaka Emas terdesak.

"Ha ha ha...!" pemuda berpakaian coklat itu tertawa bergelak. Suatu tawa kemenangan. "Hanya sampai di sini sajakah kepandaianmu yang tersohor itu, Jejaka Emas"! Sungguh lucu sekali!" Sambil berkata demikian, Darba terus memperhebat serangan-serangannya. Akibatnya, Jejaka semakin kewalahan! Pontang-panting Jejaka Emas berjuang menyelamatkan selembar nyawanya. Lewat empat puluh jurus, keadaan Jejaka kian mengkhawatirkan. Pemuda bermata biru ini tidak lagi mempergunakan jurus 'Naga Pamungkas'-nya. Melainkan hanya menggunakan jurus asal-asalan saja untuk menghindari sera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status