Home / Romansa / Jatuh Dalam Pesona Playboy / Bab 5 Meninggalkan Rumah

Share

Bab 5 Meninggalkan Rumah

Author: fisi_on
last update Last Updated: 2022-05-12 21:46:44

“Aku masih ingin menciummu.” Kedua tangan Jayden langsung memegang wajah Claire sebelum wanita itu bisa mendaratkan bibirnya pada bibir Jayden. Dia tidak bisa bermain lebih lama lagi atau dia akan meledak.

I want you. Aku tidak bisa menahannya lagi,” Jayden menatap Claire dalam.

Come with me,” suara Jayden lembut merayunya.

“Aku akan memuaskanmu bukan hanya dengan ciuman.” Claire melihat bibir Jayden. Ajakannya sangat menggoda, tubuhnya panas menginginkan lebih dari ciuman. Namun, bisakah dia melakukan one night stand?

“Kau menginginkannya.” Claire menghadapkan tubuhnya ke meja bar dan meminum tequila-nya. Mungkin ini terakhir kalinya dia bisa melakukan apa yang dia mau. One night stand? Itu bukan hal yang besar. Jika teman-temannya bisa melakukan itu, dia juga pasti bisa. Claire hendak minum lagi, tapi sadar gelasnya kosong. Dia mengambil vodka Jayden dan menegaknya habis.

“Aku menginginkannya.” Dua kata itu langsung membuat Jayden berdiri dan menarik Claire keluar dari club. Dia memanggil valet untuk mengambil mobilnya lalu membuka pintu mobil untuk Claire. Jayden membantu Claire untuk masuk ke mobil karena wanita itu hampir jatuh, tidak lupa dia memakaikan sabuk pengaman untuknya. Matanya bertatapan dengan Claire setelah memasang seatbelt. Wanita itu terlihat siap untuk melakukannya.

“Sebentar lagi.” Jayden mengecup Claire, lalu menutup pintu mobilnya.

***

Claire membuka matanya lalu menutupnya lagi. Kepalanya terasa berat, tubuhnya sakit terutama bagian intimnya. Dia membuka mata dan melihat ke samping, mendapati Jayden tidur dengan nyenyak. Kejadian panas semalam berputar di kepalanya. Claire melakukannya. Apakah dia menyesal? Jawabannya tidak. Mia pasti akan membuat perayaan jika dia tahu. Menurut Mia Claire menunggu terlalu lama melakukannya. Claire memandangi wajah Jayden lama. Kenapa dia mau melakukannya dengan Jayden? Claire tidak pernah sampai ke tahap itu dengan mantan-mantannya. Ini karena berita perjodohan. Batin Claire. Dia bangkit dan meringis kecil. Dia harus cepat keluar dari sini sebelum Jayden bangun. Claire berdiri, dia jatuh saat melangkahkan kakinya. Apa ini normal?

Dia melihat ke arah Jayden, menyalahkan pria itu atas kondisinya. Stamina Jayden tidak main-main sampai dia kesulitan melangkah. Claire mencoba berdiri. Dia berjalan tertatih menuju kamar mandi dan mendesah berat begitu berada di dalam. Jayden melepas semua yang melekat di tubuhnya di dekat pintu kamar hotel. Wanita itu dengan cepat menyelesaikan bisnisnya dan keluar dari kamar mandi. Dia melihat Jayden, memandang sebentar pria yang memberinya kenikmatan dunia lalu keluar dari kamar. Dia harus kembali ke kehidupannya.

