Home / Romansa / Jatuh Cinta Pada Adik Musuh / 119. Calon Suami Sekar

Share

119. Calon Suami Sekar

Author: Flutterby
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kay, gimana keadaan Sekar? Kalian di mana?" Louis langsung ke inti. Suasana di dalam mobil hening. Harry, Dave dan John di kursi kemudi menunjukkan wajah tegang. Dua menit yang lalu pengawalnya mengabarkan Sekar berlarian mengejar sebuah mobil di jalan raya dan sekarang Sekar jatuh tak sadarkan diri. "Kabari Oda." Louis tak lupa berbisik pada Harry. Harry mengangguk dan segera sibuk dengan ponselnya.

"Sekar Kayden bawa ke rumah sakit, om. Belum siuman sampai sekarang. Kata dokternya Sekar mengalami shock hebat."

Louis memijit pelipisnya. "Kamu tahu siapa yang dia kejar itu, Kay? Dia gak mungkin senekat itu berlarian di jalan raya kalo emang gak ada apa-apa." Mau tak mau dia teringat tiga hari lalu saat Sekar menginap di rumahnya. Gadis itu berteriak histeris dalam tidurnya membuat satu rumah panik. Dari sanalah banyak kecurigaan muncul di benak Louis.

"Kayden juga gak tau, om. Tiba-tiba aja Sekar histeris dari dalam mobil dan minta Kayde
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    120. Jadi Dia Orangnya

    Ratna berdecak dan meletakkan ponselnya ke atas meja setelah selesai bertelepon dengan Shaka. "Kakakmu itu sakit apa! Semalaman gak pulang. Gak sekolah. Sekarang malah langsung jenguk pacarnya. Anakmu tuh!" Ratna mengomel pada Bella dan Banyu."Kakak punya pacar lagi, ma?" Bella menatap Ratna. Binar di matanya meredup."Iya. Sama Sekar. Katanya kamu kenal sama dia."Bella melototkan matanya. "Sekar, ma? Mama gak salah, kan?"Ratna menganggukkan kepalanya ragu-ragu. "Kayaknya sih gitu tadi namanya.""Kita telpon kakak lagi, ya, ma. Bella masih gak percaya. Kyaa... Akhirnya Sekar jadi kakak ipar Bella juga." Bella memeluk Ratna dan Banyu bergantian lalu meraih ponsel Ratna."Bella telpon kakak lagi, ya, ma?" Bella mendongak pada Ratna sebelum mencari kontak kakaknya.Ratna menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis. Dia senang akhirnya Bella sudah kembali ceria lagi sejak berbaikan dengan Shaka seminggu yang lalu.

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    121. Janji Cinta Bocah SMA

    Sekar cemberut. "Bukan gak suka. Tapi sukanya gak boleh banyak-banyak lagi. Sedikit aja." Sekar mendongak dan menempelkan ujung jari jempol dan telunjuknya. "Kata Andrew Sekar masih muda. Suka-sukaannya seadanya aja dulu. Kan belum mau nikah juga besok."Louis terkekeh. Ternyata Andrew itu ada bijaknya juga secuil. "Yaudah sekarang kamu mau di sini aja malam ini, atau mau pulang?""Udah boleh pulang?" Mata Sekar berbinar.Louis mengangguk. "Iya. Kata dokter gak ada yang menghawatirkan. Tapi kalo kamu mau keluar besok juga gak papa.""Gak mau. Mau pulang sekarang aja.""Yaudah, tapi paman panggil dokternya dulu buat periksa kamu lagi." Sekar mengangguk. Lalu Louis membantunya berbaring dengan benar. Sekali lagi pandangan matanya bertemu dengan Shaka. Sekar buru-buru mengalihkan pandangannya. Hatinya berdebar-debar.Mata Kayden berkedut-kedut melihatnya. Dari tadi dia tidak melepaskan pengawasannya pada dua orang itu. "Pulang lo. A

