Share

Bab 62 | Saat Sedih Kamu Harus Menangis

“Kamu masuk dulu ya,” ucap Rasenda saat dirinya membuka pintu mobil sisi belakang untukku.

Setelah menutup pintu, lelaki ini meminta Pak Budi keluar dari kursi pengemudi. Dia juga memberikan sejumlah uang berwarna merah. Pak Budi pun mengangguk-angguk  dan segera pergi dari tempat ini.

“Kamu suruh beliau ke mana?” tanyaku pada Rasenda saat dia masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingku.

“Suruh balik,” ucapnya.

Lelaki yang saat ini duduk di sebelah kananku mengambil segepok tisu di dasbor, lalu memberikan benda tersebut padaku.

“Untuk apa?” tanyaku kebingungan. Aku kan tidak terserang influenza.

Lelaki ini bukan langsung memberi jawaban, malah menarik tubuh ini ke dalam dekapannya. Kenapa sih dia suka sekali main peluk-pelukan? Sudah begitu, dia tidak memberi aba-aba sebelum menarik badanku. Aku kan jadi kaget.

“Buat lap saat kamu nangis,” ujarnya.

Nangis?

Ah, aku tahu. Dia pasti berpikir kalau aku sedang bersedih k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status