Jayden membuka matanya saat merasa Claire sudah keluar dari kamar. Dia tersadar begitu mendengar ringisan Claire. Jayden tipe orang yang bisa bangun hanya dengan suara kecil, itu jika dia tidak mabuk berat atau sangat lelah. Dia tersenyum melihat Claire yang terduduk di lantai dan langsung menutup mata saat Claire menoleh ke arahnya. Itu hasil dari malam penuh gairah mereka. Sekarang Claire sudah pergi. Jayden menutup mata berniat melanjutkan tidurnya. Ini bagus. Tidak ada berpelukan saat tidur, tidak ada pagi di mana si wanita meminta nomor ponselnya agar mereka bisa mengulang malam fantastis mereka. Jayden tidak perlu memberitahu Claire aturan one night stand-nya. There’s no repeat. Wanita itu tahu di mana posisi mereka. Jayden kembali tidur setelah dia merentangkan tangannya di kasur yang masih hangat—jejak Claire yang tertinggal di tempat tidurnya.

****

Claire langsung pergi menuju kamarnya begitu tiba di rumah. Dia juga mengunci pintu kamarnya karena tidak mau berbicara dengan siapa pun. Claire masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan diri—menghilangkan sisa-sisa one night stand-nya. Dia keluar dari kamar mandi dengan bathrobe dan handuk rambut di kepalanya. Claire duduk di tepi tempat tidur dan berpikir. Dia bisa melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan seumur hidupnya, apakah dia bisa tidak mengikuti keinginan orang tuanya? Tentu bisa karena dia tahu apa yang terbaik untuk hidupnya. Keputusan Claire sudah bulat. Suara ketukan terdengar di pintu.

“Claire, ini Mama, Nak.” Claire mendesah berat. Dia benar-benar tidak mau bicara sekarang.

“Buka pintunya. Dengarkan penjelasan Mama,” Claire berdiri dan berjalan menuju pintu. Ibunya tersenyum begitu pintu terbuka.

“Niat kami baik, Sayang.” Ucap Nyonya Wilson begitu mereka duduk di sofa.

“Jika niat kalian baik, seharusnya kalian memberitahuku. Aku merasa,” Claire menengadahkan kepalanya. Matanya berair karena rencana keluarganya yang tidak dia ketahui.

“Kecewa.” Dia menghapus air matanya, tidak peduli ibunya melihat dia menangis.

“Aku akan melakukan apa pun yang kalian minta, tapi, jangan perjodohan,” Claire harap Nyonya Wilson mendengarkannya. Dengan begitu dia tidak perlu melawan orang tuanya.

“Apa yang kamu pikirkan tentang perjodohan, Claire?” Nyonya Wilson memegang tangan anaknya.

“Aku tidak mau melakukannya, apalagi setelah melihat Andrew. Aku membayangkan hidupku tidak bahagia jika menikah dengannya.”

“Kenapa kamu berkata begitu? Kamu belum mengenalnya,” Nyonya Wilson berharap Claire mengubah keputusannya. Sama seperti suaminya, dia juga berpikir Andrew akan memperlakukan Claire dengan baik.

“Aku bicara dengannya kemarin. Dia bicara denganku seolah sedang membicarakan kontrak kerja-sama. Dia tidak punya cinta di hatinya, Ma.” Ini membuat Nyonya Wilson terdiam. Sangat sulit membujuk Claire. Suami dan puterinya—salah satu dari mereka harus mengalah. Suaminya jelas tidak menyerah, Tuan Wilson masih mempertahankan perjodohan Claire dan Andrew. Jika Claire tetap bertahan dengan keputusannya, Nyonya Wilson tidak tahu apa yang akan terjadi.

“Kalian cuma ngobrol sebentar. Cobalah bertemu dengannya beberapa kali, Nak.”

“Kalian akan terus memaksaku ya?” Claire menggelengkan kepalanya tidak percaya.

“Aku tidak mau melakukannya, Ma. Tolong sampaikan itu pada Ayah.” Nyonya Wilson hanya bisa menatap puterinya. Claire dan Tuan Wilson sama-sama keras kepala. Sekarang Claire bahkan tidak mau bicara dengan ayahnya.

“Aku akan menginap di apartemen Alicia sampai Ayah membatalkan perjodohan itu.”

