Share

Jatuh Dalam Pesona Playboy
Jatuh Dalam Pesona Playboy
Penulis: fisi_on

Prolog

Penulis: fisi_on
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-14 15:51:01

Dia memandangi uap kopi di depannya lalu melihat keluar jendela. Tidak ada salju yang turun, tapi, cuaca tetap dingin. Kebanyakan orang pasti memilih berada di rumah. Claire tersenyum miring. Dia tidak punya rumah di negara ini.

“Apa kau menunggu lama? Aku baru selesai shooting iklan smartphone yang akan diluncurkan bulan depan.” Terang pria yang mengambil tempat duduk di depannya. Claire memutuskan untuk tidak peduli apa pun yang pria itu lakukan beberapa waktu lalu.

“Kau tidak datang bersama Aiden?” matanya menyapu seluruh kafe, berharap menemukan bocah laki-laki, puteranya di salah satu sisi kafe.

“Aku menitipkannya di penitipan anak sebentar.”

“Kenapa kau tidak mengajak Aiden? Aku merindukannya,” ucapan itu membuat Claire tersenyum remeh. Dia merindukan Aiden sekarang? Di mana dia saat Aiden sakit dan terus memanggilnya?

“Apa kau ingin memesan sesuatu? Atau aku bisa bicara sekarang?” pria itu tertegun. Cara bicara Claire terasa dingin.

“Apa yang ingin kau katakan?”

“Aku merasa cukup, Jayden.” Claire menatap pria yang mengajaknya ke Seoul keras.

“Aku kembali ke New York bersama Aiden hari ini.”

“Apa yang kau bicarakan?!” Jayden sudah menyelesaikan masalahnya dengan mantan kekasihnya. Dia pikir setelah masalah dengan mantannya selesai dia bisa menghabiskan waktu bersama Aiden dan Claire. Sekarang wanita itu mengatakan akan kembali ke New York?

“Aku tidak bisa menerima apa yang kau lakukan pada Aiden,” Jayden melihat Claire bingung. Apa yang sudah dia lakukan pada Aiden? Wajah clueless Jayden membuat Claire merasa muak.

“Kau membuat Aiden mengejarmu di cuaca dingin saat dia sedang sakit!” mata Claire memanas mengingat apa yang Aiden alami.

“Apa... aku tidak pernah—“

“Hari itu, saat skandal dengan pacarmu menjadi konsumsi publik lagi,” suaranya rendah. Claire membenci dirinya karena dia masih terpengaruh oleh hubungan Jayden.

“Aku bisa terima kau menyimpan banyak hal dariku, Jayden, tapi, Aiden, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya. Apalagi dirimu.” Claire tersenyum miris.

“Bagaimana kau bisa melakukan itu pada anakmu?”

“Aku meninggalkan Aiden saat dia tidur,” suaranya pelan.

“Anak itu sangat merindukanmu, dia terus memanggilmu saat tidur. Apa kau pikir dia tidak akan bangun ketika merasakan kau pergi?” Jayden menundukkan kepalanya. Dia tidak tahu Aiden mengejarnya. Saat itu yang dia pikirkan hanya memberi pelajaran pada Hyunjoo.

“Dia jatuh saat mengejar mobilmu. Sakit, kedinginan, dia bahkan tidak memakai alas kaki! Aiden memanggilmu, tapi kau tidak berhenti,”

“Claire, aku tidak tahu.” Balasnya lemah, merasa buruk hanya dengan mendengar ucapan ibu anaknya.

“Jika tahu apa yang akan kau lakukan?” seharusnya dia tidak menanyakan hal yang sudah jelas jawabannya. Jayden pernah meninggalkan anak mereka cukup lama hanya untuk menyelesaikan masalah dengan pacarnya.

“Apa kau tidak merasa semakin Aiden besar semakin sedikit waktu yang kau habiskan dengannya?” Claire menggelengkan kepala. Dia juga punya andil atas apa yang dialami Aiden.

“Aku meninggalkan semuanya bukan untuk memberikan rasa sakit pada anakku,” jika Jayden meminta Claire ikut ke Seoul dengan alasan kebahagiaan anak mereka, Claire memilih ikut ke Seoul untuk memenangkan hati Jayden.

