Area dewasa đđ Pertemuan antara dua orang dengan pandangan hidup yang berbeda. Claire Wilson, gadis yang selalu memakai kacamata romantis jatuh cinta pada model yang tidak menyukai hubungan rumit. âSenang berkenalan denganmu, Claire.â Itu adalah kalimat perpisahan dari Jaydenâpria bebas yang alergi dengan kata cinta. Sekalipun Claire membuatnya tertarik, Jayden tidak mau mengubah kepercayaannya, yaitu, tidak ada ruang untuk romansa di hidupnya. Dia lebih memilih membuat batasan daripada memberi harapan dan melukai siapa pun yang berhubungan dengannya. Bisakah Claire membuat Jayden mencintainya?
Lihat lebih banyakâBagaimana menurutmu?â Jayden melihat Claire yang fokus melihat pertunjukan di depan mereka.âApanya?â tanya Claire karena tidak mengerti apa yang pria itu tanyakan.âTarian mereka,â Jayden melihat para penari hula yang meliukkan tubuhnya mengikuti irama musik dengan memakai bikini dan rok rumbai. Pertunjukan mereka menghipnotis para pengunjung bar tepi pantai. Namun, pemandangan itu biasa bagi Jayden.âAku lebih suka melihatmu meliuk di atasku,â ucap Jayden lalu mengambil wiskinya dari meja.âKau tidak serius,â balas Claire sambil tersenyum menggoda Jayden. Para penari itu memiliki tubuh yang seksi dan eksotis, mereka juga pandai menggerakkan pinggulnya. Jayden melirik Claire. Kalau saja pikirannya tidak terbagi, dia pasti melakukan sesuatu agar mereka hanya tinggal di rumah pantai saja dan tidak pergi ke mana-mana.âApa aku pernah tidak serius jika menyangkut urusan ranjang?â Claire hanya bisa tertawa kecil. Ucapan Jayden benar. Pria Asia itu sampai membuat kesepakatan dengannya aga
âBisa tolong oleskan tabir surya ke tubuhku?â ucap Claire pada Jayden yang sedang berbaring di kursi santai. Jayden merendahkan sunglasses-nya melihat Claire. Dia sudah mengoleskan tabir surya ke tubuh Claire sekitar satu jam lalu. âKatakan saja kau ingin aku terus menyentuhmu, Sayang. Tidak perlu membuat alasan.â Claire menoleh pada Jayden, mendapati pria itu dengan smirk di wajahnya. âAku tidak mau kulitku terbakar.â Claire melemparkan botol tabir suryanya pada Jayden. Pria itu menggeleng kecil sambil tersenyum. Dia masih tidak percaya ucapan Claire. Pria itu bergerak dan menempatkan bokongnya di kursi santai Claire. Jayden menekan botol tabir surya, membuat gel itu jatuh ke tangan kirinya. Dia mengusapkan kedua tangannya lalu mulai mengoleskan tabir surya ke bahu Claire, leherâdia memberi pijatan di sana yang mendapat erangan nikmat dari wanita itu. âTsk, tsk. Katakan saja kau menginginkan sentuhanku.â Claire memutar matanya mendengar ucapan Jayden. Mereka baru keluar dari rumah
âNyonya,â suara Bibi Miller menghentikan Nyonya Wilson yang sedang menyemprot bunga.âAda tamu. Tuan Andrew Collins datang berkunjung.ââAndrew?â suaranya bingung. Buat apa Andrew datang kemari? Nyonya Wilson meletakkan sprayer-nya lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Saat dia sampai di ruang tamu suaminya sudah mengobrol dengan Andrew. Wanita paruh baya itu mendekati mereka.âAndrew,â sapaan Nyonya Wilson membuat keduanya melihat beliau.âIrene,â Andrew menganggukkan kepalanya pada ibu Claire.âKenapa kau datang kemari?â Ini hari Sabtu, suaminya tidak membawa urusan kantornya ke rumah saat weekend. Nyonya Wilson melihat suaminya. âIni tidak ada hubungannya dengan Claire âkan?â matanya bertanya. Tuan Wilson mengalihkan pandangannya pada Andrew. Dia kurang cepat membawa Andrew ke ruang kerjanya. Andrew datang untuk membicarakan perjodohannya dengan Claire lagi. Entah apa reaksi Nyonya Wilson jika dia tahu suaminya tidak benar-benar membereskan perjodohan Claire dengan Andrew.âAda yang
