Share

Bab 13

Penulis: putri utara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-24 01:01:16

Pada saat tangan orang itu mendorong tubuh Begawan Tapa Pamungkas, sosok bayangan merah keemasan itu membarengi dengan egosan tubuhnya, untuk mengelakkan serangan Larasati.

Tapi terlambat! Kedua tangan gadis itu lebih dulu tiba.

Bukkk...! Kedua tangan Larasati begitu telak menghantam tubuh sosok bayangan merah keemasan itu. Untungnya, karena si bayangan merah keemasan itu sempat mengegoskan tubuh, serangan itu menyimpang dari sasaran semula. Tidak mengenai dada, tapi mengenai bahunya.

Meskipun demikian, akibat yang diderita si bayangan merah keemasan itu cukup dahsyat juga. Tubuhnya terlempar beberapa tombak, kemudian jatuh berdebuk di tanah, lalu terguling-guling.

Gulingan itu baru berhenti ketika tubuh itu akhirnya membentur sebatang pohon.

"Jejaka...!" Jerit Begawan Tapa Pamungkas keras.

Wajah kakek ini pucat pasi ketika mengenali sosok bayangan merah keemasan yang terguling-guling di tanah itu. Pakaian, rambut, dan terutama sekali serang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jejaka Emas   Bab 14

    Gadis itu terpaku kaku di tempatnya. Bibirnya yang telah menggumamkan nama pemuda itu nampak menggigil keras. Ditatapnya tubuh pemuda itu yang diam tidak bergerak lagi. Kemudian dengan pandangan mata jijik ditatap kedua tangannya yang tadi menghantam tubuh pemuda itu.Beberapa saat lamanya Larasati terpaku. Kemudian sambil mengeluarkan isak tertahan dari kerongkongannya dia berlari meninggalkan tempat itu. Tidak dihiraukan air bening yang menggulir membasahi pipinya.Seorang wanita selengah baya berpakaian serba kuning, yang tiba di situ hampir berbarengan dengan kedatangan Jejaka, sempat melihat air mata yang bercucuran dari sepasang mata gadis itu.Tapi, segera hal itu terlupakan ketika melihat sosok tubuh Jejaka Emas yang terkapar tidak bergerak. Wanita itu adalah Nyi Sani.Jejaka memang sengaja mengajak neneknya ke tempat tinggal Kakek Begawan Tapa Pamungkas. Dia juga meminta agar neneknya bisa tinggal di situ Tapi siapa sangka di tengah perjalanan, p

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Jejaka Emas   Bab 15

    "Bagaimana, Pamungkas?" Tanya Nyi Sani, menyebutkan nama asli Begawan Tapa Pamungkas."Bersyukurlah kepada Dewata, Nyi!" Hanya itu yang diucapkan Begawan Tapa Pamungkas."Jadi...?" Sebuah senyuman tersungging di wajah wanita tua yang sejak tadi cemas itu."Jejaka masih hidup... cucu kita ini takkan mudah mati" Lanjut kakek berkulit putih itu."Ahhh...!"Nyi Sani mendesah lega.-o0o-SEPEKAN lebih Jejaka alias si Jejaka Emas terkapar di pembaringan. Untungnya di saat-saat terakhir, masih sempat diegoskan tubuhnya, sehingga pukulan Larasati hanya bersarang di bahu. Tapi walaupun demikian, karena dashyatnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu, tak urung luka dalamnya cukup parah.Padahal Jejaka telah mengerahkan tenaga dalam untuk melindungi tubuhnya. Pada hari ke delapan, Jejaka baru dijinkan Kakek Begawan Tapa Pamungkas meninggalkan pembaringan.Pemuda bermata biru ini merasa sekujur tubuhnya terasa le

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Jejaka Emas   Bab 16

    "Gadis yang bernama Larasati itu adalah murid salah seorang yang hendak kau cari atas perintah Nyi Naga Geni!" Jelas Begawan Tapa Pamungkas."Ahhh...!" Jejaka Emas tersentak. Jejaka jadi merasa begitu bodoh."Jadi...?""Ya!" Selak Begawan Tapa Pamungkas."Larasati adalah satu-satunya kunci yang dapat menunjukkan kepadamu di mana dua orang pengkhianat itu!"Jejaka Emas mengangguk-anggukkan kepalanya."Satu yang perlu kau perhatikan, Jejaka," Sambung kakek itu lagi."Kau harus berhati-hati! Aku tidak bisa membayangkan sampai di mana kepandaian pengkhianat -pengkhianat itu. Bayangkan! Muridnya saja sampai selihai itu! Hhh...! Aku khawatir, pengkhianat-pengkhianat itu kini telah memiliki tingkat tenaga dalam yang sukar diukur tingginya!""Akan kuingat baik-baik nasihat Kakek. O ya, Kek. Aku ada suatu masalah yang ingin kutanyakan pada Kakek." Kemudian Jejaka menceritakan tentang Raksasa Kulit Baja yang memiliki kekebalan tubuh yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Jejaka Emas   Bab 17