“Claire!” Nyonya Wilson terkejut mendengar penuturan Claire.

“Jangan seperti ini, Nak.”

“Aku melakukannya karena tidak mau berargumen dengan Ayah,” Claire belum memberitahu Alicia tentang rencananya. Yang penting dia keluar dari rumah dulu. Ini cara Claire untuk menghindari perjodohannya. Dia hanya ingin hidup bahagia.

“Aku tidak akan melakukan ini jika kalian tidak memaksaku.”

“Claire,” Claire menggelengkan kepalanya.

“Aku pikir Mama adalah orang yang paling memahamiku,” Nyonya Wilson melihat anaknya sedih. Dia sangat tahu seperti apa Claire.

“Kami hanya mengkhawatirkanmu. Kami ingin masa depanmu, kehidupanmu setelah menikah terjamin,” tatapan Nyonya Wilson memohon agar Claire mengerti. Apa yang mereka  lakukan adalah untuk kebaikan Claire.

“Cinta bisa datang seiring waktu.” Lanjut Nyonya Wilson.

I want to fall in love first,” Claire bersikukuh.

“Aku tidak akan mengubah keputusanku.” Claire berdiri.

“Jika tidak ada yang mau Mama bicarakan lagi, tolong biarkan aku sendiri. Aku harus mengemas pakaianku.” Ucap Claire lalu berjalan menuju walk in closet-nya. Nyonya Wilson melihat puterinya sedih, lalu keluar dari kamar Claire.

“Aku merasa buruk.” Kata Claire pada dirinya sendiri. Jika bisa, dia tidak mau  melawan orang tuanya, apalagi setelah melihat ibunya sedih. Namun, Claire tidak mau menikah tanpa cinta. Seperti yang dia katakan sebelumnya, keputusan keluarganya yang membuat dia melawan. Semoga setelah dia pergi Tuan Wilson membatalkan perjodohannya dengan Andrew.

Related chapters

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 6 Sang Model

    “Pemotretan selesai untuk hari ini!” Jayden berjalan menuju photographer untuk melihat hasil pengambilan gambarnya.“Hasilnya sangat bagus,” ujar Anthony menunjukkan gambar-gambar di kamera pada Jayden.“Ivy tidak salah menjadikanmu sebagai brand ambassador produk fashion-nya.” Jayden merasa puas setiap mendengar pujian dari rekan kerja-samanya. Dia melakukan pekerjaan yang dia geluti sejak umur dua puluh dua tahun dengan baik. Jayden sudah punya nama di dunia permodelan. Dia jadi brand ambassador beberapa merk fashion, mobil, skincare, perhiasan terkenal di dunia dan menjadi kameo di beberapa drama.“Sampai jumpa di pemotretan berikutnya.” Jayden pamit untuk mengganti pakaian, setelah itu pergi dari studio foto.“Jayden!” suara itu membuat Jayden menoleh ke belakang. Kevin Smith menghampirinya. Dia adalah rekan model yang bernaung di agensi yang sama cabang New York.“Let’s grab a drink. It’s been so long, Man.” Jayden tersenyum. Sudah satu tahun sejak dia datang ke New York, mereka

    Last Updated : 2022-05-13
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 7 Malam Itu

    “Siapa dia, Claire?” tanya Alicia untuk kesekian kalinya. Sepanjang perjalanan pulang Claire terus menghindari pertanyaan Alicia.“Bukan siapa-siapa.” Claire duduk di sofa. Jayden memang bukan siapa-siapa baginya. Mereka kebetulan bertemu, itu bukan hal yang penting.“Dia teman dari teman yang mana? Tidak mungkin aku tidak tahu,” Alicia tidak mau mengakhiri pembicaraan mereka begitu saja.“Temanku yang lain. Kalian tidak mengenalnya.”“Lalu kenapa kau tidak mengatakan namamu yang sebenarnya?” Claire terdiam. Dia tidak menyangka Alicia seteliti itu.“Dia pasti tahu namamu jika ‘dia teman dari temanmu’.” Alicia menyilangkan tangannya di dada melihat Claire puas. Dia tidak bisa mengelak sekarang. Claire menghela napas karena tidak tahu bagaimana membalas Alicia selain berkata jujur.“Kami bertemu di club. Dia ... kami melakukan one night stand.” Claire mengatakan lima kata terakhirnya dengan cepat. Ini membuat Alicia duduk di samping Claire.“You did it? Kenapa?” Alicia pikir Claire akan