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    122. Dilecehkan

    "Paman dan Oda akan mengerahkan semua orang-orang kami. Cepat atau lambang baj-ingan itu akan kami temukan." Kata Louis.Sekar menatapnya rumit. "Paman, bukan." Sekar menggeleng."Kamu tidak perlu malu, nak. Kamu korban di sini. Kamu tidak salah. Orang-orang biadab itu yang bersalah. Mereka tega menodai gadis kecil sepertimu." Louis mengusap sisi wajah Sekar. Air matanya jatuh lagi.Lama-lama Sekar kesal mendengar tuduhan sepihak pamannya. "Siapa yang bilang Sekar dilecehin!" Dengusnya."Bukan? Kamu serius, Kar?" Louis menatapnya sangsi. Tapi wajahnya benar-benar menunjukkan kelegaan. Dia mengusap air matanya."Kapan Sekar bilang Sekar dilecehin." Sekar mengerucutkan bibirnya. Matanya sudah tidak mengantuk sama sekali.Louis langsung memeluk Sekar lagi dan menghujani kepalanya dengan kecupan. "Paman lega banget, Kar. Sepanjang kamu belum siuman tadi paman, Oda, Andrew dan Elroy menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi padamu. Ke

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    123. Patuhlah

    Sekar membuang muka. Dia menggeleng lemah. "Gak papa." Katanya."Kar, kenapa? Apa ada hal lain yang belum kamu ceritain?" Louis mengusap sisi wajah Sekar. "Jangan sembunyiin lagi, ya. Kasih tau paman. Biar paman bisa selidiki semuanya. Paman janji akan menemukan orang itu. Tapi kamu harus percaya sama paman."Sekar memandang ke arah lain. "Sekar takut.""Apa? Kenapa Sekar takut?" Louis merangkum wajah Sekar. Mata Gadis itu berair lagi."Sekar takut ayah terlibat. Nanti ayah dipenjara. Sekar gak mau." Sekar menggeleng sedih. Dia lalu memeluk Louis. "Sekar udah kehilangan ibu. Sekar gak mau kehilangan ayah juga. Sekar gak mau ditinggal sendirian. Sekar gak mau."Louis mengeratkan pelukannya. Dia mengusap air matanya diam-diam.***Andrew, Kayden dan Elroy yang sedang duduk menunggu di depan kamar Sekar langsung menoleh begitu melihat Louis keluar. Mata mereka melotot."Om nangis?" Tanya Elroy."Ya." Jawab

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    124. Penuaan Dini

    "Jangan menyalahkan diri sendiri. Kita semua tidak ada yang menyangka. Sekar menyembunyikannya dengan sangat rapi selama ini." Oda menghisap rokoknya dalam-dalam. "Besok aku tidak akan ikut ke pantai. Aku akan mengumpulkan orang-orangku di sini untuk memulai penyelidikan. Nanti jika kondisi Sekar sudah membaik ajak dia untuk menemui seseorang yang bisa membuat sketsa wajah orang itu." Kayden menganggukkan kepalanya. "Ajak dia menemui psikolog juga. Aku minta tolong." Kayden menggeleng. "Tidak perlu mengatakan tolong. Sekar juga adik Kayden, bang." Oda menganggukkan kepalanya. "Laporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan, Kay." Kayden menganggukkan kepalanya. *** Sekar menggeliatkan tubuhnya. Dia menguap lebar-lebar. Seseorang menutupi mulutnya dengan telapak tangan. Sekar mengernyit dan membuka matanya melihat orang itu.

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    125. Kasih Bintang Satu Saja

    "Bang Jaki jelek~" Sekar menjulurkan lidahnya. Dia kemudian menarik tangan Kayden. "Kalo udah surah al humazah udah sebelas, kan bang?" Tanyanya. Kayden tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya. Pinternya adek abang udah hafal banyak." Kayden menepuk-nepuk puncak kepala Sekar sayang. Sekar terkekeh, "tapi sebenarnya Sekar baru hafal tiga ayat. Cuma sampai Yahsabu anna maalahu~akhladah. Lanjutannya belum. Tapi yang surah al ashr Sekar udah hafal, kan cuma tiga ayat aja. Kalo gitu hafalan Sekar tetap sebelas, kan jadinya?" Sekar mendongakkan wajahnya. Louis diam-diam tersenyum menyimak. Kayden menganggukkan kepalanya lagi. "Iya. Masyaallah pinternya adek abang." Kayden mengusap puncak kepala Sekar dan mengecupnya singkat. Sekar meleleh melihat Kayden. "Abang tambah ganteng deh kalau pake baju alim begini. Bawaannya kayak mau ajak Sekar jadi makmum abang. Ayo kita ke KUA." Sekar