    Pralll...! Rantai yang terbuat dari baja itu putus berantakan ketika mengenai tangan kanan Jejaka Emas. Berbareng dengan itu, tangan kiri pemuda itu menangkap ujung rantai yang tersisa.Kreppp! "Hup!"Hanya sekali sentak, tubuh Raksasa Kulit Baja terbetot dan melayang ke arah Jejaka Emas.Hal ini memang disengaja. Pemuda itu ingin mencoba salah satu cara yang diberikan Begawan Tapa Pamungkas.Menurut Begawan Tapa Pamungkas, kalau Raksasa Kulit Baja memperoleh kekebalan dengan cara melumuri ramuan-ramuan ke tubuhnya, pasti ada bagian tubuh yang tidak terkena ramuan itu. Karena tidak mungkin seluruh tubuhnya terlumuri ramuan. Dan bagian yarig tidak terkena ramuan itu adalah kelemahan dari Raksasa Kulit Baja.Jejaka tahu, di antara seluruh tubuh tinggi besar ini hanya satu anggota tubuh yang belum pernah diserangnya. Telapak kaki! Kini pemuda bermata biru itu akan mencobanya.Wuuuttt...! Begitu tubuh Raksasa Kulit Baja itu telah menyambar dekat

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Jejaka Emas   Bab 18

    Dengan hati berdebar tegang, Jejaka menunggu hasil percobaannya itu. Tapi betapa kecewa hatinya ketika lawannya bangkit kembali tanpa kurang suatu apa.Berarti manusia raksasa ini tidak mempergunakan ramu-ramuan untuk mendapatkan kekebalan.Srattt...! Jejaka mencabut sesuatu dari balik punggungnya. Cara kedua yang diajarkan Begawan Tapa Pamungkas untuk menaklukkan kekebalan tubuh Raksasa Kulit Baja."Ha ha ha...!"Manusia raksasa itu tertawa bergelak ketika melihat senjata yang tergenggam di tangan Jejaka Emas. Bambu kuning! Panjangnya sama dengan panjang sebatang pedang."Rupanya kau ini sudah jadi gila karena bingung, Jejaka Emas! Jangankan bambu, baja pun tidak akan membuat kulitku lecet!"Tapi Jejaka tidak mempedulikan ejekan itu. Sambil mengeluarkan pekik melengking, Jejaka Emas melompat menyerang lawannya.Raksasa Kulit Baja yang mempunyai gerakan lambat, tidak mungkin menghindari serangan Jejaka Emas yang sangat cepat itu? Bert

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Jejaka Emas   Bab 19

    Pohon kelor! Cepat laksana kilat, tubuh Jejaka melesat ke atas. Dan di lain saat tubuhnya sudah melayang turun.Kini di tangannya tergenggam sebatang ranting pohon itu yang berdaun lebat. Secepat kedua kakinya hinggap di tanah, secepat itu pula tubuh Jejaka Emas melayang ke arah Raksasa Kulit Baja.Daun kelor yang tergenggam di tangannya disabetkan ke tubuh manusia raksasa itu.Prattt! "Akh...!"Dengan telak sabetan itu mengenai badan Raksasa Kulit Baja. Mendadak saja terdengar jerit kesakitan dari mulut manusia raksasa yang kebal ini.Jerit yang lebih menyerupai raungan binatang buas terluka. Bidadari Penyebar Maut tersentak kaget melihat hal ini.Hampir tidak dipercaya akan apa yang dilihatnya barusan. Raksasa Kulit Baja yang memiliki kekebalan luar biasa itu meraung-raung hanya dengan sabetan daun kelor! Dan sebaliknya, begitu Jejaka melihat usahanya berhasil, ia pun cepat menghujani sekujur tubuh lawan dengan sabetan-sabetan daun kelor y

