Share

Chapter 73

“Andhira, bisa kita bicara sebentar?”

Andhira yang sedang merapihkan bukunya, menatap Arsenio yang berdiri dihadapannya saat ini, “Boleh. Mau bicara dimana, Mas?” tanyanya dengan sopan.

Darwis tersenyum dan menunduk, lalu melenggang pergi meninggalkan Arsenio dan Andhira. Arsenio menatap dalam-dalam kekasihnya yang sedang menatapnya.

“Udah tidak ada kelas lagi, kan?” tanya Arsenio, diangguki oleh Andhira. Arsenio bergumam, “Hari ini aku tiba-tiba harus ke luar kota, boleh titip Amanda? Suaminya mbak Maya sedang sakit, jadi tidak bisa menemani Amanda.”

Andhira tersenyum, “Boleh. Kebetulan malam ini jadwalnya sama Papih. Jadinya, Amanda biar tidur di rumah Papih.”

“Tadi aku juga udah bilang ke pak Ginan, katanya gapapa, tapi katanya harus nanya ke kamu dulu.”

Andhira terkekeh, “Terus abis ini langsung berangkat ke luar kota?” tanyanya, dijawab dengan gelengan kepala.

“Ke rumah dulu dong, ngambil baju ganti.”

Andhira mengangguk, dirinya dan Arsenio melangkah beriringan. Selayaknya mahasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status