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    126. Segera Menikah

    Shaka ingin marah, tapi begitu gadis cantik berkerudung putih muncul di depannya, semua amarah Shaka hilang tak berbekas. Hatinya dipenuhi bunga-bunga. "Hi, my angel." Shaka tersenyum manis. Sekar menunduk. Pipinya bersemu. Kayden memutar bola matanya. "Sono lo!" "Gue kan baru di sini, bang, jadi mau ikutin abang biar gak ilang." "Anak ayam lo jadi takut hilang!" Kayden melototi Shaka. Kemudian dia menggandeng tangan Sekar. Mereka berjalan paling depan. "Semoga cuaca hari ini cerah aja ya, bang. Biar nanti sampai habis sholat jumat lancar acaranya." Sekar memperhatikan awan yang berarak di atas sana. Matanya kemudian menatap tenda megah yang berdiri di depan rumah pakde. Di sebelah rumah itu juga terdapat bangunan baru. "Pakde sama yang lain udah bekerja keras buat nyiapin semua ini. Abang juga. Makasih ya." Kayden mengacak pucuk kepala Sekar. "Anak buah pakde nambah banyak tahun ini, selama nyiapin semua ini

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    127. Dua Belas Tahun Berlalu

    "Loh?" Andrew pura-pura kaget. "Katanya Kayden Anna sudah dijodohkan sama orang tuanya." "Kapan gue ngomong begitu?" Sambar Kayden. "Ck. Kemaren pas di bandara. Bang Elroy saksinya." Elroy mengulum senyumnya dan mengangguk kecil. Wajah Kayden langsung pias. "Papa mau jodohin Anna sama siapa, pa? Kok mama gak dikasih tau?" Sandra menatap Broto heran. *** "Mas, aku mau kamu segera ninggalin kota ini." "Kamu ini kenapa penakut sekali, sayang~ Lagipula sudah dua belas tahun berlalu. Siapa yang masih curiga? Orang-orang udah pada lupa sama kasusnya." Laki-laki itu menarik si wanita hingga duduk di pangkuannya. Dia mulai menciumi tengkuk belakangnya. "Mas~" erang si wanita sambil menahan gairah yang mulai terpancing. "Pergi, yha... Ah-aku udah pesenin kah-mu tiket buat nanti sore mhh." "Tunda saja. Kamu sudah memesankan hotel ini sampai akhir pekan. Sayang

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    151. Kemoceng Lucu

    "A-apa isinya?" Sari merasa panik. Jangan-jangan rahasianya terbongkar. Tapi tidak mungkin. Laki-laki itu sudah meninggalkan Jakarta sejak dua hari lalu. "Tanya saja orang itu. Nanti juga Anda akan tau setelahnya." Kayden tersenyum sinis pada Sari. "Oh ya, maaf tidak bisa mampir. Saya alergi menginjak rumah sepasang penipu." Kayden melambaikan tangannya. Dia berjalan menuju motornya mengabaikan segala umpatan Sari. Perasaannya sungguh puas setelah menyerahkan barang titipan Oda itu. Minusnya hanya pada secarik kertas itu yang diganti Oda di detik-detik terakhir. Kayden menepuk kantong celananya yang lain yang berisi kertas yang asli. Kayden menghela nafas. Biarlah dulu. Sekarang saatnya mengurusi adiknya yang nakal. Sementara itu Dewo mengernyitkan dahi sambil memperhatikan motor Kayden yang mulai meninggalkan halaman rumahnya. Sari di sampingnya menutup telinga karena suara knalpot Kayden yang sengaja digeber-geber.

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    150. Memelihara Pelakor

    Jauh di seberang sana, Sekar sedang membantu mengganti perban untuk Gio bersama seorang perawat. Sekar sendiri yang menawarkan diri. "Aw aw. Pelan-pelan," Gio meringis. "Sus, suster barunya gak becus nih, bintang satu. Enakan juga sama sus Mia." Gio mengedipkan mata. Suster yang berdiri di samping Sekar tersipu malu. Sementara Sekar mencubit pinggang Gio. "Heh masih sakit aja udah gatel. Suntik gila aja, kak Mia." "Iya, biar saya makin tergila-gila sama sus Mia." Gio mengedipkan matanya lagi. Detik berikutnya dia melolong keras karena Sekar lagi-lagi mencubit pinggangnya. Kali ini disertai putaran. "Ganas banget, sih." Gio mengusap-usap area pinggangnya. Sekar terkekeh dan melanjutkan membersihkan luka Gio. "Dah mulai kering~" Sekar tersenyum lega. "Kar, hapemu loh dari tadi bunyi terus." Jovial yang duduk di sofa menunjuk tas ransel Sekar di atas meja. "Hah?