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Jejaka Emas   Bab 20

    "Aku muridnya...," pelan dan tenang suara pemuda itu."Apa!” sepasang mata Begawan Tapa Pamungkas terbelalak bagaikan melihat hantu."Kau terkejut, Begawan Tapa Pamungkas" Aku yakin sekarang kau tentu sudah tahu maksud kedatanganku ke sini, bukan?"Belum juga gema ucapannya habis, murid Ki Jatayu itu telah melesat menerjang Begawan Tapa Pamungkas. Jari-jari kedua tangannya terbuka lurus. Tangan kanannya bergerak menusuk ke arah leher, sementara tangan kiri terpalang di depan dada.Angin berdecit tajam, berdesing dan mengaung, seolah-olah sebatang pedang yang amat tajam mengibas-ngibas mencari sasaran. Sebagai pendekJejakang telah puluhan tahun malang-melintang di dunia persilatan, Begawan Tapa Pamungkas mengenal betul serangan berbahaya. Maka, buru-buru digeser kakinya ke samping. Sehingga serangan itu lewat beberapa rambut di depan tubuhnya. Tetapi sesuatu yang mengejutkan kakek itu terjadi.Brettt...! Baju di bagian dadanya robek memanjang,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • Jejaka Emas   Bab 21

    "Sani! Cepat pergi dari sini! Cepat...!" teriak Begawan Tapa Pamungkas kalap. Setelah berkata demikian, kakek itu segera menerjang pemuda berbaju coklat di hadapannya dengan serangan-serangan yang mematikan. Tujuannya jelas untuk mengalihkan perhatian pemuda itu dari Nyi Sani.Nyi Sani adalah seorang wanita cerdik. Ia tahu, Begawan Tapa Pamungkas tak akan menyuruhnya pergi dengan nada begitu keras, kalau tidak ada sesuatu yang berbahaya. Itulah sebabnya bergegas dibalikkan tubuhnya dan berlari ke arah kedatangannya tadi.Tapi baru beberapa langkah, wanita itu teringat sesuatu. "Bagaimana dengan kau sendiri?!” tanya Nyi Sani sambil mengerahkan tenaga dalam. Sehingga, suaranya terdengar keras mengatasi bisingnya suara pertempuran."Jangan pikirkan aku! Aku akan menyusul belakangan!"Untuk sesaat Nyi Sani terdiam. Bekas Ketua Perguruan Mawar Merah ini bimbang. Berat rasanya meninggalkan Begawan Tapa Pamungkas itu sendirian yang menghadapi lawan tangguh

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26

Bab terbaru

  • Jejaka Emas   Bab 31

    Klanggg...!"Hugh...!?"Tubuh Jejaka Emas terjengkang ke belakang beberapa tombak jauhnya. Selintas tadi terlihat Algojo Hijau menempelkan kedua tapak tangannya di punggung Ratu Bulan, begitu Jejaka memapak serangan tusukan tombak berujung bulan sabit. Melihat hal ini Jejaka Emas terperanjat. Dia tahu kalau kakek berkepala gundul itu tengah menyalurkan tenaga dalam. Tenaganya disatukan dengan tenaga nenek itu, lalu bersama-sama menghadapi tenaga Jejaka.Tak pelak lagi, perpaduan dua tenaga dalam dahsyat itu tidak dapat ditahan Jejaka Emas. Untung saja beradunya tenaga dalam tadi terjadi secara tidak langsung melainkan melalui perantara. Sehingga akibatnya tidak terlalu berarti bagi Jejaka Emas. Pemuda berpakaian merah keemasan ini hanya merasa sedikit sesak pada dadanya.Dengan bantuan gelang dewanya, gerakan sesulit apa pun akan sama seperti gerakan biasa. Sehingga walaupun Jejaka berada dalam keadaan kritis, dan serangan Ratu Bulan kembali menyambar cep

  • Jejaka Emas   Bab 30

    Sekali mengelak, Jejaka Emas telah berada di belakang Ratu Bulan. Tapi sebelum pemuda itu sempat melepaskan serangan, Algojo Hijau telah terlebih dulu menyerangnya. Terpaksa Jejaka mengurungkan niat untuk menyerang Ratu Bulan. Dan dengan cepat pula dielakkannya serangan kakek itu. Dan belum juga sempat membalas, kembali serangan Ratu Bulan telah mengancam. Tentu saja hal ini membuat Jejaka Emas kewalahan menghadapi hujan serangan dahsyat yang saling susul.Tak tanggung-tanggung, Jejakapun langsung menggunakan jurus-jurus gelang dewanya untuk menyerang lawannya. Tapi rupanya kedua lawannya sangat tangguh, sehingga dalam beberapa gebrak kemudian, ketiga orang ini pun sudah terlibat sebuah pertarungan berat sebelah. Jejaka Emas terus-menerus didesak lawannya, tanpa mampu balas menyerang.Untunglah pemuda bermata biru ini memiliki jurus 'Naga Pamungkas' yang sangat aneh sehingga dapat mengelakkan serangan yang bagaimanapun sulitnya. Dan berkat jurus inilah Jejaka Emas mamp