âApa yang kalian lakukan?!â Bentak Andrew saat orang-orang yang dia suruh mengikuti Jayden menjawab panggilannya. Emosi Andrew memuncak begitu melihat laporan yang dikirim suruhannya setengah jam lalu. Dia keluar dari ruang rapat dan melangkah lebar menuju ruang kerjanya. âAku dengan jelas mengatakan orang itu tidak boleh bertemu dengan Claire!â Dia sedang berada di tengah rapat saat laporan itu masuk ke ponselnya. Andrew selalu membuat benda itu dalam mode senyap jika dia sedang rapat. âApa yang kalian kerjakan, hah?!â Andrew menjatuhkan bokongnya ke kursi kerja. âAku membayar mahal kalian, tapi apa? Kalian bahkan tidak bisa mengurus satu orang!â âMa-maaf, Tuan.â Suaranya takut. âKami tidak tahu jika tempat yang dia tuju adalah perusahaan Nona Claire bekerja. Saat sudah sampai, kami tidak yakin apakah kami boleh melukai orang itu.â Dia sudah menanyakan ini pada Andrew, tapi pria itu tidak membalas pesannya. Andrew memijit pelipisnya yang berdenyut. Kepalanya panas mendengar ucap
Claire menginap di hotel malam itu. Dia tidak mau pulang ke rumah atau menginap di kediaman teman-temannya. Mereka pasti bertanya dan dia tidak sanggup mendengar kata-kata mereka jika tahu apa yang sudah terjadi padanya. Claire langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur begitu masuk ke kamar hotel. Air matanya mengalir lagi tidak bisa dia bendung. Apa yang dia alami seperti rollercoaster. Emosinya dikuras seiring waktu dengan Jayden. Padahal hubungan Claire sebelumnya tidak serumit ini.Wanita itu tertawa miris. Tentu saja ini rumit karena apa yang dia lakukan dengan Jayden bukan hubungan. Momen Claire mengasihani dirinya terganggu oleh suara ponsel. Dia mengambil benda itu dan melihat nama Jayden di sana. Claire hanya menatapnya sampai benda itu berhenti berdering lalu notifikasi pesan muncul di ponsel Claire. Kenapa Jayden masih menghubunginya? Wanita itu membuka pesan Jayden.Jayden: Kau di mana? Ayo bicara lagi, Claire.Claire meletakkan ponselnya di kasur. Apa lagi yan
“Sial!” Jayden terduduk di tepi tempat tidur. Dia menyatukan tangannya. Ini semakin tidak terkendali. Jayden tidak mau menghabiskan waktunya bermain tarik-ulur emosi seperti ini. Sudah saatnya dia pergi. Itu yang harus Jayden lakukan. Namun, dia merasa berat. Jayden memulas wajahnya. Apa yang harus dia lakukan? Pasti ada sesuatu yang bisa membuat Claire tenang dan tidak membahas perasaan terus menerus. Kalau saja Claire tahu baru dia wanita pertama yang Jayden perlakukan seperti ini. Bisa melakukan seks dengan Jayden saja sudah seperti kemewahan, apalagi tinggal bersama. Jayden bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Dia pergi menuju lantai dua, pergi ke kamar yang Claire tempati sebelumnya. Namun, Claire tidak ada di sana. Jayden kembali ke lantai dasar, dia mengecek semua ruangan di sana. Dia pergi menuju kolam renang begitu tidak mendapati Claire di ruangan mana pun. Pintu menuju kolam renang terbuka. Ja