“Aku bodoh mengikutimu kemari. Semua orang yang menyayangiku mengingatkan kau bukan pria yang baik untukku, tapi, aku tidak mendengarkan mereka. Aku pikir jika aku ikut denganmu kau akan menyadari perasaanku padamu. Bukan hanya suka, Jayden, aku mencintaimu,” Claire mengatakan kata yang selama ini takut dia ungkapkan pada Jayden. Pria itu akan menghindar jika mendengar kata cinta.

“Mereka benar. Hanya sebentar aku hidup bahagia denganmu lalu semuanya hancur,” Jayden dan Claire tinggal bersama tanpa status, walaupun begitu Claire merasa cukup puas karena dia bisa bersama Jayden dan anaknya.

“Kau memiliki hubungan putus nyambung dengan seorang wanita dan itu membuka mataku,” Claire tertawa kecil meremehkan dirinya.

“Peranku hanya sebagai ibu dari anakmu,” suaranya terdengar sangat jelas di telinga Claire.

“Kau tidak akan bisa membalas perasaanku karena kau sudah mencintai wanita lain,” selanjutnya itu akan menjadi pengingat Claire untuk melupakan perasaannya pada Jayden.

“Aku berusaha menerimanya, Jayden. Dan sikapmu padaku sangat membantu. Kau membuatnya jelas aku tidak perlu tahu tentang kehidupan pribadimu. Hanya Aiden yang membuatku bertahan tinggal di rumah itu,” pada akhirnya Claire menyadari rumah mewah yang dibeli Jayden untuk tempat tinggalnya tidak lebih seperti tempat singgah bagi pria itu.

“Kau Ayah yang baik untuk Aiden,” Claire tersenyum.

“Sayang itu tidak lama karena kau juga meninggalkannya.”

“Aku tidak tahu, Claire. Aku bersumpah.”

“Apa gunanya bersumpah sekarang? Aiden tidak menanyakanmu lagi setelah hari itu.”

Deg!

Ucapan terakhir Claire membuat jantung Jayden nyeri.

“Dia sudah tahu Ayahnya tidak bisa menemaninya karena kerja. Aiden sudah terbiasa dengan alasan pekerjaan,” Claire menatap pria yang menghancurkan hatinya lama. Jayden berusaha keras untuk tidak menjadi seperti ayahnya, tapi, apa yang pria itu lakukan?

“Pada akhirnya kau sama seperti ayahmu,” Claire tahu dia menjadi rendah karena mengucapkan itu. Dia tidak peduli, Claire ingin Jayden merasa terluka walau alasannya berbeda dengan luka yang dia rasakan.

“Ayahmu jarang ada di rumah karena pekerjaan juga,” Jayden mengepalkan tangannya. Dia tidak sama dengan ayahnya. Kesalahan yang dia buat masih bisa diperbaiki.

“Itu tidak akan terjadi lagi. Aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Hyunjoo,” mata Claire melebar. Mereka putus, tapi, Claire tidak merasa senang mendengarnya. Tidak lama lagi Jayden pasti kembali pada wanita itu.

“Aku akan tinggal di rumah bersama kalian mulai sekarang,” Jayden mengambil tangan kanan Claire dan menggenggamnya dengan kedua tangannya.

“Pulang ke rumah. Aku mohon,” tatapan dan suaranya memelas. Claire melihat Jayden sendu. Dia selalu luluh jika Jayden melakukannya. Namun, tidak kali ini. Claire menarik tangannya dari genggaman Jayden.

“Tidak, Jayden. Seharusnya aku tetap kukuh pada pendirianku untuk merawat Aiden sendiri. Dia tidak perlu mengemis perhatianmu jika aku tetap tinggal di New York.”

“Aku akan memperbaiki kesalahanku,” Claire menggelengkan kepalanya.

“Bukan hanya untuk kebaikan Aiden, ini juga untuk kebaikanku,” Intuisi Jayden berkata dia tidak akan menyukai apa yang Claire katakan selanjutnya.

“Kau selalu bilang kalau kau tidak bisa menjalin hubungan serius. Faktanya kau bisa, Jayden. Kau hanya tidak bisa melakukannya denganku," Claire tersenyum sedih.

"Aku sadar apa pun yang kulakukan tidak akan bisa membuatmu mencintaiku. Aku hancur jika terus menunggumu membalas perasaanku. Aku harus pergi.”

“Claire—“

“Gagal dalam hubungan hal yang biasa, semua orang pernah mengalaminya. Mungkin kau belum menemukan orang yang tepat,” Claire melihat tangannya. Dia masih saja menghibur Jayden saat dirinya terluka.