    Last Updated : 2022-05-13
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 8 Mengulang Kembali

    “Jangan melihat ke arah lain,” Jayden memegang wajah Claire dengan kedua tangannya.“Apa kau meninggalkan sihir padaku sebelum pergi?” Kenapa Jayden menatapnya seperti itu? Seolah dia kangen pada Claire.“Aku terus menginginkanmu, Claire.” Kalimat itu menggelitik hati Claire.“Jayden aku .... ” Claire berhenti. Dia tidak bisa mengatakan dia bukan wanita yang biasa melakukan one night stand karena sepertinya Jayden orang yang biasa melakukannya. Claire tidak tahu seperti apa reaksi Jayden jika dia mengatakannya. Malam itu dia melakukannya karena tekanan perjodohan dan pengaruh alkohol. Ya, alkohol. What a lame excuse.“Jangan berpikir terlalu rumit karena ini sederhana,” Jayden mendekatkan wajahnya pada wajah Claire.“Aku menginginkanmu dan kau juga menginginkanku.” Napas Jayden yang beraroma vodka menyapu wajahnya. Claire bohong jika dia tidak pernah memikirkan Jayden. Wajah tampan miliknya tidak diciptakan untuk dilupakan dan memikirkan Alicia mendekati Jayden membuatnya tidak rela.

    Last Updated : 2022-05-13
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 9 Girls' Talk

    “Jadi, apa kegiatanmu?” tanya Jayden sambil mengemudikan mobilnya menuju alamat yang Claire berikan. Awalnya wanita itu menolak diantar, tapi Jayden memaksa.“Bekerja.” Jawaban singkat Claire membuat Jayden mencengkeram setir. Claire tetap pada batasannya. Dia seperti dihadapkan pada dirinya versi wanita.“Aku ingin minta tolong padamu,” Claire melihat Jayden. Bukankah hubungan mereka hanya sebatas one night stand? Apa minta tolong tidak berlebihan?“Ini pertama kalinya aku ke New York.”“Kau tidak tinggal di sini, maksudku bukan warga New York?” Jayden menggelengkan kepalanya.“Aku dari Seoul.” Claire melihat Jayden tidak percaya.“Tapi, kau hapal jalan di sini,” pria itu tahu belokan mana yang harus diambil untuk menuju apartemen Alicia.“Aku mendengarkan GPS, Sayang.” Balas Jayden sambil mengetuk earphone di telinga kanannya. Ah, tentu saja dia tahu jika menggunakan GPS.“Jadi, ini pertama kali aku New York. Aku tinggal sekitar satu minggu lagi di sini dan aku ingin mengunjungi des

    Last Updated : 2022-05-13
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 10 Selesai?

    “Kau tidak cocok melakukan one night stand, Claire. Jangan lakukan itu lagi.” Komentar Mia terus berputar di kepalanya. Dia tidak senaif itu ‘kan? Claire bisa memisahkan kebutuhan fisik dan emosionalnya. Dia hanya tidak menyangka kalau one night stand akan seindah itu. Claire tahu batasannya.“Jangan temui model itu lagi. Dia hanya ingin menggunakan tubuhmu.” Lagi-lagi suara Mia mengusiknya. Bukankah itu tujuan one night stand? Menggunakan tubuh satu sama lain untuk memuaskan kebutuhan fisik masing-masing? Lagi, Claire tahu batasannya. Mia khawatir untuk alasan yang tidak jelas. Ponsel Claire bergetar saat dia hendak memadamkan komputernya. Dia mengabaikan benda itu dan meneruskan niatnya. Claire mengambil ponsel yang berada di samping keyboard, membukanya dan mendapati pesan dari nomor tidak dikenal.Hai, ini Jayden.“Kau tidak pulang, Claire?” Diana Brown rekan kerja Claire bertanya.“Sebentar lagi.”“Baiklah. Sampai jumpa besok.” Diana dan satu rekannya yang lain keluar dari ruanga