“Apa itu hal yang buruk?” Jayden tersenyum tipis. Itu hal yang buruk baginya, tapi Jayden tidak mau mengatakannya.“Tidak. Itu bagus.” Dia mengelus pipi Claire. Apa yang harus dia lakukan pada wanita ini?“Bisakah aku meminta sesuatu padamu?”“Selama aku bisa mengabulkannya, kau bisa minta apa saja.” Claire menyunggingkan senyumnya. Dia tidak begitu yakin Jayden bisa melakukannya. Namun, tidak ada salahnya mencoba.“Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, bicarakan padaku, Jayden. Sekalipun itu tidak berkaitan denganku. Aku pasti mendengarkanmu.” Jayden menatap Claire lama. Apa Claire tidak tahu dia seperti ini karena wanita itu yang terkesan tidak terus terang padanya?“Aku juga bisa mengatakan hal yang sama padamu. Kau tidak jujur padaku.”“Aku sudah katakan dia hanya kenalanku. Aku tidak perlu bicara panjang lebar tentang Andrew karena memang aku tahu dia ha
Jayden merutuki dirinya dalam hati. Bagaimana bisa dia seceroboh ini? Dia selalu ingat untuk mengeluarkan batangnya jika melakukan seks tanpa kondom. This is so fuck up. Jayden meringis dalam hati. Wanita ini membuatnya kacau dan lepas kendaliâJayden tidak mengenali dirinya untuk beberapa saat. Dia mengeluarkan batangnya dari organ feminin Claire, membuat celana dalam Claire kembali pada tempatnya. Wanita itu merasakan basah di sana. Itu perpaduan cairan mereka. Entah kenapa Claire merasa semakin terhubung dengan Jayden. Wanita itu menggeleng kecil. Apa yang dia pikirkan? Ini hanya seks instan. Claire merapatkan pahanya begitu kakinya kembali berpijak. Pintu lift pribadi mereka sudah lama terbuka.âKau masuk duluan. Aku akan membeli morning after pill,â ucap Jayden tanpa menatap Claire. Hanya karena bertemu dengan pria yang mungkin dekat dengan Claire dia jadi seperti ini. Dia merasa lemah.âTidak apa-apa,â ucapan itu membuat Jayden melihat Claire. Apanya yang tidak apa-apa?
Oh, sial. Ini Lee Hyunjoo. Jayden juga memblokir nomor baru itu dan menghapus pesan Hyunjoo. Dia mencari kontak Donghyuk dan menghubunginya.âHyunjoo menghubungimu?â tanya Jayden langsung begitu Donghyuk menjawab.âIya. Aku sudah pernah bilang 'kan? Dia terus saja menghubungiku untuk menanyakanmu.ââKau menjawabnya.â Suara Jayden rendah, padahal dia sudah mengingatkan Donghyuk untuk mengabaikan komunikasi dari Hyunjoo.âApa lagi yang bisa kulakukan? Dia sudah seperti peneror.â Jayden menghembuskan napasnya kasar.âBlokir nomornya, Kak. Kau tidak memberi tahu di mana aku âkan?ââTidak. Karena kupikir kau ingin menjauh darinya,â managernya benar. Dia sedang tidak ingin diganggu, apalagi oleh Hyunjooâwanita yang bersikeras memiliki hubungan dengannya.âAku tidak mau dia mengganggu liburanmu.ââThanks, Kak.â Jayden bisa tenang sekarang.âSebenarnya hubungan kalian seperti apa? Hyunjoo bilang kalian sudah kembali.â Jayden melihat Claire berjalan ke arahnya. Napasnya tercekat karena wanita
Dia memandangi uap kopi di depannya lalu melihat keluar jendela. Tidak ada salju yang turun, tapi, cuaca tetap dingin. Kebanyakan orang pasti memilih berada di rumah. Claire tersenyum miring. Dia tidak punya rumah di negara ini.âApa kau menunggu lama? Aku baru selesai shooting iklan smartphone yang akan diluncurkan bulan depan.â Terang pria yang mengambil tempat duduk di depannya. Claire memutuskan untuk tidak peduli apa pun yang pria itu lakukan beberapa waktu lalu.âKau tidak datang bersama Aiden?â matanya menyapu seluruh kafe, berharap menemukan bocah laki-laki, puteranya di salah satu sisi kafe.âAku menitipkannya di penitipan anak sebentar.ââKenapa kau tidak mengajak Aiden? Aku merindukannya,â ucapan itu membuat Claire tersenyum remeh. Dia merindukan Aiden sekarang? Di mana dia saat Aiden sakit dan terus memanggilnya?âApa kau ingin memesan sesuatu? Atau aku bisa bicara sekarang?â pria itu tertegun. Cara bicara Claire terasa dingin.âApa yang ingin kau katakan?ââAku merasa cuku...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen