Share

29. Sadar

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-05 21:47:54

Sarah melirik jam dinding di rumahnya. Dia juga melongok keluar pagar untuk melihat kedatangan Shakir dan Fara.

Dia melakukan itu bergantian sejak Shakir pergi. Namun, setelah dua jam berlalu, Shakir dan Fara belum juga muncul.

Attar merengek dan mengeluarkan suara yang sangat nyaring. Sarah segera menghampirinya.

“Ada apa, Attar? Kan baru minum susu?” Sarah mengajak Attar bicara. Attar sedikit berkeringat.

Saat Sarah mengendus-endus, dia mencium aroma kurang sedap. Dia tersenyum.

“Oh popoknya kotor? Oma ganti dulu ya,” ucap Sarah lagi sambil mengambil popok bersih yang terletak di atas lemari baju Fara. Kemudian dia mengganti popok Attar sambil bersenandung untuk menenangkan Attar.

Tangisan bayi itu akhirnya reda dan hanya tersisa isakan kecil saja. Mukanya masih merah dan basah dengan air mata. Sarah segera mengelap sisa air mata itu dengan tisu.

“Doain Papa dan Mama ya, Attar. Semoga gak terjadi apa-apa sama mereka.”

Ponsel Sarah berdenting setelahnya. Dia segera memeriksa benda pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jebakan Istri Lugu   30. Tekad

    “Sebenarnya saya sudah cukup jarang menangani kasus seperti ini, Pak. Tapi karena Pak Ryan dan Shakir pernah menolong saya waktu hampir dijebloskan ke penjara oleh petinggi Polri yang melakukan korupsi, saya akan bantu,” jawab Gandi setelah bergeming selama beberapa saat.“Terima kasih banyak, Pak Gandi! Saya benar-benar berharap dengan Pak Gandi. Shakir tidak terbukti melakukan penggelapan dana, jadi seharusnya dia bisa mendapatkan posisinya kembali di Afnan Projects.”“Betul, Pak. Tolong beri saya waktu untuk mempelajari kasus ini dan saya harap, saya bisa bertemu secara langsung dengan Shakir.”“Ya, saya akan bilang ke Shakir supaya dia menghubungi Pak Gandi.”Panggilan telepon itu ditutup setelah mereka mengucapkan salam perpisahan. Ryan tersenyum lebar pada Sarah. Senyum itu menular pada istrinya yang kini ikut tersenyum. Lalu, dia menggenggam tangan istrinya dengan penuh kasih sayang, menaruh harapannya di sana.***Sella menginjak pedal rem mobilnya beberapa meter sebelum merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Jebakan Istri Lugu   31. Akhirnya

    "Shakir Afnan ada di sini, Pak. Apa yang harus saya lakukan?” tanya seorang penjaga yang Omar sewa dan sedang bertugas di depan pintu gerbang villa.Omar menaikkan salah satu sudut bibirnya dan matanya menatap ke arah layar cctv yang menyorot gerbang depan villa. Dia mengamati sosok Shakir yang datang bersama Sella. Hatinya mendidih panas membayangkan Fara bisa saja berakhir bersama pria yang baru saja keluar dari penjara itu.“Biarkan dia masuk,” jawabnya kemudian.“Baik.”Panggilan telepon di putus. Dia yakin akan ada pertunjukan menarik beberapa saat lagi.Sejak perasaan lamanya kembali muncul untuk Fara, dia ingin sekali melihat Shakir dari jarak dekat sebagai seorang rival. Apa yang dilihat Fara dari pria itu? Kelebihan apa yang pria itu punya hingga membuat Fara mencintainya?Saat Omar memutar tubuhnya hendak keluar dari kamarnya, dia melihat Fara berdiri di ambang pintunya. Wanita itu menatapnya dengan tajam dan bibirnya terkatup. Rambutnya berantakan dan dia tidak menggunakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Jebakan Istri Lugu   32. Berlutut