  • Jejaka Emas   Bab 29

    Algojo Hijau manggut-manggut."Bisa kuterima alasanmu, Jejaka Emas""Terima kasih, Kek!""Jangan'terburu-buru berterima kasih, Jejaka Emas!" sergah Ratu Bulan cepat. "Urusan kami denganmu kini tidak hanya satu macam!" Jejaka mengerutkan keningnya."Apa maksudmu, Nek?""Tidak usah berpura-pura, Jejaka Emas!Bukankah kau yang telah membunuh majikan kami!”"Membunuh majikan kalian"! Aneh"! Kalau boleh kutahu, siapa majikan kalian?" tanya Jejaka. Kerut pada dahinya pun semakin dalam."Seorang pemuda bersenjata sepasang kapak warna perak mengkilat!""Dia majikan kalian?" tanya Jejaka Emas Nada suaranya mengandung keheranan yang besar. "Ya! Karena begitulah bunyi perjanjian antara kami dengannya!" selak Algojo Hijau. "Kami bertemu dan bertempur. Dengan licik dia memancing kami ke dalam suatu perjanjian. Yaitu, apabila dalam tiga puluh jurus kami tidak berhasil merobohkannya, dia akan menjadi majikan kami! Jadi, terpaksa

  • Jejaka Emas   Bab 28

    Tapi untuk yang kesekian kalinya, dengan mempergunakan jurus 'Naga Pamungkas' Jejaka berusaha menghindarinya. Dan tahu-tahu tubuh Jejaka telah berada di belakang Darba. Sebelum pemuda berbaju coklat itu sadar, Jejaka sudah melancarkan serangan baliknya.Wuuut..! Hantaman tangan Jejaka melayang ke arah kepala Darba. Murid Ki Jatayu ini terperanjat kaget Maka sedapat dapatnya dirundukkan kepalanya untuk menghindari sambaran tangan lawan.Wusss...! Usaha untung-untungannya berhasil juga. Tangan itu lewat di atas kepalanya. Tapi, Jejaka tidak tinggal diam. Segera dilancarkan serangan susulan.Bukkk...!"Huakkk...!"Telak sekali pukulan tangan kiri Jejaka Emas mendarat di punggung Darba. Keras bukan main, sehingga tubuh pemuda itu terjerembab ke depan.Cairan merah kental terlontar keluar dari mulutnya. Jelas pemuda berbaju coklat itu terluka dalam!Namun kekuatan tubuh murid Ki Jatayu ini memang patut dipuji. Sekalipun sudah terluka parah

  • Jejaka Emas   Bab 27

    Jejaka terpaku sesaat. Tapi tak lama kemudian amarahnya melonjak."Hiyaaa...!"Sambil berteriak melengking nyaring memekakkan telinga, Jejaka Emas menerjang Darba.Wut...! Ketika serangan gelang dewa Jejaka Emas terayun deras ke arah kepala Darba, pemuda berbaju coklat itu menarik kepalanya ke belakang tanpa menarik kakinya.Wusss...! Gelang dewa itu meluncur deras beberapa rambut di depan wajah Darba. Begitu kerasnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu, sehingga rambut berikut seluruh pakaian Darba berkibar keras. Dan cepat-cepat pemuda berbaju coklat itu memberi serangan balasan yang tidak kalah berbahayanya.Wuuut...! Cepat bagai kilat kakinya melesat ke arah dada Jejaka Emas. Sadar akan bahaya besar mengancam, Jejaka segera menangkis serangan itu dengan tangan kirinya disertai tetakan ke bawah.Takkk...! Tubuh Darba melintir. Memang bila dibanding Jejaka Emas, posisi pemuda berbaju coklat itu lebih tidak menguntungkan.Namun

