Share

Chapter 88

“Amanda udah beneran tidur kan, Mbak?”

Mbak Maya mengangguk menjawab pertanyaan dari Arsenio. Sedangkan Andhira yang duduk di sisi kiri Arsenio, hanya terdiam memperhatikan Arsenio dan Mbak Maya silih berganti.

“Ada apa emangnya?” tanya Mbak Maya, memfokuskan atensinya hanya kepada Arsenio, karena Papih dari Amanda itulah yang membuatnya harus menunda jam pulang kerjanya.

Arsenio berdeham, “Gini, Mbak. Tadi pagi ada yang ngirim kotak gitu ke kampus, lebih tepatnya buat Andhira. Disini yang saya takutkan Amanda akan menjadi sasaran sih pengirim paket itu.”

Mbak Maya menaikkan sebelah alis, “Hubungannya sama Amanda apa? Oh … atau sih pelakunya itu mantan istri pak Arsen?”

Arsenio mengangguk, “Apalagi Amanda ini gak mau pisah sama Andhira, saya takut dia berbuat nekat. Saya gak mau mereka disakitin.”

Mbak Maya benrgumam, “Jadi, harus diperkat lagi kan untuk Amanda dan Andhira?” tanyanya, diangguki oleh Arsenio.

“Andhira kalau dikampus ada Darwis sama Reno, mereka jago beladiri. Untuk Ama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status