Share

Bab 19

“Kalau nyawa … enggaklah. Aku tidak sekejam itu," seloroh Jejaka dengan mulut monyong-monyong, yang membuat para gadis tersenyum geli.

Melihat tawa geli Sepuluh Dara Gaib, membuat Jejaka makin rikuh saja.

“Yach … baiklah-baiklah. Kuterima diriku menjadi majikan kalian! Gitu aja kok repot."

“Kalau begitu kita langsung ke inti pokok permasalahannya saja. Aku kemari karena didatangi oleh seorang kakek melalui mimpi. Apa kalian tau tentang hal itu?”

Ke-10 dara Gaib itu terlihat saling pandang.

"Kakek yang datang ke mimpimu itu adalah Ki Ageng Buana” cetus dara putih.

“Jadi benar dugaanku, ternyata kakek itu adalah Ki Ageng Buana, gurunya ayah” kata Jejaka pelan.

“Ki Ageng Buana sudah tiada, Jejaka” cetus darah merah. Kontan saja wajah Jejaka langsung berubah mendengarnya.

“M-maksudmu tewas?!” tanya Jejaka dengan wajah tak percaya. Hampir bersamaan ke-10

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status