    Di luar dugaan, daripada kabur karena suara sirine yang semakin mendekat, Omar justru tertawa dengan keras. Suara tawanya menggelegar ke seluruh ruangan. Ada marah, kecewa, sedih, putus asa, dan dendam di sana.Shakir bersiap di tempatnya. Dia mengamati pergerakan Omar dan menunggu kesempatan supaya bisa menarik Fara ke dalam pelukannya.“Omar, lo harus berhenti,” ujar Sella sedikit berteriak. Wanita itu tidak berani mendekat.Padahal percuma saja dia melebarkan jarak mereka karena senjata tajam yang dipegang Omar adalah senjata jarak jauh. Sella bisa langsung terkapar di lantai jika Omar memutuskan menarik pelatuk itu ke arahnya.“Ada apa dengan otak lo, Sella? Lo berpihak sama musuh juga? Apa uang dari Niko kurang buat biaya pengobatan keluarga lo? Makanya sekarang lo berpihak ke Shakir? Ah tapi percuma, lo lupa kalau Shakir sekarang miskin?” Omar tertawa lagi. “Sella,” lanjutnya. “Lo sekarang berpihak sama Shakir. Lalu, apa Shakir tahu kalau lo ikut andil saat akhirnya gue setuju

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Jebakan Istri Lugu   33. Dosa

    Memori Fara kembali ke saat-saat dia akan melahirkan Attar. Kesakitan di atas tempat tidur dan beberapa perawat membawanya ke ruang VK. Lalu, tiba-tiba Shakir datang sambil memberinya kekuatan lewat genggaman tangannya.Namun, kali ini keadaannya sedikit berbeda. Kini Shakir yang ada di atas tempat tidur sambil memejamkan mata dan banyak bercak darah di bajunya.Sementara Fara ikut berlari bersama para perawat sambil menggenggam tangan Attar. Wanita itu berharap dia bisa mentransfer kekuatannya pada Shakir.“Mohon maaf, Ibu tunggu di sini saja!” seru seorang perawat membawa Shakir masuk ke ruang operasi.Fara terpaku di tempatnya sambil terus menangis. Isakannya memilukan hati, mengundang orang untuk berempati. Apalagi penampilannya saat ini sangat berantakan, ada bekas darah Shakir di wajah dan bajunya.Kakinya terasa lemas. Fara meruntuhkan kekuatannya dan jongkok sambil memeluk lututnya. Dia membenamkan wajahnya di antara lutut dan tangisannya semakin menyayat hati.Sella yang meli

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Jebakan Istri Lugu   34. Nostalgia

    “Apa Pak Ryan masih mau menutupi hal ini setelah puluhan tahun berlalu?” tanya Niko sambil menaikkan kedua alisnya.“Apa maksud kamu, Niko?” tanya Sarah mewakili rasa penasaran Sella dan Fara.Ini adalah hal yang tidak pernah Niko ungkapkan pada Fara dan Sella. Selama ini, mereka mengira Niko mengincar harta kekayaan keluarga Afnan karena keluarga itu adalah salah satu konglomerat di Indonesia. Namun, ternyata ada alasan lain yang Niko sembunyikan dari teman-teman komplotannya.“Apa Bu Sarah siap mendengar ini?” tanya Niko mengalihkan perhatiannya pada wanita paruh baya yang tengah meminta penjelasannya itu.“Ada apa, Niko?” tanya Fara tak sabar. Sella mulai mengerutkan dahi.Niko tersenyum tipis. “Izinkan saya memperkenalkan diri saya kembali pada Pak Ryan dan Bu Sarah,” ucapnya. “Saya Niko Pratama, usia saya setahun lebih tua dari Shakir, dan saya sudah tinggal di panti asuhan sejak kecil karena ibu saya meninggal dan ayah saya yang bernama Ryan Afnan membiarkan hal itu terjadi.”Fa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Jebakan Istri Lugu   35. Menyerah

