Share

Chapter 72

“Mas Arsen udah sarapan, kan?”

Tanya Andhira kepada Arsenio yang hari ini menjemputnya sebagai kekasih. Arsenio menoleh, menatap Andhira yang sedang menatapnya.

“Belum. Tadi bangun kesiangan. Amanda saja diantar sama mbak Maya,” jawab Arsenio, membuat Andhira bergumam.

Andhira mengedarkan pandangannya, dan menemukan pedagang nasi kuning di pinggir jalan. Dia menepuk lengan Arsenio, “Depan sana berhenti dulu ya, Mas.”

“Kamu mau?”

Andhira menggeleng, “Bukan buat aku, tapi buat mas Arsenio.”

Arsenio hanya menurut, dirinya menepikan kendaraan roda empatnya sedikit menjauh dari lapak penjual nasi kuning itu. Menahan tangan Andhira, lalu menatapnya, “Perlu saya temenin?” tanyanya, dijawab dengan gelengan kepala.

“Gak perlu. Saya bisa sendiri, Mas. Tunggu bentar yaa,” ucap Andhira, setelahnya keluar dari dalam mobil. Sedangkan Arsenio hanya memperhatikan dari spion kirinya.

Andhira tersenyum kepada penjual nasi kuning, “Masih ada, Bu?” tanyanya, diangguki oleh ibu penjual nasi kuning. Andh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status