    Last Updated : 2022-05-17
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 11 Tidak Bisa Menolak

    “Manajer akan mentraktir kita hari ini!” Justin Maxwell berseru begitu dia keluar dari ruang kerja atasannya.“Akhirnya Paul punya waktu untuk menyambut Claire,” Kate Williams berkomentar. Hampir tiga minggu sejak Claire menjadi anggota baru divisi mereka. Itu cukup lama untuk menyambut anggota baru.“Semua harus ikut, tidak ada alasan. Terutama orang yang menjadi alasan pesta ini diadakan.” Justin memperingatkan yang dibalas senyuman oleh Claire. Dia tidak punya kegiatan malam ini.“Tentu saja harus ikut. Tidak ada yang lebih baik daripada pesta di Jumat malam.” Sambung Diana. Mereka berbenah sebelum jam pulang kerja. Mereka pergi begitu atasan mereka keluar dari ruang kerjanya. Paul Ahn, manajer Claire membawa anggotanya ke restoran yang cukup mahal. Setelah makan malam, mereka pergi ke bar untuk minum. Bukan pesta namanya jika tanpa alkohol.“Aku penasaran, Claire,” Kate bersuara.“Kenapa kau mau bekerja menjadi pegawai biasa saat kau bisa menjadi pimpinan di perusahaan keluargamu?

    Last Updated : 2022-05-17
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 12 Terakhir Kali

    “Bukan siapa-siapa,” balas Claire cepat.“Dia ingin bertemu denganmu.”“Dia pasti salah sambung. Aku tidak punya kenalan bernama Andrew.” Mereka bertatapan cukup lama sampai Jayden bersuara.“Kau mau menungguku mandi sebentar? Aku akan mengantarmu pulang dan kita pergi bersama dari sana.” Claire menganggukkan kepalanya, lagipula dia meninggalkan mobil di kantor karena pesta penyambutannya. Jayden pergi ke kamar mandi meninggalkan Claire yang sibuk dengan pikirannya.Penolakan Claire tidak berpengaruh jika Andrew meneleponnya. Pria itu pasti mendapatkan nomor ponsel Claire dari keluarganya. Perjodohannya dengan Andrew belum dibatalkan. Claire mendesah berat. Baru sebentar dia menjalani hidup sesuai yang dia inginkan, tapi perjodohan itu terus mengikutinya. Sampai kapan dia menghindar seperti ini? Claire ingin menjalani hidup yang nyaman. Apa lagi yang harus dia lakukan?***“Tidak apa jika kau menunggu di sini ‘kan?” tanya Claire sebelum keluar dari mobil.“Aku tinggal bersama Alicia.”

    Last Updated : 2022-05-17
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 13 Kunjungan Tak Terduga

    Manajer Jayden berhenti di tempatnya setelah membuka pintu. Beberapa kali mendapati Jayden dalam posisi seperti itu tidak membuatnya terbiasa. Jayden menoleh, matanya berkilat marah melihat orang yang mengganggu kegiatannya.“Keluar!” suara Jayden keras dalam bahasa Korea. Mereka sudah mencapai puncak kepuasan, tapi Jayden dan Claire tidak bisa benar-benar menikmatinya karena Donghyuk. Claire menutup matanya meringis dalam hati. Dia harap orang itu tidak melihatnya.***Jayden sudah mengenakan pakaian saat Claire keluar dari ruang tidurnya. Wanita itu tersenyum padanya.“Aku harap kau mendapatkan pengalaman yang indah di sini.”“Aku mendapatkannya. Semua karenamu.” Claire tersenyum kecil. Dengan kepulangan Jayden, one night stand mereka berakhir.“Have a safe flight, Jayden. Goodbye.” Jayden duduk di sofa setelah Claire menutup pintu kamar hotelnya.

    Last Updated : 2022-05-18

Latest chapter

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 54 Ultimatum

    “Bagaimana menurutmu?” Jayden melihat Claire yang fokus melihat pertunjukan di depan mereka.“Apanya?” tanya Claire karena tidak mengerti apa yang pria itu tanyakan.“Tarian mereka,” Jayden melihat para penari hula yang meliukkan tubuhnya mengikuti irama musik dengan memakai bikini dan rok rumbai. Pertunjukan mereka menghipnotis para pengunjung bar tepi pantai. Namun, pemandangan itu biasa bagi Jayden.“Aku lebih suka melihatmu meliuk di atasku,” ucap Jayden lalu mengambil wiskinya dari meja.“Kau tidak serius,” balas Claire sambil tersenyum menggoda Jayden. Para penari itu memiliki tubuh yang seksi dan eksotis, mereka juga pandai menggerakkan pinggulnya. Jayden melirik Claire. Kalau saja pikirannya tidak terbagi, dia pasti melakukan sesuatu agar mereka hanya tinggal di rumah pantai saja dan tidak pergi ke mana-mana.“Apa aku pernah tidak serius jika menyangkut urusan ranjang?” Claire hanya bisa tertawa kecil. Ucapan Jayden benar. Pria Asia itu sampai membuat kesepakatan dengannya aga

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 53 Vacation

    “Bisa tolong oleskan tabir surya ke tubuhku?” ucap Claire pada Jayden yang sedang berbaring di kursi santai. Jayden merendahkan sunglasses-nya melihat Claire. Dia sudah mengoleskan tabir surya ke tubuh Claire sekitar satu jam lalu. “Katakan saja kau ingin aku terus menyentuhmu, Sayang. Tidak perlu membuat alasan.” Claire menoleh pada Jayden, mendapati pria itu dengan smirk di wajahnya. “Aku tidak mau kulitku terbakar.” Claire melemparkan botol tabir suryanya pada Jayden. Pria itu menggeleng kecil sambil tersenyum. Dia masih tidak percaya ucapan Claire. Pria itu bergerak dan menempatkan bokongnya di kursi santai Claire. Jayden menekan botol tabir surya, membuat gel itu jatuh ke tangan kirinya. Dia mengusapkan kedua tangannya lalu mulai mengoleskan tabir surya ke bahu Claire, leher—dia memberi pijatan di sana yang mendapat erangan nikmat dari wanita itu. “Tsk, tsk. Katakan saja kau menginginkan sentuhanku.” Claire memutar matanya mendengar ucapan Jayden. Mereka baru keluar dari rumah

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 52 Saat Tuan Wilson Tahu

    “Nyonya,” suara Bibi Miller menghentikan Nyonya Wilson yang sedang menyemprot bunga.“Ada tamu. Tuan Andrew Collins datang berkunjung.”“Andrew?” suaranya bingung. Buat apa Andrew datang kemari? Nyonya Wilson meletakkan sprayer-nya lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Saat dia sampai di ruang tamu suaminya sudah mengobrol dengan Andrew. Wanita paruh baya itu mendekati mereka.“Andrew,” sapaan Nyonya Wilson membuat keduanya melihat beliau.“Irene,” Andrew menganggukkan kepalanya pada ibu Claire.“Kenapa kau datang kemari?” Ini hari Sabtu, suaminya tidak membawa urusan kantornya ke rumah saat weekend. Nyonya Wilson melihat suaminya. ‘Ini tidak ada hubungannya dengan Claire ‘kan?’ matanya bertanya. Tuan Wilson mengalihkan pandangannya pada Andrew. Dia kurang cepat membawa Andrew ke ruang kerjanya. Andrew datang untuk membicarakan perjodohannya dengan Claire lagi. Entah apa reaksi Nyonya Wilson jika dia tahu suaminya tidak benar-benar membereskan perjodohan Claire dengan Andrew.“Ada yang