    “Papa minta maaf, Ma,” ujar Ryan setelah Sarah mendapatkan kekuatannya kembali untuk berdiri. Wanita itu sekarang duduk di salah satu bangku ruang tunggu.“Kok bisa sih Papa tega sama Mama? Mama kurang apa lagi? Mama yang nemenin Papa dari nol,” keluh Sarah sambil berkali-kali menghapus air mata yang terus mengalir. “Siapa dia, Pa?”“Teman dari kampung, Ma. Maaf, malam itu dia datang ke tempat Papa waktu Papa dinas di Banyuwangi. Dia yang mau menyembunyikan hal ini dan ingin mengurus Niko sendirian. Papa gak nyangka hal itu akan sampai seperti ini. Maaf, Ma.”“Setelah itu, apa Papa masih berselingkuh?”“Gak, Ma. Gak mungkin. Itu kesalahan Papa, bukan kebiasaan Papa. Mama mau maafin Papa?”“Mama butuh waktu, Pa.”Ryan mengangguk pasrah. Dia tertunduk juga. Air mata mulai membasahi pipinya.Lalu, Ryan menggenggam tangannya erat sambil menunggu sang istri tenang. Rumah tangga yang sudah dia bina selama 30 tahun tidak boleh hancur.Langkah kaki yang mendekat membuat Ryan dan Sarah mengang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Jebakan Istri Lugu   36. Sirna

    Fara baru saja keluar dari kamarnya sambil menyampirkan handuk di bahunya pada pukul delapan pagi. Tidak seperti rumah Kelapa Gading yang memiliki kamar mandi di setiap kamar tidur, di rumah ini hanya ada satu kamar mandi bersama. Sementara Attar sudah kembali terlelap setelah kenyang minum susu.“Sudah bangun?” tanya Shakir yang tengah membuat teh manis di dapur. Pria itu tersenyum.“Mau ke mana?” Fara balik bertanya ketika melihat Shakir sudah berpakaian rapi menggunakan kemeja dan celana hitam. Dia mengurungkan niatnya ke kamar mandi dan lebih memilih menghampiri Shakir.Sejak mereka berkumpul di sini, Fara dan Shakir tidur di kamar terpisah walaupun masih terikat dalam pernikahan yang sah. Fara ingin hubungan mereka kali ini berjalan perlahan dan Shakir menghormati keputusan itu. Walaupun mereka sudah menikah selama setahun, ini adalah kali pertama Fara bisa menunjukkan dirinya sendiri di hadapan Shakir.Shakir menggeser secangkir teh hangat ke hadapan Fara. Dia membuat dua porsi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Jebakan Istri Lugu   37. Selamanya

    Omar diadopsi oleh pasangan suami istri dari Jerman saat berusia 10 tahun. Dia langsung diboyong untuk sekolah di sana oleh orang tua angkatnya. Hanya dia yang berhasil diadopsi di antara teman-teman seangkatan di panti asuhannya.Panti asuhan Niko, Omar, dan Fara terbilang kecil dan tidak banyak donatur yang datang. Tidak semua anak akan bernasib baik seperti Omar. Ada lebih banyak anak yang harus menelan kekecewaan karena tak kunjung mendapat orangtua asuh seperti Fara dan Niko.Saat kuliah, Omar memilih kembali ke Indonesia dan satu kampus dengan Fara. Berbeda dengan Omar yang bisa kuliah dengan penuh fasilitas, Fara harus sangat menghemat uang hasil jerih payahnya bekerja paruh waktu supaya bisa membayar kuliah.Teman masa kecil yang akhirnya jatuh cinta. Mereka adalah Fara dan Omar. Hubungan mereka awalnya sangat lancar.Namun, Omar mulai sering tertangkap basah sedang bercumbu dengan teman-teman mereka. Alasannya karena Fara tidak pernah mau diajak melakukan hal itu dengan Omar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09

