Share

111. Cinta Itu Anugerah

"Bingung kenapa?"

Sekar menatap Andrew ragu-ragu. "Jangan bilang bang Kay tapi ya?"

Andrew menganggukkan kepalanya.

"Yayang Andrew ingatkan Sekar pernah pacaran dua minggu?"

"Kamu masih cinta sama dia?" Sambar Andrew. Matanya melebar.

Sekar cemberut. "Gak jadi. Sekar mau minta jemput bang Aldric aja. Sekar mau nginap di sana."

Andrew buru-buru menahan tangan Sekar yang ingin turun dari ranjangnya. Dia menarik gadis itu lagi untuk berbaring di lengannya. Andrew juga merapikan selimutnya.

"Iya, maaf. Sini cerita lagi. Gue dengerin."

Sekar memicingkan matanya.

Andrew terkekeh. "Iya, gue diam. Gue gak akan nge-judge lo apa-apa. Gue jadi pendengar yang baik."

Sekar menghela nafas. Dia menatap langit-langit lagi. "Sekar gak tau masih cinta dia atau gak. Tapi Sekar selalu kepikiran dia di otak Sekar. Sekar juga masih ingat semua janji-janji yang pernah dia ucapin. Sekar... Sekar bodoh, ya?" Sekar mend
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status