Share

24. Terikat

“Attar, Mama pulang!” sapa Fara ketika masuk ke dalam kamar. Attar menyambutnya dengan suara tawa.

Fara membawa anak itu ke pelukannya dan menciumnya berkali-kali. Aroma Attar selalu bisa memenangkannya. Kemudian, perhatiannya beralih pada Liana yang duduk di hadapannya.

“Attar rewel gak?”

“Gak, Bu. Attar tidur dua jam siang ini dan sudah ngabisin dua kantong asi. Sudah saya mandikan sore juga.”

“Terima kasih ya, kamu boleh lanjut ngerjain tugas di luar. Nanti kalau saya butuh, saya panggil kamu lagi.”

“Saya yang makasih, Bu. Saya permisi dulu.”

Fara mengangguk sambil tersenyum. Dia melihat Attar yang sedang menguap.

“Attar udah ngantuk lagi? Yuk, tidur, yuk. Biar cepat besar. Kalau sudah besar, bisa jagain Mama,” ujar Fara sambil menimang Attar dalam gendongannya.

Bayi itu mulai merasa berat pada kelopak matanya. Tak lama kemudian, Attar akhirnya tertidur dan Fara menaruhnya di boks bayi.

Baru saja Fara memutar tubuhnya menuju kamar mandi, pintu kamarnya didobrak dengan kencang. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status