Bab terbaru

  • Jebakan Istri Lugu   40. Keluarga

    Dua tahun kemudian…Fara mengajak Shakir dan keluarganya untuk berlibur ke Dieng, Wonosobo. Ini adalah perjalanan pertama keluarga konglomerat itu ke tempat wisata lokal. Biasanya, luar negeri seperti Paris, Belanda, Turki, Amerika yang selalu menjadi pilihan mereka.Fara bersikeras membawa mereka ke Dieng. Dia menjanjikan homestay yang nyaman, pemandangan gunung dan lembah yang memukau, serta udara dingin yang membawa oksigen bersih. Semua diurus oleh wanita itu.Homestay ini terdiri dari dua lantai dan dilengkapi dengan furnitur sederhana. Tidak semahal yang ada di rumah Kelapa Gading, tapi tetep berkualitas baik.Ada juga halaman yang luas di sekitar homestay dan di sana orangtua Shakir sedang menyiapkan barbeque.Attar yang sudah berusia empat tahun, terus menempeli Sarah yang sibuk membantu Ryan. Bocah kecil itu selalu bertanya macam-macam dan tidak akan berhenti bicara sebelum mendapat jawaban yang memuaskan.Sementara Fara baru saja keluar dari kamar mandi. Dia menyembunyikan t

  • Jebakan Istri Lugu   39. Kedua

    Sidang yang berlangsung beberapa kali selama sekitar tiga bulan akhirnya selesai. Hakim memutuskan Afnan Projects jatuh kembali ke tangan Shakir, begitu pula rumah Kelapa Gading dan harta kekayaan mereka lainnya.Niko diputuskan menjadi tersangka utama dan harus menjalani hukuman selama 15 tahun. Begitu pula Fara dan Sella yang dijatuhi masa percobaan selama dua tahun. Setelah sempat menolak, Sella akhirnya menyerahkan diri ke polisi bersama Fara kala itu.“Fara,” panggil Sarah sambil merangkulnya. Fara tidak bisa membalas pelukan wanita itu karena tangannya di borgol. “Kamu harus kuat di dalam sana,” pesan Sarah sambil mengelus punggungnya.Di balik punggung Sarah, ada Shakir yang tengah menggendong Attar dan Ryan yang sudah kembali berdiri gagah. Ryan maju dan ikut mengelus bahu Fara. Mereka berharap elusan itu mampu mengalirkan energi baik pada menantu mereka.“Iya, Ma,” sahut Fara. “Mama dan Papa jaga kesehatan. Jangan berantem lagi ya.”Sarah yang hampir saja menangis jadi tertaw

  • Jebakan Istri Lugu   38. Buta

    Orang pertama yang Shakir hubungi setelah mendapat kabar Fara menghilang adalah Sella. Pria itu menelepon Sella sambil berpegangan pada bahu tukang ojek yang membawanya membelah jalanan Jakarta. Dia harus sedikit berteriak supaya Sella bisa mendengar suaranya.“Please, kasih tahu aku, Tan!” serunya panik ketika Sella memilih bungkam.“Tante sudah janji sama Fara buat gak bilang apa-apa ke kamu. Dia cuma titip pesan supaya kamu bisa hidup bahagia tanpa dia.”Shakir berdecak. “Yang bisa buat aku bahagia cuma Fara, Tan. Tante, Fara belum tentu aman di luar sana tanpa aku. Ada lebih banyak orang jahat di luar sana,” ucap Shakir frustasi.Sella menghela napas. Dia terdiam beberapa beberapa saat, menimbang-nimbang apakah dia harus memberi tahu Shakir atau menuruti permintaan Fara untuk merahasiakan keberadaannya.“Tan? Masih di sana, kan?” tanya Shakir tak sabar karena Sella tak kunjung menjawab.“Kamu serius masih mau sama Fara setelah tau siapa dia sebenarnya?” Sella balik bertanya.“Seri

  • Jebakan Istri Lugu   37. Selamanya

    Omar diadopsi oleh pasangan suami istri dari Jerman saat berusia 10 tahun. Dia langsung diboyong untuk sekolah di sana oleh orang tua angkatnya. Hanya dia yang berhasil diadopsi di antara teman-teman seangkatan di panti asuhannya.Panti asuhan Niko, Omar, dan Fara terbilang kecil dan tidak banyak donatur yang datang. Tidak semua anak akan bernasib baik seperti Omar. Ada lebih banyak anak yang harus menelan kekecewaan karena tak kunjung mendapat orangtua asuh seperti Fara dan Niko.Saat kuliah, Omar memilih kembali ke Indonesia dan satu kampus dengan Fara. Berbeda dengan Omar yang bisa kuliah dengan penuh fasilitas, Fara harus sangat menghemat uang hasil jerih payahnya bekerja paruh waktu supaya bisa membayar kuliah.Teman masa kecil yang akhirnya jatuh cinta. Mereka adalah Fara dan Omar. Hubungan mereka awalnya sangat lancar.Namun, Omar mulai sering tertangkap basah sedang bercumbu dengan teman-teman mereka. Alasannya karena Fara tidak pernah mau diajak melakukan hal itu dengan Omar.

  • Jebakan Istri Lugu   36. Sirna

    Fara baru saja keluar dari kamarnya sambil menyampirkan handuk di bahunya pada pukul delapan pagi. Tidak seperti rumah Kelapa Gading yang memiliki kamar mandi di setiap kamar tidur, di rumah ini hanya ada satu kamar mandi bersama. Sementara Attar sudah kembali terlelap setelah kenyang minum susu.“Sudah bangun?” tanya Shakir yang tengah membuat teh manis di dapur. Pria itu tersenyum.“Mau ke mana?” Fara balik bertanya ketika melihat Shakir sudah berpakaian rapi menggunakan kemeja dan celana hitam. Dia mengurungkan niatnya ke kamar mandi dan lebih memilih menghampiri Shakir.Sejak mereka berkumpul di sini, Fara dan Shakir tidur di kamar terpisah walaupun masih terikat dalam pernikahan yang sah. Fara ingin hubungan mereka kali ini berjalan perlahan dan Shakir menghormati keputusan itu. Walaupun mereka sudah menikah selama setahun, ini adalah kali pertama Fara bisa menunjukkan dirinya sendiri di hadapan Shakir.Shakir menggeser secangkir teh hangat ke hadapan Fara. Dia membuat dua porsi.

  • Jebakan Istri Lugu   35. Menyerah

    “Papa minta maaf, Ma,” ujar Ryan setelah Sarah mendapatkan kekuatannya kembali untuk berdiri. Wanita itu sekarang duduk di salah satu bangku ruang tunggu.“Kok bisa sih Papa tega sama Mama? Mama kurang apa lagi? Mama yang nemenin Papa dari nol,” keluh Sarah sambil berkali-kali menghapus air mata yang terus mengalir. “Siapa dia, Pa?”“Teman dari kampung, Ma. Maaf, malam itu dia datang ke tempat Papa waktu Papa dinas di Banyuwangi. Dia yang mau menyembunyikan hal ini dan ingin mengurus Niko sendirian. Papa gak nyangka hal itu akan sampai seperti ini. Maaf, Ma.”“Setelah itu, apa Papa masih berselingkuh?”“Gak, Ma. Gak mungkin. Itu kesalahan Papa, bukan kebiasaan Papa. Mama mau maafin Papa?”“Mama butuh waktu, Pa.”Ryan mengangguk pasrah. Dia tertunduk juga. Air mata mulai membasahi pipinya.Lalu, Ryan menggenggam tangannya erat sambil menunggu sang istri tenang. Rumah tangga yang sudah dia bina selama 30 tahun tidak boleh hancur.Langkah kaki yang mendekat membuat Ryan dan Sarah mengang