“Jangan berpikir kau akan menjadi pria buruk hanya karena kegagalan orang tuamu, Jayden. Banyak orang yang memiliki hubungan—pernikahan yang harmonis di luar sana. Cari tahu apa yang membuat hubungan mereka bertahan. Kau harus mencoba berkali-kali sampai berhasil. Jangan menutup kesempatan untuk memulai hubungan,” Claire bangkit dari duduknya.

“Selamat tinggal, Jayden.”

Bab terkait

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 1 Tuan Puteri

    Dering ponsel memecah keheningan di ruangan itu. Pemiliknya belum terusik, dia nyenyak tidur. Suara ponselnya berhenti, tapi tak lama kemudian kembali berdering. Si pemilik mengerang. Dia meraba tempat tidur sampai tangannya menyentuh benda itu. “Halo,” jawabnya serak. Tenggorokannya terasa kering. “Claire, kamu di mana, Nak?” tanya ibunya. Setelah makan malam merayakan kelulusan dengan keluarganya, Claire pergi bersama teman-temannya dan dia tidak pulang ke rumah. Claire bangun lalu menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. “Aku di rumah teman, Ma‚” jawab Claire berbohong. Dia di kamar hotel. Ayahnya pasti marah jika dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. “Kamu pulang ke rumah hari ini, ‘kan?” “Iya, Ma. Nanti sore,” Claire melihat jam yang tertera di ponselnya. Jam sepuluh pagi. Dia melihat ke arah jendela kamar. Claire tidak bisa melihat apa pun karena jendela tertutup tirai berwarna gelap. “Apa kamu ada kegiatan dengan temanmu? Mama ingin mengajakmu belanja.” “Aku akan be

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 2 Berita Buruk

    Claire mendengar suara dari ruang tamu saat dia menuruni tangga. Dia tidak mau menunggu panggilan ibunya karena dia sudah selesai. Semakin cepat makan malam ini dimulai, semakin cepat acara itu berakhir. Claire memasang senyum di wajahnya dan memasuki ruang tamu. Semua orang menoleh ke arahnya. Claire berhenti, senyumnya memudar. Tamu yang ada di ruang tamu mereka tidak seperti yang dia bayangkan. “Mama baru akan memanggilmu, Nak,” Nyonya Wilson bangkit dan mengarahkan Claire untuk berdiri di hadapan tamu mereka. Claire melihat ke arah ayah dan kakaknya sebentar—keduanya tersenyum padanya—lalu menatap tamu yang ada di hadapannya. Dua orang yang terlihat berusia di akhir umur lima puluhan dan satu orang yang terlihat di akhir umur dua puluhan. “Kenalkan, Nak,” ayahnya berdiri. “Ini rekan bisnis Ayah. Edward Collins dan istrinya Mitchell Collins.” Mereka dan pria yang Claire pikir pasti anak mereka berdiri. Edward menjabat tangan Claire dengan tersenyum. “Kau memiliki putri yang cant

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 3 Tidak Ada yang Mendukung

    Claire menyelamati dirinya dalam hati karena bisa bertahan untuk tetap bersikap sopan sampai tamu orang tuanya pulang. Dia bahkan pantas diberi piala karena tetap tenang saat Andrew memegang tangan dan mengecup punggung tangannya sebelum pria itu pamit. “Aku tidak percaya kalian bisa melakukan ini padaku,” ucap Claire begitu mobil keluarga Collins keluar dari kediaman keluarganya. “Kalian menganggapku apa? Barang yang bisa dijual?” Claire meluapkan emosinya. “Claire, Sayang, kita bisa bicarakan ini di dalam.” Claire ingin berontak, tapi, Nyonya Wilson sudah lebih dulu menariknya ke dalam rumah. Mereka berkumpul di ruang keluarga. “Kenapa?” “Karena ini bagus untuk perusahaan, Princess.” “Aku tidak merasa seperti seorang puteri sekarang.” Claire melihat ayahnya marah. Bagaimana bisa Tuan Wilson memanggilnya Princess setelah beliau menjatuhkan bom besar yang disebut perjodohan? “Yang aku tahu puteri menikahi pangeran yang dia cintai,” Claire menarik napas dan mengeluarkannya. Teta

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 4 Ikut Denganku

    Claire masih diliputi kemarahan saat dia sampai di club.“A shot of tequila, please.” Pesan Claire pada bartender. Dia meminta teman-temannya, Evelyn, Mia, dan Alicia untuk menemuinya di Paradise Club.“Hari yang buruk?” bartender menyodorkan tequila pada Claire. Claire langsung meminumnya dalam sekali teguk.“Isi terus sampai aku bilang berhenti.” Claire mengabaikan pertanyaan bartender. Dia tidak tahu apakah ayahnya membatalkan perjodohan dengan Andrew atau tidak. Dia bukan hanya marah, tapi, kecewa dan sedih. Ibunya, orang yang sangat dia sayangi tidak memberitahu Claire tentang maksud pertemuan makan malam bisnis ayahnya. Beliau malah menyuruhnya membeli dress yang cantik. Rasa terkhianatinya lebih parah dibandingkan dengan ayah dan kakaknya karena dia selalu cerita pada ibunya.“Pelan-pelan. Kau bisa mabuk dalam waktu singkat jika minum seperti itu.” Si bartender memperingatkan Claire karena dia sudah empat kali mengisi gelas pelanggannya. Bartender itu meninggalkan Claire setela

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 5 Meninggalkan Rumah

    “Aku masih ingin menciummu.” Kedua tangan Jayden langsung memegang wajah Claire sebelum wanita itu bisa mendaratkan bibirnya pada bibir Jayden. Dia tidak bisa bermain lebih lama lagi atau dia akan meledak.“I want you. Aku tidak bisa menahannya lagi,” Jayden menatap Claire dalam.“Come with me,” suara Jayden lembut merayunya.“Aku akan memuaskanmu bukan hanya dengan ciuman.” Claire melihat bibir Jayden. Ajakannya sangat menggoda, tubuhnya panas menginginkan lebih dari ciuman. Namun, bisakah dia melakukan one night stand?“Kau menginginkannya.” Claire menghadapkan tubuhnya ke meja bar dan meminum tequila-nya. Mungkin ini terakhir kalinya dia bisa melakukan apa yang dia mau. One night stand? Itu bukan hal yang besar. Jika teman-temannya bisa melakukan itu, dia juga pasti bisa. Claire hendak minum lagi, tapi sadar gelasnya kosong. Dia mengambil vodka Jayden dan menegaknya habis.“Aku menginginkannya.” Dua kata itu langsung membuat Jayden berdiri dan menarik Claire keluar dari club. Dia m

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 6 Sang Model

    “Pemotretan selesai untuk hari ini!” Jayden berjalan menuju photographer untuk melihat hasil pengambilan gambarnya.“Hasilnya sangat bagus,” ujar Anthony menunjukkan gambar-gambar di kamera pada Jayden.“Ivy tidak salah menjadikanmu sebagai brand ambassador produk fashion-nya.” Jayden merasa puas setiap mendengar pujian dari rekan kerja-samanya. Dia melakukan pekerjaan yang dia geluti sejak umur dua puluh dua tahun dengan baik. Jayden sudah punya nama di dunia permodelan. Dia jadi brand ambassador beberapa merk fashion, mobil, skincare, perhiasan terkenal di dunia dan menjadi kameo di beberapa drama.“Sampai jumpa di pemotretan berikutnya.” Jayden pamit untuk mengganti pakaian, setelah itu pergi dari studio foto.“Jayden!” suara itu membuat Jayden menoleh ke belakang. Kevin Smith menghampirinya. Dia adalah rekan model yang bernaung di agensi yang sama cabang New York.“Let’s grab a drink. It’s been so long, Man.” Jayden tersenyum. Sudah satu tahun sejak dia datang ke New York, mereka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 7 Malam Itu

    “Siapa dia, Claire?” tanya Alicia untuk kesekian kalinya. Sepanjang perjalanan pulang Claire terus menghindari pertanyaan Alicia.“Bukan siapa-siapa.” Claire duduk di sofa. Jayden memang bukan siapa-siapa baginya. Mereka kebetulan bertemu, itu bukan hal yang penting.“Dia teman dari teman yang mana? Tidak mungkin aku tidak tahu,” Alicia tidak mau mengakhiri pembicaraan mereka begitu saja.“Temanku yang lain. Kalian tidak mengenalnya.”“Lalu kenapa kau tidak mengatakan namamu yang sebenarnya?” Claire terdiam. Dia tidak menyangka Alicia seteliti itu.“Dia pasti tahu namamu jika ‘dia teman dari temanmu’.” Alicia menyilangkan tangannya di dada melihat Claire puas. Dia tidak bisa mengelak sekarang. Claire menghela napas karena tidak tahu bagaimana membalas Alicia selain berkata jujur.“Kami bertemu di club. Dia ... kami melakukan one night stand.” Claire mengatakan lima kata terakhirnya dengan cepat. Ini membuat Alicia duduk di samping Claire.“You did it? Kenapa?” Alicia pikir Claire akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 8 Mengulang Kembali

    “Jangan melihat ke arah lain,” Jayden memegang wajah Claire dengan kedua tangannya.“Apa kau meninggalkan sihir padaku sebelum pergi?” Kenapa Jayden menatapnya seperti itu? Seolah dia kangen pada Claire.“Aku terus menginginkanmu, Claire.” Kalimat itu menggelitik hati Claire.“Jayden aku .... ” Claire berhenti. Dia tidak bisa mengatakan dia bukan wanita yang biasa melakukan one night stand karena sepertinya Jayden orang yang biasa melakukannya. Claire tidak tahu seperti apa reaksi Jayden jika dia mengatakannya. Malam itu dia melakukannya karena tekanan perjodohan dan pengaruh alkohol. Ya, alkohol. What a lame excuse.“Jangan berpikir terlalu rumit karena ini sederhana,” Jayden mendekatkan wajahnya pada wajah Claire.“Aku menginginkanmu dan kau juga menginginkanku.” Napas Jayden yang beraroma vodka menyapu wajahnya. Claire bohong jika dia tidak pernah memikirkan Jayden. Wajah tampan miliknya tidak diciptakan untuk dilupakan dan memikirkan Alicia mendekati Jayden membuatnya tidak rela.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13

Bab terbaru

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 54 Ultimatum

    “Bagaimana menurutmu?” Jayden melihat Claire yang fokus melihat pertunjukan di depan mereka.“Apanya?” tanya Claire karena tidak mengerti apa yang pria itu tanyakan.“Tarian mereka,” Jayden melihat para penari hula yang meliukkan tubuhnya mengikuti irama musik dengan memakai bikini dan rok rumbai. Pertunjukan mereka menghipnotis para pengunjung bar tepi pantai. Namun, pemandangan itu biasa bagi Jayden.“Aku lebih suka melihatmu meliuk di atasku,” ucap Jayden lalu mengambil wiskinya dari meja.“Kau tidak serius,” balas Claire sambil tersenyum menggoda Jayden. Para penari itu memiliki tubuh yang seksi dan eksotis, mereka juga pandai menggerakkan pinggulnya. Jayden melirik Claire. Kalau saja pikirannya tidak terbagi, dia pasti melakukan sesuatu agar mereka hanya tinggal di rumah pantai saja dan tidak pergi ke mana-mana.“Apa aku pernah tidak serius jika menyangkut urusan ranjang?” Claire hanya bisa tertawa kecil. Ucapan Jayden benar. Pria Asia itu sampai membuat kesepakatan dengannya aga

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 53 Vacation

    “Bisa tolong oleskan tabir surya ke tubuhku?” ucap Claire pada Jayden yang sedang berbaring di kursi santai. Jayden merendahkan sunglasses-nya melihat Claire. Dia sudah mengoleskan tabir surya ke tubuh Claire sekitar satu jam lalu. “Katakan saja kau ingin aku terus menyentuhmu, Sayang. Tidak perlu membuat alasan.” Claire menoleh pada Jayden, mendapati pria itu dengan smirk di wajahnya. “Aku tidak mau kulitku terbakar.” Claire melemparkan botol tabir suryanya pada Jayden. Pria itu menggeleng kecil sambil tersenyum. Dia masih tidak percaya ucapan Claire. Pria itu bergerak dan menempatkan bokongnya di kursi santai Claire. Jayden menekan botol tabir surya, membuat gel itu jatuh ke tangan kirinya. Dia mengusapkan kedua tangannya lalu mulai mengoleskan tabir surya ke bahu Claire, leher—dia memberi pijatan di sana yang mendapat erangan nikmat dari wanita itu. “Tsk, tsk. Katakan saja kau menginginkan sentuhanku.” Claire memutar matanya mendengar ucapan Jayden. Mereka baru keluar dari rumah

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 52 Saat Tuan Wilson Tahu

    “Nyonya,” suara Bibi Miller menghentikan Nyonya Wilson yang sedang menyemprot bunga.“Ada tamu. Tuan Andrew Collins datang berkunjung.”“Andrew?” suaranya bingung. Buat apa Andrew datang kemari? Nyonya Wilson meletakkan sprayer-nya lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Saat dia sampai di ruang tamu suaminya sudah mengobrol dengan Andrew. Wanita paruh baya itu mendekati mereka.“Andrew,” sapaan Nyonya Wilson membuat keduanya melihat beliau.“Irene,” Andrew menganggukkan kepalanya pada ibu Claire.“Kenapa kau datang kemari?” Ini hari Sabtu, suaminya tidak membawa urusan kantornya ke rumah saat weekend. Nyonya Wilson melihat suaminya. ‘Ini tidak ada hubungannya dengan Claire ‘kan?’ matanya bertanya. Tuan Wilson mengalihkan pandangannya pada Andrew. Dia kurang cepat membawa Andrew ke ruang kerjanya. Andrew datang untuk membicarakan perjodohannya dengan Claire lagi. Entah apa reaksi Nyonya Wilson jika dia tahu suaminya tidak benar-benar membereskan perjodohan Claire dengan Andrew.“Ada yang

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 51 Take It Out

    “Apa yang kalian lakukan?!” Bentak Andrew saat orang-orang yang dia suruh mengikuti Jayden menjawab panggilannya. Emosi Andrew memuncak begitu melihat laporan yang dikirim suruhannya setengah jam lalu. Dia keluar dari ruang rapat dan melangkah lebar menuju ruang kerjanya. “Aku dengan jelas mengatakan orang itu tidak boleh bertemu dengan Claire!” Dia sedang berada di tengah rapat saat laporan itu masuk ke ponselnya. Andrew selalu membuat benda itu dalam mode senyap jika dia sedang rapat. “Apa yang kalian kerjakan, hah?!” Andrew menjatuhkan bokongnya ke kursi kerja. “Aku membayar mahal kalian, tapi apa? Kalian bahkan tidak bisa mengurus satu orang!” “Ma-maaf, Tuan.” Suaranya takut. “Kami tidak tahu jika tempat yang dia tuju adalah perusahaan Nona Claire bekerja. Saat sudah sampai, kami tidak yakin apakah kami boleh melukai orang itu.” Dia sudah menanyakan ini pada Andrew, tapi pria itu tidak membalas pesannya. Andrew memijit pelipisnya yang berdenyut. Kepalanya panas mendengar ucap

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 50 Bujukan Jayden

    Claire menginap di hotel malam itu. Dia tidak mau pulang ke rumah atau menginap di kediaman teman-temannya. Mereka pasti bertanya dan dia tidak sanggup mendengar kata-kata mereka jika tahu apa yang sudah terjadi padanya. Claire langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur begitu masuk ke kamar hotel. Air matanya mengalir lagi tidak bisa dia bendung. Apa yang dia alami seperti rollercoaster. Emosinya dikuras seiring waktu dengan Jayden. Padahal hubungan Claire sebelumnya tidak serumit ini.Wanita itu tertawa miris. Tentu saja ini rumit karena apa yang dia lakukan dengan Jayden bukan hubungan. Momen Claire mengasihani dirinya terganggu oleh suara ponsel. Dia mengambil benda itu dan melihat nama Jayden di sana. Claire hanya menatapnya sampai benda itu berhenti berdering lalu notifikasi pesan muncul di ponsel Claire. Kenapa Jayden masih menghubunginya? Wanita itu membuka pesan Jayden.Jayden: Kau di mana? Ayo bicara lagi, Claire.Claire meletakkan ponselnya di kasur. Apa lagi yan