  • Jejaka Emas   Bab 26

    Sementara itu pertarungan antara Cakar Garuda menghadapi pengeroyokan anak buah Darba, berlangsung tidak seimbang. Kepandaian Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas itu, memang terlalu tangguh untuk para pengeroyoknya. Setiap kali besi berbentuk cakar di tangannya bergerak, setiap kali pula ada satu nyawa melayang. Jerit kematian terdengar saling susul."Aaa...!"Pekik nyaring melengking panjang, mengiringi rubuhnya orang terakhir para pengeroyok itu. Cakar Garuda memandangi tubuh-tubuh yang terkapar itu sejenak, baru kemudian beralih pada pertarungan antara Jejaka Emas menghadapi Darba. Terdengar suara bergemeletuk dari gigi-gigi Wakil Ketua Perguruan Garuda Emas ini. Amarahnya langsung bangkit ketika melihat orang yang dicari-carinya, karena telah membasmi perguruannya."Hiyaaa...!"Diiringi pekik kemarahan laksana binatang terluka, Cakar Garuda melompat menerjang Darba, ketika pemuda itu tengah melentingkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari serangan Je

  • Jejaka Emas   Bab 25

    Bergegas Jejaka berlari menghampiri. Sesaat kemudian Jejaka Emas telah berada dalam jarak tiga tombak dari arena pertempuran. Dari sini dapat terlihat jelas, siapa orang yang tengah dikeroyok itu. Dan ini membuat pemuda berbaju merah keemasan ini menjadi agak terkejut.Orang yang tengah dikeroyok itu berusia sekitar empat puluh tahun. Tubuhnya tegap dan kekar. Pada baju hitam bagian dada sebelah kiri terdapat sulaman cakar burung garuda dari benang emas. Di tangannya tergenggam sebuah baja hitam berbentuk cakar baja hitam dikibas-kibaskan dengan ganas. Ke mana saja cakar baja hitam bergerak, di situ pasti ada sesosok tubuh yang rubuh."Cakar Garuda...," desah Jejaka.Tapi pemuda ini tidak bisa berlama-lama mengamati pertarungan. Ternyata Darba yang memang ada di situ dan tengah dicarinya, bergerak menghampiri."Heh"! Kau lagi, Jejaka Emas" Rupanya kau tidak kapok juga. Atau, kali ini bersama-sama temanmu akan mengeroyokku?" ejek Darba memanas-manasi. Sepa

  • Jejaka Emas   Bab 24

    Seketika berubah wajah Jejaka."Maksud, Kakek?" tanya Jejaka Emas.Wajah Algojo Hijau berubah serius."Sejak puluhan tahun yang lalu, kami adalah sepasang tokoh yang tidak terkalahkan. Kami pun gemar bertanding, sehingga tak terhitung lawan yang rubuh di tangan kami. Sampai akhirnya, kami bertemu dengan Begawan Tapa Pamungkas. Melalui suatu pertarungan yang sengit, kami berhasil dikalahkannya. Tentu saja hal ini membuat penasaran, di samping malu yang besar. Maka kami katakan padanya, bahwa sepuluh tahun lagi kami akan datang menantang untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Tapi rupanya kami sedang sial, karena lagi-lagi berhasil dikalahkan gurumu. Semenjak itu kami pun kembali giat berlatih, memperdalam ilmu-ilmu kesaktian. Tapi siapa sangka, di waktu kami telah merasa yakin akan dapat mengalahkannya, Begawan Tapa Pamungkas telah lebih dulu pergi ke alam baka. Siapa yang tidak kesal. Untunglah ada dirimu yang menjadi muridnya. Tapi tentu saja kau akan kami b

  • Jejaka Emas   Bab 23

    Nenek berpakaian putih itu menganggukkan kepalanya. "Aku juga tahu. Kalau tidak salah, pemuda itu berjuluk Jejaka Emas!"“Tepat” Ratu Bulan termenung."Dan ciri-ciri Jejaka Emas mirip pemuda ini!" sambung Algojo Hijau lagi."Ahhh...! Kau benar!" nenek tinggi kurus ini mulai teringat. Sementara itu, Jejaka juga terkejut melihat nenek berpakaian serba putih itu. Kelihaian nenek ini sudah dirasakannya. Sekarang dia datang berdua dengan kawannya yang sekali lihat saja diketahui kalau kepandaiannya tidak rendah.Larasati memegang pundak Jejaka dengan lembut agar Jejaka bisa meredam amarahnya. Jejaka sekarang tengah dilanda kemarahan yang meluap-luap. Tapi, tentu saja sebagai seorang pendekar menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, pemuda ini tidak meluapkan amarahnya secara sembarangan. Maka Jejaka yang memang tidak ingin mencari permusuhan, mencoba bersikap tenang. Ditunggu bagaimana tindakan Ratu Bulan terhadapnya. Jelas terlihat kalau nenek it

DMCA.com Protection Status