  • Jebakan Istri Lugu   34. Nostalgia

    “Apa Pak Ryan masih mau menutupi hal ini setelah puluhan tahun berlalu?” tanya Niko sambil menaikkan kedua alisnya.“Apa maksud kamu, Niko?” tanya Sarah mewakili rasa penasaran Sella dan Fara.Ini adalah hal yang tidak pernah Niko ungkapkan pada Fara dan Sella. Selama ini, mereka mengira Niko mengincar harta kekayaan keluarga Afnan karena keluarga itu adalah salah satu konglomerat di Indonesia. Namun, ternyata ada alasan lain yang Niko sembunyikan dari teman-teman komplotannya.“Apa Bu Sarah siap mendengar ini?” tanya Niko mengalihkan perhatiannya pada wanita paruh baya yang tengah meminta penjelasannya itu.“Ada apa, Niko?” tanya Fara tak sabar. Sella mulai mengerutkan dahi.Niko tersenyum tipis. “Izinkan saya memperkenalkan diri saya kembali pada Pak Ryan dan Bu Sarah,” ucapnya. “Saya Niko Pratama, usia saya setahun lebih tua dari Shakir, dan saya sudah tinggal di panti asuhan sejak kecil karena ibu saya meninggal dan ayah saya yang bernama Ryan Afnan membiarkan hal itu terjadi.”Fa

  • Jebakan Istri Lugu   33. Dosa

    Memori Fara kembali ke saat-saat dia akan melahirkan Attar. Kesakitan di atas tempat tidur dan beberapa perawat membawanya ke ruang VK. Lalu, tiba-tiba Shakir datang sambil memberinya kekuatan lewat genggaman tangannya.Namun, kali ini keadaannya sedikit berbeda. Kini Shakir yang ada di atas tempat tidur sambil memejamkan mata dan banyak bercak darah di bajunya.Sementara Fara ikut berlari bersama para perawat sambil menggenggam tangan Attar. Wanita itu berharap dia bisa mentransfer kekuatannya pada Shakir.“Mohon maaf, Ibu tunggu di sini saja!” seru seorang perawat membawa Shakir masuk ke ruang operasi.Fara terpaku di tempatnya sambil terus menangis. Isakannya memilukan hati, mengundang orang untuk berempati. Apalagi penampilannya saat ini sangat berantakan, ada bekas darah Shakir di wajah dan bajunya.Kakinya terasa lemas. Fara meruntuhkan kekuatannya dan jongkok sambil memeluk lututnya. Dia membenamkan wajahnya di antara lutut dan tangisannya semakin menyayat hati.Sella yang meli

  • Jebakan Istri Lugu   32. Berlutut

    Di luar dugaan, daripada kabur karena suara sirine yang semakin mendekat, Omar justru tertawa dengan keras. Suara tawanya menggelegar ke seluruh ruangan. Ada marah, kecewa, sedih, putus asa, dan dendam di sana.Shakir bersiap di tempatnya. Dia mengamati pergerakan Omar dan menunggu kesempatan supaya bisa menarik Fara ke dalam pelukannya.“Omar, lo harus berhenti,” ujar Sella sedikit berteriak. Wanita itu tidak berani mendekat.Padahal percuma saja dia melebarkan jarak mereka karena senjata tajam yang dipegang Omar adalah senjata jarak jauh. Sella bisa langsung terkapar di lantai jika Omar memutuskan menarik pelatuk itu ke arahnya.“Ada apa dengan otak lo, Sella? Lo berpihak sama musuh juga? Apa uang dari Niko kurang buat biaya pengobatan keluarga lo? Makanya sekarang lo berpihak ke Shakir? Ah tapi percuma, lo lupa kalau Shakir sekarang miskin?” Omar tertawa lagi. “Sella,” lanjutnya. “Lo sekarang berpihak sama Shakir. Lalu, apa Shakir tahu kalau lo ikut andil saat akhirnya gue setuju

DMCA.com Protection Status