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 49 I'm Out

    “Sial!” Jayden terduduk di tepi tempat tidur. Dia menyatukan tangannya. Ini semakin tidak terkendali. Jayden tidak mau menghabiskan waktunya bermain tarik-ulur emosi seperti ini. Sudah saatnya dia pergi. Itu yang harus Jayden lakukan. Namun, dia merasa berat. Jayden memulas wajahnya. Apa yang harus dia lakukan? Pasti ada sesuatu yang bisa membuat Claire tenang dan tidak membahas perasaan terus menerus. Kalau saja Claire tahu baru dia wanita pertama yang Jayden perlakukan seperti ini. Bisa melakukan seks dengan Jayden saja sudah seperti kemewahan, apalagi tinggal bersama. Jayden bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Dia pergi menuju lantai dua, pergi ke kamar yang Claire tempati sebelumnya. Namun, Claire tidak ada di sana. Jayden kembali ke lantai dasar, dia mengecek semua ruangan di sana. Dia pergi menuju kolam renang begitu tidak mendapati Claire di ruangan mana pun. Pintu menuju kolam renang terbuka. Ja

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 48 Perselisihan

    “Apa itu hal yang buruk?” Jayden tersenyum tipis. Itu hal yang buruk baginya, tapi Jayden tidak mau mengatakannya.“Tidak. Itu bagus.” Dia mengelus pipi Claire. Apa yang harus dia lakukan pada wanita ini?“Bisakah aku meminta sesuatu padamu?”“Selama aku bisa mengabulkannya, kau bisa minta apa saja.” Claire menyunggingkan senyumnya. Dia tidak begitu yakin Jayden bisa melakukannya. Namun, tidak ada salahnya mencoba.“Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, bicarakan padaku, Jayden. Sekalipun itu tidak berkaitan denganku. Aku pasti mendengarkanmu.” Jayden menatap Claire lama. Apa Claire tidak tahu dia seperti ini karena wanita itu yang terkesan tidak terus terang padanya?“Aku juga bisa mengatakan hal yang sama padamu. Kau tidak jujur padaku.”“Aku sudah katakan dia hanya kenalanku. Aku tidak perlu bicara panjang lebar tentang Andrew karena memang aku tahu dia ha

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 47 Perasaan Aneh

    Jayden merutuki dirinya dalam hati. Bagaimana bisa dia seceroboh ini? Dia selalu ingat untuk mengeluarkan batangnya jika melakukan seks tanpa kondom. This is so fuck up. Jayden meringis dalam hati. Wanita ini membuatnya kacau dan lepas kendali—Jayden tidak mengenali dirinya untuk beberapa saat. Dia mengeluarkan batangnya dari organ feminin Claire, membuat celana dalam Claire kembali pada tempatnya. Wanita itu merasakan basah di sana. Itu perpaduan cairan mereka. Entah kenapa Claire merasa semakin terhubung dengan Jayden. Wanita itu menggeleng kecil. Apa yang dia pikirkan? Ini hanya seks instan. Claire merapatkan pahanya begitu kakinya kembali berpijak. Pintu lift pribadi mereka sudah lama terbuka.“Kau masuk duluan. Aku akan membeli morning after pill,” ucap Jayden tanpa menatap Claire. Hanya karena bertemu dengan pria yang mungkin dekat dengan Claire dia jadi seperti ini. Dia merasa lemah.“Tidak apa-apa,” ucapan itu membuat Jayden melihat Claire. Apanya yang tidak apa-apa?

  • Jatuh Dalam Pesona Playboy   Bab 46 Di Dalam

    Oh, sial. Ini Lee Hyunjoo. Jayden juga memblokir nomor baru itu dan menghapus pesan Hyunjoo. Dia mencari kontak Donghyuk dan menghubunginya.“Hyunjoo menghubungimu?” tanya Jayden langsung begitu Donghyuk menjawab.“Iya. Aku sudah pernah bilang 'kan? Dia terus saja menghubungiku untuk menanyakanmu.”“Kau menjawabnya.” Suara Jayden rendah, padahal dia sudah mengingatkan Donghyuk untuk mengabaikan komunikasi dari Hyunjoo.“Apa lagi yang bisa kulakukan? Dia sudah seperti peneror.” Jayden menghembuskan napasnya kasar.“Blokir nomornya, Kak. Kau tidak memberi tahu di mana aku ‘kan?”“Tidak. Karena kupikir kau ingin menjauh darinya,” managernya benar. Dia sedang tidak ingin diganggu, apalagi oleh Hyunjoo—wanita yang bersikeras memiliki hubungan dengannya.“Aku tidak mau dia mengganggu liburanmu.”“Thanks, Kak.” Jayden bisa tenang sekarang.“Sebenarnya hubungan kalian seperti apa? Hyunjoo bilang kalian sudah kembali.” Jayden melihat Claire berjalan ke arahnya. Napasnya tercekat karena wanita

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status