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    149. Balikan

    "Kak An?" Bella memanggil lagi. "Kamu salah. Cowok itu masih di belakang kita. Kayaknya dia emang lagi ngikutin kita." Anna mengencangkan pegangan tangannya. Punggungnya jadi semakin lurus. Apalagi saat motor pengendara itu sudah beriringan di sampingnya dan menggerakkan dagu isyarat untuk Anna dan Bella mengikutinya. Motor itu berbelok di depan sebuah kafe. "Kak," Bella pucat saat melihat Anna ikut berbelok mengikuti pengendara itu. "Gak ada cara lain. Pengendara itu jelas emang udah ngincer kita." Ucap Anna. Dia merasakan telapak tangannya berkeringat. "Siap-siap telpon Kayden atau Shaka. Kalau misalnya terjadi apa-apa, lo masih sanggup lari, kan?" Tanya Anna berbisik. Bella mengangguk. Raut wajahnya tegang. Dia melepaskan helmnya mengikuti Anna. Tangannya sedikit bergetar. Dengan bergandengan mereka menghampiri pengendara itu yang masih duduk di atas motornya. Dari balik helmnya, Kayden tersenyum geli meli

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    148. Tidak Asing

    Sekar cepat menyambar. "Mana ada. Gak boleh kan bang Oda ngajak cowok ke apart?" Oda mengangguk kemudian memandang Kayden di sampingnya. "Kamu ini curigaan sekali." Dia kemudian mengalihkan tatapannya pada Sekar. "Tadi abang cuma becanda. Kamu boleh kok tidur di apart. Harus dipertahanin rajin belajarnya, ya. Jangan pas mau ujian aja." Sekar menggertakkan giginya dan mengangguk sungguh-sungguh. "Maafin Sekar ya Allah, Sekar udah bohongin abang-abang Sekar." Sekar bergumam tanpa suara. Dia melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. "Kamu ini kenapa suka sekali mencurigai Sekar. Nanti yang aslinya tidak ada niatan menjadi ada karena kamu." Oda berucap setelah Sekar tidak terlihat lagi. Kayden terkekeh dan menyandarkan punggungnya ke sofa. "Kali aja dia beneran berani nyelundupin cowok ke apart. Tapi bang Oda tau ga," Kayden mencondongkan tubuhnya dan memelankan suaranya. "Semingguan ini Kayden kira ada ya

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    147. Tes DNA

    "Ternyata orang itu benar selingkuhan wanita itu. Mereka berhubungan sejak masih tinggal di desa." Oda menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke udara. "Wanita itu juga selalu mentransfer uang dengan jumlah tidak wajar setiap bulannya untuk laki-laki itu." Kayden berdecih melihat video rekaman di ruang hotel itu dan mencocokkan lagi dengan wajah laki-laki itu dengan selembar foto di tangannya dan selembar lainnya adalah foto Evelyn. "Bukalah." Oda menunjuk berkas yang masih terbungkus rapi di atas meja. "Bang Oda gak mau liat duluan?" Tanya Kayden. Tapi tangannya sudah membuka segel berkas itu. Oda terkekeh, "buat apa? Tanpa melihat pun aku sudah bisa menebak apa hasilnya." Oda memperhatikan raut wajah Kayden yang masam dan menaikkan sudut bibirnya dengan sinis. "Apa kataku." Katanya sambil tersenyum sinis. "Seharusnya Kayden senang karena lampir itu terbukti bukan anak kandung om Dewo, tapi rasanya sakit kalo ingat Sekar selama ini diperlakukan gak adil sama om

