Share

Bab 15

"Bagaimana, Pamungkas?" Tanya Nyi Sani, menyebutkan nama asli Begawan Tapa Pamungkas.

"Bersyukurlah kepada Dewata, Nyi!" Hanya itu yang diucapkan Begawan Tapa Pamungkas.

"Jadi...?" Sebuah senyuman tersungging di wajah wanita tua yang sejak tadi cemas itu.

"Jejaka masih hidup... cucu kita ini takkan mudah mati" Lanjut kakek berkulit putih itu.

"Ahhh...!"

Nyi Sani mendesah lega.

-o0o-

SEPEKAN lebih Jejaka alias si Jejaka Emas terkapar di pembaringan. Untungnya di saat-saat terakhir, masih sempat diegoskan tubuhnya, sehingga pukulan Larasati hanya bersarang di bahu. Tapi walaupun demikian, karena dashyatnya tenaga yang terkandung dalam serangan itu, tak urung luka dalamnya cukup parah.

Padahal Jejaka telah mengerahkan tenaga dalam untuk melindungi tubuhnya. Pada hari ke delapan, Jejaka baru dijinkan Kakek Begawan Tapa Pamungkas meninggalkan pembaringan.

Pemuda bermata biru ini merasa sekujur tubuhnya terasa le

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status