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 51 Take It Out

    “Apa yang kalian lakukan?!” Bentak Andrew saat orang-orang yang dia suruh mengikuti Jayden menjawab panggilannya. Emosi Andrew memuncak begitu melihat laporan yang dikirim suruhannya setengah jam lalu. Dia keluar dari ruang rapat dan melangkah lebar menuju ruang kerjanya. “Aku dengan jelas mengatakan orang itu tidak boleh bertemu dengan Claire!” Dia sedang berada di tengah rapat saat laporan itu masuk ke ponselnya. Andrew selalu membuat benda itu dalam mode senyap jika dia sedang rapat. “Apa yang kalian kerjakan, hah?!” Andrew menjatuhkan bokongnya ke kursi kerja. “Aku membayar mahal kalian, tapi apa? Kalian bahkan tidak bisa mengurus satu orang!” “Ma-maaf, Tuan.” Suaranya takut. “Kami tidak tahu jika tempat yang dia tuju adalah perusahaan Nona Claire bekerja. Saat sudah sampai, kami tidak yakin apakah kami boleh melukai orang itu.” Dia sudah menanyakan ini pada Andrew, tapi pria itu tidak membalas pesannya. Andrew memijit pelipisnya yang berdenyut. Kepalanya panas mendengar ucap

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 50 Bujukan Jayden

    Claire menginap di hotel malam itu. Dia tidak mau pulang ke rumah atau menginap di kediaman teman-temannya. Mereka pasti bertanya dan dia tidak sanggup mendengar kata-kata mereka jika tahu apa yang sudah terjadi padanya. Claire langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur begitu masuk ke kamar hotel. Air matanya mengalir lagi tidak bisa dia bendung. Apa yang dia alami seperti rollercoaster. Emosinya dikuras seiring waktu dengan Jayden. Padahal hubungan Claire sebelumnya tidak serumit ini.Wanita itu tertawa miris. Tentu saja ini rumit karena apa yang dia lakukan dengan Jayden bukan hubungan. Momen Claire mengasihani dirinya terganggu oleh suara ponsel. Dia mengambil benda itu dan melihat nama Jayden di sana. Claire hanya menatapnya sampai benda itu berhenti berdering lalu notifikasi pesan muncul di ponsel Claire. Kenapa Jayden masih menghubunginya? Wanita itu membuka pesan Jayden.Jayden: Kau di mana? Ayo bicara lagi, Claire.Claire meletakkan ponselnya di kasur. Apa lagi yan

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 49 I'm Out

    “Sial!” Jayden terduduk di tepi tempat tidur. Dia menyatukan tangannya. Ini semakin tidak terkendali. Jayden tidak mau menghabiskan waktunya bermain tarik-ulur emosi seperti ini. Sudah saatnya dia pergi. Itu yang harus Jayden lakukan. Namun, dia merasa berat. Jayden memulas wajahnya. Apa yang harus dia lakukan? Pasti ada sesuatu yang bisa membuat Claire tenang dan tidak membahas perasaan terus menerus. Kalau saja Claire tahu baru dia wanita pertama yang Jayden perlakukan seperti ini. Bisa melakukan seks dengan Jayden saja sudah seperti kemewahan, apalagi tinggal bersama. Jayden bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Dia pergi menuju lantai dua, pergi ke kamar yang Claire tempati sebelumnya. Namun, Claire tidak ada di sana. Jayden kembali ke lantai dasar, dia mengecek semua ruangan di sana. Dia pergi menuju kolam renang begitu tidak mendapati Claire di ruangan mana pun. Pintu menuju kolam renang terbuka. Ja