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    146. Jalan Berduaan

    "Jadi tujuh tahun lalu, tantenya temennya abang Sekar tiba-tiba bilang sama orang tuanya abang Sekar kalo temennya abang Sekar ini liat abang Sekar sendiri yang dorong adeknya ke tengah jalan raya sampai ketabrak waktu itu. Padahal gak. Ab-" "Maksud lo tante Desi? Jadi dia tiba-tiba pindah ke luar negeri gara-gara itu?" Ricko melototkan matanya. Suaranya tanpa sadar meninggi membuat beberapa orang dari meja lain memperhatikan mereka. "Beneran tante Desi?" Tanya Ricko lagi setelah beberapa saat. Suaranya lemah. Sekar mengangguk. "Gue juga gak nyangka. Selama ini tante Desi selalu baik sama kita." Musthofa mengerutkan dahi, "jadi lo curiga tante Desi ini terlibat? Atau paling gak dia tau pelaku aslinya? Gak mungkin dia tiba-tiba iseng aja bilang begitu, kan?" Sekar mengangguk. "Gio juga bilang dia gak pernah cerita tentang kejadian itu sama tante Desi sama sekali, tapi tante Desi bisa tiba-tiba datengin ayahnya abang Sekar. Pasti ada seseorang yang merintahin dia buat fitnah ab

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    145. Pria Berkacamata

    Kayden segera menutup matanya dengan tangan. "Bang," katanya jengah. Dia menatap sinis Oda setelah Oda menjauhkan kembali laptopnya. "Kayden baru tau abang bisa nyebelin kayak gini." Sungutnya. Oda tersenyum miring. "Kalau sudah tinggal lama memang begitu. Keluar semua sifat bobroknya." Dia lalu meniupkan asap rokoknya ke udara. Kayden cemberut. "Jadi yang cewek yang di video itu siapa?" Oda menghembuskan nafasnya kemudian terkekeh. "Sari. Ibu tirinya Sekar. Dan lawan mainnya adalah selingkuhannya. Bukan Dewo. Dilihat dari cara mereka berinteraksi, kemungkinan mereka sudah berhubungan sejak lama. Anak buahku masih menyelidikinya." Kayden menggelengkan kepalanya sambil bergidik. "Benar-benar keluarga istimewa." "Bayangkan bagaimana jika tua bangka itu tau dia ternyata diselingkuhi selama ini." "Karma." Bisik Kayden pelan. Dia terbayang Sekar yang selama ini terabaikan. Pria itu malah sibuk denga

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    144. Niat Jahat

    Mata Shaka melotot lebar-lebar. "Aku juga baru tau bulan lalu. Tapi aku yakin Ricko gak punya niat jahat. Lagipula sama kayak aku, aku adek Kayden tapi aku sekolah di Garuda gak niat jadi mata-mata. Ricko juga pasti sama." "Ini kenapa jadi kamu kayak lagi belain dia?" Shaka menatap sebal Sekar. Dia mengangkut gadis itu ke pelukannya. "Kamu percaya aku, kan?" Sekar mendongakkan kepalanya menatap Shaka. Shaka menghembuskan nafasnya. "Kayak kamu. Kalau memang kalian niat jadi mata-mata pasti geng Garuda gak damai-damai aja kayak sekarang. Aku cuma kecewa kenapa Ricko gak ngomong jujur aja." Sekar menyipitkan matanya, "kamu ngira ngomong sama kamu itu gampang. Belum dijelasin juga pasti udah dikasih bogem." Shaka terbahak. Dia memegangi sisi kepala Sekar dan mengecupi seluruh permukaan wajah Sekar. "Ini calon suami lagi berusaha buat berubah, sayang. Janji nanti gak emosian lagi." "S

  • Jatuh Cinta Pada Adik Musuh    143. Adik Sepupu

    Sekar meneguk ludah, "j-jangan." Raut wajah Shaka berubah masam. Dia membuang muka tak ingin Sekar melihatnya. "S-Shaka," panggil Sekar lembut. Hening. Shaka masih tak mau melihat wajahnya. "S-Shak," Sekar meraih tangan Shaka. Dia memberanikan diri menggenggam tangan itu. "Kenapa?" tanya Shaka getir. Matanya masih betah menatap keluar. "Apa kamu lebih suka sama yang lemah lembut kayak Ricko. Yang pikirannya dewasa, gak kekanakan kayak aku. Kamu pasti capek kan hadepin aku. Bentar-bentar emosi. Manja. Tukang modus. Suka maksa." Sekar terdiam. Dia merasa sedih tanpa alasan. "Kalau kamu bener mau kayak gitu, aku janji akan berubah. Tapi gak bisa instan. Aku butuh waktu buat buang semau sifat buruk aku ini. Tapi kamu jangan pergi. Temenin aku." "Shaka," Sekar menggelengkan kepalanya. Matanya berembun. "Gak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status