Share

Bab 22

"Tidaaak...!"

Jeritan keras melengking terdengar memecah ke sunyian malam. Seorang pemuda berwajah jantan dan bermata biru, tiba-tiba bangkit dari tidurnya. Napasnya terengah-engah seperti habis berlari jauh.

Wajah pemuda berpakaian merah keemasan itu basah oleh keringat. Di dalam mimpi tadi, pemuda itu melihat ada banjir besJejakang tiba-tiba melanda. Kakek dan Neneknya pun tak luput dari amukan air bah. Betapapun kedua orang yang disayanginya itu mencoba bertahan, tapi air itu terlalu kuat buat mereka. Maka keduanya hanyut dilanda air bah itu!

"Ah...!" pelahan pemuda itu mengeluh.

Kedua tangannya ditekapkan ke wajah. Beberapa saat lamanya, dibiarkan kedua tapak tangannya hinggap di sana. Kemudian pelahan-lahan diusap keringat yang membasahi wajah.

"Mimpi itu lagi...," keluh pemuda itu lagi pelan. "Mimpi yang sama. Aneh! Ataukah ini merupakan suatu petunjuk dari Dewata?" duga pemuda itu tiba-tiba.

Teringat hal itu, pemuda yang tak lain adal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status