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 48 Perselisihan

    “Apa itu hal yang buruk?” Jayden tersenyum tipis. Itu hal yang buruk baginya, tapi Jayden tidak mau mengatakannya.“Tidak. Itu bagus.” Dia mengelus pipi Claire. Apa yang harus dia lakukan pada wanita ini?“Bisakah aku meminta sesuatu padamu?”“Selama aku bisa mengabulkannya, kau bisa minta apa saja.” Claire menyunggingkan senyumnya. Dia tidak begitu yakin Jayden bisa melakukannya. Namun, tidak ada salahnya mencoba.“Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, bicarakan padaku, Jayden. Sekalipun itu tidak berkaitan denganku. Aku pasti mendengarkanmu.” Jayden menatap Claire lama. Apa Claire tidak tahu dia seperti ini karena wanita itu yang terkesan tidak terus terang padanya?“Aku juga bisa mengatakan hal yang sama padamu. Kau tidak jujur padaku.”“Aku sudah katakan dia hanya kenalanku. Aku tidak perlu bicara panjang lebar tentang Andrew karena memang aku tahu dia ha

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 47 Perasaan Aneh

    Jayden merutuki dirinya dalam hati. Bagaimana bisa dia seceroboh ini? Dia selalu ingat untuk mengeluarkan batangnya jika melakukan seks tanpa kondom. This is so fuck up. Jayden meringis dalam hati. Wanita ini membuatnya kacau dan lepas kendali—Jayden tidak mengenali dirinya untuk beberapa saat. Dia mengeluarkan batangnya dari organ feminin Claire, membuat celana dalam Claire kembali pada tempatnya. Wanita itu merasakan basah di sana. Itu perpaduan cairan mereka. Entah kenapa Claire merasa semakin terhubung dengan Jayden. Wanita itu menggeleng kecil. Apa yang dia pikirkan? Ini hanya seks instan. Claire merapatkan pahanya begitu kakinya kembali berpijak. Pintu lift pribadi mereka sudah lama terbuka.“Kau masuk duluan. Aku akan membeli morning after pill,” ucap Jayden tanpa menatap Claire. Hanya karena bertemu dengan pria yang mungkin dekat dengan Claire dia jadi seperti ini. Dia merasa lemah.“Tidak apa-apa,” ucapan itu membuat Jayden melihat Claire. Apanya yang tidak apa-apa?

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 46 Di Dalam

    Oh, sial. Ini Lee Hyunjoo. Jayden juga memblokir nomor baru itu dan menghapus pesan Hyunjoo. Dia mencari kontak Donghyuk dan menghubunginya.“Hyunjoo menghubungimu?” tanya Jayden langsung begitu Donghyuk menjawab.“Iya. Aku sudah pernah bilang 'kan? Dia terus saja menghubungiku untuk menanyakanmu.”“Kau menjawabnya.” Suara Jayden rendah, padahal dia sudah mengingatkan Donghyuk untuk mengabaikan komunikasi dari Hyunjoo.“Apa lagi yang bisa kulakukan? Dia sudah seperti peneror.” Jayden menghembuskan napasnya kasar.“Blokir nomornya, Kak. Kau tidak memberi tahu di mana aku ‘kan?”“Tidak. Karena kupikir kau ingin menjauh darinya,” managernya benar. Dia sedang tidak ingin diganggu, apalagi oleh Hyunjoo—wanita yang bersikeras memiliki hubungan dengannya.“Aku tidak mau dia mengganggu liburanmu.”“Thanks, Kak.” Jayden bisa tenang sekarang.“Sebenarnya hubungan kalian seperti apa? Hyunjoo bilang kalian sudah kembali.” Jayden melihat Claire berjalan ke arahnya. Napasnya tercekat karena wanita

DMCA.com Protection Status