Share

116. Makhluk Paling Ganteng

Shaka terkekeh. "Emang lagi sakit ini. Kan pilek."

"Mana ada leader geng motor lemah begini." Sungutnya lagi. Detik berikutnya mata Shaka melototinya.

Bara menggaruk tengkuknya. Bulu romanya tegak sebadan-badan. "Hehe. Becanda pak bos." Bara mengangkat dua jarinya dan menunjukkan giginya yang putih.

"Si Bara emang kagak ada otaknya, pak bos. Padahal kan pilek emang banyak siksaan yak. Kepala berat. Keliyengan. Hidung penuh. Badan meriang. Bejalan kayak melayang."

Mata Bara berkedut-kedut melihat Vernon. "Penjilat lu!" Katanya tanpa suara.

"Bangunin gue deket maghrib ntar." Gumam Shaka. Dia meletakkan lengannya menutupi mata.

"Mau jadi imam sholat maghrib di masjid mana lo?" Ricko terkekeh.

Shaka berdecak. "Mau balik. Papa Banyu udah ulti gue, kalo gak balik juga ke rumah sebelum malam nama gue mau dicoret dari KK."

Bara mengelus dadanya dan tersenyum lebar. Akhirnya pulang juga.

***

"Bentar dul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status